Intan Susila Putra,ya itu lah nama pemberian kedua orang tua ku. Tepat pada tanggal 26 Desember 1993 aku di lahirkan di sebuah desa di salah satu kabupaten di daerah jawa timur. Mereka menyebut daerah itu dengan nama magetan. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Wiwik Susilowati,dia adalah wanita terhebat dalam hidup dan keluarga ku. Tepat sekali,dia adalah ibu ku,orang yang melahirkan dan membesarkan aku hingga seperti ini. Aku sangat mencintai ibu lebih dari apa pun. Aku tidak akan pernah lupa dimana ibu terbangun di tengah malam,menyusui aku ketika aku lapar,menggantikan popok ku,hingga aku tumbuh menjadi sebesar ini. Ini semua karnamu ibu,terima kasih ibu. Suprihadi,dia adalah kepala rumah tangga di keluarga kami. Bapak,begitu sebutku memanggil beliau. Dia adalah tolak punggung keluarga kami,dia adlah laki-laki hebat yang pernah aku temui. Bapak rela mengorbankan segala galanya demi aku dan juga keluarga. Aku teringat di mana aku di pisahkan oleh keadaan,bapak pergi merantau demi untuk membiayai kehidupan aku,menyekolahkan aku, dan juga memenuhi semua kebutuhan aku hingga sekarang. Hingga kini aku sadari,andai aku bisa aku ingin membeli semua waktu ku yang hilang bersama bapak di waktu aku kecil dahulu. Aku ingin bapak melihat ku tumbuh,aku ingin bersama nya di kala kecil. Susu dan Keringat Bapak Sakit,iri,kecewa,marah ketika aku melihat mereka yang tumbuh dengan kedua orang tua nya,tapi aku sadar bapak seperti ini karna keadaan yang memaksa nya. Aku hanya berdua bersama ibu menunggu ke pulang bapak dari ibu kota. Luapan kegembiraan yang aku rasakan ketika mendapat kabar jika bapak ingin pulang ke gubuk ini,ya walau aku sadar kepulangan nya hanya beberapa hari saja. Tapi itu sangat membuat ku bahagia. Ketika bapak pulang dia memelukku,menggendongku,mencium dan bermain bersama ku. Aku sadar jika bapak juga sangat merindukan aku dan ibu. Betapa besar cinta yang ku dapatkan dari mereka tidak akan pernah ada yang bisa menandingi. Namun waktu kembali lah yang harus memisahkan aku,ibu dengan bapak. Tak lama setelah bapak pulang,beliau pun kembali ke ibu kota. Dimana tempat nya mengais rezeki,bergelut dengan kejamnya ibu kota. Untung nya bapak ku bukan lah orang yang pantang menyerah,mungkin karna ada keluarga yang harus beliau beri makan dan harus beliau nafkahi yang membuatnya menjadi tegar menghadapi semua nya. Bapak jadikan keluarga sebagai motifasi mu begitu juga dengan aku disini. Ibu ku selalu berkata, ”lihat pengorbanan bapak mu hanya untuk membelikan mu susu”. Jadilah anak yang berguna seperti bapak mu kelak,jadilah laki-laki dewasa yang kuat,tegar dan tidak mudah putus asa. (terlihat muka ibu yang sedih menahan air mata nya) Aku sadar hidup ini keras,aku tau ibu terlihat tegar di hadapan ku saja karna ibu tidak ingin terlihat lemah di depan anak nya. Setiap pagi ibu yang selalu menyiapkan semuanya untuk ku,memandikan ku,memakaikan aku baju,menyiapkan sarapan untuk ku. Padahal ibu sendiri belum makan,tapi dia lebih memntingkan anak nya di bandingkan diri nya sendiri. I LOVE YOU MOM... Sesekali bapak mengirimi kami surat,ya hanya itu cara kami untuk mengetahui kabar masing masing. Senang rasa nya jika mendengar kabar baik dari bapak,perasaan ibu dan aku pun mulai sedikit terobati. (ibu menahan air mata haru nya ketika membaca surat dari bapak). Mungkin di jaman sekarang untuk berkomunikasi sangat mudah sejak ada nya handphone. Namun dulu handphone menjadi barang yang langka dan juga mahal bagi keluarga kami,ya karena bapak dan ibu hanya di besarkan dari keluarga yang sederhana di kampung nya. Begitu juga dengan ku kini. Tapi aku tidak pernah merasa menyesal di besarkan oleh keluarga ini,kami memang keluarga sederhana tapi kami memiliki cinta yang luar biasa. Kami selalu bisa mengatasi semua masalah yang ada di keluarga