jangan membuatku takut dong!

Di dalam kamarnya, Kiyara mencoba memahami tugas yang diberikan Bu Yulia. jika mengingat dia sekelompok dengan Adrian, rasanya kepalanya mau pecah.

"Ini seharusnya aku bisa ngerjakan sendiri bersama Renata. Apa aku coba ajukan saja ke Bu Yulia besok?"

Kiyara ingin berkonsultasi dengan Renata tentang rencananya. Tapi di balik itu ia yakin sekali bahwa Renata akan menolak rencana Kiyara.

Tok tok tok!

Suara pintu berbunyi.

"Masuk saja Ree! Nggak dikunci kok!" teriak Kiyara.

Ceklek.

Betapa kagetnya Kiyara melihat Renald dan disusul dengan Adrian masuk kedalam kamar kosnya. Kiyara yang saat itu memakai baju santai sedikit terbuka pun berteriak.

"Aaaaaaaaaa"

Renald dengan cepat menutup pintu kamar kosnya. Lalu memberi isyarat kepada Kiyara untuk diam. Sementara Adrian mencari sesuatu yang bisa menutupi tubuh Kiyara.

Sebuah selimut yang sedikit kumel di lempar oleh Adrian ke wajah Kiyara. Dengan cepat Kiyara menutupi tubuhnya itu.

"Ka..kalian aa..ada aapaa ke..kemari?"

"Maaf nona Kiyara. Kami datang untuk menanyakan tugas dari Bu Yulia." ucap Renald.

"Tapi apa nggak bisa di kampus saja!" bentak kiyara.

"Emm.. Tidak bisa. Harus sekarang nona." balas Renald.

"Nggak bisa! Aku tidak mau!" ucap Kiyara menolak dengan tegas.

"Tuanku akan membayar mu nona. Anda tidak perlu khawatir." pungkas Renald.

"Jangan mentang mentang anda kaya, anda bisa membeli saya. Pergi dari sini atau saya akan teriak!"

Mendengar itu, Adrian menatap sengit Kiyara.

"Keluarlah." ucap Adrian dengan melirik ke arah Renald.

Renald pun dengan cepat keluar dari kamar kos Kiyara. sementara Adrian perlahan mendekati Kiyara.

"Mau apa kamu? Berhenti!" ucap Kiyara yang merasa takut.

"Jangan bergerak. Aku akan benar benar teriak." ucap Kiyara.

"Teriaklah. sekarang akulah pemilik kos ini." ucap Adrian.

mendengar penuturan Adrian, Kiyara pun kaget bukan kepalang. Pikirannya tiba tiba kacau.

"Berikan nomer ponselmu!" ucap Adrian dengan menyodorkan ponselnya.

"A..aku tidak..tidak punya ponsel." jawab Kiyara gugup.

"Sudah kuduga." balas Adrian.

Adrian merogoh saku jasnya dan memberi sebuah kotak kepada Kiyara.

"Ambil ini. Gunakan itu untuk menghubungiku." ucap Adrian.

Adrian kemudian pergi meninggalkan Kiyara yang masih ketakutan. Saat Adrian pergi, Kiyara benar benar merasa kesal dengan apa yang dilakukan Adrian.

"Iiiisssyiiibaalll.." umpatan Kiyara dengan nada yang keras hingga terdengar oleh Adrian.

Adrian pun tersenyum puas mendengar umpatan Kiyara.

Keesokan harinya, seperti biasa Renata selalu menjemput Kiyara di kamar kosnya. Kiyara sengaja menyembunyikan ponsel yang diberi oleh Adrian semalam.

"Eh Kii, enaknya kita kapan ya ngerjain tugasnya?" celetuk Renata.

"Ee.. terserah saja deh. Aku ngikut aja." ucap Kiyara.

"Gimana kalau entar kita ngobrolin ini dengan Adrian, Varrel dan Renald?"

"Kamu saja deh. aku ngikut aja." jawab Kiyara.

Renata terdengar mendengus kesal. Renata memang merasa senang dengan anggota kelompoknya, namun ia juga tak tau harus memulai dari mana jika Kiyara tak mendukungnya.

Setelah bersiap, mereka berdua pun berjalan kaki menuju kampus. Di tengah perjalanan,mereka bertemu dengan Varrel yang sedang menggunakan skateboard.

"Hai!" sapa Varrel.

"Oh hallo Varrel?" balas Renata.

Kiyara hanya tersenyum kepada Varrel.

"Boleh aku gabung?" tanya Varrel.

"Boleh dong rel." jawab Renata.

