MALAM TAKZIAH KE DUA

Ketika hari mulai gelap orang-orang telah banyak berdatangan. Keluarga besar mas Anis pun datang. Aku melihat Mama mertuaku yang telah menemui para tamu yang datang.Aku terus di sampingnya mendampinginya.Aku tau dia masih belum bisa menerima kenyataan kalau suaminya telah pergi.Karena semasa hidup bapak mertua adalah sosok suami yang baik dan dalam hubungan bermasyarakat. Almarhum juga termasuk orang yang di hargai.Jadi tidaklah heran jika dari saat pemakaman hingga malam Takziah nya banyak yang datang.

Aku melihat mereka yang datang membawa kue-kue . Bermacam-macam kue yang mereka bawa. Mereka di dapur menyusun kue-kue itu di dalam kotak Kue . Karena kue-kue ini lah yang akan dibagikan ke para tamu .Tradisinya membuatku kagum karena Tuan rumah yang sedang berduka tidaklah lagi repot menyiapkan jamuan untuk para tamu pengikut Takziah.

Acara pun dimulai ... ada seseorang yang melantunkan ayat suci alquran lalu mendengarkan ceramah dari ustad yang diundang. Mereka dengan serius mendengarkan ceramah.Mama mertua kembali menangis akupun berusaha menenangkannya.

"Sabar ya Ma ...ikhlaskanlah bapak ... insya Allah surga tempat bapak " ucapku

"Aamiin... Mama bingung harus bagaimana tanpa bapak nak "

"Mama harus kuat karena ada cucu-cucu yang membutuhkan mama " ucapku sambil memeluknya.

Saat aku menenangkan mama mertua ... ada adik dari mama mertua yang mendekatiku.

"Eh Nak Dian...kapan datang ?"

"Tadi siang tante " ucapku lirih

"Tante mengira kamu tidak bakalan datang "

"Pasti aku datang tante ...karena aku selalu ingat Mama " ucapku seraya memeluk mertuaku

"Ayo nak bantu bagikan kotak kue itu ke para tamu "

"Tapi mama aku tinggalin bentar tidak apa-apa ? " Tanyaku seraya meminta persetujuan darinya dan dia mengangguk.

Kami pun menuju dapur . Tapi sebelumnya aku meminta mami ku dan Aulia untuk menemani mama mertua.Aku tidak mau jika mama mertua akan merasa sendirian .Aku khawatir dengan keadaannya.

"Nak kamu kesini naik apa?"

"Rental mobil tante "

"Ohhh kenapa terlambat datang ??? Mengapa tidak bersamaan suamimu ??"

"Karena anak-anak lagi semester tante ... jadi aku tunggu selesai dulu baru bisa kesini"

"ohh tapi apa hubungan kalian baik-baik saja ?"

"Iyya baik kok tante "

"Tapi tante dengar Anis ada wanita lain ...apa itu benar Anis selingkuh?? "

"Iyya tante "

"Ya Allah ... lalu apa dia sudah nikahi wanita itu ?"

"Aku tidak tahu masalah itu tante "ucapku lirih

"Kapan ya suamimu itu akan berubah ... kamu yang sabar ya nak ... jaga baik-baik anak-anak kamu "

"Iyya tante , insya Allah aku akan selalu bersabar dan menjaga anak-anak ... merekalah kekuatanku selama ini "

"Iyya nak yang sabar "

Lalu kami keluar membagikan kotak-kotak kue tersebut . Banyak yang menyapaku dan seakan memberikan suport . Keluarga begitu bahagia nampak senang melihatku datang .

Setelah selesai Takziah , satu persatu tamu pulang.Tetapi sebagian besar keluarga ada yang menginap.Mereka tidur melantai ramai-ramai.Mereka semua nampak sangat kehilangan kepergian bapak .Karena sosok bapak selama ini begitu disukai oleh keluarga .Bapak orang baik jadi banyak yang sayang dan mendoakannya.

Aku mengecek Mama mertua ke kamarnya. Beliau sudah tertidur.Aku pun melihat kamar yang di tempati mami dan adekku sudah tertutup mungkin mereka pun sudah terlelap.Lalu aku menuju dapur membantu orang-orang untuk beberes .

