Moving World In Strange Ways
“Hoahm, jam berapa nih?” Seorang pemuda melirik jam weker di sebelahnya.
“Hmm...” Pemuda itu tidur lagi. Lalu beberapa saat kemudian ia tersadar akan sesuatu.
“Eh?”
Butuh waktu beberapa saat untuk menyadari kalau jam weker sudah menunjukkan pukul 7 pagi.
“Sesekali terlambat tidak apa...” Pemuda itu bangun perlahan lalu melesat dengan kecepatan tinggi menuju kamar mandi.
“Sial, sekarang jam tujuh! Aku bisa terlambat nanti!”
Pemuda itu bernama Ray Pratama, seorang siswa kelas 12 SMA dan sedang bersiap menuju kehidupan barunya.
Tetapi kebiasaan bangun siang miliknya tak berubah meskipun dirinya sudah semakin berubah.
Ray mandi dengan cepat dan memakai bajunya dengan cepat pula. Saat selesai, Ray langsung meraih roti yang ada di atas meja makan lalu berseru, “Ibu, Ray berangkat sekolah!”
Ibunya yang sedang memasak di dapur segera berseru, “Hati-hati di jalan!”
Suara anak dan ibunya sama saja, keras dan sedikit melengking. Mungkin saja turunan dari ibunya.
Ayahnya sendiri memberikannya sebuah sepeda gunung yang cocok untuk dipakai mengebut di jalan dan menyelip di antara keramaian motor serta mobil di jalanan.
Ray menaiki sepedanya lalu mengebut dengan kecepatan tinggi. Ia takkan menyia-nyiakan kemampuan aneh sepedanya itu.
Sepedanya terbuat dari bahan karbon, dengan stang yang sedikit lebih kecil dari sepeda biasanya. Badannya sendiri ramping, sesuai dengan tubuh kurus Ray itu. Rodanya berbentuk lingkaran dengan pelek yang besar dan ban yang tipis.
Ray mengebut di jalanan dan tanpa menyadari kalau ia telah berpindah ruang dengan sebuah cara yang misterius setelah ia tertabrak truk bersama dengan dua orang lainnya.
***
Ray terus menggerakkan kakinya dengan cepat, berusaha memacu sepedanya. Tetapi lama-kelamaan, ia menyadari kalau ia tidak lagi mengayuh sepedanya.
Ray berhenti dan melihat ke bawahnya, “Tanah?”
Ray menatap ke tangannya yang tadi memegang stang sepeda, stangnya hilang. Ray menaikkan alisnya.
“Apa-apaan ini?”
Ray melihat ke sekelilingnya, “Hutan?”
Ray tak ingat kalau sekolahnya ada di tengah hutan. Ia lalu berlari lagi dan berniat memanjat pohon, untuk melihat, apakah ada kehidupan di sekitar sini.
Ray berjalan dan memeriksa beberapa pohon yang ada di sekitarnya. Kebanyakan pohon disini kulit pohonnya sedikit basah.
“Sehabis hujan ya?” Ray bergumam. Kesimpulan ini Ray ambil dari tekstur tanah yang sedikit basah serta kulit batang pohon yang sama basahnya.
Ray kemudian mengangkat tangannya dan melihat kalau ia tak merasa sedang membawa tas besar yang biasa ia pakai ke sekolah. Yang ada ia hanya membawa tas sederhana yang terasa ringan.
Lalu ia juga memakai baju sederhana, bukan baju sekolah yang tadi ia pakai. Sepatunya berubah menjadi sandal berwarna coklat.
“Hei, hei, apa-apaan ini?!” Ray menjambak rambutnya, ia masih tak paham akan semuanya.
Sesaat, ia pun teringat sesuatu lagi, “Mungkinkah ini dunia lain?”
Ray berbalik dan melihat secercah cahaya di belakangnya. Ray langsung berlari mendekati cahaya itu.
Saat sampai, Ray mencoba melihat cahaya itu, tetapi matanya silau. Ia memilih mencoba menyentuhkan tangannya pada cahaya itu, siapa tahu kalau cahaya itu bisa memberitahu semuanya.
“Uakh, panas!” Ray langsung menarik tangannya kembali dengan ceoat dan meniupnya keras-keras.
“Apa-apaan dunia ini? Woi, kembalikan aku!” Ray tak bisa mengendalikan dirinya sehingga ia memilih berteriak ke langit, “Aku harus ke sekolah hari ini! Aku ada tes yang harus dilakukan!”
Tak lama, suara yang terdengar berwibawa muncul di telinga Ray. Suara itu membuat Ray terdiam dan mendengarkan dengan seksama, siapa tahu kalau ada caranya untuk keluar dari dunia ini.
“Halo, aku adalah pencipta dunia ini. Aku mencari tiga orang yang bisa mengantarkan dunia ini kembali ke Era Kedamaian. Kalau berhasil, kalian boleh kembali ke dunia kalian, kalau tidak, kalian akan terjebak di dunia ini selamanya...”
“Apa-apaan kata-kata itu?! Beritahu dengan benar!” Ray tak bisa menerima hal ini sehingga ia lepas kendali.
“Hanya ada dua cara untuk pergi dari dunia ini, pertama kau harus menyelamatkan dunia ini, dan terakhir mati...”
“Mati?!”
Terdengar tiga suara didekat Ray. Ray menoleh ke kanan dan kiri lalu menemukan dua orang di dekatnya.
