15. Panik

Sekarang mereka telah memasuki kawasan masion, saat hendak turun Hansel sempat melihat wajah Keysa yang terlihat seperti orang gelisah tapi ia tak menghiraukannya.

Keysa berjalan di belakang Hansel, entah kenapa Hansel sangat pelan berjalan.

" Apa kau tidak bisa lebih cepat?" tanya Keysa .

" Memangnya kenapa? Apa kau terganggu?"

" Emm tidak ,lupakan saja!"

Keysa merasa jika Hansel berjalan terlalu lambat tak seperti biasanya, saat mereka sudah dekat dengan pintu kamar Hansel tiba tiba berbalik sehingga Keysa menabrak dadanya.

" Hey ,pelan pelan jika berjalan."

" Bukan aku yang salah tapi kau yang berhenti tiba tiba."

"Lupakan saja, aku ingin mengatakan siapkan bajuku , aku ingin keruan kerjaku sebentar ."

" Apa masi ada yang ingin kau katakan?" tanya Keysa dengan wajah gelisah membuat Hansel bingung melihatnya.

" Memangnya kau ingin aku mengatakan apa?"

" Ahh lupakan saja, aku sudah tidak tahan! "

" Tidak tahan? Kau tidak tahan apa?" Hansel mengerutkan keningnya tak mengerti apa yang Keysa katakan.

" Kyaaa! Aku sudah tidak tahan!" Keysa mendorong badan Hansel dan berlari ke kamar. Hansel yang melihatnya tiba tiba panik karena tidak biasanya di berteriak didepannya, "apakah ada sesuatu yg buruk terjadi?" pikirnya.

Hansel langsung buru buru masuk kedalam kamar takut Keysa mengalami sesuatu, namun dia tidak menemukan Keysa didalam kamar. Kemudian Hansel melihat pintu kamar mandi yang terkunci.

" Keysa apa kau baik baik saja?" suaranya terdengar gelisah takut ada sesuatu yang buruk terjadi.

" Keysa jawab aku! Jika kau tidak bicara aku akan mendobrak pintu ini," namun belum ada balasan dari dalam kamar mandi.

Saat Hansel sudah bersiap siap ingin mendobrak pintu ,Keysa sudah lebih dulu muncul dari balik pintu.

" Ap terjadi sesuatu padamu?" tanya Hansel sambil membalikkan badannya.

Keysa terlihat bingung, sambil menggaruk leher nya yang tidak gatal " aku tidak apa apa."

" Tapi kenapa kau sedari tadi terlihat gelisah dan tiba tiba berlari kedalam kamar? Katakan jika ada hal buruk yang terjadi!"

" Emm itu... sebenarnya aku tadi kebelet buang air kecil, jadi aku tidak tahan lagi dan berlari ke kamar mandi. Hehehe maafkan aku ," cengir Keysa tak berdosa.

Hansel terkejut mendengar jawaban Keysa, bagaimana bisa ia panik sedangkan Keysa hanya kebelet buang air kecil, sungguh rasanya ia ingin mencekik orang didepannya ini. "Dasar, aku kira kau sedang dalam masalah." sambil berlalu pergi tapi sebelum sampai didepan pintu ,

" Terimakasih sudah mencemaskan ku." ucap Keysa sambil tertawa garing.

"Bukan mencemaskan mu ,tapi jika nanti kau mati uangku akan terbuang siap sia." membuat wajah Keysa langsung cemberut.

" Dasar! Setidaknya kau bisa berbohong sedikit, tak harus mengatakan yang sebenarnya." Keysa terus menggerutu sedangkan Hansel pergi kedalam ruang kerjanya, ia malas jika harus mendengarkan Keysa berbicara.

Saat Hansel kembali ke kamarnya ia mendapati Keysa sedang mengerjakan tugasnya di meja belajar. Didalam kamar mereka memang terdapat kamar belajar karena Keysa memintanya degan beralasan takut jika dia malas harus keluar masuk kamar untuk mengerjakan tugas.

Wajah Keysa nampak sangat serius membuat Hansel ingin tertawa. " Wajahnya tidak cocok jika harus ditekuk seperti itu." batinnya dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Sampai saat Hansel sudah selesai mandi Keysa belum beranjak dari meja belajarnya, dan ia memilih untuk tidur.

Saat mata Hansel ingin tertutup ,tiba tiba suara Keysa membuatnya bangun

" Aaaa kenapa sulit sekali!" teriaknya tanpa mengingat jika Hansel sudah berada di dalam kamar.

" Hey kenapa kau berteriak! Apa kau kira rumahku ini hutan?"

" Eh makan aku, aku kira kau Masi di ruang kerja tadi."

" Memangnya apa yang terjadi sampai kau berteriak seperti tadi?"

" Aku tidak bisa mengerjakan PR ku ,padahal sudah daritadi aku mencoba memahami nya tapi tetap saja tidak bisa."

Hansel menyingkap selimutnya dan berjalan kearah meja belajar " yang mana pr mu?"

Keysa terkejut karena tiba tiba Hansel sudah berada disampingnya, apalagi dengan wangi sabun yang ada ditubuhnya membuat konsentrasi nya langsung hilang.

" Jangan menatapku begitu, jadi yang mana tugasmu?"

" Ini, aku tidak mengerti bagaimana cara mengerjakannya "

Hansel melihat tugas Keysa, ternyata tugas yang ia kerjakan adalah matematika , pelajaran yang menyulitkan bagi banyak anak termasuk Keysa.

" Karena jalanmu dari awal sudah salah, liat ini harusnya kau bagi ini dengan angka ini !" tunjuk Hansel pada kertas soal.

"Memangnya kau paham ?" tanya Keysa ragu, Hansel kan sudah lama tak sekolah jadi bisa saja dia sudah lupa cara mengerjakannya.

" Jika aku tidak paham mana mungkin aku bisa mengatakan jika cara yang kau pakai salah. Lagipula soal ini sangat mudah kurasa kau saja yang terlalu malas belajar."

" Aku tidak malas, hanya saja aku memang tidak pandai dalam menghitung."

" Yah alasan memang selalu ada." Keysa langsung memayunkan bibirnya, ia kesal karena Hansel secara tidak langsung mengatainya bodoh.

" Lagi pula jika aku pandai dalam semua bidang nanti orang orang akan mengatai ku rakus, asal kau tau itu! " batin Keysa tapi ia tetap memperhatikan Hansel yang tengah mengerjakan tugasnya.

Hansel dengan serius mengerjakan tugas Keysa sedangkan Keysa malah sibuk memperhatikan wajah Hansel yang bertambah lebih tampan saat dekat seperti ini.

" Hey, jangan perhatikan aku, tapi perhatikan tugasmu." ucapnya memperingati.

" Siapa yang memperhatikanmu, aku saja tengah melihat tugas ku agar besok aku bisa mengerjakan nya sendiri."

Setelah beberapa saat mengerjakan tugasnya akhirnya Hansel selesai mengerjakan " sudah selesai, sekarang kau rapikan buku mu ini dan istirahat lah ,besok kau harus sekolah.'

" Baiklah!" Keysa merapikan semua bukunya dan memungut beberapa kertas yang berserakan di bawah mejanya dan menaruhnya kedalam tempat sampah.

setelah itu Keysa merebahkan dirinya ke tempat tidur tapi matanya tak kunjung mengantuk.

" Hansel, jika besok aku juga tidak bisa mengerjakan tugasku, kau Masi mau kan membantu ku?" tanya nya sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

" Aku tak ingin waktuku terbuang sia sia hanya untuk mengerjakan soal mudah seperti tadi, bahkan anak SD saja bisa mengerjakan nya."

" Hey apa kau mengejek ku? soal yang tadi memang sulit."

" Kau saja yang malas belajar."

" Hansel apakah dulu kau pernah pintar sewaktu sekolah?"

" Dari pertanyaan mu mengatakan seakan akan diriku sudah bodoh, apa itu maksudmu?"

" Tidak aku hanya penasaran, kenapa kau masi bisa mengerjakan tugasku padahal kau sudah lama tidak mengerjakan tugas seperti itu."

" Aku memang pintar dari dulu."

" Benarkah? jadi penghargaan apa saja yang telah kau dapat kan?"

" Terlalu banyak sampai aku lupa apa saja yang pernah ku raih."

" kenapa kau tak mau mengatakan nya, jadi penghargaan apa yang kau dapat sewaktu SMA? seharusnya kau masi ingat kan?"

" Saat SMA aku di ajari secara pribadi dan lebih sering aku belajar tentang bisnis."

" kenapa kau harus belajar bisnis dari muda? bukankah seharusnya waktu SMA adalah saat yang paling menyenangkan untuk bermain dengan sebayamu?"

" Aku tidak punya waktu seperti teman temanku lainnya, saat mereka asik pergi jalan jalan aku malah sibuk belajar tentang bisnis yang notabe nya tidak aku tau sama sekali."

" Kenapa begitu?"

" Lebih baik kau tidur, meskipun aku mengatakannya kau tetap tidak aka paham."

ucap Hansel dan menutup matanya, sebenarnya masi banyak yang ingin Keysa tau tapi ia tak berani memaksa Hansel untuk menjelaskan nya.

Terpopuler

Comments

Reni FT

Reni FT

yuuuu teruskan

2020-10-27

1

akas tegal

akas tegal

lanjut

2020-10-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!