Jadwal

“Hei.. kamu kenapa..??” Julian memegang kedua bahu Kira dan menggoncangnya pelan karena panik. Kira masih terdiam dan memandangnya dengan tatapan menerawang.

“Pasha, dia kenapa..??”

“Aku tidak tahu, kak.” Pasha heran melihat reaksi Kira. Sejak awal bertemu gadis ini seperti induk singa abis beranak. Tapi baru mendengar bentakan Julian sedikit sudah gemetar.

“Hei.. nona.. sadarkan dirimu..!!” Seru Julian sambil menepuk pelan pipi Kira.

“Wooooii..!!” Seru Pasha yang tidak sabar sambil mendorong kepala Kira ke samping. Kira langsung tersadar dan menatap tajam ke arah Pasha.

“Apaan sich..??!!” Seru Kira. Sepertinya dia tidak sadar dengan kejadian barusan.

“Kamu yang apa-apaan..??” Kata Pasha sambil mendongakkan kepalanya ke arah Julian.

Tiba-tiba Kira tersadar ada sepasang tangan yang sedang memegang bahunya. Dia langsung menoleh dan melihat wajah Julian yang cukup dekat dengannya. Seketika dia tersadar dengan yang barusan terjadi. Kira buru-buru menepis tangan Julian dari bahunya.

“Maaf.” Kata Kira sambil menunduk. Dia berusaha menghindari mata Julian.

“Aku yang minta maaf kalau membuatmu takut. Sejak datang tadi aku lihat kalian berdebat sengit jadi aku refleks berteriak pada kalian.” Kata Julian.

“Eeeh.. tidak apa-apa.” Kata Kira masih berusaha menghindari tatapan Julian.

“Memang kak Julian kapan datang..??” Tanya Fikri.

“Sejak Pasha mengejar Keenan.” Jawab Julian sambil terkekeh.

Kira kembali menatap Julian. Pria itu terlihat gagah dan dewasa. Tubuhnya kekar dan atletis, tinggi tubuhnya sama seperti Keenan sekitar 185 cm, rambutnya hitamnya dipotong cepak,  suaranya mampu meneduhkan hati orang yang mendengarnya, sorot mata tajam dan dalam. Sosok Julian benar-benar menarik Kira ke masa lalunya. Terutama mata itu. Sorot mata yang sekian lama selalu dia rindukan. Kira tanpa sadar kembali terpaku menatap Julian.

"Kamu Kirana..??" Suara Julian menyadarkan Kira dari kenangannya.

"Iya.. panggil saja Kira, kak" Kata Kira sambil mengulurkan tangan.

"Julian." Sahut Julian

"Semoga setelah ini kita bisa bekerjasama dengan baik." Lanjut Julian. Pria itu terlihat tenang, sabar, dan berwibawa. Kira hanya menjawabnya dengan senyuman.

Tak lama setelah itu Pasha berpamitan pulang. Semua orang masuk ke kamar masing-masing dan beristirahat. Kecuali Julian yang tampak masih asik menonton berita. Kira belum bisa memejamkan mata meski tubuhnya terasa lelah. Pikirannya tampak melayang entah kemana. Tiba-tiba Kira menelusupkan wajahnya ke bantal dan menangis terisak.

Kira bangun jam 4 pagi seperti kebiasaannya selama ini. Setelah mengambil wudhu dia kembali ke kamar untuk mengaji sambil menunggu adzan subuh. Suaranya indah saat melantunkan ayat-ayat suci, meneduhkan siapa pun yang mendengarnya. Selesai sholat Kira memakai celana pendek selutut, kaos longgar berwarna hitam, dan sepatu olahraga. Tidak lupa dia ikat rambut dengan kuncir ekor kuda andalannya. Saat keluar kamar dia melihat Andhika, Fikri, dan Justin baru saja selesai sholat berjamaah di ruang utama. Julian yang ke dapur untuk mengambil minum menyapanya.

"Kamu mau kemana, Kira..??" Tanya Julian yang melihat Kira akan keluar.

"Jogging, kak." Jawab Kira sambil tersenyum. Julian melihat ke arah jendela melihat langit yang masih gelap.

"Apa ga terlalu awal, Ra..?? Langit masih gelap gitu."

"Gapapa, kak. Kira udah biasa kok. Lagian paling cuman bentar, cuman keliling kompleks. Abis tu Kira baru siapin sarapan."

"Ya sudah.. hati-hati." Kata Julian sambil tersenyum.

