Episode 5

"woi woi jangan macam macam ya kalian ini masalah hati , masalah nikah ni, omongan adalah doa, diaminin malaikat, baru tau rasa kalian " protes arya

Yoga tertawa kecil " santai aja ya jangan terlalu serius nanggapinnya , nara aja biasa biasa aja tu "

"iya santai aja mas , aku mah biasa biasa aja "

Gadis disamping nara pun berdehem pelan " mas hati hati ya sama nara , suka bikin nyaman tapi nggk bisa menetap "timpal tata gadis berjilbab berwarna mustard itu yang tampak kalem duduk di samping nara

Nara terbahak keras " apaan sih ta, aku nggk gitu juga kali "

" dikerangkeng aja mba biar menetap " sahut arya dan dilanjutkan tawanya

" jangan gitu geblek , buat dia menetap itu gampang , tinggal datang kerumah orang tuanya langsung minta anak nya , udah selesai"

Sontak saja nara menepuk kan tangannya dengan keras

" nice .. ini ni laki laki mantap " ia seperti pengunjung teater yang tatkala bertepuk dengan gemuruh ketika pertunjukan selesai . nara membuat ketiga nya terkejut lalu sepersekian detiknya terbahak keras hingga membuat tamu undangan yang berada didekat mereka menoleh ke arah mereka.

tata mengambil posisi menundukan kepalanya tanda meminta maaf atas kericuhan yang sudah mereka perbuat termasuk arya dan yoga terkecuali dengan nara yang malah sibuk memainkan handphonenya seperti orang yang tak bersalah .

" kamu ni ra ... ingat udah tua masih aja kelakuan kaya anak ABG " semprot tata yang lebih terlihat dewasa dari nara

Nara manggut manggut diam menerima omelan dari tata sahabat karib nya sekaligus partner berbisinisnya " iya maaf "

"emang nara itu gini kelakuannya mba ?" tanya yoga

" iya gini dia agak sengklek kalo ketemu sama sejenisnya " papar tata jelas

Arya terbahak keras membuat mereka bertiga langsung menoleh ke arahnya

" kamu kenapa ketawa?" tanya yoga bingung

" lah masa kamu nggak ngerti

maksud nya si mbak ini " arya menunjuk tata

Kening yoga mengerut bingung " apa sih ..?"

Nara tersenyum sembari mengerlingkan tatapannya penuh arti pada tata

" sudah makan saja makanannya mas " potong nara berikutnya . " kami duluan mas "

" loh mau kemana ?"

" sudah jam 3 " nara melirik sekilas jam di tangannya lalu mengalihkan pandangannya pada yoga dan arya

" kami harus beres beres pengantin harus berganti pakaian " ujarnya kemudian lalu beranjak dari tempat duduk nya bersama tata

" nikmatin makanannnya ya mas "pamit tata sebelum ia menghilang dari pandangan kedua pria bertubuh tegap itu .

Hening sebentar sepeninggalan nara dan tata, mereka pun menikmati makanan mereka dengan tenang tanpa adanya percakapan.

" kenal mereka dari mana ?" tanya arya memulai percakapan sambil. memasukan lontong yang ada di sendoknya

" apa ?" tanya yoga yang masih belum mengembalikan kesadarannya akibat banyak tertawa sebelumnya

" itu ke dua mba cantik tadi "

" ohh nara , temannya mba yeni ".

" naksir ?" celetuk arya spontan

" uhuk ..." seketika saja mendengar pertanyaan arya , yoga pun terbatuk

" apaan sih, ya nggak lah kita tu

sebatas kenal aja , aku tadi liat dia mangkanya aku samperin"

" aman dong ..."

Yoga mengerling penuh arti pada arya " maksud mu ?"

Arya menghela napasnya " aman kalo aku deketin "

Untuk sejenak yoga terdiam ntah apa yang dirasakannya di tatapnya kedua bola mata disampingnya itu

" kamu serius ?" tanya nya ke pada pria disampingnya itu yang sama sama tengah menatap kedua bola matanya

" menurut mu ?" kembali arya bertanya kepada yoga dan berhasil membuat yoga kebingungan

" bro .. udah selsai kan makannya ayo kita pulang ! belum sempat yoga mencerna dan memaknai ucapan arya tadi segerombolan pria sudah menghampirinya yang tak lain adalah lettingnya

" foto dulu sebelum pulang" arya dan yoga pun mengiyakan ajakan teman temannya untuk berfoto bersama . mereka beranjak dari kursi mereka menuju ke pelaminan .

Beberapa hari kemudian Yoga duduk disalah satu bangku di halaman rumah Yeni , ia memperhatikan keponakannya bermain sambil sesekali tertawa melihat tingkah keponakannya . dengan Senyum manis yang kini hampir tiap hari bertengger di wajah tampannya , tampak nya pontianak sudah membuat nya melupakan sedikit kenangan pahitnya .

Yeni berjalan pelan sembari tersenyum melihat jagoaan kecil nya yang semakin hari semakin menunjukan kepintarannya bocah gembul berumur 5 tahun itu sedang sibuk dengan bolanya , yeni lalu mengalihkan perhatiannya kepada adiknya yoga yang akhir akhir ini mulai menunjukan perubahannya yoga sudah tak semurung waktu pertama kali ia datang kerumah yeni.

“ sukur lah” batin yeni begitu melihat senyum manis itu sudah dapat ia nikmati sekarang , ia senyum itu senyum milik yoga sang adik bungsu yang sangat disayanginya

“ dek , kamu ingat arya ?”tanya yeni begitu ia duduk disamping yoga

“ arya sahabat ku ..”

Yeni mengangguk membenarkan seraya mengelus elus perutnya  .” dia ngubungin mbak loh “

Spontan yoga memfokuskan diri mendengar perkataan yeni “ ada apa mba dia ngubungin mba ?”

“ dia minta dikenalin sama nara“

“ohhh…trus mba jawab apa ?”

“ mba bilang aja ntar mba kenalin pas mba ketemu sama nara“

Alis yoga bertautan ia memijit alisnya yang sebetulnya tidak gatal sama sekali “ mba yakin mau ngenalin mereka?”

“ loh kenapa? Arya baik kok katanya dia ketemu nara waktu nara nge job di nikahan temennya barengan kamu kan ..?

yoga mengangguk membenarkan

“ kenapa nggk cerita?” lanjut yeni sembari mendudukan dirinya disamping adik laki laki nya itu

Yoga menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali “ lupa aku mba “

“hembb .. dasar kamu ini”keluh yeni

“aku kirain dia nggk serius “ gumam yoga pelan namun masih dapat terdengar oleh yeni

“ ngomong apa dek ?”

“ ah nggk , nggk ada apa apa mba , mba ngapain sih jodoh jodoh in nara sama arya kaya nggak ada kerjaan aja ! komentar yoga kemudian lalu mengalihkan perhatiannya pada kolam ikan dihadapannya dilempar nya  batu ditangannya ke kolam ikan tersebut

pandangannya lurus kedepan memandangi sejauh mana jarak yang dicapai batu yang  dilemparnya    

“ gak apa apa kali , kalo mereka jadi sampe nikah yang dapat pahala juga mba , dan temen ku itu juga bakalan bahagia “

Yoga mendecakan lidahnya tampak frustasi“ yaahhh .. emang nya nara tu nggak ada yang mau apa sampe harus dikenal kenalin gitu, nisa tu kan cantik mba , kharismatik , wanita karier enterpreneur muda  banyak pasti laki laki yang pingin jadiin dia istrinya ditambah lagi dia itu humble orang nya ” papar yoga berharap kalo wanita cantik disamping nya itu mengerti

“ kalo kamu tau gitu kenapa nggak mau sama dia “ celetuk yeni seketika

“ siapa sih yang nggk mau sama dia mba “ kata yoga spontan, untuk sepersekian detiknya ia tersadar kalau ia sudah mengungkapkan apa yang ada didalam pikirannya , yeni tersenyum sembari melemparkan tatapan penuh arti kepada yoga

“ mba mba nggak gitu maksud ku …”  yoga gelagapan mencoba mengintropeksi omongannya barusan tatapan yeni membuatnya merasa terintimindasi,  ia sendiri pun masih bingung tentang perasaanya kepada nara,  sudah bisa dikatakan suka yang menginginkan hubungan lebih atau sekedar suka biasa suka seperti melihat lawan jenis

“ cie cie cieee jadi  naksir toh sama nara “ goda yeni

“ nggk mba nggk gitu maksud ku …”

Sebuah mobil mini berwarna merah cerah memasuki parkiran halaman rumahnya mengalihkan perhatian kedua kaka adik itu , yeni tersenyum lebar menyambut kedatangan seseorang yang berada didalam mobil tersebut yang tak lain adalah gadis yang tadi mereka bicarakan.

sementara yoga seketika saja jantung nya berdetak dengan cepatnya , sudah lama ia tak merasakan perasaan seperti ini ,rasa ini seperti situasi ketika ia menerima keputusan bahwa ia di pilih untuk menjadi salah satu anggota perdamaian setahun yang lalu  sejujurnya ia sangat senang akan kehadiran wanita yang sudah beberapa hari ini mengacaukan pikirannya , senyuman gadis itu lah yang paling berbekas dalam ingatan yoga .

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***