“Siapa?!”
Ray dan dua orang itu saling menunjuk, dari raut wajahnya mereka nampak tak percaya.
“Santai, kalian hanya harus menyelamatkan dunia ini dan kalian bisa kembali ke dunia asal kalian...”
“Kalau begitu kita bisa mati duluan di dunia nyata!” seru salah satu orang yang merupakan seorang perempuan dengan wajah sedikit hitam.
“Santai. Jalanilah hidup kalian seperti biasa dan hiduplah dengan rasa bangga...” ujar suara itu lalu menghilang.
Ray yang ada di hadapan cahaya itu segera meraih cahaya itu lagi, tetapi cahaya itu hilang.
Salah satu orang yang merupakan laki-laki dengan rambut berwarna hitam dan acak-acakan menatap Ray dengan tajam, “Kau?! Bukankah kau yang tadi menyalipku?!”
“Oh ya, kau juga tadi menyalipku!” perempuan tadi juga menunjuk Ray.
Kini Ray ditunjuk dari dua arah. Ray menggaruk kepalanya lalu berkata lagi, “Mau bagaimana lagi, kalian jalannya lambat!”
Laki-laki itu berjalan mendekati Ray, “Dan kau harus bertanggung jawab atas kecelakaan kita bertiga!”
“Benar, kita bertiga! Kita bertiga balapan di jalan karena kita dikejar waktu!” perempuan itu ikut mendekati Ray.
“Astaga, aku juga dikejar waktu! Aku hari ini ada tes dan aku harus tiba di sekolah tepat waktu!” Ray menunjuk dua orang itu bergantian, “Dan kalian harus bertanggung jawab karena aku terdampar di dunia ini!”
“Oke, pertama kita harus saling mengetahui nama agar kita lebih mudah saling ejek!” perempuan itu menunjuk dirinya sendiri, “Namaku Mira Utami, aku meminta agar kalian memanggilku Mira saja.”
“Namaku Ray Pratama dan kalian harus memanggilku Ray...” Ray mengenalkan dirinya sendiri dengan kesal.
“Namaku Agus Sastrawan, kuharap aku bisa melupakan kalian secepatnya...” ujar laki-laki itu lalu berbalik.
“Hoho, ada tiga anak muda disini...” suara sepuh terdengar di belakang ketiganya, membuat mereka berbalik dan bersiaga.
“Oh ayolah, aku takkan menghabisi kalian...” pria sepuh itu menjulurkan tangannya, “Namaku Zon, aku adalah orang terkuat di dunia ini...”
“Bohong...” ujar Ray. Ia lalu menurunkan ranselnya.
“Aku takkan menghabisi kalian yang lemah...” ujar Zon lagi.
“Bohong...” Mira berkata dengan kesal. Sudah cukup hari ini ia kesal.
“Kalian lemah dan aku takkan menghabisi kalian...” ujar Zon dengan nada sedikit kesal.
“Mana buktinya?” tanya Agus, “Sepertinya kau tahu cara untuk menjadikan kita kuat secepatnya...”
“Hanya satu yang memercayaiku, baiklah...” Zon mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah sebuah pohon yang ada di sebelahnya, “Aku bisa menghancurkan pohon ini dengan satu jari...”
Tak banyak basa-basi lagi, Zon menunjuk ke arah pohon itu dan pohon itu hancur. Saat Zon sedang tersenyum sambil melirik tiga anak muda dihadapannya, ketiganya sudah bersujud.
“Jadikan kami muridmu!”
Catatan Penulis:
Hai, Rio disini. Ini adalah novel kedua saya dan saya berharap kalau ceritanya tak kalah serunya dengan novel pertama saya itu.
Yah, kalau dibaca awal-awalnya, terasa aneh karena mereka berpindah dengan cara yang tak diketahui oleh yang berpindah sekalipun.
Judulnya aneh, karena saya tak kepikiran lagi judul yang lain.
Covernya, untuk sementara gelap begitu dulu karena saya lagi buat cover yang lebih baik lagi.
Untuk namanya, kalau ada yang sama dengan beberapa nama di novel saya sebelumnya, itu memang saya sengaja karena jujur saja, saya sendiri sedang bingung memikirkan nama.
Buat yang baca ini novel untuk yang pertama kali, jangan lupa untuk meninggalkan jejak berupa like dan komentar serta jangan lupa untuk favoritkan novel ini agar tahu up terbaru.
Kalau ada typo, jangan sungkan untuk memberitahunya. Penulis akan menerima semuanya dengan tangan dan telinga yang terbuka lebar.
Saya juga akan menambahkan Fun Fact di beberapa chapter dan juga catatan penulis kalau ada hal-hal yang perlu diketahui oleh pembaca tentang up.
Dan, jika ada hal membingungkan, seperti kekuatan yang aneh dan kenapa bisa begini, kenapa bisa begitu, tanyakan saja lewat komentar, saya jawab secepatnya.
Sekian saja pembuka dari novel Moving Worlds in Strange Ways ini, nikmati perjalanan Ray dan teman-temannya menjadi yang terkuat di dunia lain ini!
Salam,
Rio
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 418 Episodes
Comments
kayla
kirain rodanya brbntuk gunung
2024-07-05
1
JJ opa
lanjut thor
2024-06-09
1
Mr. Kum
kita coba, start
2022-04-21
1