Bab 4 : Pencarian Sang Pengganti

Entah sudah jam berapa sekarang. Di saat orang-orang mungkin telah terlelap di bawah kungkungan selimut, aku justru bersiap berangkat menuju desa Albagard. Kereta dengan dua kuda bersurai putih sudah menunggu di depan gerbang. Theo berdiri di samping pintu kereta yang terbuka, seakan memintaku untuk segera masuk. Setelah memastikan aku duduk dengan nyaman, dia mengambil posisi di depan kereta sebagai kusir. Sementara Ciro dan Sam berada di belakang menunggangi kuda mereka masing-masing.

Sepanjang perjalanan, pikiranku terus berkecamuk antara gundah, cemas, dan takut berkumpul menjadi satu. Bisakah aku menemukan saudara kembar pangeran Julian? Seberapa mirip wajah mereka? Maukah dia bekerja sama denganku untuk menyamar sebagai saudara kembarnya sementara waktu?

Aku pun mencoba menebak-nebak sifat dan karakter pria itu. Apakah sama seperti pangeran Julian? Ataukah lebih buruk, mengingat dia hidup bebas di luar lingkungan kerajaan.

Sejujurnya, fakta jika pangeran Julian memiliki saudara kembar sungguh membuatku terkejut dan tak memercayainya. Percakapan antara aku dan ayah kini mendadak kembali berkelebat di kepalaku.

"Dulu, tempat ini menjadi saksi bisu lahirnya dua bayi kembar keturunan Raja Balden dan Ratu Valeryna. Pangeran Bright lahir hanya berselang beberapa menit setelah pangeran Julian. Bahkan raja, ibu suri, dan ratu yang sekarang tak pernah tahu kehadirannya di dunia ini. Termasuk pangeran Julian dan orang-orang di seluruh istana."

"Kenapa bisa seperti itu?"

Ayah langsung memandang kosong ke depan, "Waktu itu ... Ratu Valeryna baru saja mengetahui kalau raja tengah menjalin hubungan dengan ratu yang sekarang. Karena kecewa, ratu Valeryna memilih keluar dari istana secara diam-diam. Namun, di hari yang sama ia justru melahirkan bayi kembar yang hanya dibantu olehku. Ratu ingin membawa pergi keduanya, tapi aku memohon padanya agar meninggalkan salah satunya. Walau bagaimanapun, salah satu di antara mereka sudah ditakdirkan menjadi penerus takhta. Mempertimbangkan kebaikan ibu suri Anne, ratu Valeryna akhirnya merelakan pangeran Julian dan membawa pangeran Bright ikut bersamanya tanpa diketahui siapapun. Sebelum pergi, ratu Valeryna berpesan agar merahasiakan kelahiran bayi kembar dan memintaku untuk selalu berada di sisi pangeran Julian."

"Lalu ... bagaimana cara aku membujuknya untuk masuk ke istana dan menyamar sebagai pangeran Julian?"

"Bernegosiasilah dengannya!" jawab ayah spontan, "Bukankah putri ayah ini berhasil menarik perhatian ibu suri berkat kelihaian bernegosiasi dengan orang-orang?" Ayah mencoba mengingatkan kelebihanku yang diapresiasi oleh ibu suri Anne.

Awan gelap masih menggantung di langit. Sesekali terdengar suara gemuruh yang begitu mencekam seiring kami memasuki kawasan hutan. Di tanganku saat ini, ada sejumlah informasi dan catatan koran tentang desa Albagard yang kuambil dari perpustakaan kerajaan. Aku lalu menyingkap tirai yang berada di depanku.

"Theo ...."

"Ya, Nona!"

"Tadi ... kalian sempat mengatakan tentang kelompok pemberontak yang ada di desa Albagard, bisa ceritakan detailnya padaku?"

"Saya tidak berani, Nona. Informasi yang saya dapatkan ini menyangkut apa yang sering dibahas pangeran Julian dan para pejabat."

