Kira telah bergabung kembali dengan team dan para member. Mereka baru kembali dari interview bersama salah satu stasiun TV. setelah ini para member akan latihan vocal dan dance juga fitting baju untuk persiapan mengisi acara Award yang diadakan salah satu TV swasta weekend ini. Keenan sudah kembali bertingkah seperti biasa. Dia terlihat menjahili team wardrobe dan make-up yang sedang membahas mengenai tema baju dan style yang akan dipakai Autumn River di acara nanti. Kira menghampiri Keenan dan menarik leher belakang bajunya lalu menyeretnya menjauh dari team wardrobe sebelum bocah itu membuat mereka melemparkan kursi ke arah Keenan.
“Ampun.. Ampuun.. Ampuun..” Seru Keenan saat Kira menyeretnya menjauh dari team wardrobe.
“Duduk tenang disini, Keen.” Perintah Kira pada Keenan. Pemuda itu baru akan menyelinap pergi saat melihat Kira menatap tajam ke arahnya, membuat dia kembali duduk di tempatnya dengan tenang.
Keenan menoleh ke samping dan melihat Andhika yang sudah tertidur pulas dalam kondisi duduk. Kepalanya tengadah disandaran sofa dengan mulut sedikit terbuka. Ide jahil kembali muncul di kepalanya. Keenan mengambil HP disakunya dan mulai mengambil gambar Andhika yang tengah tertidur. Setelah mengambil beberapa gambar Keenan menuju dapur dan mengambil whipped cream yang sengaja dia simpan disana untuk persediaan. Dituangnya banyak whipped cream di telapak tangan Andhika yang terbuka. Fikri yang bisa menebak apa yang akan terjadi meminta Keenan menunggu. Rupanya dia menyiapkan HP untuk merekam kejadian selanjutnya.
“Kebakaran..!! kebakaran..!! kebakaran..!!” Keenan berteriak sekeras mungkin ke telinga Andhika karena tahu temannya itu paling susah dibangunkan.
Andhika yang terkejut tanpa sadar memukulkan tangan ke wajahnya sendiri, membuat wajahnya belepotan dengan whipped cream. Keenan dan Fikri tertawa terbahak-bahak karena berhasil mengerjai Andhika.
“Keenan..!! Awas kamu..!!” Seru Andhika sambil bangkit mengejar Keenan.
Kegaduhan langsung mengisi lantai 3 gedung itu karena menjadi ajang kejar-kejaran Andhika dan Keenan.
“Keenan..!! Sini kamu..!!” Teriak Andhika yang lupa wajah dan tangannya masih belepotan whipped cream.
Keenan menoleh ke arah Andhika sambil menjulurkan lidah mengejek teman sekamarnya itu. Karena tidak melihat ke depan, Keenan tidak sengaja menabrak Julian.
“Kak Julian, pegang dia..!! Jangan sampai dia kabur lagi.” Seru Andhika pada Julian.
Keenan langsung bergegas lari ke belakang tubuh Julian, kejar-kejaran kembali terjadi dengan Julian sebagai pusatnya.
“Sini kamu..!!” Seru Andhika sambil terus berusaha menangkap Keenan. Diantara para member memang Keenan yang paling cepat dan lincah bergerak sehingga tidak mudah bagi Andhika untuk menangkap teman sekamarnya itu.
“Ogah..!!”Sahut Keenan sambil terus berpegang pada tubuh Julian. Pria itu mendengus kasar melihat kelakuan 2 pemuda asuhannya.
“STOP..!!” Seru Julian pada Andhika dan Keenan. Kedua pemuda itu langsung membeku mendengar suara Julian.
Selama ini Julian orang yang sangat penyabar dan hampir tidak pernah marah terutama dalam menghadapi ulah anak-anak asuhannya. Karena itu mereka sangat menyegani Julian.
“Ada apa lagi ini..??” Tanya Julian pada Keenan dan Andhika.
“Keenan, kak. Dia kerjain aku waktu lagi tidur.” Seru Andhika cepat.
Julian melihat wajah dan tangan Andhika yang masih belepotan whippedd cream. Julian melempar pandangannya ke arah lain dan tersenyum. Dia mati-matian menahan tawa karena tidak ingin menambah emosi Andhika.
“Eeeehm.. benar ini ulah kamu, Keenan..??” Tanya Julian setelah mulai bisa mengendalikan dirinya untuk tidak tertawa.
“Iyaaaa.. sich.. tapi Dhika tu yang tidurnya kayak kebo. Dibangunin susahnya minta ampun.” Kata Keenan membela diri.
