Pagi-pagi, Anggi sudah bangun. Setelah menyelesaikan rutinitas paginya, ia segera bersiap-siap ke rumah Mila. Ya, hari ini ia dan Mila akan melamar kerja. Berkas yang semalam ia siapkan, dimasukannya ke tas.
Hari ini Anggi sangat cantik dengan jilbab warna pink dan gamis garis-garis membuat tubuhnya yang sudah ramping nampak lebih ramping lagi.
Setelah semua dirasa siap, Anggi segera kejalan untuk mencari angkutan umun.. Beberapa saat kemudian angkutan yang ia tunggu datang.
"Jalan Merdeka ya Pak?" kata Anggi.
"Siap Mbak. " jawab si sopir.
Anggi memang lebih suka naik angkutan umum karena banyak teman dalam perjalanan. Ia merasa nggak nyaman jika hanya berdua dengan sopir saja.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼skip🌼🌼🌼🌼🌼
Di rumah Mila
tok tok tok
"Assalamualaikum!" Anggi mengetuk pintu sambil mengucap salam.
"Wa'alaikumsalam." Mila menjawab sambil membuka pintu.
"Dah siap, Mil?"
"Dah. Aku ambil mobil dulu ya." balas Mila.
Mila berjalan menuju garasi. Sejurus kemudian ia sudah mengendarai mobil merahnya.
"Masuk Nggi!" kata Mila sambil membukakan pintu untuk Anggi.
Anggi masuk dan duduk di sebelah Mila.
"Mobil baru, Mil?"
"Hehehe. Hadiah kelulusan. Biar aku nggak ngrepotin ayah dan kakak terus."
Anggi tersenyum. Dalam batinnya berkata
Beruntungnya Mila memiliki keluarga lengkap yang sangat menyayanginya, hingga kelulusan saja dikasih hadiah mobil, sedangkan aku.
"Astagfirullah." kata Anggi tiba-tiba.
"Ada apa, Nggi?" tanya Mila.
"Ah, nggak papa. Hanya mengusir pikiran buruk saja." jawab Anggi gugup.
"Pikiran buruk apa? Kamu khawatir kita tidak diterima ya?" tanya Mila.
"Ah nggak. Soal itu aku pasrah sama yang di atas karena Dia pasti tahu yang terbaik buatku" balas Anggi.
"Terus apa donk?" tanya Mila penasaran.
"Sudahlah. Konsentrasi nyetir saja! Aku nggak mau terjadi apa-apa gara-gara sopirnya ngobrol mulu."
"Ais. Sopir nih aku ceritanya?" kekeh Mila.
"Lha memang kamu lagi nyopir kan, jadi ya sopir." ledek Anggi sambil tergelak.
"Iya-iya juragan. "
Mereka tertawa bersama.
Beberapa saat kemudian mereka sampai ke tempat tujuan.
"Dah sampai Nggi. Kita parkir dulu terus ke pak satpam itu." kata Mila sambil menunjuk seorang satpam yang sedang berjaga di pos depan gerbang sekolah.
Setelah memarkir mobil, mereka lalu turun dan berjalan ke pos satpam.
"Selamat pagi, Pak!" sapa Mila.
"Selamat pagi,Mbak. Ada yang bisa saya bantu?" balas satpam itu dengan ramah. Matanya terus menatap Mila dan Anggi bergantian.
Mimpi apa aku semalam, pagi-pagi dah ketemu bidadari cantik-cantik. Batinnya sambil terus memandang dua wanita cantik itu.
Mila tersenyum ramah sedangkan Anggi menunduk tidak menatap pada satpam itu.
"Kami ingin bertemu dengan pimpinan sekolah ini Pak. " jawab Mila.
"Kalau boleh saya tahu ada keperluan apa ya mbak-mbak berdua ini ingin bertemu pimpinan kami?"
"Kami bermaksud melamar untuk menjadi guru di sekolah ini, Pak. Kami dapat info kalau sekolah ini membutuhkan pengajar."
"Sebentar ya Mbak, saya laporkan dulu." Satpam itu kemudian menghubungi pimpinannya lewat telepon dan menyampaikan kedatangan Mila dan Anggi. Setelah pembicaraan dengan pimpinannya selesai, ia kembali ke tempat Mila dan Anggi berada.
