Tersengat Listrik

Alhamdulillah operasi mata kakak iparnya Alana berjalan dengan baik dan lancar. Alana juga lega akhirnya kak Zena akan segera bisa melihat lagi. Tak lama Alana ijin pamit duluan, karena dia masih ada praktek lagi.

Erlando datang ke kamar Zena "Alhamdulillah, dia sehat wal'afiat." Ucap Erlando dengan lembut.

"Terima kasih Erlan, sudah menolong menantu saya!" Ucap papih Al sambil menjabat tangan Erlando.

"Sama sama om, saya permisi dulu." Erlando pamit dari sana. Erlando masih dengan pakaian dokternya berjalan ke bawah menuju ruangannya, namun pandangannya terhenti kala melihat Alana yang ditarik paksa oleh seorang pria.

"Lepasin kak, aku udah bilang kan kakak jangan pernah temuin aku lagi." Teriak Alana sambil meringis kesakitan. Tanpa dia sadar, ternyata Erlando sudah memperhatikannya sedari tadi.

"BRENGSEK!" Erlando berlari dan menghajar pria itu. Lalu membawa Alana ke belakang tubuhnya dan melindunginya.

BUGH BUGH BUGH

"Ya Tuhan mas!" Alana shock melihat Erlando yang emosi.

"Mas udah mas, udah biarin aja." Alana menahan badan Erlando yang terus memukuli Asraf.

Alana berteriak meminta tolong akhirnya datang 2 security yang langsung memisahkan mereka "Usir pria ini dari sini, jangan sampai dia masuk ke wilayah rumah sakit ini." ucap Erlando dengan emosi.

Untung saja papih Al tidak tahu. Karena mereka berbeda lantai. Ruangan Alana dan Erlando ada di lantai bawah, sedangkan kakak iparnya ada di lantai paling atas khusus ruangan VVIP.

Security pun membawa Asraf pergi dari sana. Beberapa orang menyaksikan keributan itu. Erlando memegang tangan Alana dan membawanya pergi dari sana.

"Kamu enggak apa-apa? Ada yang sakit?"

Dia mengecek lengan Alana yang agak membiru. Matanya menelisik tangan wanitanya dan juga mengobatinya dengan salep. Dia sangat khawatir terlebih tadi Alana dikasari oleh pria lain.

"Enggak, aku_hiks hiks hiks." Alana malah menangis dan Erlando menarik Alana dalam dekapannya. Gadis cantik bermanik hazel brown itu pun tak menolak.

Ini kesempatan Erlando makin dekat dengan Alana. Dia akan membuat Alana nyaman disisinya. Dia mengelus punggung wanita yang di gadang gadang akan menjadi calon istrinya kelak.

"Kamu aman disini." Erlando merapihkan anak rambut Alana dengan lembut. "Makasih ya om." kata Alana sembari menunduk. Sungguh ia malu sekali dengan kejadian ini.

"Saya bukan om kamu Alana!"

"Terus apa? Temen juga bukan kan? Toh kita kenal juga karena kak Zena." Rengek Alana dengan manja sambil menghapus air matanya kasar.

"Kamu mau jadi temen saya? Kita sudah sama sama dewasa nona. Kamu mengerti kan maksud saya?" Ucap Erlando dengan mengulurkan tangannya dan senyumannya yang sangat manis.

Namun Alana tak segera menjawab, dia hanya menatap wajah Erlando, yang tampan dan sangat mature. Mereka cukup intens bertemu secara tak sengaja beberapa hari ini.

Pertemuan mereka membuat hati Alana berdebar. "Ehm...kok enggak dijawab?" Sahut Erlando, yang terus menatap mata Alana dan mendekati wajah cantik didepannya.

"Iya aku mau om eh mas." Jawab Alana dengan senyum kikuk. Erlando sudah lama menduda, bertemu dengan Alana adalah anugerah baginya.

"Yuk saya anter ke ruangan kakak kamu!" Bahkan tangan Erlando sudah menggenggam tangan Alana.

"Enggak usah! Nanti mereka salah paham. Apalagi papih." Jawab Alana yang melepaskan genggaman itu pelan.

"Anak papih banget sih, lucu deh!" Erlando mencubit ujung hidung Alana dengan gemas. Alana tersenyum kecil.

"Lihat sini nona, gitu donk senyum kan makin cantik."

Alana tersipu malu pipinya sudah merah padam. "Saya enggak kerja di sini. Saya di sini kalau dibutuhkan saja. Selebihnya saya di kantor." ucap Erlando.

"Hmm enggak nanya tuh!" Jawab Alana salting.

"Hahaha fyi aja buat kamu." Lanjut Erlando.

"Mas, makasih ya tadi udah nolongin." Lirih Alana.

"By the way, laki-laki itu siapa?" Tanya Erlando. Dengan tatapan kosong Alana menceritakan kisahnya bersama Asraf. Bahkan sampai saat ini dia masih di teror oleh mantan istri Asraf bernama Lisa.