"Kumohon, ceritakan padaku! Mungkin ini akan membantu kita dalam pencarian saudara kembar pangeran nantinya, karena pria itu berada di wilayah kekuasaan para pemberontak."

Theo terdiam beberapa jenak lamanya sebelum berkata, "Baiklah, Nona. Kelompok itu sudah beroperasi selama dua tahun terakhir. Tapi anehnya, tak ada satu pun anggotanya yang bisa terendus. Mereka selalu menjarah barang-barang berharga milik para pejabat dan bangsawan Veridia yang melintas ke desa Albagard."

"Bukankah itu hanya sebuah perampokan? Bagaimana bisa disebut pemberontak kerajaan!"

"Kudengar mereka tak sembarangan merampok. Jika ditelisik dari kasus yang sudah-sudah, mereka hanya merampok para bangsawan dan pejabat yang hendak menuju ke pelabuhan."

Aku memangku dagu seraya mencoba menyambungkan teka-teki yang ada. Sepertinya aku mulai paham. Desa Albagard adalah salah satu desa yang harus dilintasi ketika hendak menuju ke pelabuhan utama negeri ini. Banyak pejabat dan bangsawan yang ketahuan menyelundupkan uang dan barang haram mereka ke kapal untuk diamankan ke luar negeri. Dan kemungkinan barang jarahan itu adalah aset negara yang hendak dikorupsi mereka.

"Apa mungkin mereka menyerang pejabat dan bangsawan yang diduga melakukan tindak penggelapan dan pencucian uang?"

"Sepertinya begitu. Karena dari yang kudengar, barang hasil rampokan mereka itu dibagikan ke rakyat untuk memperbaiki fasilitas umum yang ada yang membantu fakir miskin di sekitarnya."

Aku tercengang seketika. Entah mengapa ini membuatku semakin tertarik. "Jika seperti itu, bukankah apa yang dilakukan para pemberontak selama ini justru menggagalkan niat jahat para pejabat culas?"

"Ya, seharusnya seperti itu. Tapi, sayangnya pejabat dan bangsawan yang berkasus itu adalah orang-orang yang pandai menghasut dan mengambil hati pangeran Julian sehingga pangeran melabeli kelompok itu sebagai pemberontak kerajaan."

Aku lantas kembali larut dalam pemikiranku sendiri. Kucoba mengintip keluar jendela. Butiran kapas putih dari atas langit mulai berjatuhan ringan. Perjalanan ini sudah memakan waktu berjam-jam.

"Jika Nona ingin beristirahat, kita bisa berhenti sejenak sebelum memasuki desa tersebut," ucap Theo.

"Tidak apa-apa. Lanjutkan saja!"

Mendadak, sesuatu melesat dengan begitu cepat melewati depan mataku. Aku tersentak bersamaan dengan suara teriakan dari Sam.

"Nona cepat berjongkok di bawah kursi! Ada banyak anak panah. Kita diserang!"

Mengikuti instruksi Sam, aku lantas berjongkok di bawah kursi. Kurasakan otot-otot wajahku menegang. Anak panah yang baru saja melesat di depan mataku masih terasa begitu jelas. Kedua tanganku yang berpegangan pada sisi kepala langsung gemetar seiring kudengar ricuh disusul perkelahian di luar sana.

Tak lama kemudian, terdengar derap kaki yang begitu cepat menuju ke arahku. Berpikir itu adalah salah satu dari pengawalku, aku pun berusaha berdiri setelah berjongkok cukup lama. Bersamaan dengan itu terdengar seruan Sam dengan lantang.

"Lindungi nona!"

Pada saat itu juga, langkah kaki yang begitu cepat itu mendadak terhenti diikuti gumaman kaget. "Nona?"

