Hari Pertama Kerja

Pagi itu Kira sudah siap memulai hari pertama kerja. Karena Autumn River sedang libur, Kira yang sudah datang ke kantor One Miles Agency dijemput oleh Pasha, asisten Julian, untuk berangkat ke apartment tempat tinggal anak-anak Autumn River. Kira yang menunggu di lobby melihat seorang pria seusianya tengah berbincang dengan staff yang ada di lobby. Pemuda itu terlihat kesal dan tampak beberapa kali menelpon sambil kepalanya menengok segala arah seolah mencari seseorang atau sesuatu. Kebetulan Andrew sedang ada urusan diluar kota hingga tidak sempat memperkenalkan Kira pada Julian maupun Pasha.

“Permisi,” Kira mencoba menyapa. Pria itu menoleh dan menatap Kira penuh selidik.

“Saya Kirana Adhicandra, staff baru di One Miles Agency. Panggil saja Kira,” Kira tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan diri.

“Kamu anak baru untuk team manager Autumn River?” Tanya pria itu dengan nada ketus.

“Bisa dibilang begitu,” Jawab Kira ragu karena dia sendiri belum bertemu Andrew untuk memastikan posisinya di kantor itu. Pria itu menyambut tangan Kira.

“Pasha. Ikut aku,” Sambung Pasha dengan nada dingin.

Kira mengikuti langkah Pasha dan membawa kopernya. Tidak ada pembicaraan selama perjalanan. Kira tidak ambil pusing dan memilih untuk menikmati pemandangan di luar. Lima tahun dia meninggalkan Jakarta, begitu banyak perubahan di kota ini. Sementara Pasha terus memandang Kira penuh selidik seakan ingin menguliti isi kepala gadis itu. Mereka memasuki kawasan apartment yang cukup mewah, meski tidak semewah apartment miliknya. Kira memandang sekeliling untuk melihat situasi di kompleks apartment itu.

“Aku tau kamu datang dari wilayah terpencil. Tapi tolong jangan bersikap norak dan bikin malu kita, OK!!” Kata Pasha yang melihat Kira melihat sekeliling dan mengira gadis itu kagum dengan suasana kompleks.

“Apa??!!” Sahut Kira terkejut. Meski dongkol tapi Kira memilih diam dan melihat situasi.

“Walopun ga terlalu mewah, tapi kompleks apartment ini termasuk canggih. Jadi kalo ada yang ga mudeng nanya aja, jangan bikin malu.” Kata Pasha lagi.

“Ni orang bener-bener omong ga pake mikir. Dikiranya selama ini aku hidup di hutan apa gimana?? Hmmm.. sebenarnya apa yang disampein kak Andrew ke dia yaaa??” Gumam Kira dalam hati sambil menahan rasa dongkol.

Mereka naik lift ke lantai 7 lalu segera menuju ke unit tempat Autumn River tinggal. Di ruang keluarga unit itu terlihat 4 remaja pria. Satu orang dengan wajah blasteran sedang asik memangku sebungkus besar potato chip, 1 orang sedang tidur di sofa, dan 2 lagi sedang asik main Uno. Pasha menghampiri cowok berwajah blasteran.

“Mana Nico??” Tanya Pasha sambil merebut potato chip dari tangan remaja itu.

“Di kamar, lagi baca buku,” Sahut anak itu sewot.

“Panggil dia ke sini,” Perintah Pasha dan anak itu langsung beranjak dari kursinya. Dia sempat berhenti saat melihat Kira tapi melanjutkan langkahnya saat Pasha kembali mengulang perintahnya.

“Julian belum balik??” Tanya Pasha pada 2 anak yang heboh main Uno sambil berusaha membangunkan anak yang sedang tidur nyenyak.

“Belom, kak,” Sahut bocah yang sepertinya paling muda diantara mereka.

Cukup lama Pasha terus mengguncang tubuh anak yang tengah tidur, tubuh itu akhirnya menggeliat dan menatap tidak suka ke arah Pasha. Tapi tidak dipedulikan pria itu.