Kira segera beranjak keluar dari unit itu. Dia berlari sambil melihat suasana di sekitar kompleks apartment itu. Diluar lengang karena langit masih gelap. Saat langit mulai terang Kira kembali ke unitnya. Dilihatnya suasana kembali sepi. Setelah beristirahat sebentar Kira membersihkan unit itu, lalu mandi, dan menyiapkan sarapan. Jus sayuran, Fruit smoothie bowl dengan topping irisan buah dan quinoa, lalu omelette.

Pasha datang tepat saat sarapan dan bergabung dengan mereka. Kira menyajikan sarapan yang telah dia siapkan. Khusus untuknya dia lebih memilih teh hijau hangat tawar daripada jus buah di saat sarapan. Pasha melirik ke arah Kira. Tidak seperti hari sebelumnya, gadis itu tidak banyak bicara. Wajahnya terlihat dingin tanpa ekspresi.

“Eeeeh.. Inem, tumben kamu ga ngajak berantem..??” Kata Pasha berusaha memancing keributan.

“Bodo.” Jawab Kira singkat tanpa menoleh ke arah Pasha.

“Napa..?? Kamu masih marah gara-gara aku panggil Inem, Nem..??” Pasha tidak menyerah. Tiba-tiba Kira berdiri dan menghampiri Pasha lalu mengambil mangkuk di hadapan pria itu.

“Wait..!! Napa diambil..??!!” Kata Pasha sambil menahan mangkuk sarapannya.

“Kamu mau makan apa mau ajak ribut..?? Kalo cuman mau ajak ribut ya udah ga usah makan. Mending ni smoothie aku kasi orang yang mau..!!” Sahut Kira sewot.

“Aku mau, kak..!!” Keenan yang mendengar bakal ada jatah makan lagi langsung mengangkat tangannya.

“Ga ada..!!” Kata Pasha sambil melotot ke arah Keenan.

“Hahahaha.. Kalian ini, baru 2 hari ketemu udah kayak Tom & Jerry. Hati-hati, jangan-jangan ntar kalian malah jatuh cinta.” Kata Julian.

“Sama dia..??!!” Sahut Kira dan Pasha sambil saling tunjuk.

“OGAAAHH..!!” Seru mereka kembali bersamaan. Julian geleng-geleng kepala melihat kekompakan 2 partnernya itu.

“Kira, setelah ini kita bahas mengenai jadwal anak-anak. Karena sekarang jadwal jalan dengan ACC kamu, Pasha akan mengirimkan draft-nya.”

“OK, kak.” Jawab Kira singkat.

“Pasha, kamu kirim draft untuk 2 bulan. Biar Kira dapat gambaran dulu mengenai aktifitas anak-anak.”

“Siap, bos.” Jawab Pasha.

Setelah selesai makan, notifikasi dari tab Kira berbunyi. Rupanya Pasha telah mengirimkan draft jadwal via e-mail. Kira membaca susunan jadwal selama 2 bulan ke depan dengan seksama. Dahinya berkerut membaca draft itu. Jadwal itu dipenuhi dengan latihan dance, vokal, perform, pemotretan, syuting, olahraga, rekaman, composing musik, konser, dan masih banyak kegiatan lainnya. Kegiatan mereka berawal dari pagi hingga pagi lagi. Bahkan dia tidak melihat adanya hari libur untuk anak-anak itu selama 2 bulan ke depan.

“Siapa yang menyusun jadwal ini..??” Tanya Kira dengan nada kesal.

“Aku. Napa..??” Jawab Pasha

“Kamu gila yaaa..?? Bikin jadwal sepadat ini, kamu kira mereka itu robot..??!!” Seru Kira pada Pasha.

“Denger, selama ini aku yang menyusun jadwal dan tidak ada yang keberatan. Kenapa sekarang malah kamu yang sewot..??!!” Tukas Pasha ga kalah sengit.

“Setidaknya beri mereka waktu untuk istirahat. Kalau untuk kegiatan yang berkaitan dengan pihak lain aku masih bisa memaklumi. Tapi seperti latihan dan olahraga apa waktunya harus sepanjang ini..?? Juga tidak ada jadwal untuk sekolah dan belajar Justin. Dia itu masih kelas 1 SMA..!!”

“Mengenai sekolah Justin, rencananya dia akan keluar dan beralih ke home schooling biar bisa terus mengikuti pelajarannya.”

“Aku tidak setuju..!! Justin harus tetap sekolah..!! Bagaimanapun dia butuh berinteraksi dengan anak-anak seusianya. Dan setiap hari Senin-Jumat harus ada waktu untuk dia belajar minimal 2 jam.” Kata Kira tetap bersikeras.

