Problematika Cinta Segitiga

Bel istirahat berbunyi ..

Rojali meraba pitak dan botak di kulit kepalanya,

diantara gundukan gundukan rambut keriting yang kribo, mirip brokoli itu,

namun sebelah kirinya botak.

Walaupun agak sedih dan merana,

Rojali dan bro Aldi tertawa cekikikan, sambil berjalan menuju kantin sekolah,

sambil melewati kelasnya bro Jeremy, untuk mengajaknya bareng ke kantin.

Ketika mereka melewati kelasnya bro Jeremy, langkah mereka langsung terhenti,

karena mereka melihat sobatnya yang bule dan agak oon itu, sedang berdiri mematung di hadapan gadis kecil yang cantik.

Rojali langsung berbisik pada bro Aldi

" Tampaknya bro Jeremy sedang ada problem, kita lanjut aja ke kantin "

Ujar Rojali pada bro Aldi,

Bro Aldi pun menjawab

" Sebagai sobatnya, kita harus kepo dan menguping pembicaraan mereka,

jadi kalo ada sesuatu, kita bisa bantu,

cuma jangan sampai bro Jeremy tahu "

Rojali pun setuju , maka mereka berdua pun ngumpet di balik tembok menguping dan mengintip bro Jeremy dan Sophia yang tengah berbicara serius.

Bro Jeremy menatap gadis cilik yang cantik itu, dengan tatapan lembut sambil berkata

" Sophia kamu adalah gadis yang sangat cantik, cuma kamu masih kecil untuk memikirkan masalah percintaan, harusnya kamu belajar dengan rajin "

Ujar bro Jeremy, pada gadis cilik cantik itu,

Sophia dengan manja berkata,

" Pak guru Jeremy, bagiku tidak masalah , aku benar benar sangat suka dengan pak Jeremy "

Ujar Sophia, sambil tersenyum manja,

Bro Jeremy tidak kehabisan akal untuk menasehati gadis cilik itu,

" Sophia, itu hanya perasaan kagum saja, waktu aku seumur mu juga pernah merasakan cinta monyet "

Ujar bro Jeremy berusaha untuk menghindari konflik yang bisa berkepanjangan.

Sophia tampak marah dan berkata,

" Pak guru sudah punya pacar ya ? "

Ujar Sophia curiga.

Bro Jeremy langsung gugup, dan hidungnya mimisan lagi.

" Aduh bukan gitu Sophia , cuma kamu masih kecil , dan aku adalah gurumu , ... "

Belom selesai bro Jeremy bicara,

Sophia menangis keras, dan langsung berlari sambil berkata,

" Kalo pak guru tidak mau menerimaku lebih baik aku mati saja "

Sophia langsung berlari menuju atap sekolah.

Tentu saja bro Jeremy, dan dua orang yang sedang menguping tadi, kaget setengah mati,

Bro Jeremy dengan kecepatan atletis nya langsung mengejar Sophia,

dan bertemu dengan Rojali dan bro Aldi yang sembunyi di balik tembok.

" Bro Rojali dan bro Aldi tolong beritahu kepala sekolah, kalian pasti sudah menguping dari tadi kan " ,

Ucap bro Jeremy, sambil berlari,

Rojali dan bro Aldi sangat kaget,

" Bro Jeremy, gimana kamu bisa tahu kami kan bersembunyi di balik tembok ? "

Ujar Rojali kaget.

" Itu rambut kribo mu menyembul kelihatan , siapa lagi yang punya rambut kribo seperti itu "

Ujar bro Jeremy, yang sudah mulai naik ke atap.

Rojali dan bro Aldi saling berpandangan lalu mereka berjalan menuju ruangan kepala sekolah.

Di ruangan kepala sekolah,

Mr Blek sedang duduk di kursinya,

sambil mengelus kepalanya yang botak dan kinclong sambil bergumam,

" Sepertinya feeling ku mengatakan si bocah kribo itu berusaha menyaingi rambutku yang botak kinclong ini ",

Dan Mr Blek dikagetkan dengan pintunya yang langsung dibuka dari luar,

dan tiba tiba muncul si kribo dan si jambang maut di dalam ruangannya,

Rojali langsung berkata,

" Maaf bapak kepala sekolah yang terhormat ada masalah genting nih ",

Ujar Rojali buru-buru,

Sang kepala sekolah sampai melompat dari kursi, saking kagetnya dan berkata,

" Coba tenang dulu kribo, coba ceritakan kejadiannya " ,

Ujar kepala sekolah agak marah.

Rojali dan bro Aldi pun menceritakan prihal Sophia yang nembak bro Jeremy, dan juga surat cinta, lengkap dengan bunga mawar merah nya.

Sang kepala sekolah ber dehem dengan berwibawa dan berkata,

" Gadis cilik bernama Sophia itu, adalah gadis yang sangat manja, dan berasal dari keluarga yang sangat kaya raya,

semua keinginannya harus dipenuhi,

agaknya teman kalian yang bule gaptek itu dapat masalah besar deh "

Ujar sang kepala sekolah itu.

Rojali dan bro Aldi terpana dan berkeringat,

" Jadi kita harus bagaimana bapak kepala sekolah? " ,

Tanya bro Aldi, sambil mengusap jambang nya yang keringetan.

Sang kepala sekolah yang fenomenal itu ber dehem berwibawa,

sambil menyalakan layar monitor besar di ruangannya, sambil berkata,

" Kita tidak bisa melakukan apa apa, hanya bisa menonton dan mengawasi mereka dari sini, si bule oon itu harus bisa menyelesaikan masalahnya sendiri " ,

Ucap sang kepala sekolah berwibawa,

Akhirnya Rojali, bro Aldi dan sang kepala sekolah nonton bareng di layar monitor dengan tegang .

Di atap sekolah,

tampak bro Jeremy sedang membujuk gadis cilik cantik, yang mau lompat dari atap gedung sekolah,

dan di bawah, tampak ramai dan gaduh anak anak bandel, malah bersorak kegirangan, karena dapet tontonan gratis bagai film film India,

" Ayo turun lah Sophia , nanti kamu jatuh "

Ujar bro Jeremy, membujuk gadis cantik itu,

Sophia sambil tersenyum manja berkata,

" Katakan padaku siapa pacarmu ? "

Bro Jeremy gugup dan grogi ditanya seperti itu, lalu menjawab,

" Yang dekat Ama aku sih ada , tapi masih temenan " ,

Jawab bro Jeremy polos dan lugu.

Tampak Sophia tersenyum bahagia ,

dia masih berdiri di pinggir atap gedung sekolah,

" Berarti aku ada kesempatan kan buat menjadi kekasih pak guru ? "

Tanya Sophia.

Tampak kerumunan yang berada di bawah, makin riuh dan bersorak-sorai,

" Ayo suhu kamu bisa ",

Ujar anak anak menyemangati.

Mereka berpikir, bahwa kejadian di atap sekolah adalah syuting film percintaan .

Bro Jeremy diam tidak menjawabnya.

Lalu Sophia bertanya lagi,

" Siapa nama cewek yang deketin pak guru? " tanya Sophia cemburu ,

Bro Jeremy tampak merah,

wajahnya yang bule jadi kayak tomat karena malu , lalu dia menjawab,

" Namanya Ivana "

Jawab bro Jeremy ragu ragu ,

Sophia cemburu sekali mendengarnya ,

lalu dia bertanya lagi,

" Cantik mana aku Ama dia pak guru ? "

tanya Sophia berteriak kencang ,

Kerumunan anak anak bandel di bawah tambah bersorak gembira, mendengar adegan seru percintaan di atas atap gedung sekolah.

Bro Jeremy berkata,

" Kalian berdua sama sama sangat cantik , aku bingung mana yang lebih cantik antara Sophia dan Ivana ",

Ujar bro Jeremy polos dan lugu.

Sophia tersenyum senang,

dan dia berpikir bahwa ada kesempatan untuknya,

Sophia akhirnya mau turun dari atap sekolah.

B**ro Jeremy akhirnya lega,

Sophia mau turun dari atap gedung sekolah.

Sambil tersenyum, Sophia menggandeng lengan bro Jeremy dengan manja,

tapi bro Jeremy berkata,

" Sekarang belom saatnya , umur kamu masih 14 , bisakah bersabar 3 tahun lagi ? ".

Sophia pun melepaskan gandengan tangannya pada bro Jeremy ,

sambil berpikir,

" Waktu 3 tahun untuk pengorbanan cinta kan ga masalah " .

Maka, Sophia pun tersenyum manja dan berkata,

" Baiklah pak guru yang ganteng , tapi janji ya kamu harus jadi milikku selamanya " .

Bro Jeremy hanya tersenyum getir,

dan berkata dalam hatinya,

" Wah kacau, urusannya jadi runyam nih..suram...suram..gadis ini agresif banget, lengket kayak prangko, susah lepas ,

tapi jiwanya masih labil, yang penting dia tenang dulu hatinya daripada dia lompat dari atap**.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***