“Kalian duduk lah,” Perintah Pasha sambil mendorong tubuh anak itu agar bangun dari tidur nya dan kembali melihat ke arah 2 anak yang bermain Uno.

Dua anak itu segera menghentikan permainan mereka dan duduk di sofa. Tak lama anak berwajah blasteran tadi kembali ke ruang utama bersama seorang anak berkacamata. Mereka pun masing-masing duduk di kursi tunggal yang ada di dekat sofa. Pasha dan Kira berdiri dihadapan kelima anak itu yang tidak melepaskan pandangan dari Kira.

“Cantik,” Puji mereka dalam hati.

“Eeeehm.. Kalian udah denger dari pak Andrew kan mengenai anggota baru di tim kita. Kenalin, dia Kirana. Posisi dia di tim sebagaiii...” Pasha menghentikan kalimatnya dan menatap Kira kebingungan.

“Namaku Kirana Adhicandra. Panggil saja kak Kira. Aku disini untuk mendampingi, mengurus dan menjaga kalian. Termasuk urusan makan, kesehatan, pendidikan, dll. Dan mulai sekarang setiap jadwal kegiatan kalian akan berjalan sesuai dengan persetujuanku.” Kata Kira tenang tapi tegas.

“Maksudnya apaan nich..?? Untuk urusan jadwal kan tanggung jawab kak Julian..!!” Tanya Pasha terlihat tidak terima.

“Aku tidak tahu siapa Julian, yang pasti itu tugas yang diberikan padaku. Kalau memang itu tugas Julian. Itu artinya kami akan berbagi tugas. Team work. It’s just that simple.” Jawab Kira cuek.

“Ga mungkin pak Andrew kasi job desk ga masuk akal kayak gitu. Apalagi selama ini sebagian tugas itu dikerjakan kak Julian..!!” Seru Pasha.

“Kalau ga percaya silakan tanya langsung ke yang bersangkutan.” Sahut Kira.

“Okeee.. memang ini harus dipastikan. Takutnya lo aja yang ke-GR-an trus ngaku-ngaku. Ntar kalo pak Andrew udah balik gue bakal tanyain langsung.” Sahut Pasha sengit. Kira menatap Pasha dengan raut wajah datar tak terbaca.

“Kenapa ga sekarang aja, biar cepetan selesai urusannya..!! Cepetan telpon dia..!!” Seru Kira yang sudah mulai kehabisan kesabaran. Pasha Cuma diam mematung.

“Jangan bilang kamu ga punya nomer telpon bos mu sendiri..??” Kira menatap Pasha dingin.

“Kak Julian yang punya nomer pak Andrew. Selama ini kita jalan sesuai arahan kak Julian.” Jawab Pasha kikuk sambil membuang muka.

“Ciiiih.. kebanyakan alasan.” Kata Kira sambil mengambil handphone dari sakunya. Dia tampak menekan kontak di Hp nya dan mengaktifkan speaker phone. Setelah dering kedua terdengar seseorang mengangkat telponnya.

“Kiraaaa.. Gimana hari pertamamu, sayang..??” Terdengar suara Andrew di seberang sana yang mengejutkan semua orang di ruangan itu.

“Saya mengaktifkan speaker phone, pak Andrew.” Kira memberitahu Andrew bahwa semua orang dapat mendengarnya.

“Hahahahahaha.. Astaga.. sejak kapan gadis kecil kak Andrew panggil Pak. Kamu memang sekarang kerja sama aku Kira. Tapi tetap panggil kakak seperti biasa. Geli dengernya tau ga..??” Terdengar suara Andrew terkekeh di telpon. Mereka terkejut karena selama ini Andrew terkenal jarang tersenyum. Tapi sekarang dia tertawa begitu lepas. Kira menghela napasnya panjang.

“Iyaaa.. iyaaa... Kak Andrew.” Kata Kira. Terlihat Pasha semakin salah tingkah mendengar percakapan mereka.

“Ngomong-ngomong ada apa nich. Kok telpon langsung pake speaker..??” Tanya Andrew.

