Tiket liburan

"Pa, aku minta maaf atas kejadian semalam. Aku janji bisa menjaga diriku sendiri, aku tidak pacaran dan tidur dengan sembarangan pria tapi aku hanya ingin bersenang-senang seperti dengan teman-temanku yang lain."

Pagi itu Gia yang melihat ayahnya sedang membaca surat kabar di meja makan langsung menghampirinya dan meminta maaf, semalam ia memang bersalah karena melanggar jam malam yang telah mereka sepakati bersama.

"Kami hanya khawatir padamu nak, kamu satu-satunya anak perempuan di keluarga kami bagaimana jika terjadi sesuatu denganmu?" timpal sang ibu yang baru datang dari dapur dengan membawa sarapan untuk mereka dibantu oleh pelayannya.

"Aku tahu ma, tapi aku sudah dewasa bahkan tak lama lagi aku akan lulus kuliah, aku tahu mana yang baik dan buruk untuk hidupku, aku masih mengingat pesan kalian jika aku takkan mempermalukan keluarga kita apapun yang terjadi." mohon Gia, ia bukan anak kecil lagi jadi ia ingin memberikan kedua orang tuanya pengertian. Tak selamanya ia akan tinggal bersama mereka jadi ia juga ingin tahu kehidupan diluar seperti apa.

Mendengar itu pun tuan Gerard nampak menghela napas panjangnya, ia tahu putrinya bisa menjaga dirinya sendiri hanya saja ia belum bisa menerima jika gadis itu telah beranjak dewasa dan pada akhirnya akan meninggalkannya.

"Kemarilah!" ucapnya seraya menepuk pahanya dan gadis itu pun segera berlalu mendekat lantas duduk diatas pangkuan pria itu sembari memeluknya.

"Papa hanya khawatir terjadi sesuatu denganmu nak karena tak semua orang diluar sana itu baik terutama pria terkadang mereka hanya ingin bersenang-senang semata tanpa memikirkan akibat dari perbuatannya," lirih sang ayah dengan wajah sedihnya.

"Aku baik-baik saja pa dan akan selalu baik-baik saja," tukas Gia meyakinkan.

"Berjanjilah kepada papa jika kamu akan baik-baik saja," mohon tuan Gerard dengan penuh harap.

Sang putri langsung mengangguk. "Tentu saja aku berjanji akan baik-baik saja dan akan selalu menjaga diriku, aku bahkan masih mengingat perkataan mama jika aku harus mencintai diriku sendiri sebelum orang lain jadi tidak mungkin aku akan merusaknya pa." tukas gadis itu lagi.

Tuan Gerard mengangguk kecil, raut wajahnya sedikit lega rupanya tanpa ia sadari pemikiran putrinya sudah sedewasa ini.

"Papa mencintaimu sayang," ucapnya lantas kembali membawa gadis itu kedalam pelukannya.

Nyonya Andrea yang melihat itu pun nampak tersenyum lebar, diantara mereka memang sering terjadi perdebatan namun tak bertahan lama karena setelah saling memaafkan hubungan ayah dan anak itu kembali membaik. Sementara ia hanya bisa menjadi penengah mengingat mereka hidup ditengah lingkungan modern dan gaya hidup bebas tapi ia selalu menasihati sang putri untuk tetap memegang prinsip sebagai seorang wanita yang berharga juga terhormat.

Kini ketiganya segera menyantap sarapan paginya, Gia tak segan menerima suapan dari kedua orangtuanya meskipun ia memiliki makanan sendiri. Sebagai satu-satunya anak perempuan tentu saja ia diperlakukan layaknya seorang putri, ia begitu dimanja apapun yang ia mau semuanya ada bahkan terkadang saat ia sedang malas mandi pun ada pelayan yang siap membantunya.

Beberapa hari kemudian tak terasa hari kelulusan pun telah tiba, Gia bersama teman-temannya nampak menyambutnya dengan suka cinta apalagi mereka sama-sama mendapatkan nilai memuaskan.

"Akhirnya kehidupan dewasa yang sesungguhnya akan kita mulai," ucap Nadia yang nampak masih mengenakan toga sama seperti yang lainnya.

"Hm, sebenarnya aku malas sekali bekerja tapi mau bagaimana lagi mama sudah menyiapkan ku sebagai manager catering di perusahaannya." timpal Moana yang keluarganya menekuni bisnis makanan.

"Benar, papaku juga memintaku untuk mengelola salah satu pabriknya dan jika tak berhasil aku harus kuliah lagi benar-benar malas sekali," tukas Nadia ikut mengutarakan isi hatinya.

"Ngomong-ngomong kamu akan bekerja di kantor ayahmu kan Gia?" imbuh gadis itu menatap Gia yang nampak sedang tersenyum sendiri melihat layar ponselnya, entah sedang berkirim pesan dengan siapa karena terlihat seru sekali.