Padahal perceraian Asraf dan istrinya bukan salah Alana. Bahkan Alana sudah tak menjalin komunikasi dengan Asraf semenjak dia menikah. Erlando mendengarkan cerita Alana tanpa menyelah.

"Aku bukan pelakor mas! Aku cuma pacaran sekali seumur hidupku. Setelah itu aku enggak menjalin hubungan sama siapa pun sampai sekarang!" Lirih Alana dengan tatapan sendu.

Erlando mulai paham cerita Alana. Dia menghapus air mata Alana dengan lembut. "Saya percaya, kamu boleh gunakan nama saya untuk menghindari dia. Saya juga akan melindungimu!"

Tatapan keduanya bertemu detik itu juga. Erlando bagai bujangan yang merasakan jatuh cinta lagi. Dua tahun menduda membuat dia sempat lupa akan cinta. Tapi setelah dekat Alana hatinya berbunga bunga.

Erlando sudah mendekatkan bibirnya ke wajah Alana, deru nafas Alana sangat hangat diwajahnya. Dia mengelus pipi Alana yang sudah merah bagai tomat.

CEKLEK

"Ehm... Bu, maaf mengganggu. Ada pasien gawat darurat." Ucap Maya asisten Alana. Sontak Alana dan Erlando jadi salah tingkah "Oh iya sebentar!" Jawab Alana.

"Aduh bu Alana pasti marah nih. Yaelah kenapa harus masuk sih." Gumam Maya dalam hatinya dia sungguh tak enak pada dokter Alana karena sudah mengganggunya.

"Mas maaf aku ada_"

"Iya tidak masalah, saya pergi yah. Nanti saya kesini lagi." Erlando pergi dari sana dengan rasa yang berbeda. Tak lupa dia memberikan senyuman terbaiknya.

Erlando bagai tersengat listrik bisa sedekat tadi dengan Alana. Dia berjalan keluar dengan senyuman manisnya. Tingkahnya bak anak SMA membuat dia jadi gelagapan.

BRUK

"Assshhhh...hati hati mbak!" Ucap Erlando yang ditabrak.

"Aduh maaf yaah, enggak sengaja. Ada yang sakit enggak pak? Coba sini aku cek." Ucap seorang gadis lenjeh dengan manjanya ingin menyentuh Erlando.

Namun Erlando menghindar dengan tegas "Tidak perlu, permisi."

Erlando pergi dari sana, sementara wanita tadi menggerutu. Gagal mendapatkan perhatian lelaki tampan. "Hmm sombong banget sih." Ucap wanita itu.

-

-

-

Ketika Erlando pergi dan menutup pintu, Alana memegang dadanya, seolah ada getaran yang berbeda. "Huft...enggak! Dia tadi cuma nolongin aku aja kok, enggak usah geer deh Alana." Ucapnya sambil menggelengkan kepala.

Dia melanjutkan lagi pekerjaannya dan akan segera pulang, papihnya sudah menghubunginya sedari tadi.

Seusai menyelesaikan pekerjaannya dia pulang ke rumah, namun sebelum sampai rumah di jalan dia menghentikan mobilnya dan duduk sendirian di caffe untuk meminum kopi.

Seharian ini badannya terasa lelah sekali, dia ingin bersantai sebentar. Namun siapa sangka ternyata ada seseorang yang menghampirinya.

"Hai nona cantik." Sapa Erlando yang datang membawa segelas kopi.

Alana cukup kaget dengan kehadiran Erlando "Loh mas, ngikutin aku yah?"

"Hahaha enggaklah, sebelum kamu datang saya udah disini, tadi saya ketemu klien sebentar, tuh Emil asisten saya ada dimeja sebelah." Ucap Erlando menunjuk Emil

Memang seusai dari rumah sakit, Erlando ada temu janji dengan kliennya di caffe itu. Ternyata dia melihat gadis pujaannya juga baru datang.

"Ohhh."

"Ohhh doank nih?" Sahut Erlando.

"Terus harus gimana? Harus jungkir balik gitu?" Ketus Alana.

"Kita pulang bareng yah, nanti mobil kamu biar supir aku yang bawa udah malam juga." Ucap Erlando.

"Eumm iya mas makasih yah, aku juga agak ngantuk sih sebenernya."

Keduanya ngobrol santai sebentar malam itu, sungguh hati Alana sekarang jauh lebih lega dibanding tadi siang. Dia juga tak menampik jika Erlando mampu meluluhkan hatinya yang sedikit berantakan.