“Kak, tolong bantu jelasin pastinya posisi dan job desk Kira selama bekerja tu gimana..??” Tanya Kira to the point sambil menatap dingin ke arah Pasha yang semakin salah tingkah.

“Posisimu setara seperti Julian. Kalian akan berbagi tugas dan tanggung jawab termasuk keamanan anak-anak Autumn River, hanya saja untuk urusan rumah tangga aku serahkan padamu, Kira. sedangkan untuk penyusunan jadwal mereka 70% tergantung pada keputusanmu tapi Julian masih punya peranan 30% dalam mengambil keputusan mengenai penyusunan jadwal. Aku sudah menjelaskan semua ke Julian. Apa dia masih menanyakan padamu..??” Tanya Andrew.

“Aku belum bertemu Julian. Tapi disini ada orang sok tau yang ga percaya waktu aku jelasin soal job desk ku ke dia.” Kira kembali menatap tajam ke arah Pasha yang sekarang terlihat kesal.

“Hahahahaha... kalo yang kamu maksud itu Pasha, jangan dimasukkan ke hati, Ra. Dia memang orangnya blak-blakan. Tapi sebenarnya dia baik dan apa adanya, cuman perlu dikasi rem dikit sich tu mulutnya.” Sambung Andrew. Senyum Pasha yang tadi sempat mengembang langsung hilang saat mendengar kata-kata Andrew.

“Hmmmmmpph..” Anak-anak Autumn River tampak menahan tawa melihat ekspresi wajah Pasha. Tapi langsung berhenti saat Pasha melotot ke arah mereka.

“Pasha ada disana..??” Tanya Andrew.

“Iya, pak.” Sahut Pasha

“Pasha, saya sudah jelaskan tadi mengenai posisi dan jobdesk Kira. Kamu tolong bantu dia dan Julian yaaa..” Perintah Andrew.

“Baik, pak Andrew.”

“Ada lagi yang mau ditanyakan..??” Tanya Andrew.

“Ga ada, kak Andrew. Makasih yaaa..” Kata Kira sambil tersenyum puas sedangkan Pasha masih terlihat kesal.

“Ok.. Kalo perlu apa-apa kamu langsung bilang kak Andrew ya, Kira” Kata Andrew.

Siap, kak Andrew.” Kata Kira lalu menutup telponnya.

Kira menatap Pasha dan mengangkat sebelah alisnya. Dia tampak tersenyum puas melihat Pasha yang masih kesal. Anak-anak Autumn River masih tampak menahan tawa. Mereka kaget melihat Kira yang cantik ternyata bisa memukul telak seorang Pasha yang tukang bully.

“Eeeeehhmm.. Aku akan perkenalkan member Autumn River.” Kata Pasha mengalihkan pembicaraan.

“Ini Keenan Reeves, usia nya 23 tahun, member tertua di grup ini. Posisinya sebagai main vocalist.” Kata Pasha menunjuk pada anak berwajah indo. Anak itu tampan, dengan kulit putih, mata zamrud, rambut hitam ikal, rahang yang terlihat kuat, dan tampak menjulang tingginya mungkin 185 cm.

“Hai, kak Kira. Aku Keenan.” Kata Keenan yang langsung menghampiri dan memperkenalkan dirinya.

“Dia Andhika, setahun lebih muda dari Keenan, posisinya sebagai rapper. Dia yang banyak meracik lagu-lagu Autumn River. Dia tukang tidur, jadi kamu harus biasain diri buat bangunin dia.” Pasha menunjuk pada anak yang tadi tidur di sofa. Andhika hanya mengangguk ke arah Kira lalu mengalihkan pandangan ke arah lain. Wajah Andhika terkesan dingin dan angkuh, rambut hitam, sorot matanya tajam, kulit kecoklatan, dan tingginya sekitar 179 cm. Sepertinya dia cowok bad boy di group ini.

“Ini Nicholas dan Fikri, mereka seumuran, sama-sama 20 tahun, posisi sebagai vocalist.” Kali ini mengarahkan pandangannya pada anak yang berkacamata dan salah satu anak yang bermain Uno.