Saat aku berberes aku mendengar Kakak iparku Jodi teriak-teriak mengigau. Aku melihat pintu kamarnya terbuka. Kamarnya letaknya dekat dapur.Aku melangkah masuk kuliat ponakanku Lidia tengah menangis di samping Ayahnya. Lidia adalah anak dari iparku .Anak dari istri kedua.Iparku telah menikah dua kali.Namun pernikahannya semua gagal.Mantan-mantan istrinya telah menikah lagi.

"Nak kok nangis ?"

"Ayah sakit , mami " jawabnya sambil menggoyang goyang badan ayahnya yang hanya diam.Kuliat tubuh kak jodi kejang-kejang dan dari mulutnya ada darah .Sepertinya dia menggigit lidahnya.

Aku bingung dan menarik tubuh mungil Lidia...Aku memeluk dan mengelus kepala Lidia.Saat bersamaan aku mendengar Mas Anis memanggil manggil namaku .Aku langsung menggendong Lidia keluar dari kamar yang masih terus menangis.

"Mi ...kamu di mana " panggil mas Anis

"Ya Mas... ini Lidia nangis ...Ayahnya sakit mas "

"ohh sakit apa ?

"Coba deh mas kamu cek...mulutnya berbusa bercampur darah ...Aku takut terjadi apa-apa"

"Mana dia ???"

"Didalam kejang-kejang persis kayak kamu dulu mas waktu kebanyakan makan obat keracunan "

"Akh kamu itu ngomong apa " ucapnya sambil masuk ke dalam.Aku mengikutinya dan kuliat dari pintu.Mas Anis membangunkan kakaknya namun tubuh kak jodi gak bergerak bahkan seperti orang mendengkur .

"Dia tidur kok "

"Alhamdulillah Mas kalau udah tidak kejang "

"Iyya ayo keluar biar dia beristirahat " ajak mas Anis

"Tapi mas Lidia aku bawa ke kamar saja yaa?"

"Terserah kalau dia mau "

"Lidia tidur sama Mami saja yaa ...tidur sama kakak Aul dan kakak kia "

Lidia pun mengangguk.aku menghapus air matanya .Aku membuatkan susu buat nya dan juga Azkia . Lalu masuk ke kamar .Aku meletakkan tubuh Lidia disamping Azkia yang tengah menonton di HP.

"Azkia minum susunya baru bobok ini sudah malam"

Aku mengambil HP nya lalu memberikan botol susunya...Aku memberikan gelas yang berisi susu ke Lidia. Gadis kecil berusia 5 tahun itu mengambil dan meminumnya sampai habis.

"Makasih mami " ucap Lidia

"Sama-sama sayang, sekarang Kia dan Lidia bobo yaa.Besok baru main lagi ya sayang "

Lidia pun langsung menutup matanya.Kia yang masih menyusu matanya pun sudah mulai tertutup.Azkia sejak kecil tidak mendapatkan ASI karena produksi ASI ku tidak ada .Aku tersenyum melihat anak - anak telah tertidur .

Diluar bapak-bapak masih rame begadang sambil bermain Domino.Mas Anis pun bergabung bersama mereka.Aku merasa sangat ngantuk.Aku pun menutup pintu kamar namun tidak menguncinya.

NB. Mohon Kritik dan Saran

Terpopuler

Comments

Manchester

Manchester

parah

2021-07-11

0

Ary's

Ary's

mulut berbusa, kejang² dan keluar darah kok santai, dah biasa y thor. knp g dibawa ke RS. ntar mati kali di racun Anis

2021-06-09

6

Rany isbandi

Rany isbandi

orang orangan di dapur menyusun kue di dos...koq orang orangan sih Thor ?

