Keenan masih terjaga, dia berbaring diatas ranjangnya sambil melihat layar HP miliknya. Membaca draft pesan yang telah dia ketik sejak siang tadi.
Aku baik-baik saja. Tidak usah kawatir.
Pesan singkat yang dia ketik sejak siang tadi tanpa mengirimkannya pada Lizzy. Andhika masuk ke kamar dan duduk di tepi ranjangnya yang bersebelahan dengan ranjang Keenan.
“Sebenarnya apa masalahmu dengan gadis itu..??” Tanya Andhika.
“Tidak ada.” Jawab Keenan singkat.
“Trus kenapa sikapmu buruk padanya..??” Tanya Andhika lagi.
“Bukan urusanmu.” Jawab Keenan. Dia meletakkan HP-nya lalu berbalik memunggungi Andhika yang masih duduk menghadapnya.
“Aku hanya mengingatkan. Jangan bersikap buruk pada orang yang kamu sayangi. Kalau dia pergi, baru kamu menyesal.” Tegur Andhika sebelum beranjak tidur.
Ting.. Ting.. Ting..
Terdengar notifikasi chat masuk ke HP Kira, gadis itu segera meraih HP nya.
“Kak Kira, Aku masih merasa lelah karena semalam tidak bisa tidur..” Lizzy mengirimkan pesan.
“Kita batalkan saja rencana kita, Liz Istirahatlah.” Jawab Kira.
“Tidak.. tidak.. aku hanya lelah. Aku juga ingin bersenang-senang. Bagaimana kalau acara yang ke taman hiburan dibatalkan trus kita langsung ke mall untuk nonton dan jalan-jalan.” Pinta Lizzy.
“Kamu yakin, Liz. Kita masih bisa melakukannya lain hari.” Tanya Kira.
“Aku yakin, kak.”
“Ok.. jam 11 kita langsung ketemu di mall XXX saja yaaa.. di cafe Luke’s.” Jawab Kira.
“Ok.. Aku akan segera bersiap-siap. Sampai ketemu, kak Kira.”
Waktu masih menunjukkan pukul 9.30 tapi Kira sudah bersiap-siap. Dia ingin berangkat lebih awal karena takut terjebak macet dan terlambat. Saat Kira keluar kamar ternyata Shaka sudah ada di ruang utama sedang asik ngobrol dengan para member dan Julian.
Serentak mereka memandang ke arah Kira. Hari itu Kira memakai dress royal blue lengan panjang dengan panjang dibawah lutut, rambut hitamnya dibiarkan tergerai ditutupi topi bowler warna hitam, dia juga memakai kalung etnik dan sepatu boot warna hitam. Kira memakai sedikit make-up meski hanya sedikit blush on, maskara, dan lipstik warna pink yang dioleskan tipis. Penampilan Kira hari itu berbeda dari biasanya yang selalu berbusana casual dengan mengenakan celana. Dia terlihat lebih cantik.
“Kamu mau kemana, Kira..??” Tanya Julian yang masih heran melihat penampilan Kira.
"Mau jalan ke mall sama temen." Jawabnya tanpa melihat Julian.
Keenan yang hobi shopping langsung berbinar mendengar Kira akan pergi.
“Aku ikut..!! Aku sudah lama ga jalan ke mall. Tunggu bentar, kak. Aku ganti baju.” Keenan bergegas ke kamar tanpa mendengarkan Kira.
“Tapi, Keen. Aku mau pergi sama..” Kata-kata Kira terputus saat Shaka menyelanya.
“Aku sama Justin juga ikut.” Kata Shaka cepat.
“Haaaahh.. Apaaa..??” Tanya Justin kebingungan.
“Udaaaaah.. lo ikutan. Sana lo cepet ganti.” Sahut Shaka sambil menarik tubuh Justin agar berdiri dari duduknya.
“Ngapain kamu ikut..??” Tanya Kira heran.
“Pingin aja.” Jawab Shaka.
“Terserahlah.” Sahut Kira singkat.
Tak lama Keenan dan Justin telah kembali. Mereka berangkat ke mall menggunakan mobil Shaka. Pemuda itu sedikit kesal saat Justin duduk di depan bersamanya sehingga Kira duduk di belakang dengan Keenan. Beberapa kali dia melirik ke kaca depan mobil untuk melihat Kira.