Seperti Keenan, mereka langsung menghampiri Kira untuk memperkenalkan diri. Raut wajah Nicholas terlihat cerdas terutama dengan kacamata yang dia pakai, kulitnya putih, rambutnya di cat pirang, mata sipit dengan alis tebal, dan tinggi sekitar 182 cm. Sedangkan Fikri memiliki wajah kalem untuk ukuran pria, senyumnya manis, sorot matanya teduh, pembawaannya tenang, rambutnya ikal di cat warna maroon, kulitnya sawo cerah, dengan tinggi sekitar 175 cm.

“Ini Justin, dia yang termuda di group ini, dia juga vocalist dan paling sering bawa nada tinggi. Oiya.. Dia baru masuk SMA, jadi lebih rumit dalam menentukan jadwalnya karena dia masih sekolah.” Justin menghampiri Kira dan tampak malu-malu saat memperkenalkan diri. Meski masih 15 tahun tinggi Justin kurang lebih 170 cm dan sepertinya akan bertambah seiring bertambah usianya. Wajahnya bulat dengan mata besar jernih, hidungnya mancung, berkulit putih, rambutnya hitam dengan poni di depannya, dan memiliki 2 lesung pipit di pipinya.

Kira terkesan melihat kelima remaja itu. Tidak dipungkiri mereka tampan, tapi yang membuat Kira terkesan adalah semangat yang terpancar di mata mereka.

“Kalian akan terjebak denganku selama 7x24 jam. Jadi suka tidak suka kalian harus membiasakan diri. Aku harap kita mau belajar saling mengenal dan menerima.” Kata Kira yang dijawab dengan anggukan oleh kelima remaja itu. Pasha hanya tersenyum sinis dan mengalihkan pandangannya.

