5 - Kabar Penyerangan

Seminggu telah berlalu sejak Wang Wu Xie dipaksa menjalani hidup di gua tambang milik Sekte Iblis Hitam. Palu besi di tangannya kini terasa seperti perpanjangan lengannya sendiri. Di mana setiap ayunan memecah batu dan setiap dentum memantul di dinding sempit yang pengap.

Tangan kecilnya sudah berubah, terlihat telapak tangannya merah, retak-retak, dan penuh bekas luka lama bercampur baru. Untuk anak seusianya, ini bukan sekadar pekerjaan tetapi hukuman tanpa akhir.

Hanya saja, meski begitu ... Wang Wu Xie tidak pernah benar-benar mengasihani dirinya sendiri. Pikirannya selalu melayang pada anak-anak yang lebih muda darinya, wajah-wajah yang seharusnya masih bermain di tepian sungai, kini memikul keranjang batu roh di punggung yang kurus.

Udara di dalam gua adalah racun yang tidak terlihat. Bau logam bercampur belerang merayap masuk ke paru-paru, membuat tenggorokan perih dan dada sesak. Bagi para kultivator, itu hanya gangguan kecil. Tapi bagi manusia fana, itu seperti bisikan maut yang secara perlahan dan senyap akan mematikan dari dalam.

Wang Wu Xie menutup hidung dan mulutnya dengan sepotong kain yang lusuh, sekadar untuk menipu diri bahwa ia bisa bernapas lebih aman. Matanya sempat tertuju pada seorang pria tua dari desanya yang jatuh tersungkur dengan napas terengah-engah.

Salah satu anggota Sekte Iblis Hitam mendekat, namun bukan untuk memberi pertolongan. Anggota Sekte Iblis Hitam itu justru mengayunkan pedangnya dan tanpa ragu menebas tubuh pria tersebut seolah memotong ranting yang kering.

Berikutnya, teriakan terdengar dari istri pria itu yang terkejut dengan tubuh suaminya. Namun, anggota Sekte Iblis Hitam yang lain seakan terganggu dan justru menarik pedangnya.

CRAAASH!

Kejadian itu berlangsung cepat dan terjadi tepat di depan mata Wang Wu Xie. Tindakan kedua anggota Sekte Iblis Hitam itu membuat warga Desa Bai Shui semakin diliputi rasa takut, namun entah mengapa ... ekspresi Wang Wu Xie sama sekali tidak berubah.

Melihat tindakan yang kejam itu, Wang Wu Xie sebenarnya membeku sejenak. Tetapi detik berikutnya, dia kembali menggerakkan palu besi dan memukulkannya ke dinding gua. Tiap pukulan membuat genggaman tangannya mengeras.

Tatapannya menghitam dan setiap ayunan berikutnya menghantam batu dengan kekuatan yang bukan hanya datang dari lengan, namun juga dari amarah yang berdenyut di dadanya. Amarah yang semakin dalam setiap malam, seakan dipupuk oleh mimpi-mimpi aneh yang selalu datang.

Mimpi tentang sosok misterius yang bertarung melawan tiga tetua sekte demi Pedang Penentang Langit dan Kitab Reinkarnasi. Mimpi yang begitu nyata hingga ia merasa melihat melalui mata orang lain ... merasakan kekuatan, kemarahan, dan darah yang tumpah.

Wang Wu Xie tidak tahu siapa sosok itu, tapi setiap kali terbangun, ia merasa sedikit lebih dingin dan seolah lebih jauh dari dirinya yang dulu.

Apa yang ia saksikan sebelumnya membuat bayangan kematian kakek dan ayahnya terlintas. Rasa sedih yang menghimpit dadanya kini berubah menjadi bara panas. Tapi entah kenapa, bara itu tidak sepenuhnya diarahkan pada anggota Sekte Iblis Hitam, sebagian justru mengarah pada warga desanya sendiri.

Mereka adalah makhluk Fana. Manusia yang lemah dan hanya dianggap sebutir debu bagi makhluk Abadi ini. Warga desanya tidak harus bertingkah hanya karena satu atau dua orang tewas. Apa mereka tidak bisa menghargai nyawa sendiri?!

“Bodoh,” desis Wang Wu Xie. Genggamannya di palu semakin kencang hingga buku jarinya memutih.

Kakeknya mati karena mencoba melindungi seorang anak kecil. Ayahnya ikut menyusul karena berusaha menolong sang kakek. Dan bahkan setelah semua itu, masih ada warga yang mengulang kesalahan yang sama, hanya untuk mati sia-sia.

Mereka … benar-benar bodoh.

"Pa ... Paman Jiao? Bi ... Bibi?"

Mata Wang Wu Xie melebar saat mendengar suara serak itu yang seperti bisikan putus asa di tengah deru palu dan retakan batu. Dia pun dengan cepat menoleh.

!

Wang Wu Xie terkejut melihat ibunya, Yun Mei—yang sudah setengah langkah menuju pria dan wanita yang tersungkur di tanah dengan tidak bernyawa. Tanpa berpikir panjang, dia segera meraih lengan ibunya dan menariknya dengan keras.

"Jangan." suara Wang Wu Xie pelan tetapi tegas, nyaris seperti geraman.

Yun Mei terkejut, hampir saja kehilangan keseimbangan karena tarikan itu. "Wu Xie ... itu Paman Jiao dan Bibi—"

Wang Wu Xie menggeleng cepat, tatapannya menusuk seolah mengirimkan pesan tanpa kata. Jangan melangkah lebih dari ini, dan jangan sampai terlihat.

Bahkan tanpa menunggu respon Ibunya, ia menarik Yun Mei menjauh, menuntunnya menyusuri lorong gua yang makin sempit dan gelap. Suara palu besi dan batuk para penambang mulai teredam di belakang mereka.

“Wu Xie?” suara Yun Mei bergetar, lebih karena khawatir pada putranya daripada karena tarikan tadi.

Wang Wu Xie melepaskan genggamannya dan kemudian berbalik. Matanya menatap lurus ke arah Yun Mei.

"Apa yang ingin Ibu lakukan? Apa pergi ke sana dan berteriak? Menangisi orang yang sudah tiada?" nada suara Wang Wu Xie rendah, tapi tegas. "Lalu apa selanjutnya? Tindakan itu akan membuat mereka marah dan Ibu bisa berakhir seperti paman Jiao.”

Ucapan Wang Wu Xie seperti tombak yang tajam bagi Yun Mei. Bibir kering wanita itu terbuka, tetapi tidak ada suara yang keluar. Dia ingin bicara dan membantah, namun tatapan dingin dari putranya membuat kata-kata itu tertahan di tenggorokannya.

Yun Mei memandang subjek di depannya cukup lama. Dia merasa Wang Wu Xie berubah, bahkan sekarang terasa sulit untuk mencari kelembutan pada tatapan mata putranya itu. Rasanya ... Mata anak berusia 13 Tahun ini sudah kehilangan sesuatu.

"Wu Xie ... Kau ..." Yun Mei ingin bertanya. Dia ingin menanyakan apakah putranya baik-baik saja? Tetapi jika dipikirkan lagi ... itu adalah pertanyaan yang konyol.

Tidak mungkin Wang Wu Xie akan baik-baik saja. Tidak ada yang baik di tempat ini, bahkan termasuk dirinya sendiri. Mereka semua takut pada situasi di mana tidak ada satu pun cahaya harapan yang akan menyelamatkan mereka.

Yun Mei mengulurkan tangan, membawa putranya ke dalam pelukan. Dia mengusap lembut kepala Wang Wu Xie sebelum berujar pelan.

"Maaf, Wu Xie ... Ibu minta maaf ..."

"..."

Wang Wu Xie memejamkan mata, membiarkan pelukan itu, lalu perlahan mendorong lengan ibunya. Dia mengulurkan tangan, menyentuh pipi wanita ini dengan gerakan yang nyaris seperti orang dewasa.

"Ibu ..." Wang Wu Xie buka suara, "Kau adalah ... satu-satunya hidupku sekarang. Kau adalah rumahku ... dan juga duniaku.Tidak peduli di mana pun kita berada ... asalkan Ibu baik-baik saja, maka aku juga tidak akan terluka. Tolong bersabarlah, Ibu ... jangan bertindak gegabah seperti ini lagi. Menangis tidak mengubah keadaan menjadi lebih baik."

"Wu Xie ..." suara Yun Mei bergetar, entah karena bangga, sedih, atau takut melihat bagaimana dunia mengubah anaknya.

BLAAAAR!

Suara keras yang tiba-tiba terdengar mengejutkan Yun Mei dan Wang Wu Xie. Keduanya saling menatap sebelum mendengar suara ribut dan derap langkah kaki yang begitu terburu-buru.

"Yun Mei! Xie'Er, ayo cepat keluar!" seorang pria berseru. Memanggil Yun Mei dan Wang Wu Xie sebelum berlari menjauh.

"Apa yang terjadi?!" Yun Mei bertanya. Dia juga ikut berlari sambil memegang tangan putranya.

"Aku mendengar Sekte Iblis Hitam diserang. Tempat ini bisa runtuh kapan saja. Kita harus keluar segera!"

"Tunggu, Ibu-"

"Wu Xie, ayo cepat!"

Wang Wu Xie tidak punya pilihan selain mengikuti ibunya. Dia bisa melihat banyak warga desa yang berlari di depannya. Hanya saja, mereka semua berhenti saat sampai di jalan masuk gua.

!!

Suara ribut terdengar. Wang Wu Xie bisa melihat kepanikan dari orang-orang di sekitarnya. Dia pun menengadah dan lantas bertanya pada ibunya.

"Apa yang terjadi?"

"Ibu juga tidak tahu," Yun Mei menggeleng. Dia pun menepuk seorang wanita tua dan bertanya, "Bibi Huang? Ada apa ini? Kenapa semuanya terlihat sangat panik?"

"Mei'Er. Sekte Iblis Hitam diserang dan anggota sekte yang mengawasi kita justru menutup pintu masuk gua-nya. Kita tidak bisa keluar."

!!

******

Terpopuler

Comments

Uchy

Uchy

Klo di lihat dari penderitaan Wang Wu Xie ada kemungkinan ini masa kecil Chu Kai....
Aaiiisss aku ini sungguh terobsesi Chu Kai dan Xiao Shuxiang 😁🤪🤪🤪

2025-08-14

2

Uchy

Uchy

Karena pintu Gua di tutup,,,,, "Ingatkan Update" terpampang jelas di pintu gua.
Hahahaha 🤣🤣🤣
Dasha emang is the best 🤪🤪🤪

2025-08-10

4

Natsumi Himeyuki

Natsumi Himeyuki

ceritamu yang ini juga mantap dasha /Grin/

2025-08-26

0

lihat semua
Episodes
1 1 - Wu Xie [Arc Pembentukan Takdir]
2 2 - Mimpi
3 3 - Serangan
4 4 - Menjadi Budak Tambang
5 5 - Kabar Penyerangan
6 6 - Penyerangan di Sekte Iblis Hitam
7 7 - Penyelamatan
8 8 - Kembali Ke Dunia Fana
9 9 - Kota Yunqing
10 10 - Keluarga Wang
11 11 - Jalan Keabadian
12 12 - Bai Yue
13 13 - Awal
14 14 - Latihan
15 15 - Pemurnian Tubuh
16 16 - Pemurnian Darah
17 17 - Bai Yue Pergi
18 18 - Kedatangan 'Abadi'
19 19 - Mengikuti Pemilihan Murid
20 20 - Sekte Awan Putih
21 21 - Menjadi Murid
22 22 - Tetua Fu Tian
23 23 - Niat Buruk
24 24 - Memutus Hubungan Duniawi
25 25 - Jamuan Keluarga Wang
26 26 - Tabir
27 27 - Tekad
28 28 - Mengambil Misi
29 29 - Misi Yang Mustahil
30 30 - Sosok Dalam Mimpi
31 31 - Jati Diri
32 32 - Pemurnian Tulang
33 33 - Perpustakaan Tua
34 34 - Fragmen
35 35 - Kesadaran Abadi
36 36 - Wang Tian Lei
37 37 - Menembus Tingkat Pemurnian Tubuh
38 38 - Senyuman
39 39 - Pengungkapan
40 40 - Wang Wu Xie
41 41 - Balasan
42 42 - Retakan
43 43 - Rapat Tetua
44 44 - Paviliun Pengobatan
45 45 - Tetua Bai Yunhe
46 46 - Upacara Peresmian
47 47 - Keteguhan
48 48 - Kedatangan Murid Sekte Surga Emas
49 49 - Niat Terselubung
50 50 - Kematian
51 51 - Pemakaman
52 52 - Pegunungan Barat
53 53 - Pertandingan
54 54 - Kembali
55 55 - Feng Xue Lian
56 56 - Penyembunyian
57 57 - Tetua Feng Yuan Zhen
58 58 - Penyerangan Sekte Surga Emas
59 59 - Wang Wu Xie [2]
60 60 - Pertarungan
61 61 - Wang Wei An
62 62 - Meninggalkan Sekte Awan Putih
63 63 - Kelahiran Dendam [Arc Pembentukan Takdir END]
64 64 - Daratan Kultivasi Iblis [Arc Tabir Kegelapan]
65 65 - Lembah Demonic Beast
66 66 - Kultivator Daratan Kultivasi Iblis
67 67 - Foundation Establishment Terkuat
68 68 - Pembantaian
69 69 - Menghadapi Mo Tian Shen
70 70 - Wang Wu Xie [3]
71 71 - Kejutan
72 72 - Wang Wu Xie [3]
73 73 - Kehancuran Istana Bulan Perak
74 74 - Kembali Ke Dunia Fana [2]
75 75 - Keluarga Wang [2]
76 76 - Perjamuan
77 77 - Alasan Kepulangan
78 78 - Perpisahan
Episodes

Updated 78 Episodes

1
1 - Wu Xie [Arc Pembentukan Takdir]
2
2 - Mimpi
3
3 - Serangan
4
4 - Menjadi Budak Tambang
5
5 - Kabar Penyerangan
6
6 - Penyerangan di Sekte Iblis Hitam
7
7 - Penyelamatan
8
8 - Kembali Ke Dunia Fana
9
9 - Kota Yunqing
10
10 - Keluarga Wang
11
11 - Jalan Keabadian
12
12 - Bai Yue
13
13 - Awal
14
14 - Latihan
15
15 - Pemurnian Tubuh
16
16 - Pemurnian Darah
17
17 - Bai Yue Pergi
18
18 - Kedatangan 'Abadi'
19
19 - Mengikuti Pemilihan Murid
20
20 - Sekte Awan Putih
21
21 - Menjadi Murid
22
22 - Tetua Fu Tian
23
23 - Niat Buruk
24
24 - Memutus Hubungan Duniawi
25
25 - Jamuan Keluarga Wang
26
26 - Tabir
27
27 - Tekad
28
28 - Mengambil Misi
29
29 - Misi Yang Mustahil
30
30 - Sosok Dalam Mimpi
31
31 - Jati Diri
32
32 - Pemurnian Tulang
33
33 - Perpustakaan Tua
34
34 - Fragmen
35
35 - Kesadaran Abadi
36
36 - Wang Tian Lei
37
37 - Menembus Tingkat Pemurnian Tubuh
38
38 - Senyuman
39
39 - Pengungkapan
40
40 - Wang Wu Xie
41
41 - Balasan
42
42 - Retakan
43
43 - Rapat Tetua
44
44 - Paviliun Pengobatan
45
45 - Tetua Bai Yunhe
46
46 - Upacara Peresmian
47
47 - Keteguhan
48
48 - Kedatangan Murid Sekte Surga Emas
49
49 - Niat Terselubung
50
50 - Kematian
51
51 - Pemakaman
52
52 - Pegunungan Barat
53
53 - Pertandingan
54
54 - Kembali
55
55 - Feng Xue Lian
56
56 - Penyembunyian
57
57 - Tetua Feng Yuan Zhen
58
58 - Penyerangan Sekte Surga Emas
59
59 - Wang Wu Xie [2]
60
60 - Pertarungan
61
61 - Wang Wei An
62
62 - Meninggalkan Sekte Awan Putih
63
63 - Kelahiran Dendam [Arc Pembentukan Takdir END]
64
64 - Daratan Kultivasi Iblis [Arc Tabir Kegelapan]
65
65 - Lembah Demonic Beast
66
66 - Kultivator Daratan Kultivasi Iblis
67
67 - Foundation Establishment Terkuat
68
68 - Pembantaian
69
69 - Menghadapi Mo Tian Shen
70
70 - Wang Wu Xie [3]
71
71 - Kejutan
72
72 - Wang Wu Xie [3]
73
73 - Kehancuran Istana Bulan Perak
74
74 - Kembali Ke Dunia Fana [2]
75
75 - Keluarga Wang [2]
76
76 - Perjamuan
77
77 - Alasan Kepulangan
78
78 - Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!