PENGUMUMAN..!!
HAI.. KAKAK2 READERS KESAYANGAN. MAAF KALO SELAMA IKUTIN NOVEL INI AKU LAMA UP-NYA KARENA KESIBUKAN KERJA DAN AKTIFITAS LAINNYA. TOLONG SABAR MENUNGGU YA, KAK.
BERHUBUNG INI NOVEL PERTAMAKU, JADI MASIH PERLU BANYAK MASUKAN. DAN AKU SENGAJA BIKIN CERITA YANG RINGAN TANPA KONFLIK YANG BERAT DAN MENGURAS EMOSI. SEMOGA KALIAN SEMUA SUKA.
TERIMA KASIH.
LUV,
CHEERIEZA
Sudah 2 minggu sejak Shaka dan teman-temannya meminta maaf pada Justin, sejak itu pula hubungan mereka semakin dekat. Shaka yang terkenal sebagai pembuat onar di sekolah perlahan berubah. Meskipun masih bersikap dingin dan cuek, tapi sekarang dia lebih menurut pada peraturan sekolah dan tidak lagi mengganggu teman-temannya.
“Kak Julian.. Kak Kira, Hari ini dan besok kan cuma ada jadwal latihan dan olahraga. Nanti malam aku boleh keluar bareng temen-temenku..?? Kebetulan kan besok juga weekend.” Pinta Justin saat sarapan. Dia seperti anak kecil yang sedang meminta mainan pada orangtuanya.
Andhika yang biasanya cuek tiba-tiba tertarik dengan permintaan Justin.
“Sejak kapan kamu punya teman..?? Teman apa..??” Tanya Andhika beruntun
“Teman sekolah, kak.” Jawab Justin sambil nyengir.
“Selama ini kamu ga pernah cerita apa-apa soal temen apalagi temen sekolah. Siapa dia..?? Cewek..??” Tanya Kira lalu menoleh ke arah Julian yang sedang menikmati sarapannya.
“Cowok, kak. Shaka, Leo, sama Alex.” Jawab Justin ragu-ragu.
“Haaaaah..!! Anak-anak pembuat onar itu..??!!” Seru Kira.
Pasha yang tersedak gara-gara terkejut mendengar suara Kira langsung melempar serbet ke arah gadis itu.
“Woles napa, Nem..?? Bikin kaget aja..!!” Seru Pasha.
“Diem lu, Bambang. Mau aku ambil jatah sarapan kamu itu..??” Sahut Kira sambil melotot.
“Mereka anak-anak yang sering ganggu kamu kan..??” Tanya Andhika karena penasaran.
“Iya, kak. Tapi mereka sudah berubah kok. Sekarang mereka baik sama aku dan temen-temen lainnya.” Sergah Justin.
“Kamu yakin, Justin..?? Bukan karena ini akal-akalan mereka aja..??” Tanya Kira masih tidak yakin.
“Beneran, kak. Mereka udah baik sama aku.” Sahut Justin lagi.
“Memang mereka ajak pergi kemana, Tin..??” Kali ini Julian menimpali. Tampak dia sudah menghabiskan sarapannya.
“Main basket di lapangan X, kak.” Jawab Justin.
“Jam berapa kalian janjian..??” Tanya Julian
“Jam 19.30 ketemuan disana, kak.” Sahut Justin lagi.
“OK. Tapi jam 22.00 kamu harus sudah sampai sini.”
“Aku ikut.” Sahut Andhika. Semua orang menoleh ke arahnya.
“Ngapain kamu ikut..??” Tanya Nico.
“Emang dia aja yang boleh nongkrong ma temen..?? Lagian aku juga masih ga percaya sama mereka.” Sahut Andhika.
“Bilang aja kalo emang kawatir.” Sahut Keenan santai tanpa peduli Andhika yang menatapnya tajam.
“Kira juga harus ikut. Kalo Andhika, itu terserah kalian. Tapi Kira harus ikut. Tidak ada tawar menawar.” Tegas Julian.