kami dan kami bisa selalu membuat nyaman dengan semua masalah yang menerpa keluarga kami. Saat aku mulai memasuki TK ibu lah yang selalu mengantarku ke sekolah,menungguku hingga jam sekolah selesai. Namun ibu tidak pernah berkata lelah. Pagi pagi buta ibu bangun,membuatkan aku susu untuk mengisi perut ku yang kosong dan ku sadari ibu sendiri belum makan. Siang hari setelah aku selesai belajar ibu memasak untuk ku,buka masakan yang istimewa atau pun mewah tapi buat ku masakan ibu lah yang terenak di dunia. Kami selalu makan siang bersama dengan hidangan yang alakadar nya,seperti yang ku bilang tadi,”aku dan keluarga ku selalu bisa mengatasi ketidak sempurnaan dan membuat nya menjadi sesuatu yang istimewa”. Itu lah hebat nya keluarga kami,sehingga kami tidak akan iri dengan apa yang di miliki oleh keluarga lain. Ketika siang menyapa dan adzan dzuhur telah berkumandang,ibu menyuruhku mengambil air wudhu. Ibu lah yang mengajarkan aku tentang apa itu sholat. Setelah kami selesai beribadah,ibu mengajak ku ke kamar dan menidurkan aku. Di saat aku sudah tertidur ibu bangun,ibu harus menyelesaikan pekerjaan seperti merapihkan buku buku ku,merapihkan rumah dan juga mencucikan baju baju ku. Tepat pukul 15.00 wib,ibu membangunkan aku. Beliau menyuruh ku untuk segera mandi ya karna aku akan pergi mengaji di salah satu TPA. Aku pun seperti biasa bermalas malasan,namun ibu dengan sabar membangunkan aku dari tempat tidur ku. Beliau menggendong ku hingga ke kamar mandi. Setelah aku mandi aku lekas berangkat untuk pergi mengaji,untuk yang ini aku tidak perlu di antar karna TPA tempat ku mengaji cukup dekat dengan rumah ku. Setelah aku pulang dari TPA,aku di suapin oleh ibu sambil aku bermain dengan teman teman sebaya ku. Ya itulah hebat nya ibuku,beliau orang yang sangat sabar. Aku tidak tau apakah ibu ku sendiri sudah makan atau belum di saat dia menyuapkan aku nasi. Aku hanya asik bermain tanpa memperdulikan apakah ibuku sudah makan atau belum,mungkin karna aku masih terlalu kecil sehingga aku belum bisa berfikir sejauh itu. Matahari pun telah tenggelam,tanda dimana aku dan ibu harus kembali ke rumah. Setelah ibu menunaikan ibadah,ibu pun mengajak ku belajar mengulang kembali pelajaran di sekolah pagi tadi hingga membantuku menyelesaikan PR ku. Ya ibu adalah guru jika aku sendang berada di rumah. Setelah aku selesai belajar,aku di perbolehkan menonton tv oleh ibu. Selagi aku asik menonton tv ibu tidak pernah lupa membuatkan aku susu untuk ku minum sebelum tidur nanti. Tepat pukul 20.30 wib ibu mengajak ku untuk tidur,selagi aku menghabiskan susu yang di buatkan oleh ibu ku tadi tidak lupa ibu membereska buku buku yang berserakan setelah aku belajar tadi. Aku pun tidur tidur lelap bersama indah nya kasih sayang ibu. Aku tidak berfikir bagaimana keadaan bapak di saat aku tertidur lelap seperti sekarang. Mungkin di saat aku terlelap tidur bapak sedang mambanting tulang bekerja di malam hari untuk agar aku bisa melanjutkan sekolah dan agar aku dapat kebali bertemu dan menikmati nikmat nya susu. Bapak aku sayang kamu,aku rindu kamu aku ingin engkau disini menemai setiap detik bersama aku. Bermain seperti keluarga yang lain bapak dengan anak nya. Kasihan ibu pak membesarkan aku sendiri,aku mohon pak...aku di sini butuh perhatian dari sosok seorang bapak. (di masa kecil ku sering hati ku berkata seperti itu) Begitu lah hari hari ku di kala aku TK hingga SD kelas 3.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Author SUPERSTAR
Langkahi satu baris setiap paragrafnya kak, supaya enak dibaca
2021-12-08
1
Maisaroh Aulia
sukak ceritanya
2021-02-01
0
Ra Izumi
makasih thor baca cerita ini jd terbawa arus suasana 👍😍 jd inget jg masa kecil yg penuh perhatian dan kasih syg dr kedua org tua,kemana pun org tua pergi sllu di ajak smp ke kantor pun di ajak ☺️😍
2020-11-07
2