2021-02-26

4

lihat semua
Episodes
1 KISAH AWAL
2 PERGI REKREASI
3 AWAL KEHANCURAN
4 HARI YANG BERAT
5 KERUMAH PELAKOR
6 AKU LELAH
7 PERUBAHAN SIKAP SUAMIKU
8 TEROR SANG PELAKOR
9 KEDATANGAN SUAMIKU YANG TIBA-TIBA
10 BERITA BURUK TENTANGNYA
11 RASA SAKIT HATIKU
12 PASAR MALAM
13 KECEWA KESEKIAN KALINYA
14 AKU TIDAK RELA PELAKOR MENIKMATI HAK KU DAN ANAK-ANAK
15 PENUH SANDIWARA
16 DIPERSATUKAN KEMBALI
17 TENGAH BERDUKA CITA
18 RUMAH DUKA
19 MALAM TAKZIAH KE DUA
20 ZIARAH KUBUR BAPAK
21 LESEHAN
22 MALAM TAKZIAH TERAKHIR
23 Merawat Mama Mertua
24 PERMINTAAN KELUARGA
25 BERKEMAS UNTUK PULANG
26 PERMINTAAN ANEH
27 AKU PERGI TANPA ADNAN
28 GELISAH
29 SIFAT EGOISNYA
30 AZKIA SAKIT
31 Martabak Untuk Azkia
32 PERTEMUAN TIDAK DISENGAJA
33 PELAKOR MENYUSUL
34 REZEKI TAK TERDUGA
35 MENYIAPKAN CATERING
36 PEMBERIAN UANG CATERING
37 PERMINTAAN PELAKOR
38 PELAKOR BERULAH
39 MENGUNGKAPKAN RASA
40 KEPULANGAN ADNAN
41 KECURIGAAN ANIS
42 KEBERSAMAAN KAMI
43 KEMARAHAN ANIS
44 PERGI DARI RUMAH
45 PENGINAPAN
46 KEBAIKAN Mas RIFAL
47 AKU MEMBENCIMU ANIS
48 AKU TERLAMBAT MENYADARINYA
49 ANCAMAN ANIS
50 Hadiah Buat Uci
51 KEDEKATAN KAMI
52 Mencoba Menjalani Hubungan Lain
53 Mama Mertua Menelfon
54 DIA PENGOBAT RASA SAKITKU
55 Aku Merasa Di Cintai dan Di hargai
56 Aku Merindukannya
57 ANIS MENYALAHKANKU
58 GUGATAN CERAI
59 BAHAGIAKU
60 Mamanya Anis Sakit
61 Kemarahan Nurbaya
62 Nurbaya Menolak Uci
63 Anis memilih bersama Uci
64 Anis Di Cari-cari
65 Bahagiaku Jika Bersamamu
66 Mengantar Orderan Kue
67 Aku Merasakan Sakit Yang Sama Lagi
68 Aku Harus Kuat
69 Aku Yang Tiba-tiba Sakit
70 Kisah Hidup Rifal
71 Kegelisahan Hati Rifal
72 Rifal Merawat Dian
73 Berbaikan Kembali
74 Menahan Cemburu
75 Telfon dari Uci
76 Tiba-tiba Pingsan
77 Perhatian Mas Rifal
78 Dia Yang Selalu Bersamaku
79 Berkenalan Dengan Bibi
80 BERKAS TIDAK LENGKAP
81 Sopir Grab Yang Jujur
82 Pertanyaan Adnan
83 Rifal Sakit
84 Perdebatan Kami
85 Kerinduan Antara Kita
86 Hadiah Mas Rifal
87 Merawat Mas Rifal
88 Aku pun Menyayangimu
89 Meminta Restu Mama Untuk Uci
90 PERMINTAAN SANG BIBI
91 Kamu kemana Nak ?
92 Adnan Kembali Pulang
93 Keisengan Mas Rifal
94 Kau Pengobat Sakit ku
95 Dia Melamarku
96 Menghadap Komandan
97 Apakah kamu juga sama?
98 Kekecewaan Risma
99 kepanikan Rifal
100 Kesedihan Rifal
101 Kegalauan Anis