Terpopuler

Comments

Virgo Girl

Virgo Girl

Awal cerita cukup menarik. Aku lanjutkan ya Thor

2021-04-08

1

zien

zien

aku hadir disini dan memberimu like 😘❤️

mampir juga di novelku JODOHKU YANG LUAR BIASA 🙏😘

mari kita saling mendukung karya kita 🙏❤️🥰

2021-03-06

1

lihat semua
Episodes
1 Dua Pria
2 Bantuan
3 Kepulangan Kira
4 Hari Pertama Kerja
5 Black Card
6 Julian
7 Jadwal
8 Belajar..??
9 Karena aku Ingin Mewujudkan Impianku
10 Basket
11 Kita Teman..??
12 Kira, Sayang, atau Tante
13 Kira the Bodyguard
14 Teman Masa Kecil
15 Kejahilan Keenan
16 Bahaya
17 Tunangan
18 Double Date dan Nyamuk
19 Dia Lagi
20 Dimana Adik Kecilku..??
21 Biarkan Aku Membantumu
22 Pantas Untuknya
23 Cewek Gue..!!
24 Cutie Baby Bunny
25 Kamu Menyerah..??
26 Mini Studio
27 Demam
28 Siaga
29 Kopi Coklat
30 No Coffee Please
31 Baby, I'm Back..!!
32 First Date
33 CCTV
34 Penyelamatan
35 Larilah..!! Aku Akan Menangkapmu..!!
36 Dua Singa Berhadapan
37 Ulang Tahun
38 Hari Yang Menjadi Awal Kerinduan
39 Pertengkaran
40 Cemburu dan Amarah
41 Bertahan
42 VVIP
43 Scandal
44 Selalu Disini Untukmu
45 Power Rangers
46 Terungkap
47 Hari Terakhir
48 Angel Hilang
49 Nyaris Tewas
50 Keributan Dua Saudara
51 Pierre
52 Masa Indah
53 Mabuk
54 Aku dan Dia
55 Papa
56 Ayo Menikah
57 Bertemu Dit-dit
58 Berdamai
59 Kira dan Anak-anakku
60 Restu
61 Kisah Lama Yang Terulang
62 Pertentangan
63 Perjodohan
64 Calon Menantu
65 10.000 Langkah
66 Darius VS Mahesa
67 Amarah Julian
68 Si Cupu, Preman, dan Tuan Putri
69 Pencidukan
70 Pernikahan
71 Aku Mencintaimu
72 Sadar
73 Obsesi dan Dendam
74 Dinosaurus
75 Penyerbuan
76 SIM
77 Kegalauan Keenan
78 Letnan Paling Tampan
79 Dia Adikku
80 Kenangan
81 Akhirnya Bahagia
82 Dipanggil Apa
83 Anak Jaman Sekarang
84 Peringatan Enam Tahun
85 Semakin Bahagia
86 Kebahagiaan Yang Terusik
87 Waspada
88 Jangkauan Tangan Lucas
89 Terabaikan
90 Pelakor
91 Ipar
92 Depresi
93 Dua Sahabat
94 Sidang Putusan
95 Separuh Nyawaku
96 Karma
97 Curiga
98 Musuh Dalam Selimut
99 Ketulusan Radit
100 Harga Teman dan Puasa
101 Aqiqah
102 Alasan Mencintaimu
103 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Dua Pria
2
Bantuan
3
Kepulangan Kira
4
Hari Pertama Kerja
5
Black Card
6
Julian
7
Jadwal
8
Belajar..??
9
Karena aku Ingin Mewujudkan Impianku
10
Basket
11
Kita Teman..??
12
Kira, Sayang, atau Tante
13
Kira the Bodyguard
14
Teman Masa Kecil
15
Kejahilan Keenan
16
Bahaya
17
Tunangan
18
Double Date dan Nyamuk
19
Dia Lagi
20
Dimana Adik Kecilku..??
21
Biarkan Aku Membantumu
22
Pantas Untuknya
23
Cewek Gue..!!
24
Cutie Baby Bunny
25
Kamu Menyerah..??
26
Mini Studio
27
Demam
28
Siaga
29
Kopi Coklat
30
No Coffee Please
31
Baby, I'm Back..!!
32
First Date
33
CCTV
34
Penyelamatan
35
Larilah..!! Aku Akan Menangkapmu..!!
36
Dua Singa Berhadapan
37
Ulang Tahun
38
Hari Yang Menjadi Awal Kerinduan
39
Pertengkaran
40
Cemburu dan Amarah
41
Bertahan
42
VVIP
43
Scandal
44
Selalu Disini Untukmu
45
Power Rangers
46
Terungkap
47
Hari Terakhir
48
Angel Hilang
49
Nyaris Tewas
50
Keributan Dua Saudara
51
Pierre
52
Masa Indah
53
Mabuk
54
Aku dan Dia
55
Papa
56
Ayo Menikah
57
Bertemu Dit-dit
58
Berdamai
59
Kira dan Anak-anakku
60
Restu
61
Kisah Lama Yang Terulang
62
Pertentangan
63
Perjodohan
64
Calon Menantu
65
10.000 Langkah
66
Darius VS Mahesa
67
Amarah Julian
68
Si Cupu, Preman, dan Tuan Putri
69
Pencidukan
70
Pernikahan
71
Aku Mencintaimu
72
Sadar
73
Obsesi dan Dendam
74
Dinosaurus
75
Penyerbuan
76
SIM
77
Kegalauan Keenan
78
Letnan Paling Tampan
79
Dia Adikku
80
Kenangan
81
Akhirnya Bahagia
82
Dipanggil Apa
83
Anak Jaman Sekarang
84
Peringatan Enam Tahun
85
Semakin Bahagia
86
Kebahagiaan Yang Terusik
87
Waspada
88
Jangkauan Tangan Lucas
89
Terabaikan
90
Pelakor
91
Ipar
92
Depresi
93
Dua Sahabat
94
Sidang Putusan
95
Separuh Nyawaku
96
Karma
97
Curiga
98
Musuh Dalam Selimut
99
Ketulusan Radit
100
Harga Teman dan Puasa
101
Aqiqah
102
Alasan Mencintaimu
103
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!