Pengen nikah?

Kembali ke perusahaan daddynya setelah ngobrol ngga jelas dengan keempat teman barunya, sedikit melegakan ruang kepalanya. Tapi kelegaan itu ngga akan berlangsung lama, karena akan dipenuhi lagi dengan pekerjaan yang ngga berkesudahan.

Apa dia memang lebih baik nikah aja?

Jadi bisa melepas tanggung jawabnya pada suaminya nanti?

Pikirannya mulai ngga waras setelah melihat kehidupan Abigail sekarang--setelah menikah, yang tampak lebih santai dan ceria. Sepupu sekaligus sahabatnya otu bahkan tampak lebih bahagia dari pada saat mereka dulu selalu bertualang ke banyak tempat.

Flashback On

"Wah, keponakan keponakan onty cantik banget." Kayana menatap gemas pada dua bayi cewe yang cantik milik Abigail dan Bang Shakti.

Walau sedang terlelap, tapi aura cantiknya memancar jelas.

Beberapa hari yang lalu dia mengunjungi Abigail.

"Baru bayi aja udah cantik gini, gimana gedenya, ya," puji Kayana gemas

Abigail tersenyum senang mendengarnya.

"Bayi kembar tiga bang Shaka dan Rifanza juga bikin kangen," ucapnya lagi.

"Kemarin juga ke rumah Bang Shaka dengan mami."

Tante Edna sangat kerepotan karena langsung dapat lima cucu dalam waktu yang berdekatan.

"Oooh... Iya ya. Tadi malam Mami Edna dan om Eriel juga datang."

"Gantian, ya."

Kayana tertawa pelan, agar bayi kembarnya ngga terjaga.

"Iya." Abigail juga ikut tertawa. Mama dan papanya akan datang besok untuk menjenguk cucu cucunya lagi.

"Makanya cepat nikah, Kay. Seru loh, apalagi ntar kalo kamu udah ngelahirin anak," saran Abigail dalam tawanya.

"Kamu udah punya turunan kembar jadinya ngga akan sulit." decak Kayana tetap dengan pandangan gemasnya pada dua bayi cantik di depannya.

Pengen gendong tapi dia terlalu takut karena tubuh bayi bayi ini masih sangat lembut.

"Gampang. Tinggal atur posisi saja." Abigail masih memberikan saran dalam tawanya yang lepas.

"Abi.... Aku ini belum nikah. Ngapain kamu ngomong kayak gini?" decak Kayana merasa mual.

Abigail menanggapinya masih dengan tawa.

"Kamu ngga sepolos dulu lagi," ketus Kayana.

"Sorry, sorry..... Makanya nikah, Kay. Biar kita bisa se frekuensi lagi kalo ngomong."

"Dasar."

"Jadi daddy dan mami belum ngasih calon lagi?" tanya Abigail setelah tawanya reda. Ajaibnya bayi kembarnya malah anteng tidurnya, seolah ngga terganggu dengan kebrisikan suara tawa maminya.

"Belum."

"Jangan jangan daddy dan mami kamu belum move on dengan calon yang dulu."

"Nggak, yaaa..... Kan udah aku tolak."

"Kamu ngga nyesal? Dia kualifikasi tinggi lho, Kay," bujuk Abigail.

Kayana mengerutkan alis

"Dia udah selesai, By. Udah setahun juga. Mungkin sekarang mami dan daddy lagi nyeleksi calon baru."

"Trus, kamu bakal terima kalo ntar dijodohin?" tanya Abigail antusias.

"Ngga tau. Tapi lebih enak jomblo aja. Bebas, ngga ada yang ngatur," tawa Kayana pelan. Tapi dalam hatinya dia takut juga kalo apa yang dia ucapkan bakal benar.

Apa dia sudah siap ketemu dengan orang baru?

"Padahal kalo sama yang itu, ngga akan sulit dapat anak kembar. Wong dia aja kembar," tawa Abigail membuat Kanaya mengeluarkan decakannya.

Kenapa, sih, ke sana lagi, ke sana lagi, omelnya dalam hati

Endflasback.

Memangnya siapa, ya, yang mau nikahi aku, batinnya.

Ngga mungkin dia, kan, walaupun masih jomblo.

Tanpa sadar Kayana memukul keningnya beberapa kali dengan telapak tangannya.

Aku ngga boleh sering sering ketemu Abigail. Bisa bisa kedoktrin cepat nikah ntar, omel Kayana dalam hati

Huffff....!

Kayana menghembuskan nafas panjang. Dia pun berdiri dan memutar pinggangnya ke kiri dan ke kanan untuk merenggangkan otot otot pinggangnya.

Kemudian dia pun meluruskan kedua tangannya ke depan.

KRETEK

KRETEK

KRETEK

Huuffff....!