102 Mengurus Diri Sendiri
103 PERTENGKARAN ANIS DAN UCY
104 Kekhawatiran dan Kerinduan
105 Suport dan Doa Mamiku
106 Merintis Usaha Baru
107 Aku Tidak Bisa Lagi
108 KESAKITAN
109 Proses Persalinan
110 Malaikat Kecilku
111 Dia Kembali Menghubungiku
112 Aku Tak Sudi Menatapmu
113 Kekecewaan Mama Nurbaya
114 Resmi Bercerai
115 Perbincangan Kami
116 Basah kuyup
117 Kafe Istana
118 Perkelahian Di kafe
119 Karma Di bayar Lunas
120 Penyesalan Mas Anis
121 Kelakuan UCy
122 Penghianatan Ucy
123 Kepergok Di Hotel
124 Awal kebahagiaan Kami
125 Pindah Rumah
126 Persahabatan Baru darimu
127 Dukungan Mas Rifal
128 Warkop
129 Alhamdulillah Mobil Baru
130 Cinta Tak Harus Bersama
131 Sikap Cemburu mas Rifal
132 Penderitaan Mama Nurbaya
133 Terbongkarlah Semua kebohongan
134 Sadarkah Anis Akan Kelakuannya ?
135 Babak Belur
136 Kecurian
137 Kegerebek Polisi
138 Menjemput Londrian
139 Menyenangkan Mereka
140 Menjenguk Di Sel
141 Sikap Kasar Anis ke Ucy
142 Nasehat Mama Nurbaya
143 Make Sabu Lagi
144 Dilema Ucy
145 Alvi Rewel
146 Londri Cabang
147 Tinggal Di londri Cabang
148 Kebahagiaan Mamiku
149 Pelanggan Londri Baru
150 Belatung
151 Kasihan Kamu Nak
152 Niat Jahat Pelakor
153 Penglihatan Alvi
154 Bertengkar Lagi
155 Pertengkaran Terus Menerus
156 Tangisan Pelakor
157 Aktivitas Hari-hariku
158 Doa Terbaik Dari Mamiku
159 Rezeki selalu Ada
160 Karma kah ???
161 Ucy sakit
162 Undangan
163 Acara Ultah Tasya
164 Ngobrol Banyak
165 Ada apa dengan Rifal ?
166 Penyesalan Rifal
167 Anis Datang
168 Anis Cuek si Ucy kesal
169 Bertemu denganmu
170 Pengakuan Mas Rifal
171 Apakah Aku tidak berhak bahagia ?
172 Pelakor Menemuiku
173 Penolakan untuk Anis
174 Perjuangan Hidupku
175 Diantar Pulang
176 Semua Berakhir Dengan Air Mata
177 Rayuan Maut Ucy
178 Nasehat Mami.
179 Mall
180 Apa maumu mas Rifal ?
181 Curhatanku Tentang Mas Rifal
182 Mas Fachri mengajakku Pergi
183 Cara Mas Fachri Menenangkanku
184 Berusaha Menghiburku
185 Malam yang Panjang
186 Anis Yang Pengangguran
187 Ucy Pergi Dari Rumah
188 Undangan Pernikahan
189 Aku Yang Semakin Tegar
190 Anis Terus Bertingkah
191 Tekanan Batin Mama Nurbaya
192 Kapan Sadarmu Anis ???
193 Perasan Gelisah Rifal
194 Clara Datang Menemui ku
195 Ivan Adek yang baik
196 Selalu Bisa Menenangkanku
197 Rifal Berpamitan
198 Kecelakaan
199 Anis Tak Sadarkan Diri
