Xiao Xian yang baru saja terbangun dari tidurnya mendapat kabar bahwa Hua Xueer, telah di serang secara beramai ramai oleh sekelompok anak anak berandal yang kemarin juga menyerang dirinya.
Tanpa memperdulikan sekitarnya, ia bergegas pergi ke rumah Hua Xueer untuk melihat kondisi gadis tersebut.
Suasana di dalam rumah Hua Xueer serasa sangat hening.Hanya ada kedua orang tua Hua Xueer yang menemani dirinya yang sedang terbaring lemas di atas tempat tidurnya.
Isak tangis kedua orang tua Hua Xueer pun pecah setelah melihat kehadiran Xiao Xian.Mereka segera meraih Xiao Xian dan memeluk erat pemuda itu.
"Oh... Xiao'er, akhirnya kau datang juga.Tolong jaga lah Hua'er, karena dirinya ingin sekali menemui dirimu....!," ucap Ibu Hua Xueer atau yang dikenal dengan nama Hua Ming.
Xiao Xian mengangguk lalu mengusap punggung wanita paruh baya itu, "bibi tenang saja, aku pasti akan menjaga Hua'er dengan sangat baik."
Hua Ming pun melepaskan pelukannya dan tersenyum lembut ke pada Xiao Xian, "Kalau begitu bibi serahkan kepada diriku Xiao'er," ucap Hua Ming lalu mengusap kepala Xiao Xian sebelum meninggalkan kamar Hua Xueer bersama dengan suaminya.
Xiao Xian lalu meraih lengan gadis kecil itu,air mata mulai menetes dari kedua mata Xiao Xian.Ia merasa bahwa semua ini merupakan kesalahan dirinya.
Jika saja dirinya tidak pergi membantu gadis yang kemarin itu, pasti sekarang Hua Xueer sudah datang ke rumahnya seperti biasa dan mengajak dirinya pergi bermain.
"Maaf kan aku, Hua'er lagi lagi aku membawa mu kedalam masalah ku, lagi lagi aku membuat dirimu menjadi korban atas diriku yang lemah ini, maafkan aku Hua'er.... maafkan aku...!," ucap Xiao Xian sambil menggenggam erat lengan Hua Xueer dengan air mata yang semakin deras membasahi kedua pipinya itu.
"Xiao Xian-gege tidak lah salah.Jadi jangan menangis seperti bayi, Xiao Xian-gege adalah laki laki bukan...?," ucap Hua Xueer dengan nada yang lemas, karena ia baru saja tersadar dari tidurnya.
"Hah... Hua'er, kau sudah bangun, apa kau merasa sakit, bagaimana keadaan mu, kau butuh apa minum atau buah...?," tanya Xiao Xian dengan reflek setelah sadar jika Hua Xueer telah sadar.
Hua Xueer lalu tersenyum,dirinya membalas genggaman Xiao Xian dan berkata, "aku hanya ingin Xiao Xian-gege selalu bersama dengan diriku untuk selamanya."
Permintaan yang begitu sederhana namun mampu membuat Xiao Xian lagi lagi meneteskan air matanya dan kali ini tangisan nya semakin deras.Ia memeluk tubuh gadis kecil itu lalu ia berulang kali meminta maaf kepada Hua Xueer.
Hua Xueer hanya menanggapi nya dengan elusan lembut yang di berikan pada kepala Xiao Xian ia tahu bahwa Xiao Xian merasa sangat bersalah kepada dirinya dan juga ia ingin membuat Xiao Xian melepaskan semua bebannya dengan membiarkan dirinya berbagi rasa sakit lewat tangis serta pelukan yang di berikan oleh Xiao Xian.
***
Setelah Hua Xueer tertidur, Xiao Xian pun pamit pergi kepada Hua Ming dan juga Hua long yang merupakan ayah dari Hua Xueer.
Xiao Xian kemudian mendatangi sebuah makam.Makam tersebut di hiasi oleh berbagai macam bunga.Batu nisan pada makam tersebut terbuat dari Giok hijau cerah dengan terukir sebuah nama, yaitu Xiao Jun.
Ia kemudian berlutut, mengelus batu nisan yang terbuat dari Giok itu, dan meletakan seikat bunga tepat di atas makan tersebut.
"Ayah... apa yang harus aku lakukan, aku sudah berusaha untuk menjadi lebih kuat tetapi tetap saja diriku hanya seorang Xiao Xian sih sampah, dan sekarang karena perbuatan ku Hua'er terkena imbasnya juga....," ucap Xiao Xian sambil memeluk batu nisan milik ayahnya itu,ia tidak lagi bisa menanggung semua beban ini, ia merasa sudah muak dengan dirinya yang lemah ini.
Air mata pun jatuh ke tanah, yang mengalir melalui kedua pipi Xiao Xian.Ia begitu sedih serta putus asa tidak tahu lagi bagaimana selanjutnya ia akan menghadapi semua beban ini.
Di saat ia masih larut dalam kesedihannya, tiba tiba muncul suara yang memanggil dirinya, "Hey kau...!"
"Hah... siapa, siapa itu...!?,"tanya Xiao Xian, ia segera beranjak berdiri dan dengan cepat memperhatikan sekitarnya.
" Aku di sini... dasar Bodoh...!"
Xiao Xian lalu melihat gelang yang berada pada lengan kanannya, "Siapa kamu, kenapa kau ada di dalam gelang ini.....!?," tanya Xiao Xian.
