Bertemu Lagi

“Polisi! Mundur, beri mereka ruang!" teriak Devon sambil mengeluarkan kartu identitasnya.

Beberapa orang yang sudah berkerumun perlahan memberi jalan. Bau bensin dan darah memenuhi penciumannya.

Pengemudi mobil pertama sudah tidak sadarkan diri, kepalanya bersandar di kaca yang pecah. Tapi korban di mobil kedua tampak terperanhkap di bangku pengemudi.

Sepotong besi menancap di pahanya. Darah segar memancur keluar, membasahi seluruh kursinya.

"Panggil ambulans! Sekarang!" Devon berteriak ke kerumunan sambil mencoba membuka pintu yang penyok.

Dengan dibantu beberapa orang, pintu itu berhasil terbuka.

"Beri jalan,” ucap seorang wanita.

Devon menoleh dan melihatnya, wanita bertubuh ramping dengan rambut hitam dimasukkan ke dalam topi hitam, matanya terlihat tajam meskipun dalam keadaan redup.

‘Dia wanita dari kafe itu,’ batin Devon ketika melihat wanita itu lagi.

Wanita itu sudah berlutut di samping korban sebelum Devon sempat bereaksi. Tangannya yang ramping dengan gerakan ahli meraba leher korban, lalu segera merobek celana pria itu untuk melihat lukanya.

“Dengarkan aku … kau masih sadar?” kata wanita itu pada korban.

“Ya,” sahutnya serak.

“Namaku Ava. Siapa namamu?” kata Ava sambil melakukan pertolongan pertama.

“A-aku J-jason.” Suara pemuda itu terbata-bata.

“Semua akan baik-baik saja,” bisik Ava.

Lalu Ava fokus pada luka Jason dan segera menanganinya.

"Pendarahan arteri femoralis," ucapnya datar. "Ada yang punya ikat pinggang?"

Devon mengangguk cepat, “aku punya!” Devon segera melepas ikat pinggang kulitnya.

Wanita itu mengambilnya tanpa kata-kata dan bahkan tak menoleh, lalu membuat ikatan di atas luka dengan gerakan terlatih.

"Tekan di sini," perintahnya, memegang tangan Devon untuk menempatkannya di titik tertentu. "Jangan lepas sampai ambulans datang."

Darah masih mengalir, menempel di tangan Devon. Tapi wanita itu sama sekali tidak tampak jijik, matanya hanya fokus pada luka, seolah ini hanyalah soal matematika sederhana.

"Kau dokter?" gumam Devon.

Wanita itu tidak menjawab, mengabaikan pertanyaan Devon. Tak lama, suara sirine memecah ketegangan. Wanita itu segera berdiri.

"Tunggu!" Devon mencoba menahannya.

Tapi wanita itu sudah berbalik, berjalan cepat menuju sebuah mobil hitam yang sejak tadi berhenti di pinggir jalan.

Kemudian pintu mobil tertutup, dan wanita itu menghilang di kegelapan malam bersama sang supir.

*

*

“Seharusnya kau tak perlu menolong. Waktu sangat berharga bagi kita!” Mark menggeram di belakang kemudi.

“Biar bagaimana pun aku seorang dokter. Aku disumpah untuk menolong nyawa seseorang,” sahut Ava dengan pandangan ke arah luar jendela mobil.

“Kau hanya dikontrak selama sepuluh tahun. Setelah itu kau bisa mendirikan rumah sakitmu sendiri. Tapi … jangan lupakan jasa baik Don Vittorio. Dia yang akan membantumu membangun rumah sakit itu.”

“Dan melanjutkan pekerjaan kalian di rumah sakit itu? Aku lebih baik menjadi gelandangan saja.”

Mark tertawa sinis. “Ck ck ck … kakakmu sudah menjadi orang penting di sisi Don. Jangan coba-coba berhianat, Ava. Nyawanya taruhannya. Kau berhianat? Itu artinya Alex juga berhianat dan dianggap musuh oleh Don!”

Ava diam saja dan tak melanjutkan pembicaraan itu. Dia tak bisa berpikir untuk saat ini. Seluruh hidupnya dikontrol oleh Don Vittorio atas kendali sang kakak, Alex.

Dan Ava hanya perlu menjalaninya saja, meskipun hati nuraninya begitu tersiksa dengan pekerjaan yang terpaksa dijalaninya.

Rekeningnya mungkin memang melimpah ruah, tapi hatinya kosong. Dia bahkan tak sanggup memakai uang itu untuk membeli sesuatu yang diinginkannya.

(JANGAN LUPA KOMEN YANG BANYAAAKK)

Terpopuler

Comments

Niͷg_Nσͷg🕊

Niͷg_Nσͷg🕊

Kata orang Uang adalah segalanya, dengan uang yang kamu punya , kamu bisa membeli kebahagiaan. tapi jika di pikir lagi..bagaimana bisa kamu bahagia jika uang yang kamu punya hasil dari melukai dan menyakiti. dalam tidur lelapmu pun tak akan pernah kau rasakan ketenangan Va? tapi apa boleh buat...saat ini hidupmu di kendalikan oleh kakakmu dan kamu belum punya kekuatan untuk lari dari pekerjaan yang menyiksa batinmu.

2025-08-02

8

V_eRiL

V_eRiL

meskipun identitas Ava terlindungi tapi tdk dgn nyawanya sekaligus kakaknya Alex 😓😓 ini ibarat maju mundur kena nih 🙉🙉 Ava seorang dokter pasti hati nuranninya bertolak belakang dgn profesinya sekarang termasuk uang yg ia dapat, sungguh ironis hidupmu Ava 😓😓

2025-08-02

3

LANY SUSANA

LANY SUSANA

Lanjut seru ni sepertinya Ava tar jd pasangan Devon /Angry//Angry//Angry//Angry/

2025-08-02

3

lihat semua
Episodes
1 Pekerjaan Mengerikan
2 Sang Polisi
3 Mulai Menemukan Titik Terang
4 Bertemu Lagi
5 Berbohong Demi Nurani
6 Hari Pengepungan
7 Menyerang
8 Tersungkur, Terjatuh, Terpelanting
9 Terjebak Di Dalam Gua
10 Negosiasi?
11 Mencari Jalan Keluar
12 Ava Hilang?
13 Koma
14 Masih Tak Bangun
15 Sadar
16 Drama Baru
17 Ke Italia
18 Membawa Paksa
19 Tempat Aman
20 Terlacak?
21 Baku Tembak
22 Menemukan Letaknya
23 Sudah Aman?
24 Saran Dari Orang Tua
25 Dalam Naungan Klan Revelton
26 Pagi Yang Segar
27 Merasa Lebih Baik
28 Tak Bisa Menunggu
29 Memutuskan Untuk Pergi
30 Fokus Menjaga Ava Lagi
31 Ungkapan Rasa Tanpa Kata
32 Pelukan Hangat
33 Ciuman Pagi
34 Panggilan Mendadak
35 Berpisah Sementara
36 Menjaga Alex
37 Masih Di Rumah Sakit
38 Dokter Adrian Thorne
39 Tertarik?
40 Harapan Besar Ava
41 Frustasi
42 Permintaan Ava Pada Anya
43 Sebuah Fakta
44 Menceritakan Kondisi Alex
45 Perbincangan Serius
46 Tawaran Yang Diterima Anya
47 Pernikahan Sakral
48 Operasi Alex
49 Menjaga Alex
50 Time To Rest
51 Malam Yang Ditunggu
52 Penyatuan Sempurna
53 Masih Berlanjut
54 Keluar Dari Rumah Sakit
55 [Alex-Anya] Masih Belum Menerima
56 [Alex-Anya] Sebuah Rutinitas
57 [Alex-Anya] Perkembangan Alex
58 [Alex-Anya] Kedekatan Yang Samar
59 [Alex-Anya] Mulai Mandiri
60 Keakraban Yang Terjalin
61 Ada Jarak Yang Tak Terlihat
62 Waktunya Pergi
63 Hari-hari Kembali Normal
64 Masalah Anya
65 Melelahkan
66 Ujian Berat Anya
67 Keributan
68 Menginap Di Motel
69 Pekerjaan Baru
70 Perkenalan Dengan Nyonya Rumah
71 Dua Tahun Berlalu
72 Kepergian Kate
73 Kehidupan Baru Anya
74 Bertemu siapa?
75 Pertemuan Yang …
76 Datang pagi-pagi
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Pekerjaan Mengerikan
2
Sang Polisi
3
Mulai Menemukan Titik Terang
4
Bertemu Lagi
5
Berbohong Demi Nurani
6
Hari Pengepungan
7
Menyerang
8
Tersungkur, Terjatuh, Terpelanting
9
Terjebak Di Dalam Gua
10
Negosiasi?
11
Mencari Jalan Keluar
12
Ava Hilang?
13
Koma
14
Masih Tak Bangun
15
Sadar
16
Drama Baru
17
Ke Italia
18
Membawa Paksa
19
Tempat Aman
20
Terlacak?
21
Baku Tembak
22
Menemukan Letaknya
23
Sudah Aman?
24
Saran Dari Orang Tua
25
Dalam Naungan Klan Revelton
26
Pagi Yang Segar
27
Merasa Lebih Baik
28
Tak Bisa Menunggu
29
Memutuskan Untuk Pergi
30
Fokus Menjaga Ava Lagi
31
Ungkapan Rasa Tanpa Kata
32
Pelukan Hangat
33
Ciuman Pagi
34
Panggilan Mendadak
35
Berpisah Sementara
36
Menjaga Alex
37
Masih Di Rumah Sakit
38
Dokter Adrian Thorne
39
Tertarik?
40
Harapan Besar Ava
41
Frustasi
42
Permintaan Ava Pada Anya
43
Sebuah Fakta
44
Menceritakan Kondisi Alex
45
Perbincangan Serius
46
Tawaran Yang Diterima Anya
47
Pernikahan Sakral
48
Operasi Alex
49
Menjaga Alex
50
Time To Rest
51
Malam Yang Ditunggu
52
Penyatuan Sempurna
53
Masih Berlanjut
54
Keluar Dari Rumah Sakit
55
[Alex-Anya] Masih Belum Menerima
56
[Alex-Anya] Sebuah Rutinitas
57
[Alex-Anya] Perkembangan Alex
58
[Alex-Anya] Kedekatan Yang Samar
59
[Alex-Anya] Mulai Mandiri
60
Keakraban Yang Terjalin
61
Ada Jarak Yang Tak Terlihat
62
Waktunya Pergi
63
Hari-hari Kembali Normal
64
Masalah Anya
65
Melelahkan
66
Ujian Berat Anya
67
Keributan
68
Menginap Di Motel
69
Pekerjaan Baru
70
Perkenalan Dengan Nyonya Rumah
71
Dua Tahun Berlalu
72
Kepergian Kate
73
Kehidupan Baru Anya
74
Bertemu siapa?
75
Pertemuan Yang …
76
Datang pagi-pagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!