“Astaga.. bagaimana mungkin bisa seperti itu..?? Kamu lihat sendiri bagaimana padatnya jadwal kegiatan mereka..!!”

“Kalau begitu saring baik-baik setiap job yang datang, jangan asal diterima tanpa melihat waktu..!!” Jawab Kira tidak mau tahu. Julian yang melihat mereka mulai bertengkar lagi akhirnya menengahi.

“Ok..!! Stop..!! Jangan mulai lagi.” Seru Julian membuat dua orang itu menghentikan perdebatan. Julian menarik napas panjang lalu membuangnya perlahan.

“Tidak ada yang salah dengan pendapat kalian. Kira benar, bagaimanapun Justin masih terlalu muda. Dia tetap perlu belajar dan berinteraksi dengan teman-temannya. Tapi Pasha juga benar karena kegiatan mereka padat dan akan sulit bila berkaitan dengan kerjasama dengan pihak ketiga.” Kata Julian. Baik Pasha maupun Kira masih diam dan mendengarkan. Entah bagaimana aura yang terpancar dari Julian menimbulkan rasa hormat dan keseganan dari mereka.

“Pasha, kamu susun ulang jadwal itu. Bila ada jadwal dengan pihak ketiga, hapus jadwal latihan dan olahraga mereka. Toh bagaimanapun aktifitas mereka sama saja dengan olahraga. Sebisa mungkin kosongkan jadwal Justin di jam sekolah. Sesuaikan juga dengan jadwal kuliah Fikri. Untuk kegiatan yang membutuhkan formasi lengkap, usahakan untuk dilakukan sore-malam hari dan juga weekend. Selipkan waktu untuk jadwal belajar Justin 1,5 jam sehari di setiap Senin-Jumat. Lalu usahakan mereka dapat libur setidaknya sebulan sekali, kalau perlu kamu padatkan jadwal yang ada di saat weekend agar mereka bisa libur.” Julian memberi perintah pada Pasha.

“Bagaimana, Kira..?? Apa kamu setuju..??” Tanya Julian. Kira diam dan tampak berpikir.

“Baiklah.. Aku setuju.” Jawab Kira.

“Apa kamu sanggup melakukannya, Pasha..??” Kali ini Julian bertanya kepada Pasha.

“Aku usahakan.” Jawab Pasha sambil mendengus kesal. Ini artinya harus bekerja extra keras untuk menyusun kembali jadwal itu sesuai arahan Julian.

“Lalu apa perlu aku mencari guru private untuk membimbing Justin belajar..??” Tanya Pasha datar.

“Tidak perlu. Aku yang akan membimbing Justin saat belajar, juga membantu Fikri dengan tugas-tugas kuliahnya.” Sahut Kira cepat. Pasha menatap heran ke arah Kira.

“Apa kamu sanggup..?? Dan apa kamu tahu jurusan yang diambil Fikri..??” Tanya Pasha.

“Aku sudah membaca profil anak-anak itu, jadi kamu tidak perlu kawatir.” Jawab Kira.