Si pemilik suara lantas segera menyingkap tirai kereta. Saat beradu mata, kami sama-sama terkejut. Pasalnya, yang berdiri di hadapanku saat ini bukanlah Theo, Ciro maupun Sam. Akan tetapi sesosok pria berkostum serba hitam dipadu dengan jubah panjang biru tua. Di wajahnya terpasang sebuah topeng yang hanya menyisakan sepasang matanya.

Dia lantas berbalik dan berseru. "Hentikan penyerangan! Kita salah target."

Pada detik yang sama, dua kuda yang membawa keretaku mendadak agresif. Kuda-kuda itu melonjak tinggi, makin menggila dan tak terkendali. Aku yang masih berada dalam kereta, lantas terhuyung ke sana ke mari. Saat kuda itu semakin liar dan melaju tanpa arah, kudengar suara teriakan Theo, Sam, dan Ciro.

Di tengah usahaku yang berpegangan di pintu kereta agar tak jatuh, tiba-tiba sosok pria bertopeng tadi berlari di samping keretaku yang berjalan tanpa kusir.

"Nona, cepat raih tanganku," ucapnya sambil mengulurkan tangannya ke arahku.

...

.

.

Jangan lupa like dan komeng ya...

Terpopuler

Comments

LUFFY

LUFFY

coba di Konoha ada yg semacam ni... mungkin yg sengsara pejabat negara juga 😅

2025-08-03

17

Saffnadh Axee

Saffnadh Axee

Kalau cerita biasa sesuai standart, alone dan bright saling jatuh cinta, masuk ke istana, trus jadi raja dan ratu di sana. Julian sembuh trus mrk berebut kekuasaan. Kalau Kak Yu pasti alurnya bukan standart. Harus sabar ngikutin alurnya. Udah sering salah nebak alur tulisan kak Yu krn diluar prediksi pemikiran standart.

2025-08-03

6

👣Sandaria🦋

👣Sandaria🦋

waduh. gara-gara part ini aku jadi kepikiran. apa mungkin aku ini kembar dengan Dian Sastro ya, Om? rasa mirip gitu🙄 bisa jadi dukun beranak yg bantu emakku dulu bawa kabur kembaranku kan, Om?🤔🤔😆