Kiyara, Renata dan Varrel pun berjalan bertiga menuju kampus. Renata dan Varrel pun saling ngobrol satu sama lain. Saling bertanya mengenai tempat tinggal, rencana kuliah dan sebagainya. Sementara Kiyara ia tetap diam. Karena semua pertanyaan Varrel dijawab oleh Renata. Sesekali Kiyara terlihat senyum menanggapi ucapan Renata dan Varrel.

Tiiin..tiinn..

Suara klakson mobil berbunyi hingga membuat Kiyara kaget dan reflek melompat ke samping hingga terjatuh.

"Awww!!"

Renata dan Varrel pun reflek menolong Kiyara kemudian tak lupa Renata menggerutu kepada mobil yang telah membuat sahabatnya itu terjatuh.

"Kamu nggak papa Kiyara?" tanya Varrel.

"Nggak papa kok." ucap Kiyara.

Untung saja tidak ada luka berat. Hanya ada goresan kecil yang ada di kaki Kiyara. Namun itu tak membuatnya menjadi sulit untuk berjalan. Renata tak henti hentinya memakai pemilik mobil itu yang belum ia ketahui.

"Sudah Re.. Tidak apa. Mungkin aku tadi berjalan terlalu ke tengah. Jadi mobil itu pasti ngeklakson kan." Tutur Kiyara.

"Iya sih. Tapi kan nggak pakai ngebut juga." timpal Renata.

Kiyara tak menjawab ucapan Renata. Renata pun faham bahwa sahabatnya itu tak ingin meneruskan perdebatan keduanya.

Sesampainya di kelas, Adrian dan Renald sudah duduk diatas bangkunya. Kiyara pun tak berani melihat mereka berdua. Ia memilih untuk memasukkan kepalanya.

"Kenapa belum menghubungiku?" tanya Adrian yang ternyata sudah berdiri di depan bangku Kiyara.

Kiyara pun perlahan mendongakkan kepalanya keatas. Sementara Renata, ia membulatkan bibirnya karena kaget mendengar penuturan Adrian.

Kiyara pun menghela nafas panjang. Sejujurnya saat itu dia benar benar mati rasa. Ia benar benar merasa kesulitan..

"Jika kamu tak menghubungiku hari ini, tinggalkan kontrakan saja." ucap Adrian tegas. kemudian kembali menuju bangkunya.

Jiwa penasaran Renata sudah berada di ujung tanduk. Ia dengan cepat mengintrogasi Kiyara tentang sebenarnya apa yang terjadi. tak ada pilihan lain selain Kiyara menceritakan semua yang terjadi tadi malam.

Renata lagi lagi membulatkan bibirnya. Ia benar benar kaget bahwa ternyata Kiyara pernah menyukai Adrian.

"Jadi kalian berdua saling kenal?" hanya Renata.

Kiyara hanya menganggukkan kepalanya saja.

Regina kembali heboh melihat anggukan kepala Kiyara.

"Wow! Kenapa kalian seperti tak saling menyapa?" tanya Renata.

"Entah." jawab kiyara singkat

Tak lama, seorang dosen laki laki memasuki ruangan untuk memulai pembelajaran mata kuliah. rasa penasaran Renata harus ia pendam minimal hingga pak Yoyok sudah selesai mengajar.

Setelah kurang lebih satu jam berlalu, pak Yoyok pun sudah memberi materi untuk mata kuliahnya Renata kembali mengintrogasi Kiyara.

Adrian dan Renald kemudian keluar dari kelas. Hal itu membuat Renata reflek memanggil Renald.

"Kalian mau kemana?" tanya Renata.

"Aku ingin kita membahas kerja kelompok kita." ucap Renata.

Mendengar ucapan Renata, Adrian pun tak jadi keluar kelas dan memilih berdiri di samping Kiyara.

"Cepat katakan sekarang. Apa tugasku?" celetuk Adrian.

"Sabar dong. Ini juga lagi mau di bahas" ucap Renata.

"Oke temen temen. Kapan enaknya kita ngerjakan tugas Bu Yulia?" tanya Renata

"Aku sih kapan saja bisa.' celetuk Varrel.

"Oke, kalau gitu aku tentukan. saja ya." ucap Renata.

"Varrel sama aku dan Kiyara deal untuk berkerja sama." ucap Renata..

Satu menit..

Dua menit ...

Tiga menit..

"Tidak aku tidak setuju dengan pembagian tugasnya." ucap Adrian.

Renata dan Kiyara pun kaget.

"Ayolah adrian" bujuk Renata.

"Nggak bisa." jawab Adrian.

"Lalu mau kamu apa?" tanya Renata sedikit kesal.

"Aku mau satu kelompok bersamanya." Tutur Adrian.

Renata yang mengetahui jalan cerita Kiyara dan Adrian pun dengan cepat menyetujuinya. sementara Kiyara ia merasa gemas dengan pilihan renata. Apalagi sebagian kelompoknya menyetujui bahwa Adrian akan membantu Kiyara mengumpulkan informasi. Sementara Renald bersama Varrel.