200 Mama Nurbaya Pingsan
201 Kesedihan Mama Nurbaya
202 Kemarahan Keluarga Korban
203 Mendengar Kabar Buruk
204 Penolakan Aulia
205 Menenangkan Aulia
206 Kasih Sayang Ibu
207 Anis Tak Dapat Berjalan
208 Berusaha menerima
209 Kehidupan Rifal dan Clara
210 Permintaan Alvi
211 Penderitaan Ucy
212 Usaha ucy.
213 Wanita Iblis
214 Persiapan Untuk Ultah
215 Kado Untuk Alvi
216 Berbelanja
217 Acara Makan
218 Aku Tetap Tak Bisa
219 Perhatian Mas Fachri
220 Obrolan Kami
221 Tangisan Anis
222 Damai
223 Kesedihan Clara
224 Kebingungan Rifal
225 Ucy Kembali
226 Harapan Seorang Ibu
227 Pengakuan Clara
228 Nilai Rapor Anakku
229 Kebahagiaan Mereka
230 Semoga Semua Menjadi Lebih Baik
231 Malam Hari
232 Berusaha Ikut Senang Untuknya
233 Menghapus Semua Kenangan Tentang Dia
234 Aku mengaguminya
235 Curhatan Kami
236 Kebersamaan Kami
237 Cerita Mas Fachri
238 Tak Ada Lagi Kesempatan
239 Awal yang Baru
240 Hari yang Indah
241 Ungkapan Rasa Mas Fachri
242 Membuka Hati Untuknya
243 Menghadiri Hakikah
244 Wajahnya Mirip Banget
245 Suasana Pesta
246 Pertengkaranku Dengan Clara
247 Pembelaan Mas Fachri
248 Terbaik
249 Perhatian Mas Fachri
250 Nasi Telah Menjadi Bubur
251 Rumah Tangga Rifal dan Clara
252 Anis Tetap Bertingkah
253 Usaha Baruku
254 Bertemu Dia Lagi
255 Warung Laris
256 Ribut Lagi
257 Curhatan Ucy
258 Clara Mengurus Anaknya
259 Kasih Sayang Rifal pada Anaknya
260 Kebingungan Clara
261 Tuduhan Clara
262 Ocehan Risma
263 Kegundahan Hati Rifal
264 Kasihan Mama Nurbaya
265 Rasa Kangen
266 Apa lagi yang terjadi ?
267 Aku Lega
268 Rumah Sakit
269 Selalu Mengusik
270 Hadiah Terindah
271 Obrolan Kami
272 Kasihan Rafa
273 Perjuangan Ucy
274 Ucy Merasakan Sakit Yang Sama
275 Karma Itu Nyata
276 Kebingungan Rifal
277 Clara Pergi
278 Guncangan Hebat
279 Waspada
280 Suasana Genting
281 Penuh Kekhawatiran
282 Keadaan Kami Sekeluarga
283 Ujian Hidup
284 Aku Senang Mendapat Kabarmu
285 Pertemuan Kami Lagi
286 Harapan kami
287 Masalah Rumah Tangga
288 Pulang Ke Rumah
289 Suka dan Duka
290 Penolakan Kesekian Kalinya
291 Tanda Cinta
292 Tidak Rasa Percaya Diri
293 Ribut Terus
294 Mama Nurbaya Yang Malang
295 Siuman
296 Nasehat Seorang Ibu
297 Kedatangan Keluarga Clara
298 Rifal Dipojokkan
299 Bertemu Dengan Ibu Mas Fachri
300 Rasa Sesal Yang Tiada Berguna
301 Kebahagiaan Kita
Episodes