"Gia, apa kamu tak mendengar kami?" Moana langsung menepuk punggung sahabatnya itu ketika obrolan mereka sejak tadi tak dihiraukan.

"Aku dengar, kalian mau bekerja kan setelah ini." tukas Gia menanggapi.

"Memang kamu sedang berkirim pesan sama siapa sih?" Nadia nampak penasaran karena tak biasanya sahabatnya itu lebih mementingkan ponselnya, apa jangan-jangan gadis itu diam-diam telah memiliki seorang kekasih?

Gia pun langsung menunjukkan pesan dalam ponselnya tersebut kepada mereka dan kedua temannya langsung melotot tak percaya.

"Kamu serius kita akan pergi liburan?" Moana langsung histeris begitu juga dengan Nadia.

"Hm, papa memberikan kita 3 tiket liburan selama satu minggu kedepan." terang Gia meyakinkan, sebenarnya bisa liburan bertiga adalah cita-cita mereka sejak dahulu sayangnya setiap kali libur kuliah mereka harus liburan bersama keluarganya masing-masing.

Akhirnya keesokan harinya ketiganya pun pergi liburan kesebuah pulau yang sejak dahulu ingin mereka kunjungi, Nadia yang gemar berfoto nampak membawa peralatan foto dengan harga yang tak biasa sementara Moana yang gemar belanja sudah menyiapkan daftar barang-barang antik yang akan ia beli sedangkan Gia yang ingin bebas dari pengawasan orang tuanya nampak tak sabar mengunjungi tempat-tempat wisata yang menarik.

Setelah menempuh dua jam penerbangan kini ketiganya telah sampai disebuah pulau yang terkenal dengan wisata alamnya tersebut serta adat istiadat yang masih dijaga dengan baik, gunung dan lautan saling berdampingan seakan memperlihatkan bagaimana megahnya ciptaan sang maha kuasa.

"Udaranya benar-benar sangat sejuk," Gia nampak berhenti sejenak setelah keluar dari bandara untuk menikmati udara yang masih alami berbeda sekali dengan keadaan ibukota yang penuh dengan polusi.

Sesampainya di hotel yang telah dipesan oleh sang ayah ketiganya pun segera menyimpan barang-barang bawaannya dan bersiap mengunjungi tempat wisata yang ada disana.

Mengenakan bikini yang dilapisi oleh kemeja tipis ketiganya langsung pergi berenang ke kolam yang terhubung langsung dengan lautan yang berada tak jauh dari tempatnya menginap, ayahnya benar-benar terbaik karena memilihkan hotel premium untuk mereka dengan fasilitas bintang 5 sebagai hadiah kelulusannya.

Tak banyak pengunjung disana karena memang benar-benar privat dan hanya beberapa pengunjung yang mampu membayar mahal untuk menikmati pegunungan sekaligus lautan menjadi satu.

Gia melepaskan kemeja yang sejak tadi membungkus tubuhnya dan membiarkannya berserak dipinggir kolam lalu gadis itu pun segera masuk kedalam kolam menyusul teman-temannya yang sudah lebih dahulu masuk.

Mereka benar-benar bersenang-senang sore itu seperti tak ada lelah meskipun baru saja menempuh perjalanan jauh bahkan ketiganya tak segan berkejaran dan bermain air di bibir pantai sembari menunggu sunset datang namun tanpa mereka sadari seorang pria yang sedang tertidur tak jauh dari sana merasa terganggu dan langsung membuka matanya.

Terpopuler

Comments

Niͷg_Nσͷg🕊

Niͷg_Nσͷg🕊

jreng jreng kehidupan dewasamu benar2 akan di mulai dari sekarang Gia? tanpa kamu sadarii kamu sudah kena pantauuu dari jarak 100km wkwkwk
Curiga deh sama gerald, gerald seorang Ayah yang posesif dan selama ini sellau menganggap Gia seperti anak kecil, tapi kenapa tiba2 gerald memberikan 3tikett liburan sama Gia? 🤔 apakah smeuanya sudah di rencanakan sama gerald, untuk mengenalkan Gia sama laki2 pilihann gerald? soalnya sangat aneh? kalau emang niatnya mau kasih tikett liburan, kenapa tidak kasih tikett liburan ke LN. malah Tikett liburan ke pedalaman, kalau tak ada udang di balik bakso rasanya nggak habis Fikrii saja.
Apa mungkin Gerald khawatir dengan pergaulan Gia sebagai Anak Jaksell 🤭 takutnya Gia kena korbann Bungkusss, kalau lagi Dugem di club malam. makanya gerald mengirimm Gia ke pedalamannn. Sejak dulu gerald selalu jadi tersangka utama 🤣🤣

2025-08-05

18

Niͷg_Nσͷg🕊

Niͷg_Nσͷg🕊

Hati2 yaa Gia..sekrang tuh!? banyak cowok yang mudah bilang SAYANG tanpa perasaan, karena cuma pingin ANUU . Meski sekarang juga banyak cewek yang ngebungkuss cowok 🤣 tapi pada dasarnya Cowok tuh Deketin cewek kalau nggak gabutt yaaaa cuma sekedar pingin Ehem2 Doang. makanya hati2 Gia...jangan nodai kepercayaan orang tuamu.

2025-08-05

3

Niͷg_Nσͷg🕊

Niͷg_Nσͷg🕊

yaaa ampunnn segitu enaknya hidup Gia 😫 nggak mau mandi sampai di mandiin..bener2 Anak sultan. Andai aku laki2 mau dong daftar jadi pelayannya Gia...nggak apa2 jadi kang pijat nya 🤣

2025-08-05

3

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan tokoh
2 Club malam
3 Tiket liburan
4 Kembali bertemu pria asing
5 Persahabatan yang kompak
6 Gara-gara sebotol minuman
7 Petaka tidur bersama
8 Terpaksa menikah
9 Pulang ke kediaman mertua
10 Perkenalan keluarga mertua
11 Peraturan keluarga Hadikusumo
12 Gara-gara benda keramat
13 Hari pertama di rumah mertua
14 Dipingit selama 40 hari
15 Bermuka dua
16 Gara-gara telur goreng
17 Penawaran Gia
18 Benda haram
19 Laki-laki mokondo
20 Apa kamu cemburu?
21 Gio terpesona?
22 Goyang mang!
23 Gara-gara curut
24 Keluarga kolot
25 Gara-gara musik disco
26 Cuma 10 juta
27 Nona muda yang sombong
28 Kamu sudah tidur?
29 Kabur saja dulu
30 Angin neraka
31 Berbulan madu?
32 Manis
33 Kemarahan Gio
34 Kemarahan Gio part 2
35 Terserah
36 Pikir saja sendiri
37 Tak usah malu-malu
38 Deep talk part 1
39 Nasihat kakek Hadikusumo
40 Bisa besar ya?
41 Suami durjana
42 Harus pintar goyang
43 Kue spesial untuk Gio
44 Ngombe dawet
45 Es teh manis
46 Aku tak ingin hadiah
47 Jatuh cinta?
48 Tidak ingin jatuh cinta
49 Sepotong batang kayu
50 Ada jampi-jampinya?
51 Pergi ke kota
52 Aku ingin bicara
53 Galau
54 Kuntilanak
55 Aku cinta kamu?
56 Siapa pria berambut gondrong itu?
57 Rayuan cuca rowo
58 Tersedak kenyataan
59 Kamu cemburu?
60 Bunga bank
61 Mau dibawa kemana hubungan kita
62 Ponsel baru
63 Jangan berpikiran macam-macam
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Pengenalan tokoh
2
Club malam
3
Tiket liburan
4
Kembali bertemu pria asing
5
Persahabatan yang kompak
6
Gara-gara sebotol minuman
7
Petaka tidur bersama
8
Terpaksa menikah
9
Pulang ke kediaman mertua
10
Perkenalan keluarga mertua
11
Peraturan keluarga Hadikusumo
12
Gara-gara benda keramat
13
Hari pertama di rumah mertua
14
Dipingit selama 40 hari
15
Bermuka dua
16
Gara-gara telur goreng
17
Penawaran Gia
18
Benda haram
19
Laki-laki mokondo
20
Apa kamu cemburu?
21
Gio terpesona?
22
Goyang mang!
23
Gara-gara curut
24
Keluarga kolot
25
Gara-gara musik disco
26
Cuma 10 juta
27
Nona muda yang sombong
28
Kamu sudah tidur?
29
Kabur saja dulu
30
Angin neraka
31
Berbulan madu?
32
Manis
33
Kemarahan Gio
34
Kemarahan Gio part 2
35
Terserah
36
Pikir saja sendiri
37
Tak usah malu-malu
38
Deep talk part 1
39
Nasihat kakek Hadikusumo
40
Bisa besar ya?
41
Suami durjana
42
Harus pintar goyang
43
Kue spesial untuk Gio
44
Ngombe dawet
45
Es teh manis
46
Aku tak ingin hadiah
47
Jatuh cinta?
48
Tidak ingin jatuh cinta
49
Sepotong batang kayu
50
Ada jampi-jampinya?
51
Pergi ke kota
52
Aku ingin bicara
53
Galau
54
Kuntilanak
55
Aku cinta kamu?
56
Siapa pria berambut gondrong itu?
57
Rayuan cuca rowo
58
Tersedak kenyataan
59
Kamu cemburu?
60
Bunga bank
61
Mau dibawa kemana hubungan kita
62
Ponsel baru
63
Jangan berpikiran macam-macam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!