Hari terus berlalu ... Suamiku pun tidak pernah datang mengunjungi kami.Aku mendengar kabar bahwa suamiku kembali masuk Kantor . Aku pun sedikit tenang mendengarnya .Meski hubungan kami tidak seperti dulu setidaknya dia bisa tetap menjadi seorang Ayah yang bisa membanggakan anak-anaknya suatu saat nanti. Apalagi kami memiliki Anak perempuan dua orang .Aku sungguh tidak ingin mereka mendapat citra buruk dikemudian hari karena kelakuan dari Papinya. Aku senang jika kantornya baik-baik saja dan berharap suatu saat dia akan dapat menyadari kesalahannya .
Seperti biasa aku tengah sibuk di kios melayani pembeli. Tiba-tiba aku mendapat telfon dari Atasan suamiku kalau aku di harapkan datang kekantor. Aku bingung ada masalah apa lagi hingga saya dipanggil menghadap ke kantor.Bergegas aku menutup kios dan menitipkan Azkia ke Mama vira tetanggaku .
Aku terkejut ketika mengetuk pintu ruangan Atasannya suamiku ... ternyata mas Anis juga ada disana.Aku mengucapkan salam dan pak Kasi pro**m member silahkan ku masuk .
"Silahkan duduk bu "
"Terima kasih pak " ucapku sambil menarik sedikit menjauh kursinya dari tempat duduk Mas Anis .
"Maaf bu jika ibu harus kami panggil kesini , saya memanggil ibu karena baru mengetahui ternyata pak anis yaitu suami ibu tidak pernah pulang kerumah,apa benar ?"
"Iyya pak benar "
"Lalu beliau ngomong ke saya katanya takut ibu marah kepadanya jika dia pulang kerumah "
"Hmm ... "
"Tapi saya memanggil ibu kesini bukan masalah itu saja...tetapi saya ingin memberi tahu jika pak Anis ini banyak melakukan pelanggaran dan sudah menjalani sidang dia banyak kena sanksi termasuk dia penundaan pangkat 2 periode dan juga musti menjalani sel 21 hari lagi "
"Lalu pak ?"
"Untuk itu mulai sekarang gaji dan uang remonerasi akan kami serahkan ke ibu jadi nanti ibu yang terima semuanya "
"Terima kasih banyak pak " ucapku terharu
"Sama-sama bu , jadi kapan pak Anis siap masuk ke sel untuk menjalani sanksinya ?"
"Beri saya waktu 1-2 minggu komandan " ucap suamiku
"Baik...tapi sebelum itu pak Anis tetap masuk kantor dan jalankan tugas seperti biasa"
"Siap komandan " ucap suamiku
"Ini Bu silahkan diterima gaji + remonerasi yang sempat kami tahan ...semoga bermanfaat buat ibu dan keluarga ibu "
"Aamiin ...sekali lagi terima kasih banyak pak "
"Iyya ibu ...sama-sama . ibu yang sabar ...dan kamu pak Anis rubah lah kelakuan jelekmu selama ini "
"Siap komandan " ujar suamiku
Aku hanya tersenyum karena itulah Mas Anis ... pintar bersandiwara. jika dinasehati seakan menjadi orang yang patuh namun kenyataan dia tidak perduli oleh perasaan istrinya.Aku pun berpamitan dan menjabat tangan bapak yang menurutku begitu berwibawa dan tegas. Sangat pantas menjadi pimpinan.
"Mi... tunggu "
Saat aku ingin menyalakan mesin motorku , mas Anis berdiri di samping ku . Aku sedikit terkejut .
"Kenapa " ucapku datar
"Bagi dua itu uang yang kamu terima tadi Mi "
"Buat apa dan kenapa?" tanyaku
"Aku kan juga punya kebutuhan"
"Itu urusan kamu Mas... kalau kamu niat selingkuh kamu harus tau diri dan tidak lupa tanggung jawab sebagai suami dan bapak terhadap anak-anak ... Apa kamu tidak mendengar tadi komandanmu bilang jika uang ini diberikan ke saya artinya uang ini adalah hak saya dan anak-anak bukan hak pelakor itu " ucapku tegas
"Tapi itu kan gaji saya mi ... itu berarti uang saya juga ... kita bagi dua ya" ucapnya
"Tidak , ini hak saya dan anak-anak... Uang ini bukan hak pelakor itu , dan ini uang buat kamu beli rokok mas " ucapku seraya menyodorkan 3 lembar uang ratusan.Lalu aku bergegas menyalakan mesin dan meninggalkannya begitu saja.
Mungkin aku terkesan pelit dan serakah ... tapi entah aku tidak rela jika berbagi uang ini kepada pelakor itu. Aku berfikir untuk membuat si pelakor itu jera dan sadar jika dia tidaklah bisa menguasai hakku dan anak-anak sepenuhnya. Mungkin dia telah berhasil menguasai mas Anis tapi tidak dengan status yang dia sandang hanya sebagai pelakor bukan istri sah jadi dia tidak berhak atas semua gaji dan uang tunjangan .
Aku akan mempergunakan uang ini sebaik- baiknya ... Aku ingin memberikan yang terbaik buat anak-anak . Aku sangat sadar anak-anak butuh biaya hidup yang besar . Jika hanya hasil kios itu hanya cukup untuk kebutuhan sehari hari.Tapi aku yakin Allah tidak tidur .Semoga Allah selalu mempermudah jalanku untuk merawat anak-anak.
Aku harus menata hidupku bersama anak- anak menjadi lebih baik lagi... Aku harus bisa ... Aku pasti bisa .... Aku tidak ingin terus mengharapkannya karena itu hanya menyisakan luka .
Ternyata Mas Anis mengikutiku pulang . Ini pertama kali dia pulang kerumah setelah berminggu- minggu tidak ada kabar ....Ketika aku hendak turun dari motor dia menyapaku.
"Assalamualaikum Mi "
"waalaikumussalam "
"Anak- anak mana ? "
"Aulia dan Adnan belum pulang sekolah "
"Azkia mana kok tadi tidak diajak ?"
"Aku titip di mamanya Vira "
"Oohhh " ucapnya sambil melangkah masuk ke dalam rumah ketika pintu kubuka.
"Kamu kok tumben datang ?"
"Lho kenapa ??? kan aku suamimu "
Aku hanya diam ...karena biar bagaimana dia benar bahwa dia masih suamiku .Aku pun meninggalkannya ke tetangga menjemput Azkia.
NB.Mohon kritik dan saran
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
Manchester
jangan ngalah dengan pelakor
2021-07-11
0
Sri lining
semua kan ada hikmahnya
2021-07-09
0
Manchester
jangan hanya diam jika pelakor ingin menguasai semua
2021-07-07
0