“Baik, kak.” Sahut Justin pasrah. Yang penting dia boleh keluar bareng teman-temannya.
Malamnya Justin akhirnya berangkat dengan ditemani Kira dan member yang lain. Para member memutuskan ikut karena selain kawatir, mereka juga merasa bosan dengan suasana apartment. Kira tersenyum melihat Justin begitu bersemangat. Senyumnya langsung hilang saat melihat dari spion Andhika dan Fikri sudah terlelap di kursi belakang sambil berpelukan, Keenan sibuk dengan potato chips, sedangkan Nico asik membaca buku yang tebalnya seperti kamus.
Sesampainya di stadion Shaka dan teman-temannya sudah datang. Meski canggung tapi mereka tidak terkejut dengan kedatangan para member karena Justin sudah mengatakannya. Sedangkan Shaka entah kenapa terlihat semakin bersemangat sejak mendengar Kira juga ikut datang. Matanya tidak lepas memandang Kira yang saat itu memakai celana jeans panjang biru dongker, T-Shirt putih longgar yang dimasukkan, jaket hoody motif army yang ukurannya agak besar, dan sneaker putih, juga tidak lupa kuncir ekor kuda andalan Kira. Gadis itu cantik dengan busana casual, bedak tipis, dan sedikit olesan lip balm warna orange yang justru membuatnya terlihat segar.
“Kira, akhirnya kita ketemu lagi..!!” Seru Shaka dengan bersemangat menyapa Kira. Meski hampir tiap hari Kira menjemput Justin, tapi Shaka tidak pernah mendapat kesempatan bertemu gadis itu. Kira melotot mendengar sapaan Shaka.
“Heeeh..!! Bisa sopan dikit ga..?? Aku tu lebih tua dari kamu. Panggil Kakak..!!” Seru Kira kesal.
“Ga mau. Kamu Cuma punya 3 pilihan. Aku panggil Kira, Sayang, atau Tante.” Sahut Shaka santai. Kira semakin melotot mendengar jawaban Shaka.
“Enak aja tante. Emang kapan aku nikah sama oom kamu..??!!” Sahut Kira semakin nyolot.
“Ya udah. Kalo gitu aku panggilnya kalo ga Kira, ya Sayang.” Jawab Shaka sambil tergelak. Kira baru akan menyemprot Shaka saat Andhika menyela.
“Kalian malah pada ribut sich..?? Jadi main basket ga nich..??!!” Kata Andhika ga sabar.
Justin, Leo, dan Alex Cuma geleng-geleng melihat tingkah konyol Shaka yang terus menggoda Kira. Mereka sudah terbiasa menghadapi kelakuan Shaka yang ajaib saat kekonyolannya muncul.
“Kira.. Sayaaang.. ayo ikut..!!” Seru Shaka pada Kira yang berjalan menuju bangku di pinggir lapangan. Gadis itu hanya melengos kesal mendengar ajakan Shaka.
“Jumlahnya udah genap lagi, Ka. Ngapain kamu ajak kak Kira..?? Kasian dia ntar malah bingung.” Sahut Nico. Justin berpandangan dengan Shaka lalu tertawa keras.
“Kalian napa sich..?? Ga jelas gitu.” Tanya Fikri penasaran.
“Jadi kalian belum tau..?? Bro, lu ga kasi tau mereka..??” Kata Shaka masih dengan menahan tawa.
“Apaan sich..??” Kali ini Keenan yang penasaran.
“Mereka berhenti gangguin aku setelah kak Kira menantang mereka main basket. Mereka bertiga lawan aku dan kak Kira. Percaya atau tidak kami bisa mengimbangi mereka bahkan memenangkan pertandingan.” Jawab Justin.
“Maksudnya kak Kira jago main basket..??” Sahut Keenan tidak percaya.
“Ga cuman jago, tapi jago banget..!!” Kali ini Alex menimpali.
Keenan, Andhika, Nico, dan Fikri refleks melihat ke arah Kira yang sedang sibuk dengan HP-nya. Mereka tidak percaya gadis bertubuh mungil itu ternyata jago olahraga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments