Kawan Baru

DHHUUUAAAAAAARRRRRRR!!!!

Ledakan dahsyat terdengar kala cahaya putih kebiruan dari tapak tangan kiri perempuan bercadar hitam itu menghantam tubuh Ganggadara alias Thukul si Pendekar Pedang Mentawa. Akibatnya, tubuh gempal nya terlempar keluar dari dalam warung makan usai menabrak dinding dan menjebol nya. Sekitar 3 tombak dari tempat pertarungan sengit antara Ki Jaran Mayangkara dan Nyai Landhep, tubuh Ganggadara menyusruk tanah.

Mata Ki Jaran Mayangkara melotot tatkala ia melihat tubuh Ganggadara separuh gosong seperti baru saja tersambar petir. Tanpa mempedulikan Nyai Landhep, lelaki tua itu langsung melompat ke arah murid kesayangan nya itu.

"Ganggadara murid ku!! "

Ganggadara muntah darah segar. Selain mulut, hidung dan telinganya juga keluar darah. Jelas ia menderita luka dalam yang sangat parah dan mustahil untuk ditolong lagi.

"Gu-guru, a-aku ahhhh... ", Ganggadara tak bisa meneruskan omongan nya karena darah kembali keluar dari mulutnya.

" Kau tenang dulu, Gangga.. Orang yang melakukan hal ini pasti akan ku balas berpuluh kali lipat ", ucap Ki Jaran Mayangkara segera.

Ganggadara alias Thukul tersenyum tipis sebelum terkulai lemas. Ia tewas di hadapan gurunya yang berharap ia kelak akan menjadi seorang pendekar besar.

Saat itulah kembali terdengar ledakan beruntun dari dalam warung makan yang membuat empat sosok terlempar keluar dari dalam warung makan di pinggiran Kota Anjuk Ladang ini.

BLLLAAAAARRR BLLLAAAAARRR BLLLAAAAARRR BLLLAAAAARRR..!!!

Oooouuuuggggggghhhhh...!!!

Mata Ki Jaran Mayangkara kembali dibuat melebar selebar-lebarnya kala melihat 4 sosok yang terlempar keluar dari dalam warung makan itu adalah empat murid nya yang lain. Salah satu diantaranya adalah Bodong yang sempat memperingatkan Ganggadara tadi.

"TIIIIDDDDDDAAAAAAKKKKK..!!!

Murid murid ku..... !!!! ", teriak Ki Jaran Mayangkara histeris kala melihat Bodong dan kawan-kawan tewas dengan tubuh hangus seperti baru terbakar api.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, seluruh murid yang ia didik selama puluhan tahun tewas dalam waktu yang bersamaan. Ini jelas memukul batin lelaki tua yang menghabiskan separuh hidupnya untuk memperdalam ilmu kanuragan itu. Ki Jaran Mayangkara segera menoleh ke arah sosok perempuan bercadar hitam yang melangkah keluar dari dalam warung makan dengan santainya.

"Setan betina!! Aku pasti akan membuat mu menyesal telah membunuh murid murid ku..!!! ", geram Ki Jaran Mayangkara sembari bangkit dan menyalurkan tenaga dalamnya pada pedang besarnya.

Cahaya merah redup di sertai dengan bau anyir darah yang kuat berpendar dari bilah pedang di tangan Ki Jaran Mayangkara. Nyai Landhep pun segera mengenali ilmu kanuragan yang hendak dikeluarkan oleh musuh lamanya ini.

'Ilmu Pedang Setan Darah..! Bajingan tua ini rupa-rupanya berhasil menyempurnakan nya. Aku harus memperingatkan saudari bercadar hitam ini', batin Nyai Landhep.

"Hati-hati Nisanak! Ilmu Pedang Setan Darah adalah ilmu kanuragan sesat dan memiliki kekuatan luar biasa. Meskipun itu akan menghancurkan dasar tenaga dalamnya tetapi itu juga sangat kuat bagi siapapun termasuk aku", peringat Nyai Landhep segera.

" Terimakasih atas peringatan mu, Nini..

Aku akan sangat berhati-hati. Tetapi jika menghadapi penjahat seperti mereka saja, aku masih gentar maka aku masih belum layak disebut sebagai seorang pendekar ", perempuan bercadar hitam itu menganggukkan kepalanya ke arah Nyai Landhep sebelum ia juga menyalurkan tenaga dalamnya pada pedang di tangannya.

"Matilah kau, setan betina!!! ", teriak Ki Jaran Mayangkara sambil membabatkan pedang besarnya ke arah perempuan bercadar hitam itu.

Thhrrraaaaaaaaannnggg....

Zzzzzeeeeeerrrrrrrrrrrrrttttt!!!

Gelombang kejut besar terjadi dan menyebar ke segala arah usai benturan kedua senjata andalan kedua orang pendekar itu berlangsung. Melihat serangannya berhasil ditahan, Ki Jaran Mayangkara segera memutar tubuhnya dan kembali mengayunkan pedang besarnya ke arah perempuan bercadar hitam.

Thhrrraaaaaaaaannnggg thhrrraaaaaaaaannnggg thhrrraaaaaaaaannnggg thhrrraaaaaaaaannnggg..

BLLLAAAAARRR..!!!!

Sekitar tempat itu langsung hancur berantakan karena efek samping dari benturan senjata Ki Jaran Mayangkara dan perempuan bercadar hitam itu. Nyai Landhep terus memperhatikan jalannya pertarungan itu karena khawatir dengan sosok perempuan bercadar hitam ini.

Melihat sosok perempuan bercadar hitam itu tersurut mundur setelah benturan terakhir, Ki Jaran Mayangkara menyeringai lebar sebelum melesat ke arah perempuan bercadar hitam ini sambil mengayunkan pedang besarnya.

"Kali ini, mampuslah kau setan betina!!! Hahahaha..... "

Saat perempuan bercadar hitam itu yang sudah sedemikian lelah karena pertarungan yang menguras tenaga dalamnya, dengan seluruh kekuatan yang tersisa menyabetkan pedang nya untuk menahan serangan maut Ki Jaran Mayangkara.

Tiba-tiba, saat yang genting itu Nyai Landhep melesat ke belakang perempuan bercadar hitam dan menyalurkan seluruh tenaga dalamnya. Lonjakan kekuatan ini sontak membuat segalanya berbalik arah.

BLLLAAAAAAAAMMMMM!!!

Aaaaaarrrrrrgggggghhhhhhhhh...!!!!

Raungan keras terdengar dari mulut Ki Jaran Mayangkara usai gelombang kejut menghantam dadanya. Lelaki tua itu terpental jauh ke belakang dan menghujam tanah dengan keras. Pedang besarnya terlepas dari genggaman dan mulutnya langsung muntah darah segar. Matanya nyalang menatap sosok Nyai Landhep yang muncul di belakang perempuan bercadar hitam itu.

"Bajingan kau Landhep!!! Uhhuuukkk uhuukk hoooeeegggg....! ", Ki Jaran Mayangkara lagi-lagi muntah darah segar, dadanya sesak seperti dihimpit oleh batu besar.

" Untuk kali ini, aku ampuni nyawa mu Jaran Mayangkara...!

Tetapi jika lain kali kau berani macam-macam dengan kami, aku pasti akan membuatmu menyesal setengah mati. Nisanak, kita tinggalkan tempat ini.. "

Telinga Nyai Landhep yang peka mendengar derap langkah kaki kuda mendekat meski mereka belum kelihatan. Dia tahu bahwa pertarungan di warung makan ini pasti sudah diketahui oleh pihak pengamanan Kotaraja Anjuk Ladang. Jika sampai ia berurusan dengan pihak keamanan kotaraja, maka urusannya untuk mencari dukungan untuk Mahesa Sura pasti akan terhambat.

Perempuan bercadar hitam ini sepertinya paham dengan situasi yang akan terjadi. Dia pun segera mengikuti langkah Nyai Landhep yang sudah melesat lebih dulu. Dalam waktu sekejap saja, keduanya sudah cukup jauh dari tempat itu.

Dan benar saja, beberapa saat kemudian puluhan prajurit Kertabhumi berkuda tiba di warung makan yang porak poranda itu. Salah seorang prajurit Kertabhumi berpakaian lurah prajurit alias bekel langsung melompat turun dari kudanya untuk memeriksa seluruh tempat itu. Para bawahannya pun segera melakukan hal yang sama.

Sekitar 100 tombak dari tempat itu, tepatnya di balik pohon randu besar, Nyai Landhep dan perempuan bercadar hitam itu menyaksikan semua yang terjadi.

"Untung saja kau memperingatkan ku, Nyai. Jika sampai berurusan dengan para prajurit Kertabhumi itu, panjang urusannya.. ", bisik perempuan bercadar hitam itu yang membuat Nyai Landhep tersenyum.

" Aku memang malas untuk berjumpa dengan mereka. Aku khawatir akan lepas kendali dan membantai mereka semuanya, Nisanak.

Oh iya, perkenalkan aku Nyai Landhep. Melihat tubuh dan penampilan mu, kau sepertinya masih sangat muda. Siapa namamu? "

Mendengar permintaan perkenalan dari perempuan paruh baya yang sudah menyelamatkannya 2 kali, perempuan bercadar hitam itu segera melepaskan tali pengikat cadar nya agar perempuan paruh baya itu tidak merasa direndahkan.

Begitu cadar hitam itu terlepas, wajah cantik perempuan itu terlihat jelas.

"Saya Jinggawati, nini bisa memanggil nama saya demikian. Saya, berasal dari Bukit Pakis di kaki Gunung Lawu.

Kalau boleh tahu apa yang membuat Nini bisa sampai di tempat ini? ", perempuan yang menyebut dirinya sebagai Jinggawati itu balik bertanya.

"Rupa-rupanya kau seorang pendekar muda yang baru turun gunung, pantas saja aku baru kali ini bertemu dengan mu, Ni Jinggawati.

Aku anggap kau orang baik dan bisa dipercaya, maka aku akan jujur pada mu, Nimas. Aku kemari sebenarnya sedang mencari bala bantuan untuk membantu seorang kawan yang ingin menuntut keadilan atas hak yang seharusnya menjadi miliknya. Sayangnya orang yang ingin ku ajak tidak bersedia untuk membantu secara langsung. Ah sudahlah lupakan saja yang aku katakan.

Ini sudah genap 1 purnama aku meninggalkan tempat orang itu. Sudah saatnya aku kembali pada nya untuk melaporkan hasil kerja ku. Kita berpisah dahulu disini, Ni Jinggawati. Aku permisi.. "

Nyai Landhep segera berbalik badan setelah berkata demikian. Saat dia hendak melangkah pergi, Jinggawati segera berseru sedikit keras,

"Tunggu Nini Landhep, aku ikut dengan mu.. "

Terpopuler

Comments

🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅

🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅

Tungguin Nyi Landhep , Jinggawati mau ikut tuh 😊

2025-08-09

6

🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅

🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅

Betul kan Dewi Jinggawati.. Horeeee.. Betuuullll 🙋‍♂️

2025-08-09

4

Camad Pener

Camad Pener

kayaknya pendekar bercadar itu masih teman suro di iblis Wulung deh,jadi penasaran nih.

2025-08-09

3

lihat semua
Episodes
1 Rahasia Kalung Gajah
2 Hak Atas Tahta Kertabhumi
3 Perempuan Bercadar Hitam
4 Perempuan Bercadar Hitam 2
5 Kawan Baru
6 Mengumpulkan Kekuatan
7 Dukungan
8 Resi Agastya
9 Romo, Aku Pulang....
10 Perawan Lembah Wilis
11 Sudah Saatnya
12 Pakuwon Wilangan
13 Tanah Lungguh ( bagian 1 )
14 Tanah Lungguh ( bagian 2 )
15 Tanah Lungguh ( bagian 3 )
16 Pelarian
17 Karena Mabok
18 Taktik Licik Tunggak
19 Kidung Asmara Lama
20 "Kau Ini Adalah.... "
21 Tiga Macan Betina
22 Jagoan Andalan Pakuwon Berbek ( bagian 1 )
23 Jagoan Andalan Pakuwon Berbek ( bagian 2 )
24 Duri Dalam Daging
25 Benteng Pertahanan Pejarakan
26 Perang Besar Pertama ( bagian 1 )
27 Perang Besar Pertama ( bagian 2 )
28 Perang Besar Pertama ( bagian 3 )
29 Perang Besar Pertama ( bagian 4 )
30 Perang Besar Pertama ( bagian 5 )
31 Perang Besar Pertama ( bagian 6 )
32 Matahari Kembar di Kertabhumi
33 Pembunuh Bayaran
34 Penari Tledek Cantik
35 Hadiah
36 Kucing Sialan
37 Prabu Dyah Hayam Wuruk
38 Surat Ancaman
39 Seorang Musuh Lama
40 Maharesi Jaladara
41 Pertarungan Yang Menegangkan
42 Gara-gara Istri Ngidam
43 Bertualang Lagi
44 Pengelana dari Naditirapradeca Ngawi
45 Pengkhianat
46 Taktik Licik Musuh
47 Masalah Kecil
48 Gendis dan Juragan Sastro
49 Mertua dan Menantu
50 Pertarungan di Tepi Bengawan Wulayu
51 Bahaya Yang Mengancam
52 Orang-orang Berikat Kepala Merah
53 Orang-orang Berikat Kepala Merah 2
54 Jodoh Masa Kecil
55 Ayu Kemuning
56 Pendopo Agung Wilangan
57 Baik dan Buruk
58 Pesona Putri Wengker
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Rahasia Kalung Gajah
2
Hak Atas Tahta Kertabhumi
3
Perempuan Bercadar Hitam
4
Perempuan Bercadar Hitam 2
5
Kawan Baru
6
Mengumpulkan Kekuatan
7
Dukungan
8
Resi Agastya
9
Romo, Aku Pulang....
10
Perawan Lembah Wilis
11
Sudah Saatnya
12
Pakuwon Wilangan
13
Tanah Lungguh ( bagian 1 )
14
Tanah Lungguh ( bagian 2 )
15
Tanah Lungguh ( bagian 3 )
16
Pelarian
17
Karena Mabok
18
Taktik Licik Tunggak
19
Kidung Asmara Lama
20
"Kau Ini Adalah.... "
21
Tiga Macan Betina
22
Jagoan Andalan Pakuwon Berbek ( bagian 1 )
23
Jagoan Andalan Pakuwon Berbek ( bagian 2 )
24
Duri Dalam Daging
25
Benteng Pertahanan Pejarakan
26
Perang Besar Pertama ( bagian 1 )
27
Perang Besar Pertama ( bagian 2 )
28
Perang Besar Pertama ( bagian 3 )
29
Perang Besar Pertama ( bagian 4 )
30
Perang Besar Pertama ( bagian 5 )
31
Perang Besar Pertama ( bagian 6 )
32
Matahari Kembar di Kertabhumi
33
Pembunuh Bayaran
34
Penari Tledek Cantik
35
Hadiah
36
Kucing Sialan
37
Prabu Dyah Hayam Wuruk
38
Surat Ancaman
39
Seorang Musuh Lama
40
Maharesi Jaladara
41
Pertarungan Yang Menegangkan
42
Gara-gara Istri Ngidam
43
Bertualang Lagi
44
Pengelana dari Naditirapradeca Ngawi
45
Pengkhianat
46
Taktik Licik Musuh
47
Masalah Kecil
48
Gendis dan Juragan Sastro
49
Mertua dan Menantu
50
Pertarungan di Tepi Bengawan Wulayu
51
Bahaya Yang Mengancam
52
Orang-orang Berikat Kepala Merah
53
Orang-orang Berikat Kepala Merah 2
54
Jodoh Masa Kecil
55
Ayu Kemuning
56
Pendopo Agung Wilangan
57
Baik dan Buruk
58
Pesona Putri Wengker

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!