“Melihat penampilannya hari ini pasti dia mau ketemu cowok. Awas aja kalo tu cowok berani deket-deket Kira.” Geram Shaka dalam hati.
Sesampainya di mall mereka menunggu di cafe Luke’s. Keenan sangat terkejut saat melihat kedatangan Lizzy. Sikapnya tiba-tiba berubah sehingga membuat suasana menjadi canggung. Sedangkan Shaka yang tidak tahu apa-apa justru kebingungan karena dugaannya salah.
“Aku tadi sudah berusaha mengatakan kalo aku pergi sama Lizzy. Kamunya aja yang ga mau denger.” Bisik Kira pada Keenan saat melihat pemuda itu menatap tajam ke arahnya.
Lizzy yang semula canggung kemudian tersenyum dan bersikap biasa seolah tidak ada Keenan disana.
“Maaf lama nunggu, kak.” Kata Lizzy meminta maaf.
“Santai aja, Liz. Kita juga baru sampe kok. Oyaaa.. Kenalin ini Justin, teman 1 group Keenan. Dan itu Shaka, teman sekolah Justin.”
“Justin.. Shaka.. dia Lizzy.”
“Justin.” Kata Justin sambil menyalami Lizzy.
“Hai, kak Lizzy. Aku Shaka.” Kata Shaka sambil mengulurkan tangan.
Dahi Kira berkerut mendengar Shaka yang langsung memanggil Lizzy “KAK” karena selama ini anak itu selalu memanggilnya Kira atau Sayang. Dan Kira sudah lelah mengomel setiap kali Shaka memanggilnya seperti itu, jadi dia biarkan Shaka memanggilnya dengan 2 panggilan itu. Toh anak itu sedikit sopan karena tidak pernah menggunakan kata GUE dan LU saat berbicara dengannya.
“Sekarang bagaimana kalo kita makan dulu baru nonton..?? Aku laper.” Tanya Lizzy dengan wajah ceria tanpa melihat ke arah Keenan yang masih cemberut.
“Ok.. aku juga masih lapar.” Jawab Kira sambil melirik ke arah Keenan.
Dia tahu Lizzy melakukannya karena pasti Keenan pasti sudah lapar lagi.
Setelah makan siang mereka membeli tiket untuk nonton. Keenan dan Shaka berdiri di antrian untuk membeli tiket sementara Kira, Lizzy, dan Justin menunggu mereka sambil asik ngobrol. Meski dalam antrian sesekali Keenan mencuri pandang ke arah Lizzy, tidak mempedulikan Shaka yang terus mengajaknya bicara. Wajahnya terlihat tidak senang saat melihat Lizzy ngobrol akrab dengan Justin. Gadis itu bahkan tertawa begitu lepas tanpa beban. Dan sejak datang tadi Lizzy juga sama sekali tidak melihat atau menyapanya.
“Apa yang dikatakan Justin pada Lizzy sampai dia terus tertawa seperti itu..??” Batin Keenan sambil menatap tajam ke arah Lizzy dan Justin.
Kira yang melihat Keenan dari tempatnya duduk hanya tersenyum.
“Ada untungnya juga aku biarin Shaka ikut dan ajak Justin." Batin Kira sambil tertawa geli.
Film yang akan mereka tonton baru akan mulai 1 jam lagi. Akhirnya mereka sepakat ke game center. Keenan semakin uring-uringan karena merasa diabaikan. Shaka entah kenapa selalu mengekori Kira. Sedangkan Lizzy dan Justin terlihat terus menempel, mereka benar-benar terlihat akrab ngobrol dan bercanda. Keenan benar-benar merasa seperti nyamuk terbang diantara 2 pasangan yang sedang berkencan.
“Sini.. biar aku aja.” Kata Keenan sambil menggeser Justin yang akan mengambilkan boneka dipermainan capit untuk Lizzy.
Kira membisikkan sesuatu pada Justin yang kebingungan disusul senyum manis di wajah remaja tampan itu. Shaka yang melihat mereka langsung menarik Kira menjauh dari Justin.
“Apaan sich..??!!” Seru Kira pada Shaka.
“Kalo mau omong ya omong aja ga usah pake bisik-bisik.!!” Sahut Shaka sewot.
