Saat Itu Akhirnya Tiba

Di dalam mobil hanya mereka berdua bersama sopir. Masih teringat jelas Clarissa ingin ikut bersama namun entah apa dan bagaimana tidak jadi. Padahal Ariana sudah bersiap-siap pulang menggunakan taksi. Ariana fokus pada pemandangan di luar jendela yang basah oleh embun sisa-sisa hujan sore tadi. Sean duduk di sampingnya. Kemejanya masih rapi, tidak ada yang berubah darinya kecuali dasinya yang sudah sedikit dilonggarkan.

“Terima kasih sudah datang malam ini.” Ujar Sean membuka suara pertama kalinya sejak mereka memasuki mobil ini.

Setelah jeda yang cukup lama, Ariana berkata tanpa berpaling, “Sama-sama.” Pemandangan di luar jendela seolah lebih menarik dari pria di sebelahnya.

Sean menoleh sedikit. “Kamu terlihat… baik malam ini.”

Kalau boleh, Ariana ingin tertawa. Kalimat itu terdengar seperti… mmm formalitas. Seharusnya Sean mengatakannya saat pertama kali melihatnya dengan balutan gaun mewah ini atau sebelum mereka tiba di pesta atau paling tidak sebelum Clarissa menyebut nama Sean dengan santai seolah mereka memang ditakdirkan sedekat itu.

Walau begitu Ariana tetap mengangguk kecil. “Terima kasih.”

Ariana sedang belajar menjadi asing, hanya untuknya. Sebab bagi Sean, dirinya memang sudah asing sejak dulu.

Sean menoleh sekilas pada wanita di sampingnya, merasa ada yang tidak biasa. Ariana yang dulu menangis diam-diam di sisi ranjang, Ariana yang memohon untuk sekedar diberi perhatian dan Ariana yang menatapnya berbinar-binar penuh cinta.

Dan ketika mobil akhirnya berhenti di halaman rumah mereka, Ariana membuka pintu pelan dan melangkah turun tanpa berkata apa-apa. Melangkah tanpa menoleh ke belakang. Sean merasa ada yang berbeda, namun pria itu mencoba acuh melangkahkan kaki berlawanan arah dari Ariana.

***

Ariana duduk di ujung sofa kamar mereka, menyelimuti dirinya dengan selimut tipis yang biasa ia pakai saat membaca. Ariana bukan gadis pintar akademik atau anak yang dari kecil sudah berteman dengan bisnis. Ariana banyak menghabiskan waktunya dengan membaca buku di rumah. Ia tidak bisa melakukan hal yang disuka, karna apapun yang ia sukai semua tampak buruk di mata Montgomery. Sean muncul dari balik pintu dengan piama satin mewah miliknya.

Ia berbicara tanpa melihatnya. “Kamu belum tidur?”

“Saya baru saja membaca,” jawab Ariana, berjalan pelan ke ruang kosong di sisi lain ranjang. Hidupnya memang lucu sekali, suami istri mana yang masih menggunakan kata saya setelah tiga tahun menikah.

Sean naik ke atas tempat tidur dan menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang.

Ariana meletakkan buku miliknya di atas nakas lalu duduk di tepi ranjang, dia melepaskan jepitan indah yang menghiasi rambutnya lalu menyisirnya dengan jari-jari. Sudah waktunya untuk tidur, waktu baginya untuk lupa pada dunia yang menyedihkan ini.

Sean menatapnya sebentar, lalu menjulurkan tangan ke arahnya. Seperti seseorang yang meminta sesuatu tanpa bertanya kau mau memberinya atau tidak. Ariana tahu apa yang pria itu inginkan. Mereka berbaring berdampingan bukan karna cinta namun karena ikatan pernikahan yang dipaksakan. Tangan Sean menyentuhnya dengan cara yang ia tahu, Ariana tidak menolak. Apapun yang terjadi ini tetaplah kewajibannya sebagai seorang istri meski ia tahu… dirinya tidak diinginkan untuk sebuah kata cinta. Hanya saat pria itu membutuhkan tubuhnya sebagai pelampiasan kebutuhan seorang pria. ‘Dia hanya memeluk tubuhku, tapi tidak pernah memeluk jiwaku.’-Ariana.