Rasanya lega banget setelah mendengar bunyi pergeseran tulang tulangnya yang bergemelatakan.

Dia menatap lagi setumpuk pekerjaan yang sudah dia selesaikan.

Pantas saja orang tuanya ingin menjodohkannya. Pasti mereka kasian melihatnya yang harus memikul tanggung jawab sebesar ini.

Sekarang Kayana baru menyesal kenapa dia ngga punya kakak atau adik laki laki.

Huufffff......

Kayana menghembuskan nafasnya lebih panjang dari yang tadi.

Mungkin nanti kalo ada calon lagi, dia ngga akan menolak secara ceroboh seperti dulu.

Kayana ngga akan sanggup memikul tanggung jawab sebesar ini.

Bagaimana kalo di tangannya perusahaan daddy malah bangkrut?

Huufffff.......!

Kayana menghembuskan nafas lagi untuk mengusir ketakutan yang bersarang di dalam kepalanya.

TOK TOK TOK

Sekretarisnya membuka pintu dan berjalan anggun ke arahnya.

"Nona, anda dipanggil tuan besar."

Papa?

"Kamu tau ada apa?"

"Kurang tau nona. Tuan besar tidak mengatakan apa apa."

"Oke."

Hasna-sekretarisnya kemudian keluar dari ruangannya dan menutup pintu.

Ada apa, ya? Ngga mungkin dia melakukan kesalahan, batinnya mencoba menerka nerka alasan daddynya memanggilnya.

*

*

*

Tanpa mengetuk pintu, Kayana langsung membukanya.

Dia langsung merasa ngga enak karena ternyata ada tamu di ruangan daddynya. Tamu yang ngga dia kenal.

Kayana membalas senyum laki laki yang seusia dengan daddynya sambil melangkah mendekati daddynya

Farel-daddy Kayana berdiri menyambut kedatangan putrinya.

"Kay, kenalkan ini Om Emir," ucap daddynya sambil membimbingnya mendekati tamu daddynya.

Kayana merasa dejavu dengan wajahnya. Mirip seseorang yang sayangnya dia lupa. Tapi cukup membuat jantungnya berdetak keras.

"Kayana, Om," ucapnya sambil menyalim dan mencium punggung tangan relasi daddynya

Emir tersenyum lembut. Hatinya senang mendapat perlakuan sesantun itu.

"Mengganggu pekerjaan kamu, ya? Katanya kamu sedang belajar mengurus perusahaan," ucap Emir ramah.

"Nggak ganggu, kok, om. Iya, masih belajar." Kayana tersenyum canggung.

"Om Emir teman kuliah daddy dulu di Inggris," jelas Daddynya.

Kayana hanya manggut manggut.

"Bagaimana kalo kita atur ulang lagi?" tanya Emir sarat makna.

Farel tertawa lepas.

"Boleh, boleh. Kayana nggak akan menolak kali ini," jawab Farel yakin.

Kayana menatap daddy dan temannya bergantian dengan tatapan heran.

Maksudnya apa, ya? Firasat Kayana langsung ngga enak. Saat ini dia sudah duduk di dekat daddynya, sedangkan Om Emir duduk di depannya.

Emir tersenyum melihat wajah bingung Kayana.

"Kay, mau, ya, dijodohkan dengan anak om.'

Kayana mematung.

Ap-- appaa? Otak Kayana langsung blank.

Baru saja tadi dia memikirkan soal perjodohan. Sekarang malah kejadian.

Om Emir tertawa melihat keterpakuan Kayana.

Begitu juga Farel. Dia mengusap puncak kepala putrinya hingga Kayana gelagapan, tersadar dari kebengongannya

"Kamu tenang aja, Kay. Anak om ngga bakal nolak kamu," tukas Emir ketika tawanya terjeda.

Bu--bukan itu, panik Kayana menyahut dalam hati.

Dia belum siap dengan orang baru.

"Nanti semua kerjaan kamu akan dia kerjakan. Jadi kamu terima beres saja," tawa Farel meledak.

Iya, sih.

"Kalo dia macam macam sama kamu, tinggal lapor om aja," sambung Emir sangat antusias.

Serius, om?

"Tuh, kamu bakal aman, Kay," seloroh daddynya yang ngga kalah semangatnya dengan Om Emir untuk meyakinkan hatinya

Sebentar sebentar...... Boleh lihat foto anaknya, om?

Pertanyaan itu yang ingin Kayana lontarkan tapi lidahnya terasa kelu. Sementara dua laki laki paruh baya itu masih memperdengarkan suara tawa bahagia mereka.

Terpopuler

Comments

Tri Handayani

Tri Handayani

wah...bakalan seru nich'gimana y reaksi kanaya klau tau ternyata yg d jodohin fadel lagi..