2025-08-03

6

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Calon Ratu yang Malang
2 Bab 2 : Menikah untuk menikah
3 bab 3 : Sesosok Terang yang Tersembunyi
4 Bab 4 : Pencarian Sang Pengganti
5 Bab 5 : Bermain Taktik
6 Bab 6 : Bujukan yang Terabaikan
7 Bab 7 : Pria yang Sulit Ditebak
8 Bab 8 : Manusia Tanpa Kehendak Berkuasa
9 Bab 9 : Rentetan Pertanyaan
10 Bab 10 : Sebuah Tautan Jari
11 Bab 11 : Anggota Kerajaan
12 Bab 12 : Dia yang Tak Sama
13 Bab 13 : Kebersamaan Selama Sebulan penuh
14 Bab 14 : Royal Wedding yang Semakin Dekat
15 Bab 15 : Dansa di Kesunyian
16 Bab 16 : Salju Terakhir yang Turun
17 Bab 17: Seindah Matahari Pertama di Musim Semi
18 Bab 18 : Kepulangan Pangeran
19 Bab 19 : Sebuah Anomali
20 Bab 20 : Perbedaan yang Terlupakan
21 Bab 21 : Yang Baru Diketahui
22 Bab 22: Wanita Kesayangan Pangeran
23 Bab 23: Terusik Untuk Pertama Kali
24 Bab 24: Di Antara Dua Pangeran
25 Bab 25 : Cinta Pertama
26 Bab 26 : Serupa tapi Tak Sama
27 Bab 27 : Tebakan Ratu
28 Bab 28 : Mengganti Calon Pengantin
29 Bab 29: Ajakan Kabur
30 Bab 30 : Pemandangan Menakjubkan
31 Bab 31 : Membentangkan Jarak
32 Bab 32 : Putri Kerajaan Spanyol
33 Bab 33 : Siapa Penjahat yang Sesungguhnya?
34 Bab 34 : Tipe Wanita Kesukaan
35 Bab 35 : Rintangan yang Semakin Berat
36 Bab 36 : Apa yang Sebenarnya Terjadi?
37 Bab 37 : Tiga Hari lagi
38 Bab 38 : Misteri Opium
39 Bab 39 : Tersisa satu Hari
40 Bab 40 : Dua Matahari
41 Bab 41 : Mengubah Takdir
42 Bab 42 : Salah Sangka
43 Bab 43 : Kesalahpahaman yang Terjawab
44 Bab 44: Saling Cemburu?
45 Bab 45 : Keraguan yang Menyergap
46 Bab 46 : Penobatan
47 Bab 47: Insiden di Pesta Dansa
48 Bab 48 : Penyempurnaan Pernikahan?
49 Bab 49 : Jantung yang Bertalu-talu
50 Bab 50: Di antara Kegelapan
51 Bab 51 : Pertengkaran Pengantin Baru
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1 : Calon Ratu yang Malang
2
Bab 2 : Menikah untuk menikah
3
bab 3 : Sesosok Terang yang Tersembunyi
4
Bab 4 : Pencarian Sang Pengganti
5
Bab 5 : Bermain Taktik
6
Bab 6 : Bujukan yang Terabaikan
7
Bab 7 : Pria yang Sulit Ditebak
8
Bab 8 : Manusia Tanpa Kehendak Berkuasa
9
Bab 9 : Rentetan Pertanyaan
10
Bab 10 : Sebuah Tautan Jari
11
Bab 11 : Anggota Kerajaan
12
Bab 12 : Dia yang Tak Sama
13
Bab 13 : Kebersamaan Selama Sebulan penuh
14
Bab 14 : Royal Wedding yang Semakin Dekat
15
Bab 15 : Dansa di Kesunyian
16
Bab 16 : Salju Terakhir yang Turun
17
Bab 17: Seindah Matahari Pertama di Musim Semi
18
Bab 18 : Kepulangan Pangeran
19
Bab 19 : Sebuah Anomali
20
Bab 20 : Perbedaan yang Terlupakan
21
Bab 21 : Yang Baru Diketahui
22
Bab 22: Wanita Kesayangan Pangeran
23
Bab 23: Terusik Untuk Pertama Kali
24
Bab 24: Di Antara Dua Pangeran
25
Bab 25 : Cinta Pertama
26
Bab 26 : Serupa tapi Tak Sama
27
Bab 27 : Tebakan Ratu
28
Bab 28 : Mengganti Calon Pengantin
29
Bab 29: Ajakan Kabur
30
Bab 30 : Pemandangan Menakjubkan
31
Bab 31 : Membentangkan Jarak
32
Bab 32 : Putri Kerajaan Spanyol
33
Bab 33 : Siapa Penjahat yang Sesungguhnya?
34
Bab 34 : Tipe Wanita Kesukaan
35
Bab 35 : Rintangan yang Semakin Berat
36
Bab 36 : Apa yang Sebenarnya Terjadi?
37
Bab 37 : Tiga Hari lagi
38
Bab 38 : Misteri Opium
39
Bab 39 : Tersisa satu Hari
40
Bab 40 : Dua Matahari
41
Bab 41 : Mengubah Takdir
42
Bab 42 : Salah Sangka
43
Bab 43 : Kesalahpahaman yang Terjawab
44
Bab 44: Saling Cemburu?
45
Bab 45 : Keraguan yang Menyergap
46
Bab 46 : Penobatan
47
Bab 47: Insiden di Pesta Dansa
48
Bab 48 : Penyempurnaan Pernikahan?
49
Bab 49 : Jantung yang Bertalu-talu
50
Bab 50: Di antara Kegelapan
51
Bab 51 : Pertengkaran Pengantin Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!