.

Terpopuler

Comments

Rizka_Dwi

Rizka_Dwi

pembelajaran mertua kuliah, gimna ya Thor, boleh lh ikutan, biar tau apa yang di bahas di sna🤣

2025-10-05

1

Drezzlle

Drezzlle

Terima aja Adrian, kaya lho dia Kitara😂 uang kuliah nanti nggak bayar

2025-10-07

1

𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝

𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝

maaf thor ad kata yg typo ini, memaki harusnya bukan memakai😌🙏

2025-09-26

1

lihat semua
Episodes
1 pertemuan absurd
2 Bu Yulia membawa petaka
3 jangan membuatku takut dong!
4 oh Adrian!
5 bermimpi!
6 bermimpi part 2
7 bayangan masa lalu
8 Adrian gila!
9 Berubahnya Adrian
10 Rahasia Adrian
11 Kembalinya Adrian
12 Marahnya Kiyara
13 Berjuanglah Adrian!
14 Akhir pekan
15 Villa Adrian
16 Efek Mabuknya Kiyara
17 Pria Dingin yang Menghangatkan.
18 Bertemu Dona Harun
19 Pulang kampung
20 Jadi mimpi atau bukan?
21 Ketahuan Bersama
22 sebatas Rindu
23 Gosip.. Di gosok makin Sip.!
24 Jangan sentuh Wanitaku!
25 Rencana Mama Aira dan Tuan Dirgantara.
26 Nikah? Nggak salah?!
27 Karya Tuhan dan Renata
28 On the Way!
29 Pertemuan
30 Di rumah Tuan Dirgantara.
31 Rahasia Renata
32 Playzone
33 Ujian mata kuliah Bu Yulia
34 Gosip yang Merusak Hubungan
35 Kecelakaan
36 Kecelakaan Renata (2)
37 Kondisi Renata
38 Tinggal di Apartemen Adrian
39 Semua Karena Penjahat
40 APARTEMEN
41 Kondisi Renata (2)
42 Wanita dan Pria Jahat
43 Menjenguk Renata
44 Suara hati Renald
45 Rumah di Desa
46 Tony Mahendra?
47 Hadiah untuk Renata
48 Keresahan Hati
49 Biarkan Aku yang Dorong saja!
50 Sedikit Liar
51 Keinginan Mama Aira
52 Kambuh Kembali
53 Harus Bertemu Dengannya!
54 Keracunan
55 Menjaga Adrian
56 Handuk
57 Rahasia Tragedi Masa Lalu
58 POV Insiden by Adrian
59 Album kenangan
60 Kembali Berkuliah
Episodes

Updated 60 Episodes

1
pertemuan absurd
2
Bu Yulia membawa petaka
3
jangan membuatku takut dong!
4
oh Adrian!
5
bermimpi!
6
bermimpi part 2
7
bayangan masa lalu
8
Adrian gila!
9
Berubahnya Adrian
10
Rahasia Adrian
11
Kembalinya Adrian
12
Marahnya Kiyara
13
Berjuanglah Adrian!
14
Akhir pekan
15
Villa Adrian
16
Efek Mabuknya Kiyara
17
Pria Dingin yang Menghangatkan.
18
Bertemu Dona Harun
19
Pulang kampung
20
Jadi mimpi atau bukan?
21
Ketahuan Bersama
22
sebatas Rindu
23
Gosip.. Di gosok makin Sip.!
24
Jangan sentuh Wanitaku!
25
Rencana Mama Aira dan Tuan Dirgantara.
26
Nikah? Nggak salah?!
27
Karya Tuhan dan Renata
28
On the Way!
29
Pertemuan
30
Di rumah Tuan Dirgantara.
31
Rahasia Renata
32
Playzone
33
Ujian mata kuliah Bu Yulia
34
Gosip yang Merusak Hubungan
35
Kecelakaan
36
Kecelakaan Renata (2)
37
Kondisi Renata
38
Tinggal di Apartemen Adrian
39
Semua Karena Penjahat
40
APARTEMEN
41
Kondisi Renata (2)
42
Wanita dan Pria Jahat
43
Menjenguk Renata
44
Suara hati Renald
45
Rumah di Desa
46
Tony Mahendra?
47
Hadiah untuk Renata
48
Keresahan Hati
49
Biarkan Aku yang Dorong saja!
50
Sedikit Liar
51
Keinginan Mama Aira
52
Kambuh Kembali
53
Harus Bertemu Dengannya!
54
Keracunan
55
Menjaga Adrian
56
Handuk
57
Rahasia Tragedi Masa Lalu
58
POV Insiden by Adrian
59
Album kenangan
60
Kembali Berkuliah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!