Matahari nampaknya sudah tinggi ... Aku kesiangan bangun karena aku baru dapat memejamkan mata ini ketika waktu sudah subuh.. sayup terdengar suara bercengkrama di teras depan ... Suara anak - anak dan Eyang putri mereka yaitu mami ku.... tapi anak - anak memanggilnya Uti.Perlahan ku beranjak bangun menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi.Setelah itu aku menghampiri mami dan anak - anakku.
"Uti ... Liat Mami udah bangun" ucap Adnan begitu melihatku.
"Jam berapa datang Ti? " Tanyaku sambil meraih dan mencium tangan wanita yang telah melahirkan ku.
"Baru saja ...Uti kangen sama cucu-cucu ku ini... mumpung hari minggu jadi mereka pasti ada dirumah semua " Ucapnya seraya memeluk semua cucunya
"Saya buka kios dulu ya Mam ... oh iyya Aulia buatin Uti kamu teh dan ambil roti di kios " ucapku sambil bergegas berjalan kekios .Aku tak ingin mamiku tahu dengan semua yang terjadi.Aku tak ingin dia ikut sedih karena masalahku.Aku akan menyembunyikan masalah ini darinya.
"Nak ...suamimu mana? " Tanya Mami ku yang ternyata sudah berdiri di belakangku .Aku terkejut mendengarnya
"Lagi tugas ke pulau Mam"
"Ohh syukurlah , Mami senang jika melihat kalian akur ... Dan mami liat kios kamu juga nampak kelihatan rame ya "
"Iya Mam, alhamdulillah . Kalau ada anak sekolah rame " ucapku lirih
"oh iyya mami nginap kan? Tanyaku lagi
"Iyya besok pagi baru mami pulang "
"Tinggallah lama- lama Mi lagian papinya anak- anak jg gak ada
"Besok diliat yaa gimana-gimananya"
"Kalau begitu aku titip anak-anak ya Mam , aku ada urusan bentar" ucapku perlahan
"Tapi mami tidak hapal harganya barang jualanmu nak "Ucap mamiku
"Kan ada Aulila Mam . aku juga pergi sebentar saja kok.Kalau gitu aku mandi dan bersiap ya " ucapku berlalu dan buru-buru bersiap
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Aku kini berada didepan rumah Pelakor itu . Rumah baru bercat hijau nampak sepi . Pagar besi menjulang tinggi. Perlahan ku ketuk - ketuk pagar nya dan tidak beberapa lama muncullah seorang pria sekitar umur 40 tahunan.
"Permisi pak , Maaf apa benar ini rumah pak Bondel ?" Tanyaku dengan sopan
"Iyya benar , dengan saya sendiri bu. Ada kepentingan apa yaa ? dan ibu ini siapa ?" Tanyanya dengan menatapku penuh selidik
" Maaf pak , apa boleh saya masuk dan berbicara di dalam ?"
"Ooh tentu ... Mari bu masuk " ucapnya sambil membuka pagar rumahnya. Aku pun mengikuti langkahnya memasuki halaman dan menuju ke ruang tamu.
"Silahkan duduk bu " ucapnya dengan mempersilahkan dan aku pun duduk di kursi berhadapan dengannya.
Setelah kami berdua duduk dia pun kembali menanyakan maksud kedatanganku kerumahnya.
"oh iyya ...Maaf bu Jadi maksud kedatangan ibu kesini apa ya ?"Tanyanya penuh selidik
"Begini pak ... saya bisa bertemu sama ibu Uci ? " ucapku
"Ohh istri saya lagi tidak dirumah . Ibu ini ada keperluan dengan istri saya atau sama saya ? " Tanyanya nampak penasaran
"keduanya pak " ucapku lirih. Dia terus menatapku
"Begini pak , saya datang kesini ingin berbicara secara pribadi sama bapak dan ibu... saya ingin mengklarifikasi tentang info yang saya dapat apa itu benar atau tidak " ucapku lagi
"Info tentang apa bu ??? tolong diperjelas bu"
"kenalkan pak saya ini istri pak Anis adik yunior bapak . Saya beberapa hari ini mendapat info kalau istri bapak itu sering terlihat berdua dengan suami saya, bahkan kemaren saya mengikuti mereka tapi istri bapak berhasil kabur "
"Maksud ibu gimana?"
"Maaf pak apa istri bapak tidak pulang dari kemaren?"
"Betul "jawabnya
"Apa bapak tahu kemana istri bapak saat ini?"Tanyaku penuh selidik
"Tidak bu ... kemaren dia sudah tidak ada saat saya pulang dari kantor dan saya sudah berulang kali menelfon dia tapi nomornya tidak aktif" ucap pria itu sambil geleng-geleng kepalanya.
"perlu bapak tau kalau mereka berdua pergi ke kota XX " ucapku lirih dan sekuat tenaga menahan linangan air mata ini jatuh ke pipiku. Aku malu jika menangis
"Maksud ibu?"Tanyanya heran
"Pak ... istri bapak selingkuh dengan suami saya" ucapku lirih
"Hati- hati bu kalau berbicara"ucap pak bondel dengan menatapku tajam.
"Saya bicara fakta pak... saya sudah mengikuti mereka kemaren dan mereka saat ini pergi ke kota XX" ucapku sedikit bernada tinggi
"Jika itu benar ... mereka telah melakukan kesalahan" geramnya
"Pak ... tolong saya .... Anak saya 3 orang ...jujur saya sangat mencintai suami saya... saya ingin bapak membantu saya untuk memisahkan mereka, Apakah bapak tidak ingin RT bapak juga kembali bahagia" ucapku dengan terisak
"Tapi bu ... Mending sekarang ibu pulang dulu .Biar saya cari informasi tentang mereka "
"Baik pak ... ini no telfon saya .Tolong jika memang bapak dapat info bisa segera kabari saya ..kalau begitu saya mohon pamit ...terima kasih banyak "ucapku
"Iyya bu ... insyaAllah "katanya
"Saya permisi pak "
Pak Bondel mengantarku sampe ke depan pagar rumahnya . Terlihat jelas pria itu nampak terluka . Mungkin dia juga merasakan seperti apa yang aku rasakan namun dia pria jadi bisa menahan air matanya tapi tidak dengan kesedihannya . Karena mereka juga memiliki 3 orang anak . Pasti pak Bondel memikirkan nasib ketiga anak- anaknya kedepan.
NB. Mohon Kritik Dan Saran
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
Manchester
semangaat
2021-07-11
0
Sri lining
semangaat terus
2021-07-07
0
Suparmi Parmi
ceritanya menarik aq suka..😊
2021-06-09
0