Ariana mengatur irama napasnya yang tidak beraturan. Dulu baginya ini adalah ikatan keintiman suami dan istri yang saling mencintai. Tapi sekarang tidak, tubuhnya hanya pelampiasan nafsu. Tidak ada pelukan setelahnya, tidak ada bisikan kata-kata cinta ataupun ciuman lembut di dahi. Hanya napas yang perlahan kembali teratur dan lampu meja yang masih menyala sampai Ariana bangkit dan mematikannya.

Ketika Sean sudah lelap dengan tidurnya, Ariana tetap terjaga. Ia memandangi langit-langit kamar, lalu memutar tubuhnya menghadap dinding.

Tidak ada lagi air mata, sebagaimana Ariana menghabiskan hari-harinya menangisi Sean selama ini. Pria yang ia pikir pangeran yang akan menjaganya yang seorang diri. Ariana, gadis kecil yang tumbuh sendirian di jalanan tanpa keluarga dan sanak saudara. Kata Florence ia hanyalah sampah yang dipungut oleh suaminya dan didaur ulang menjadi barang bagus. Tapi sekali lagi bagi wanita itu dan putranya sampah tetaplah sampah.

***

Keesokan harinya Sean muncul dari lorong, tanpa jas, hanya mengenakan kemeja putih dengan lengan yang digulung rapi. Ariana melirik pada arloji miliknya, ini terlalu cepat. Hal penting apa yang membuat Sean membuang waktunya untuk pulang lebih cepat ke rumah ini. Pria itu menghadap Ariana seperti seseorang yang hendak memulai rapat penting.

“Ada yang ingin saya bicarakan.” Ucap Sean.

Sean bukan orang yang akan mulai bicara lebih dulu atau izin meminta waktu orang lain kecuali untuk hal penting.

Ariana meluruskan kakinya. “Bicara saja Sean, aku mendengarkan.”

Sean menghela napas panjang sebelum melanjutkan pembicaraan.

“Aku sudah berpikir cukup lama… tentang kita.” katanya dengan tegas.

Ariana diam mulai menangkap sinyal kemana arah pembicaraan ini akan berlabuh.

Sean melanjutkan. “Kita tidak saling menyakiti tapi kita juga tidak benar-benar hidup bersama.”

‘Bohong, kau menyakitiku’

Sean menatapnya Ariana, ingin melihat respon seperti apa yang akan diberikan oleh wanita yang berstatus sebagai istrinya ini.

“Aku tidak pernah bisa mencintaimu bahkan setelah tiga tahun kita menikah.”

‘Benarkah? Sungguh benar-benar tidak bisa ya. Lalu kenapa kau menyentuhku seolah kau membutuhkanku?... bahkan semalam… ah sebegitu tidak berartinyakah…’

Ariana tahu pertanyaan ini pertanyaan bodoh, dan bodohnya ia menanyakan pertanyaan yang sudah ia ketahui jawabannya. Ariana mengejek dirinya sendiri, diceraikan setelah ditiduri tadi malam. ‘Dunia apa yang sedang Tuhan berikan untuk kutinggali.’

“Aku ingin kita berpisah, Ariana. Bercerai secara baik-baik.”

‘Kalau baik-baik tidak mungkin berpisah.’

Jantung Ariana berdetak lebih cepat. Malam ini akhirnya benar-benar datang, kata perpisahan itu akhirnya keluar dari bibir orang yang masih ia cintai, cinta pertamanya, pria pertamanya.

“Ini bukan karena kamu,” kata Sean, nyaris seperti pengakuan. “Dan bukan karena orang lain. Aku hanya… merasa aku bukan orang yang bisa membahagiakanmu.”

‘Huh, bukan karna orang lain? Kau pembohong! Kau menceraikanku setelah bertemu dengan wanita itukan?’

Ariana hanya mampu mengucapkan kalimat-kalimat itu di dalam hati. Ariana tidak menangis tidak juga memberikan reaksi berlebihan. Hanya diam dan mendengarkan Sean kembali berbicara. Ariana ingin menikmati suara itu sebentar lagi.

Ariana menatap Sean dalam-dalam selama mungkin

“Ariana…” Bisik Sean.

“Aku tahu.” Ariana melanjutkan dengan suara tenang, “Aku sudah tahu cukup lama kalau namaku tidak pernah ada di sana.” Nesa memandang dada Sean. “Dan bodohnya aku tetap tinggal… karena aku mencintaimu.”

Sean tidak bicara, pria itu mengetahui cinta Ariana. Di bola matanya tersirat cinta yang begitu besar saat menatap dirinya.

Ariana berdiri pelan lalu menatap Sean sekali lagi, meraup kepuasan untuk menyimpan bayangan wajah pria itu dalam sudut hatinya yang mulai mati.

“Aku menunggu surat perceraiannya segera tiba.”

Wanita itu melangkah ke arah tangga dengan terburu-buru. Ariana sudah mempersiapkan diri sejak lama, namun kenapa… detik ini rasa sakit masih menggerogoti hati kecilnya.

Sean melihat kepergian Ariana tanpa ekspresi.

Terpopuler

Comments

Ratih Tupperware Denpasar

Ratih Tupperware Denpasar

kak msh ada type kata nesa unt ariana/Facepalm/

2025-08-05

0

Dessy Lisberita

Dessy Lisberita

kalau bicara kasta mendingan nyerah deh

2025-09-09

0

lihat semua
Episodes
1 Setelah Tiga Tahun
2 Semakin Tidak Terlihat
3 Saat Itu Akhirnya Tiba
4 Malam Terakhir
5 Rumah Baru, Napas Baru
6 Mungkinkah Ada Cahaya Baru?
7 Cahaya Baru Hadir Tapi Cahaya Lama Padam
8 Benar-benar Selesai
9 Mulai Melangkah Lagi
10 Satu Loyang Satu Senyuman, Untuk Bayiku Tersayang
11 Poros Baru, Kamu Segalanya
12 Tidak Apa-apa Ariana
13 Sean dan Clarissa
14 Kue Mbak Ari
15 Sean @kueMbakAri
16 Ancaman
17 Lelaki Berseragam Loreng
18 Bryan & Ariana
19 Datang Lagi
20 Dia... Masih Berdetak
21 Aku Memohon, Bukan Meminta
22 Papa Disini
23 Aku Tidak Datang Untuk Memintamu Kembali
24 Manipulatif
25 Kabar Kepindahan
26 Rencana Busuk Clarissa
27 Hampir Saja
28 Dimana Ariana
29 Hilang Tanpa Jejak
30 Ariana Di Sini
31 Ethan Solomon
32 Perlahan Mencari Tahu
33 Satu Langkah di Depan
34 Clarissa Oh Clarissa
35 Ariana Mamacare
36 Menang tapi Kosong
37 Ungkapan Hati Bryan
38 Ariana Bersedia Membuka Hati
39 Jejak Pertama
40 Versi Dirinya yang Lebih kecil
41 Kebohongan untuk Menghindar
42 Ariana Harus Tetap Menjadi Milikku
43 Ariana Layak Untuk Dicintai
44 Ethan Dimana?
45 Dua Pilihan
46 Kau Tidak Benar-benar Mengenalku, Ariana
47 Berpisah
48 Kembali ke Mansion Montgomery
49 Bertemu Ethan
50 Perasaanku Padamu Sudah Mati
51 Kembali ke Lingkup Montgomery Corp
52 Memperkenalkan Ethan pada Dunia Sean
53 Badai Baru
54 Cemburunya Sean
55 Pertemuan Florence dan Ethan
56 Sean POV
57 Memintamu Kembali
58 Tidak akan Mudah
59 Skandal
60 Janji Sean
61 Rencana Terselubung
62 Rencana Terselubung 2
63 Montgomery Kecil
64 Rahasia?
65 Florence VS Ethan
66 Misteri Baru
67 Pesta Tahunan Montgomery Corp
68 The Forgotten Princess of the Tyrant Emperor
69 Memperkenalkannya pada Dunia
70 Tidur Bersama dalam Satu Ranjang
71 Mencoba Percaya
72 Mengikuti Drama
73 Tuan Muda Playboy & Gadis Desa
74 Erotomania
75 Menjinakkan Singa Tua
76 Ethan
77 Budak Cinta
78 Menuntaskan Dahaga
79 Bathed in Love
80 Berdamai
81 Penculikan
82 Rencana
83 Masa Lalu Montgomery
84 Berjuang
85 Sean... Bertahanlah
86 Florence Tetaplah Seorang Ibu
87 Menerima Kenyataan
88 Kabar bahagia
89 Kembali
90 Sebelum Tembakan
91 Minta Maaf
92 Sean Tidak Sekejam Itu
93 Family
94 Melihat Sisi Lain
95 Day-1 Sekolah TK
96 Cerita Hari Ini
97 4 Sekawan
98 Masa Lalu Jonash
99 Gelang Perak
100 Menemukan yang Sempat Hilang
101 Sama-sama Belajar
102 Misi Penting 4 Sekawan
103 Misi Melihat Adik
104 Gender Reveal
105 Sorak Anak-anak di Markas
106 Kejadian di Sore Hari
107 Dihukum
108 Ethan Membangkang dengan Jalannya Sendiri
109 Menemukan Ethan
110 Mengeratkan Bounding
111 Temu Kangen
112 Kebahagiaan Ethan
113 Pewaris Montgomery Kedua
114 Ending
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Setelah Tiga Tahun
2
Semakin Tidak Terlihat
3
Saat Itu Akhirnya Tiba
4
Malam Terakhir
5
Rumah Baru, Napas Baru
6
Mungkinkah Ada Cahaya Baru?
7
Cahaya Baru Hadir Tapi Cahaya Lama Padam
8
Benar-benar Selesai
9
Mulai Melangkah Lagi
10
Satu Loyang Satu Senyuman, Untuk Bayiku Tersayang
11
Poros Baru, Kamu Segalanya
12
Tidak Apa-apa Ariana
13
Sean dan Clarissa
14
Kue Mbak Ari
15
Sean @kueMbakAri
16
Ancaman
17
Lelaki Berseragam Loreng
18
Bryan & Ariana
19
Datang Lagi
20
Dia... Masih Berdetak
21
Aku Memohon, Bukan Meminta
22
Papa Disini
23
Aku Tidak Datang Untuk Memintamu Kembali
24
Manipulatif
25
Kabar Kepindahan
26
Rencana Busuk Clarissa
27
Hampir Saja
28
Dimana Ariana
29
Hilang Tanpa Jejak
30
Ariana Di Sini
31
Ethan Solomon
32
Perlahan Mencari Tahu
33
Satu Langkah di Depan
34
Clarissa Oh Clarissa
35
Ariana Mamacare
36
Menang tapi Kosong
37
Ungkapan Hati Bryan
38
Ariana Bersedia Membuka Hati
39
Jejak Pertama
40
Versi Dirinya yang Lebih kecil
41
Kebohongan untuk Menghindar
42
Ariana Harus Tetap Menjadi Milikku
43
Ariana Layak Untuk Dicintai
44
Ethan Dimana?
45
Dua Pilihan
46
Kau Tidak Benar-benar Mengenalku, Ariana
47
Berpisah
48
Kembali ke Mansion Montgomery
49
Bertemu Ethan
50
Perasaanku Padamu Sudah Mati
51
Kembali ke Lingkup Montgomery Corp
52
Memperkenalkan Ethan pada Dunia Sean
53
Badai Baru
54
Cemburunya Sean
55
Pertemuan Florence dan Ethan
56
Sean POV
57
Memintamu Kembali
58
Tidak akan Mudah
59
Skandal
60
Janji Sean
61
Rencana Terselubung
62
Rencana Terselubung 2
63
Montgomery Kecil
64
Rahasia?
65
Florence VS Ethan
66
Misteri Baru
67
Pesta Tahunan Montgomery Corp
68
The Forgotten Princess of the Tyrant Emperor
69
Memperkenalkannya pada Dunia
70
Tidur Bersama dalam Satu Ranjang
71
Mencoba Percaya
72
Mengikuti Drama
73
Tuan Muda Playboy & Gadis Desa
74
Erotomania
75
Menjinakkan Singa Tua
76
Ethan
77
Budak Cinta
78
Menuntaskan Dahaga
79
Bathed in Love
80
Berdamai
81
Penculikan
82
Rencana
83
Masa Lalu Montgomery
84
Berjuang
85
Sean... Bertahanlah
86
Florence Tetaplah Seorang Ibu
87
Menerima Kenyataan
88
Kabar bahagia
89
Kembali
90
Sebelum Tembakan
91
Minta Maaf
92
Sean Tidak Sekejam Itu
93
Family
94
Melihat Sisi Lain
95
Day-1 Sekolah TK
96
Cerita Hari Ini
97
4 Sekawan
98
Masa Lalu Jonash
99
Gelang Perak
100
Menemukan yang Sempat Hilang
101
Sama-sama Belajar
102
Misi Penting 4 Sekawan
103
Misi Melihat Adik
104
Gender Reveal
105
Sorak Anak-anak di Markas
106
Kejadian di Sore Hari
107
Dihukum
108
Ethan Membangkang dengan Jalannya Sendiri
109
Menemukan Ethan
110
Mengeratkan Bounding
111
Temu Kangen
112
Kebahagiaan Ethan
113
Pewaris Montgomery Kedua
114
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!