“Enak aja kebo. Kamu tu yang kayak kebo, makan terus ga ada abisnya.” Sahut Andhika tidak terima.
“Eeeh.. mana ada kebo hobi makan. Yang ada kebo hobinya tidur. Lagian cowok seganteng aku ga bisalah disamain sama kebo.” Sergah Keenan yang tiba-tiba kumat narsisnya.
“Sudah.. sudah.. jangan mulai lagi..!! Keenan, sekarang kamu minta maaf sama Andhika..!!” Perintah Julian yang langsung dituruti Keenan.
“Maafin aku ya, dhika.” Keenan menghampiri Andhika dan mengulurkan tangannya untuk meminta maaf. Andhika menyambut uluran tangan Keenan menggenggamnya erat lalu mengoleskan whipped cream ke tangan dan wajah Keenan.
“Aaaaaargh..!!” Teriak Keenan.
“Aku maafin dan sekarang kita impas.” Kata Andhika sambil berlari karena kali ini Keenan berbalik mengejarnya.
Julian hanya bisa menghela napas panjang melihat kelakuan 2 pemuda asuhannya itu.
Lantai 3 kembali menjadi ajang kejar-kejaran Andhika dan Keenan. Keenan yang lebih cepat dapat dengan mudah menangkap Andhika. Dipitingnya kepala Andhika lalu dioleskannya whipped cream yang menempel ditangannya sambil mengacak-acak rambut Andhika.
"Aaaaaargh.. Keenan, stop..!! Awas kamu..!!" Seru Andhika sambil berusaha melepaskan diri dari Keenan.
Tubuh Keenan yang lebih tinggi dan kekar dari Andhika jelas membuat lebih susah untuk melepaskan diri. Andhika yang teringat titik lemah Keenan langsung meraih pinggang Keenan dan menggelitiknya.
"Hahahahaha.. Stop..!! Stop..!!" Kata Keenan yang langsung roboh karena kegelian.
Andhika yang sudah kesal tidak menyia-nyialan kesempatan itu. Dia terus menggelitik perut Keenan yang kali ini berteriak-teriak kegelian.
"Keenan..!! Andhika..!! Hentikan sekarang juga..!!" Seru Kira pada Keenan dan Andhika.
Sontak kedua pemuda itu berhenti. Andhika bangun dan membantu Keenan berdiri. Terlihat wajah Keenan memerah dan air matanya keluar karena terus tertawa kegelian saat digelitik Andhika.
Kira memandang kedua pemuda di depannya yang belepotan whipped cream. Dia mendengus kesal melihat tingkah 2 pemuda dihadapannya.
"Apa kalian sadar sudah bikin gaduh dan berantakan..??!!" Kata Kira.
Sontak 2 pemuda itu memandang sekeliling. Terlihat bagaimana berantakannya tempat itu. Selama kejar-kejaran tadi tanpa sadar mereka menyenggol dan menjatuhkan beberapa barang. Refleks mereka saling memandang seolah saling memberi tanda.
"Kenapa diam saja..??!! Sekarang kalian bereskan kekacauan ini setelah itu mandi dan bersihkan diri kalian." Perintah Kira.
"Iya, kak Kira. Maaf." Sahut mereka bersamaan.
Keenan dan Andhika kembali saling memandang saat menyadari mereka menjawab disaat bersamaan.
"Urusan kita belum selesai." Bisik Andhika ke telinga Keenan.
"Bagus. Kita selesaikan nanti." Jawab Keenan tanpa takut.
"Ludo 3 ronde, yang kalah harus bersihin kamar selama 1 minggu." Tantang Andhika.
"Deal..!! Pegang ucapanmu itu. Jangan banyak alasan kalo kalah ntar." Sahut Keenan menerima tantangan Andhika.
"Kamu bisa pegang ucapanku. Dan kamu, jangan coba-coba kabur dengan alasan capek atau lainnya." Kata Andhika.
"Ciiiihh.. aku bukan pengecut." Kata Keenan lagi.
"Kenapa lagi..??" Tanya Kira yang melihat Keenan dan Andhika bisik-bisik dihadapannya.
"Ga, kak. Ga ada apa-apa." Sergah Keenan cepat.
"Kalau begitu segera selesaikan semua. Kak Steve trainer kalian sebentar lagi sampai. Pastikan kalian sudah siap waktu dia datang." Kata Kira lagi.
"Iyaaaa.. kakakku yang cantik dan bawel." Kata Keenan sambil mencubit gemas pipi Kira.
"Keenan..!!" Teriak Kira saat menyadari pipinya ikut belepotan terkena whipped cream.
Keenan dan Andhika bergegas pergi sebelum mendapat omelan Kira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments