Episode 07

Hana mengabiskan semua uang yang ada di krtu black card. yang kemarin di berikan Andi. kepada nya.

Ting....

Pintu kamar Apartmen langsung terbuka dan nampak lah Andi dengan mata melotot terkejut melihat bingkisan yang di bawa oleh Hana.

"Hi! harimau apa semua bingkisan ini punya mu?" ujar Andi menyender di palang pintu.

"Menurut mu. menyingkir lah! aku mau masuk ke dalam" ucap Hana menerobos masuk dengan mendorong tubuh Andi dengan kencang.

"Tidak usah mencampuri urusan ku!" meletakan bingkisan belanjaan nya di ruang tamu dan berjalan keluar lagi untuk mengambil yang masih ada.

"Dan ini ku pulang kan kartu black card milik mu. tolong kau isi lagi saldo nya" ucap Hana seraya menyerah kan kartu black card. ke tangan Andi.

"Apa kau menghabiskan semua uang yang ada di black card ini?" ujar Andi menaikan satu alis nya.

"Menghabiskan uang yang ada di dalam black card itu. tidak akan membuat mu bangkrut kan pinguin!" ucap Hana sambil bersedekap dada.

"Seterah kau" ujar Andi menduduki bokong nya ke bangku dan memijit kepala nya..

"Apa Nenek lampir itu sudah pergi?" tanya Hana sambil duduk di samping Andi.

"Apa maksud mu? Nenek lampir" jawab Andi menengok sebentar ke arah Hana.

"Eemm..... kekasih mu!" ujar Hana sambil memanyunkan bibir nya.

"Dia sedang beristirah di kamar ku" ucap Andi menyalakan televisi.

"Owwuh. apa dia kelelahan setelah melayani suami orang!?" ujar Hana bangkit berdiri dan pergi ke kamar nya setelah diri nya mengucapkan kata kata itu.

"Kenapa dia?".

Malam hari nya Hana masih saja berada di dalam kamar nya walau pun Andi sudah memanggil nya berkali kali untuk makan malam bersama sama. tapi Hana tetap saja tidak mau beranjak dari tempat tidur nya.

"Kenapa juga dia harus mengajak ku. bilang saja kalau kalian akan mengumbar kemesraann di depan mata ku!" ujar Hana jengkel.

Sedang kan Andi dan Risaa. terlihat sedang menikmati makan malam mereka dengan sangat lahap. dan setelah selesai Rissa langsung bangkit dan berjalan dengan anggun ke arah Andi.

"Sayang apa aku boleh bermalam di apartmen mu?" ujar Rissa manja sambil duduk di pangkuan Andi.

"Owwuh tentu saja sayang" ucap Andi sambil mendekap kan kepala nya ke dada Rissa.

Ceklek...

Suara pintu kamar Hana yang terbuka berniat diri nya ingin mengambil air dingin di dalam kulkas tapi diri nya malah di suguh kan pemandangan yang menjijikan.

"Tidak tahu malu!" ujar Hana pelan dan kembali lagi masuk ke dalam kamar nya membanting pintu nya dengan sangat kencang yang mana membuat Rissa, dan Andi terkejut.

"Ada apa dengan wanita itu Sayang?" tanya Rissa heran dan bangkit dari pangkuan Andi.

"Aku tidak tahu, dan ayo kita melanjut kan nya di kamar ku" jawab Andi yang tiba tiba menggendong tubuh Rissa dan Rissa pun langsung mengalung kan tangan nya ke leher Andi.

Tengah malam Hana terbangun karna merasa haus kebiasaan yang sering ia alami saatt malam hari masih setengah mengantuk Hana turun dari ranjang membuka pintu kamar nya dan berjalan ke arah dapur untuk mengambil air dingin di dalam kulkas. dan saatt Hana melintasi depan kamar Andi suara desahan perempuan sangat kencang terdengar di telinga nya.