“Terserah aku laaaah..” Sahut Kira.
“Pokoknya ga boleh..!! Titik..!!” Seru Shaka masih sewot.
“Dasar ga jelas.” Balas Kira ga kalah sewot.
“Bodo..!!” Sahut Shaka balik.
“Ini..” Kata Keenan sambil menyodorkan boneka ke tangan Lizzy.
“Lain kali kalo mau minta sesuatu bilang sama aku, bukan ke orang lain.” Kata Keenan ketus sambil melirik tajam ke arah Justin.
Lizzy meraih boneka dari Keenan dengan wajah heran.
“Kak Lizzy, ayo kita lihat permainan lainnya.” Ajak justin sambil menggandeng tangan Lizzy tanpa mempedulikan tatapan membunuh dari Keenan.
Lizzy mengikuti Justin menghampiri setiap permainan yang ada di game center. Dan setiap kali Justin akan bermain berpasangan dengan Lizzy, Keenan akan segera menggeser pemuda itu.
“Justin, aku tidak bisa memainkan ini.” Kata Lizzy pada Justin saat mereka akan bermain tembak-tembakan.
Justin segera berdiri dibelakang Lizzy lalu memandu gadis itu dengan kedua tangannya menggenggam tangan Lizzy dari dua sisi tubuhnya sehingga terlihat seperti mereka tengah berpelukan. Keenan terbelalak melihat pemandangan dihadapannya. Dia berusaha menahan diri untuk tidak menghajar Justin.
Kira yang memang sengaja meminta Justin untuk terus menempel pada Lizzy tersenyum puas melihat wajah Keenan. Dia tidak menyangka Justin bisa memainkan perannya dengan sangat baik.
“Untung saja Justin pemalu. Kalau tidak dia bisa jadi playboy ulung. Kalau bukan karena aku sendiri yang tadi memintanya, pasti sekarang aku bakal mengira dia naksir Lizzy.” Batin Kira.
“Eeeeeh..” Kira terkejut saat tiba-tiba Shaka menarik tangannya dan menjauh dari 3 orang itu.
“Kamu apa-apaan sich..?? Lepas..!!” Seru Kira sambil berusaha melepaskan tangan Shaka. Tapi genggaman tangan pemuda itu sangat kuat.
“Kamu mau semua orang di mall ini liatin kita..??” Tanya Shaka tanpa melepas genggaman tangannya.
Seketika Kira sadar mereka sudah menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitarnya.
“Lepasin tanganku..!!” Geram Kira pelan.
“Ga mau..!!” Sahut Shaka sambil menarik tangan Kira lagi dan terus menggandengnya.
“Kita mau kemana sich..??” Tanya Kira yang akhirnya mengikuti langkah Shaka.
“Cari minum... Haus.. Dari tadi yang kamu perhatiin mereka terus.” Sahut Shaka sewot.
“Kamu kan bisa beli sendiri. Ngapain pake ajak aku segala.” Protes Kira.
“Udaaaaah.. ikut aja napa..?? Kak Keenan ga bakal ngapa-ngapain Justin.” Sahut Shaka. Kira langsung berhenti mendengar perkataan Shaka.
“Kamu tahu..??” Tanya Kira.
“Sekali liat aja orang juga udah tahu kalo kak Keenan dan kak Lizzy saling suka. Udah.. Biarin Justin jadi nyamuk disana.” Kata Shaka sambil kembali menarik tangan Kira.
Saat menonton baik Keenan maupun Shaka berusaha menjauhkan Lizzy dan Kira dari Justin. Remaja itu duduk ditengah-tengah, antara Shaka dan Keenan, sedangkan Kira duduk di sisi Shaka yang satunya begitu pula dengan Lizzy yang duduk di samping Keenan. Justin yang menyadari aura membunuh dari 2 pria disampingnya justru masa bodoh dan menikmati film yang ditayangkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Leonila Retnoningdyah
justin pendamai
2021-05-11
1
Apudi Zahra
🥰🥰🥰🥰👍
2021-02-26
1
iin_andiniip
ada baiknya jg si Justin ikut, bisa bikin Keenan cemburu 🤣🤣🤣.. ternyata suka jg tp gengsi 😂
2021-02-14
2