Updated 301 Episodes

1
KISAH AWAL
2
PERGI REKREASI
3
AWAL KEHANCURAN
4
HARI YANG BERAT
5
KERUMAH PELAKOR
6
AKU LELAH
7
PERUBAHAN SIKAP SUAMIKU
8
TEROR SANG PELAKOR
9
KEDATANGAN SUAMIKU YANG TIBA-TIBA
10
BERITA BURUK TENTANGNYA
11
RASA SAKIT HATIKU
12
PASAR MALAM
13
KECEWA KESEKIAN KALINYA
14
AKU TIDAK RELA PELAKOR MENIKMATI HAK KU DAN ANAK-ANAK
15
PENUH SANDIWARA
16
DIPERSATUKAN KEMBALI
17
TENGAH BERDUKA CITA
18
RUMAH DUKA
19
MALAM TAKZIAH KE DUA
20
ZIARAH KUBUR BAPAK
21
LESEHAN
22
MALAM TAKZIAH TERAKHIR
23
Merawat Mama Mertua
24
PERMINTAAN KELUARGA
25
BERKEMAS UNTUK PULANG
26
PERMINTAAN ANEH
27
AKU PERGI TANPA ADNAN
28
GELISAH
29
SIFAT EGOISNYA
30
AZKIA SAKIT
31
Martabak Untuk Azkia
32
PERTEMUAN TIDAK DISENGAJA
33
PELAKOR MENYUSUL
34
REZEKI TAK TERDUGA
35
MENYIAPKAN CATERING
36
PEMBERIAN UANG CATERING
37
PERMINTAAN PELAKOR
38
PELAKOR BERULAH
39
MENGUNGKAPKAN RASA
40
KEPULANGAN ADNAN
41
KECURIGAAN ANIS
42
KEBERSAMAAN KAMI
43
KEMARAHAN ANIS
44
PERGI DARI RUMAH
45
PENGINAPAN
46
KEBAIKAN Mas RIFAL
47
AKU MEMBENCIMU ANIS
48
AKU TERLAMBAT MENYADARINYA
49
ANCAMAN ANIS
50
Hadiah Buat Uci
51
KEDEKATAN KAMI
52
Mencoba Menjalani Hubungan Lain
53
Mama Mertua Menelfon
54
DIA PENGOBAT RASA SAKITKU
55
Aku Merasa Di Cintai dan Di hargai
56
Aku Merindukannya
57
ANIS MENYALAHKANKU
58
GUGATAN CERAI
59
BAHAGIAKU
60
Mamanya Anis Sakit
61
Kemarahan Nurbaya
62
Nurbaya Menolak Uci
63
Anis memilih bersama Uci
64
Anis Di Cari-cari
65
Bahagiaku Jika Bersamamu
66
Mengantar Orderan Kue
67
Aku Merasakan Sakit Yang Sama Lagi
68
Aku Harus Kuat
69
Aku Yang Tiba-tiba Sakit
70
Kisah Hidup Rifal
71
Kegelisahan Hati Rifal
72
Rifal Merawat Dian
73
Berbaikan Kembali
74
Menahan Cemburu
75
Telfon dari Uci
76
Tiba-tiba Pingsan
77
Perhatian Mas Rifal
78
Dia Yang Selalu Bersamaku
79
Berkenalan Dengan Bibi
80
BERKAS TIDAK LENGKAP
81
Sopir Grab Yang Jujur
82
Pertanyaan Adnan
83
Rifal Sakit
84
Perdebatan Kami
85
Kerinduan Antara Kita
86
Hadiah Mas Rifal
87
Merawat Mas Rifal
88
Aku pun Menyayangimu
89
Meminta Restu Mama Untuk Uci
90
PERMINTAAN SANG BIBI
91
Kamu kemana Nak ?
92
Adnan Kembali Pulang
93
Keisengan Mas Rifal
94
Kau Pengobat Sakit ku
95
Dia Melamarku
96
Menghadap Komandan
97
Apakah kamu juga sama?
98
Kekecewaan Risma
99
kepanikan Rifal
100
Kesedihan Rifal
101
Kegalauan Anis
102
Mengurus Diri Sendiri
103
PERTENGKARAN ANIS DAN UCY
104
Kekhawatiran dan Kerinduan
105
Suport dan Doa Mamiku
106
Merintis Usaha Baru
107
Aku Tidak Bisa Lagi
108
KESAKITAN
109
Proses Persalinan
110
Malaikat Kecilku
111
Dia Kembali Menghubungiku
112
Aku Tak Sudi Menatapmu
113
Kekecewaan Mama Nurbaya
114
Resmi Bercerai
115
Perbincangan Kami
116
Basah kuyup
117
Kafe Istana
118
Perkelahian Di kafe
119
Karma Di bayar Lunas
120
Penyesalan Mas Anis
121
Kelakuan UCy
122
Penghianatan Ucy
123
Kepergok Di Hotel
124
Awal kebahagiaan Kami
125
Pindah Rumah
126
Persahabatan Baru darimu
127
Dukungan Mas Rifal
128
Warkop
129
Alhamdulillah Mobil Baru
130
Cinta Tak Harus Bersama
131
Sikap Cemburu mas Rifal
132
Penderitaan Mama Nurbaya
133
Terbongkarlah Semua kebohongan
134
Sadarkah Anis Akan Kelakuannya ?
135
Babak Belur
136
Kecurian
137
Kegerebek Polisi
138
Menjemput Londrian
139
Menyenangkan Mereka
140
Menjenguk Di Sel
141
Sikap Kasar Anis ke Ucy
142
Nasehat Mama Nurbaya
143
Make Sabu Lagi
144
Dilema Ucy
145
Alvi Rewel
146
Londri Cabang
147
Tinggal Di londri Cabang
148
Kebahagiaan Mamiku
149
Pelanggan Londri Baru
150
Belatung
151
Kasihan Kamu Nak
152
Niat Jahat Pelakor
153