2025-08-02

3

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

hemmmm..... klo udah jdoh dri authornya.. mau ditolak 1000x juga bakal ketemu & bersatu lagi... iya gak thooooorr 😁😁😁

2025-08-03

1

Zea Rahmat

Zea Rahmat

jgn sampe fadel ada balas dendam nantinya😀😃

2025-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan gagal yang disesali
2 Cerita Perjodohan gagal versi Fadel
3 Babak Baru hidup Kayana
4 Pengen nikah?
5 Rencana Fadel
6 Perasaan yang berlawanan
7 Diluar dugaan Kayana
8 Perkataan Fadel yang menyebalkan
9 Strategi baru Fadel
10 Yang ngga terduga
11 Kalah?
12 Bersikap manis
13 Baper?
14 Bertemu Fadel
15 Sama sama sudah bertunangan
16 Pihak pihak yang turut membantu
17 Restu
18 Yang terjadi dengan Paramitha
19 Pertemuan ngga diduga
20 Gara gara keyboard
21 Mantan aneh
22 Persiapan nge date
23 Ngga peka
24 Kencan atau ketemu vendor?
25 Fadel yang sulit dimengerti
26 Fadel dan kelakuannya
27 Galau?
28 Mantan beneran aneh
29 Galau part dua
30 Memberitau Fadel
31 Runyam
32 Menyelamatkan Fadel
33 Sedikit saja
34 Galau part tiga
35 Galau part empat
36 Menunggu tuntutan hukum
37 Eksekusi
38 Dijemput calon mantu idaman
39 Melaju ke pesta oma
40 Galau part lima
41 Dasar ngga peka
42 Lamaran?
43 Tunangan dulu
44 Masih marah?
45 Menjelang Akad
46 Mengawasi tunangan
47 Syarat bebas
48 Nasehat dari yang lebih senior
49 Jinak jinak merpati?
50 Jinak jinak merpati part dua
51 Rahasa Fadel yang terbuka
52 Klarifikasi Fadel
53 Pesan dari nomer asing
54 Siap dieksekusi
55 Rencana Nensy
56 Mantan pasien rsj
57 Hati yang ngga tenang
58 Otewe penyergapan Nensy
59 Detik detik akan disergap
60 Hujan Sepatu
61 Masih dipenyergapan
62 Masih di basemen
63 Akhir Penyergapan
64 Menjelang akad
65 Tergoda?
66 Pasangan baru
67 Restu pasangan baru
68 Melamar Karla
69 Kenapa insecure?
70 Otewe Akad
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Perjodohan gagal yang disesali
2
Cerita Perjodohan gagal versi Fadel
3
Babak Baru hidup Kayana
4
Pengen nikah?
5
Rencana Fadel
6
Perasaan yang berlawanan
7
Diluar dugaan Kayana
8
Perkataan Fadel yang menyebalkan
9
Strategi baru Fadel
10
Yang ngga terduga
11
Kalah?
12
Bersikap manis
13
Baper?
14
Bertemu Fadel
15
Sama sama sudah bertunangan
16
Pihak pihak yang turut membantu
17
Restu
18
Yang terjadi dengan Paramitha
19
Pertemuan ngga diduga
20
Gara gara keyboard
21
Mantan aneh
22
Persiapan nge date
23
Ngga peka
24
Kencan atau ketemu vendor?
25
Fadel yang sulit dimengerti
26
Fadel dan kelakuannya
27
Galau?
28
Mantan beneran aneh
29
Galau part dua
30
Memberitau Fadel
31
Runyam
32
Menyelamatkan Fadel
33
Sedikit saja
34
Galau part tiga
35
Galau part empat
36
Menunggu tuntutan hukum
37
Eksekusi
38
Dijemput calon mantu idaman
39
Melaju ke pesta oma
40
Galau part lima
41
Dasar ngga peka
42
Lamaran?
43
Tunangan dulu
44
Masih marah?
45
Menjelang Akad
46
Mengawasi tunangan
47
Syarat bebas
48
Nasehat dari yang lebih senior
49
Jinak jinak merpati?
50
Jinak jinak merpati part dua
51
Rahasa Fadel yang terbuka
52
Klarifikasi Fadel
53
Pesan dari nomer asing
54
Siap dieksekusi
55
Rencana Nensy
56
Mantan pasien rsj
57
Hati yang ngga tenang
58
Otewe penyergapan Nensy
59
Detik detik akan disergap
60
Hujan Sepatu
61
Masih dipenyergapan
62
Masih di basemen
63
Akhir Penyergapan
64
Menjelang akad
65
Tergoda?
66
Pasangan baru
67
Restu pasangan baru
68
Melamar Karla
69
Kenapa insecure?
70
Otewe Akad

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!