Episodes
1 Pria Misterius
2 Terjebak Masa Lalu
3 Semakin Dekat
4 Tersengat Listrik
5 Di Jodohkan?
6 Perkenalan Alana & Eshan
7 Memporak-porandakan Hatiku
8 Sugar Daddy ?
9 Masa Lalu Jessica
10 Kamu Harus Jadi Milikku ~Eshan
11 Salah Paham
12 Kepergian Alana
13 Pencarian Alana
14 Alana Dan Erlando Selamat
15 Siapa Om Revan?
16 Pertemuan Terakhir
17 Malam Ini ?
18 Di Gigit Nyamuk
19 Berhasil Menjebol Gawang
20 Main Bola
21 Janda Gatel
22 Dendam Masa Lalu
23 Alana Terkapar
24 Menunggu Alana
25 Masih Menunggumu
26 Merindukan Alana
27 Tak Direstui
28 Dendam Semakin Besar
29 Bentuk Pertanggung Jawaban
30 Aku Istrimu !
31 Setia Sampai Akhir
32 Alana Kabur
33 Permohonan Vino
34 Hilang Kepercayaan
35 Diam Dan Pergi Menjauh
36 Pencarian Alana
37 Kesakitan Erlan
38 Cinta Tapi Benci
39 Sore Yang Indah
40 Membuka Hati Kembali
41 Sudah Di Luar Batas
42 Kembali Bersama
43 Morning Sickness
44 Terjerat Cinta Duda
45 Saling Memaafkan
46 Hari Bahagia Alana & Erlando
47 Kebencian Sonya
48 Kejahatan Sonya
49 Kejahatan Sonya.2
50 Tak Pernah Menyerah
51 Asraf Sudah Gila !
52 Penyekapan Alana
53 Kesakitan Alana
54 Tidak Bisa Kabur !
55 Perlawanan Alana
56 Misi Penyelamatan
57 Kehilangan Anak Yang Diharapkan
58 Rasa Trauma
59 Norwegia ?
60 Berdamai Dengan Masa Lalu
61 CEMBURU
62 Salah Paham Lagi
63 Ketakutan Erlando
64 Babymoon
65 Mikhayla Lana Agathias
66 Kebahagiaan Alana dan Erlando
67 Aqiqah Mikhayla
68 Kecelakaan Atharya
69 Pernikahan Tak Terduga
70 Kekhawatiran Seorang Suami Sekaligus Ayah
71 Rencana Liburan
72 Liburan Ke Jepang
73 Bahagia Selamanya
74 EXTRA PART 1
75 EXTRA PART 2
76 EXTRA PART 3
77 EXTRA PART 4
78 EXTRA PART 5
79 EXTRA PART 6
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Pria Misterius
2
Terjebak Masa Lalu
3
Semakin Dekat
4
Tersengat Listrik
5
Di Jodohkan?
6
Perkenalan Alana & Eshan
7
Memporak-porandakan Hatiku
8
Sugar Daddy ?
9
Masa Lalu Jessica
10
Kamu Harus Jadi Milikku ~Eshan
11
Salah Paham
12
Kepergian Alana
13
Pencarian Alana
14
Alana Dan Erlando Selamat
15
Siapa Om Revan?
16
Pertemuan Terakhir
17
Malam Ini ?
18
Di Gigit Nyamuk
19
Berhasil Menjebol Gawang
20
Main Bola
21
Janda Gatel
22
Dendam Masa Lalu
23
Alana Terkapar
24
Menunggu Alana
25
Masih Menunggumu
26
Merindukan Alana
27
Tak Direstui
28
Dendam Semakin Besar
29
Bentuk Pertanggung Jawaban
30
Aku Istrimu !
31
Setia Sampai Akhir
32
Alana Kabur
33
Permohonan Vino
34
Hilang Kepercayaan
35
Diam Dan Pergi Menjauh
36
Pencarian Alana
37
Kesakitan Erlan
38
Cinta Tapi Benci
39
Sore Yang Indah
40
Membuka Hati Kembali
41
Sudah Di Luar Batas
42
Kembali Bersama
43
Morning Sickness
44
Terjerat Cinta Duda
45
Saling Memaafkan
46
Hari Bahagia Alana & Erlando
47
Kebencian Sonya
48
Kejahatan Sonya
49
Kejahatan Sonya.2
50
Tak Pernah Menyerah
51
Asraf Sudah Gila !
52
Penyekapan Alana
53
Kesakitan Alana
54
Tidak Bisa Kabur !
55
Perlawanan Alana
56
Misi Penyelamatan
57
Kehilangan Anak Yang Diharapkan
58
Rasa Trauma
59
Norwegia ?
60
Berdamai Dengan Masa Lalu
61
CEMBURU
62
Salah Paham Lagi
63
Ketakutan Erlando
64
Babymoon
65
Mikhayla Lana Agathias
66
Kebahagiaan Alana dan Erlando
67
Aqiqah Mikhayla
68
Kecelakaan Atharya
69
Pernikahan Tak Terduga
70
Kekhawatiran Seorang Suami Sekaligus Ayah
71
Rencana Liburan
72
Liburan Ke Jepang
73
Bahagia Selamanya
74
EXTRA PART 1
75
EXTRA PART 2
76
EXTRA PART 3
77
EXTRA PART 4
78
EXTRA PART 5
79
EXTRA PART 6

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!