Penglihatan Alvi
154
Bertengkar Lagi
155
Pertengkaran Terus Menerus
156
Tangisan Pelakor
157
Aktivitas Hari-hariku
158
Doa Terbaik Dari Mamiku
159
Rezeki selalu Ada
160
Karma kah ???
161
Ucy sakit
162
Undangan
163
Acara Ultah Tasya
164
Ngobrol Banyak
165
Ada apa dengan Rifal ?
166
Penyesalan Rifal
167
Anis Datang
168
Anis Cuek si Ucy kesal
169
Bertemu denganmu
170
Pengakuan Mas Rifal
171
Apakah Aku tidak berhak bahagia ?
172
Pelakor Menemuiku
173
Penolakan untuk Anis
174
Perjuangan Hidupku
175
Diantar Pulang
176
Semua Berakhir Dengan Air Mata
177
Rayuan Maut Ucy
178
Nasehat Mami.
179
Mall
180
Apa maumu mas Rifal ?
181
Curhatanku Tentang Mas Rifal
182
Mas Fachri mengajakku Pergi
183
Cara Mas Fachri Menenangkanku
184
Berusaha Menghiburku
185
Malam yang Panjang
186
Anis Yang Pengangguran
187
Ucy Pergi Dari Rumah
188
Undangan Pernikahan
189
Aku Yang Semakin Tegar
190
Anis Terus Bertingkah
191
Tekanan Batin Mama Nurbaya
192
Kapan Sadarmu Anis ???
193
Perasan Gelisah Rifal
194
Clara Datang Menemui ku
195
Ivan Adek yang baik
196
Selalu Bisa Menenangkanku
197
Rifal Berpamitan
198
Kecelakaan
199
Anis Tak Sadarkan Diri
200
Mama Nurbaya Pingsan
201
Kesedihan Mama Nurbaya
202
Kemarahan Keluarga Korban
203
Mendengar Kabar Buruk
204
Penolakan Aulia
205
Menenangkan Aulia
206
Kasih Sayang Ibu
207
Anis Tak Dapat Berjalan
208
Berusaha menerima
209
Kehidupan Rifal dan Clara
210
Permintaan Alvi
211
Penderitaan Ucy
212
Usaha ucy.
213
Wanita Iblis
214
Persiapan Untuk Ultah
215
Kado Untuk Alvi
216
Berbelanja
217
Acara Makan
218
Aku Tetap Tak Bisa
219
Perhatian Mas Fachri
220
Obrolan Kami
221
Tangisan Anis
222
Damai
223
Kesedihan Clara
224
Kebingungan Rifal
225
Ucy Kembali
226
Harapan Seorang Ibu
227
Pengakuan Clara
228
Nilai Rapor Anakku
229
Kebahagiaan Mereka
230
Semoga Semua Menjadi Lebih Baik
231
Malam Hari
232
Berusaha Ikut Senang Untuknya
233
Menghapus Semua Kenangan Tentang Dia
234
Aku mengaguminya
235
Curhatan Kami
236
Kebersamaan Kami
237
Cerita Mas Fachri
238
Tak Ada Lagi Kesempatan
239
Awal yang Baru
240
Hari yang Indah
241
Ungkapan Rasa Mas Fachri
242
Membuka Hati Untuknya
243
Menghadiri Hakikah
244
Wajahnya Mirip Banget
245
Suasana Pesta
246
Pertengkaranku Dengan Clara
247
Pembelaan Mas Fachri
248
Terbaik
249
Perhatian Mas Fachri
250
Nasi Telah Menjadi Bubur
251
Rumah Tangga Rifal dan Clara
252
Anis Tetap Bertingkah
253
Usaha Baruku
254
Bertemu Dia Lagi
255
Warung Laris
256
Ribut Lagi
257
Curhatan Ucy
258
Clara Mengurus Anaknya
259
Kasih Sayang Rifal pada Anaknya
260
Kebingungan Clara
261
Tuduhan Clara
262
Ocehan Risma
263
Kegundahan Hati Rifal
264
Kasihan Mama Nurbaya
265
Rasa Kangen
266
Apa lagi yang terjadi ?
267
Aku Lega
268
Rumah Sakit
269
Selalu Mengusik
270
Hadiah Terindah
271
Obrolan Kami
272
Kasihan Rafa
273
Perjuangan Ucy
274
Ucy Merasakan Sakit Yang Sama
275
Karma Itu Nyata
276
Kebingungan Rifal
277
Clara Pergi
278
Guncangan Hebat
279
Waspada
280
Suasana Genting
281
Penuh Kekhawatiran
282
Keadaan Kami Sekeluarga
283
Ujian Hidup
284
Aku Senang Mendapat Kabarmu
285
Pertemuan Kami Lagi
286
Harapan kami
287
Masalah Rumah Tangga
288
Pulang Ke Rumah
289
Suka dan Duka
290
Penolakan Kesekian Kalinya
291
Tanda Cinta
292
Tidak Rasa Percaya Diri
293
Ribut Terus
294
Mama Nurbaya Yang Malang
295
Siuman
296
Nasehat Seorang Ibu
297
Kedatangan Keluarga Clara
298
Rifal Dipojokkan
299
Bertemu Dengan Ibu Mas Fachri
300
Rasa Sesal Yang Tiada Berguna
301
Kebahagiaan Kita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!