Terpopuler

Comments

zien

zien

aku hadir disini dan memberimu like 👍😘

mampir juga di novelku JODOHKU YANG LUAR BIASA 🙏😘

mari kita saling mendukung karya kita 🙏❤️

2021-03-08

1

iin_andiniip

iin_andiniip

suka bangett sm kiraaa,, is the best lahhh👍👍😘😍

2021-02-14

3

lihat semua
Episodes
1 Dua Pria
2 Bantuan
3 Kepulangan Kira
4 Hari Pertama Kerja
5 Black Card
6 Julian
7 Jadwal
8 Belajar..??
9 Karena aku Ingin Mewujudkan Impianku
10 Basket
11 Kita Teman..??
12 Kira, Sayang, atau Tante
13 Kira the Bodyguard
14 Teman Masa Kecil
15 Kejahilan Keenan
16 Bahaya
17 Tunangan
18 Double Date dan Nyamuk
19 Dia Lagi
20 Dimana Adik Kecilku..??
21 Biarkan Aku Membantumu
22 Pantas Untuknya
23 Cewek Gue..!!
24 Cutie Baby Bunny
25 Kamu Menyerah..??
26 Mini Studio
27 Demam
28 Siaga
29 Kopi Coklat
30 No Coffee Please
31 Baby, I'm Back..!!
32 First Date
33 CCTV
34 Penyelamatan
35 Larilah..!! Aku Akan Menangkapmu..!!
36 Dua Singa Berhadapan
37 Ulang Tahun
38 Hari Yang Menjadi Awal Kerinduan
39 Pertengkaran
40 Cemburu dan Amarah
41 Bertahan
42 VVIP
43 Scandal
44 Selalu Disini Untukmu
45 Power Rangers
46 Terungkap
47 Hari Terakhir
48 Angel Hilang
49 Nyaris Tewas
50 Keributan Dua Saudara
51 Pierre
52 Masa Indah
53 Mabuk
54 Aku dan Dia
55 Papa
56 Ayo Menikah
57 Bertemu Dit-dit
58 Berdamai
59 Kira dan Anak-anakku
60 Restu
61 Kisah Lama Yang Terulang
62 Pertentangan
63 Perjodohan
64 Calon Menantu
65 10.000 Langkah
66 Darius VS Mahesa
67 Amarah Julian
68 Si Cupu, Preman, dan Tuan Putri
69 Pencidukan
70 Pernikahan
71 Aku Mencintaimu
72 Sadar
73 Obsesi dan Dendam
74 Dinosaurus
75 Penyerbuan
76 SIM
77 Kegalauan Keenan
78 Letnan Paling Tampan
79 Dia Adikku
80 Kenangan
81 Akhirnya Bahagia
82 Dipanggil Apa
83 Anak Jaman Sekarang
84 Peringatan Enam Tahun
85 Semakin Bahagia
86 Kebahagiaan Yang Terusik
87 Waspada
88 Jangkauan Tangan Lucas
89 Terabaikan
90 Pelakor
91 Ipar
92 Depresi
93 Dua Sahabat
94 Sidang Putusan
95 Separuh Nyawaku
96 Karma
97 Curiga
98 Musuh Dalam Selimut
99 Ketulusan Radit
100 Harga Teman dan Puasa
101 Aqiqah
102 Alasan Mencintaimu
103 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Dua Pria
2
Bantuan
3
Kepulangan Kira
4
Hari Pertama Kerja
5
Black Card
6
Julian
7
Jadwal
8
Belajar..??
9
Karena aku Ingin Mewujudkan Impianku
10
Basket
11
Kita Teman..??
12
Kira, Sayang, atau Tante
13
Kira the Bodyguard
14
Teman Masa Kecil
15
Kejahilan Keenan
16
Bahaya
17
Tunangan
18
Double Date dan Nyamuk
19
Dia Lagi
20
Dimana Adik Kecilku..??
21
Biarkan Aku Membantumu
22
Pantas Untuknya
23
Cewek Gue..!!
24
Cutie Baby Bunny
25
Kamu Menyerah..??
26
Mini Studio
27
Demam
28
Siaga
29
Kopi Coklat
30
No Coffee Please
31
Baby, I'm Back..!!
32
First Date
33
CCTV
34
Penyelamatan
35
Larilah..!! Aku Akan Menangkapmu..!!
36
Dua Singa Berhadapan
37
Ulang Tahun
38
Hari Yang Menjadi Awal Kerinduan
39
Pertengkaran
40
Cemburu dan Amarah
41
Bertahan
42
VVIP
43
Scandal
44
Selalu Disini Untukmu
45
Power Rangers
46
Terungkap
47
Hari Terakhir
48
Angel Hilang
49
Nyaris Tewas
50
Keributan Dua Saudara
51
Pierre
52
Masa Indah
53
Mabuk
54
Aku dan Dia
55
Papa
56
Ayo Menikah
57
Bertemu Dit-dit
58
Berdamai
59
Kira dan Anak-anakku
60
Restu
61
Kisah Lama Yang Terulang
62
Pertentangan
63
Perjodohan
64
Calon Menantu
65
10.000 Langkah
66
Darius VS Mahesa
67
Amarah Julian
68
Si Cupu, Preman, dan Tuan Putri
69
Pencidukan
70
Pernikahan
71
Aku Mencintaimu
72
Sadar
73
Obsesi dan Dendam
74
Dinosaurus
75
Penyerbuan
76
SIM
77
Kegalauan Keenan
78
Letnan Paling Tampan
79
Dia Adikku
80
Kenangan
81
Akhirnya Bahagia
82
Dipanggil Apa
83
Anak Jaman Sekarang
84
Peringatan Enam Tahun
85
Semakin Bahagia
86
Kebahagiaan Yang Terusik
87
Waspada
88
Jangkauan Tangan Lucas
89
Terabaikan
90
Pelakor
91
Ipar
92
Depresi
93
Dua Sahabat
94
Sidang Putusan
95
Separuh Nyawaku
96
Karma
97
Curiga
98
Musuh Dalam Selimut
99
Ketulusan Radit
100
Harga Teman dan Puasa
101
Aqiqah
102
Alasan Mencintaimu
103
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!