"Mari mbak saya antar menemui pimpinan kami, beliau sudah menunggu kalian!" ajak Pak Satpam itu. Kemudian ia melangkahkan kakinya menuju ruangan pimpinan.
Anggi dan Mila mengikutinya. Sambil berjalan menuju ruangan pimpinan, mata Anggi melihat lihat keadaan di sekolah itu. Ia tersenyum takjub melihat kemegahan bangunan dan keindahan taman yang ada di sekolah itu.
Pandangan Anggi terhenti pada sosok anak laki laki berusia sekitar 9 tahun yang sedang duduk menyendiri di taman. Ia ingin lebih memperhatikan anak itu tapi tiba-tiba,
"Kita sudah sampai mbak. Ini ruangan beliau. " kata Pak Satpam mengagetkannya.
Tok Tok Tok
"Masuk!" terdengar suara seorang pria mempersilahkan kami masuk. Kami bertiga memasuki ruangan.
"Selamat pagi, Pak! Mereka berdua ini tamu yang tadi saya laporkan ke Bapak."
"Hmm ya. Kau boleh pergi." balas pria itu. Anggi merasa cara bicara pria itu sangat tidak sopan. Meskipun satpam itu bawahannya tapi sekilas saja Anggi tahu kalau satpam lebih tua dari si pria itu.
"Ah ya aku lupa. Orang berkuasa kadang suka seenaknya. " batin Anggi.
"Baik. Permisi, Pak." kata satpam itu sebelum akhirnya keluar.
"Silahkan duduk! " Pria itu mempersilahkan Anggi dan Mila duduk.
" Terima kasih, Pak." Mila dan Anggi duduk di sofa depan meja pimpinan itu "Perkenalkan nama saya Mila dan ini teman saya Anggi. Maksud kedatangan kami untuk mendaftar sebagai tenaga pengajar di sekolah ini, Pak." jelas Mila.
"Ganteng sekali pimpinan sekolah ini. " batin Mila.
Sedangkan Anggi duduk dengan tidak menatap pada pria itu. Itu memang sudah menjadi kebiasaan Anggi. Ia selalu menjaga pandangan dari kaum pria.
"Boleh saya lihat berkas kalian?" tanya pria itu.
Anggi menarik nafas dalam tatkala pria itu tidak membalas perkenalan mereka. Mila maju dan menyerahkan berkas miliknya dan milik Anggi.
"Pelangi Titian Nirwana. " pria itu membaca nama Anggi.
"Iya, Pak"kata Anggi tanpa menatap orang yang mengajaknya bicara.
"Bisakah Anda menatap saya saat saya ajak bicara?" tanya pria itu.
" Maaf Pak, bukannya saya tidak sopan atau tidak menghargai Bapak. Hanya saja ini sudah menjadi kebiasaan saya untuk menjaga pandangan saya." balas Anggi
Namun jawaban Anggi tidak membuat pria itu puas. Ia justru merasa tertantang untuk bisa membuat Anggi menatapnya.
"Selama ini tidak ada wanita yang bisa memalingkan muka dariku, namun kamu malah tidak mau menatapku. Jangan panggil aku Sahreza jika aku tidak bisa membuatmu terus menatapku . " batinnya sambil menatap tajam ke arah Anggi.
"Baiklah. Lamaran kalian saya terima. Untuk hal-hal yang lain bisa kita bicarakan besok karena saya ada meeting hari ini." kata pria itu yang ternyata bernama Sahreza.
"Ya Allah, ia mengusir kami." Anggi sangat kesal.
"Baik. Permisi, Pak. Dan terima kasih. " kata Mila.
"Kami permisi, Pak. Assalamualaikum!!" pamit Anggi.
Reza tidak membalas perkataan Mila maupun salam Anggi namun pandangannya terus menatap Anggi hingga gadis itu hilang dibalik pintu.
...************...
Selamat membaca
Ini karya perdana author
Beri masukan yang positif ya readers 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
Eka Suryati
jejak
2022-09-09
0
Eka Suryati
ayo anggi semangat ya
semoga kau temikan yg terbaik disini
2022-09-09
0
Eka Suryati
selamat berkarya juga
2022-09-09
0