Seketika itu, sebuah asap putih muncul disertai cahaya terang dari gelang yang ada di lengan kanannya.
"Heh... kau sudah tumbuh besar rupanya hahaha....!," ucap Seorang pria yang muncul setelah asam putih serta cahaya terang tersebut menghilang.
Pria itu terlihat sangat muda, dengan rambut putih panjang terurai kebawah.Ia memiliki sebilah pedang dengan gagang emas serta mata pedang yang terbuat dari perak.
Bukan hanya itu saja, pria tersebut bukan lah pria yang terlihat seperi pria pada umumnya, lebih tepatnya biasa dikatakan bahwa pria itu adalah semacam roh atau hantu.
Ia melayang di udara dengan tidak memiliki kaki satu pun, "Ha... hantu, kenapa ada hantu di sini....!," teriak Xiao Xian dan bergegas ingin pergi.
Ia lalu melepas gelangnya dan ingin membuang gelang tersebut.Sebelum sesuatu yang keras menghantam kepalanya, "Jadi ini balasan mu hey... Xiao'er, setelah apa yang telah aku lakukan kepada mu empat tahun yang lalu, kau ingin membuang ku sungguh kejam sekali dirimu...!," ucap Pria itu setelah menjitak kepala Xiao Xian.
Xiao Xian yang masih meringis kesakitan dan memegang kepalanya seketika itu menoleh ke arah pria itu, "Apa maksudmu dengan empat tahun yang lalu?"
"Huh... kau ingat pada saat dirimu dan teman teman mu di serang oleh bola api dan petir, jika aku tidak menyerap seluruh kekuatan mu dan menjadikan itu sebagai perisai kau pasti tidak akan hidup sampai sekarang, berterima kasih lah kepada ku....!," ucap Pria itu dengan nada yang sombong.
"Apanya yang berterima kasih, rasakan ini.......!!!," satu tendangan di lepasan oleh Xiao Xian kepada Pria itu.
Walaupun tendangan Xiao Xian menembus pria itu, tetap saja pria itu merasa kesal dengan tindakan Xiao Xian, "Hey... anak bodoh, kenapa kau malah menyerang diriku," satu lagi jitakan yang mendarat di atas kepala Xiao Xian, membuat pemuda itu kembali meringis kesakitan.
"Karena kau aku kehilangan seluruh kekuatan ku, apa kau tahu apa yang telah aku lalui selama ini....!!," teriak Xiao Xian lagi lagi melepaskan satu tinjuan ke arah pria tersebut.
Pria itu hanya menggelengkan kepalanya lalu dengan santai menghindari pukulan Xiao Xian, ia lalu menarik pedangnya dan langsung memukul pantat Xiao Xian dengan sarung pedang nya itu.
"Argh.... sakit sakit sakit.... hey apa yang kau lakukan..... dasar Bodoh...!!," seru Xiao Sambil terus memegangi pantatnya yang kini telah mati rasa itu.
"Aku sudah bilang kepada mu, dengarkan penjelasanku...!," ucap pria itu dengan sedikit menggembung kan pipinya.
"Kapan kau berkata seperti itu, dan APA APAAN EKSPRESI SEPERTI PEREMPUAN ITU, KAU LAKI LAKI ATAU PEREMPUAN HAH....!?," teriak Xiao Xian sambil menunjuk Ke arah pria tersebut.
Satu lagi jitakan mendarat di atas kepala Xiao Xian, "apa salahnya jika aku ingin berekspresi seperti ini, lagi pula dirimu tidak memberikan kesempatan pada diriku untuk berbicara melainkan hanya terus mencoba untuk menyerang diriku, dasar.... keras kepala sekali..!"
"Baik baik, akan aku dengarkan penjelasan mu, sekarang jelaskan kau ini mahluk apa dan dari mana asalmu....?," tanya Xiao Xian.
"Hmmm,pertama tama akan Ku perkenalkan diriku kepada mu, nama ku adalah Huang Feng, dan diriku adalah roh yang berasal dari gelang pusaka yang kau kenakan di lengan sebelah kanan mu itu!"
Xiao Xian mengerutkan dahinya jelas jelas ia tidak mengerti apa yang Huang Feng katakan.
"Huh... tidak apa jika kau belum mengerti, tapi aku bisa mengembalikan kekuatan mu yang hilang itu bagaimana, jika kau mau menjadi murid ku maka aku bisa mengembalikan kekuatan mu bahkan aku bisa mengajari mu kekuatan yang lebih besar lagi....!," ucap Huang Feng sambil menepuk pundak Xiao Xian.
"Hmm... aku tidak mau berguru bersama dengan hantu....!," ucap Xiao Xian dengan ketus.
"Kurang ajar...., baiklah jika kau tidak ingin kekuatan mu kembali, silahkan buang saja gelang itu, maka kau akan kehilangan seorang guru yang sangat hebat....!"
Xiao Xian nyatanya tidak pikir panjang dan langsung membuang gelang nya itu ke arah jurang yang berada di dekat makam ayahnya tersebut.
"Heh... kau memang sangat bodoh seperti biasanya!," satu lagi jitakan yang mendarat di atas kepala Xiao Xian.
"Aduh... kau bagaimana bisa....!," Xiao Xian meringis kesakitan ia merasa bahwa jitakan kali ini jauh lebih kuat di banding dengan jitakan yang lain.
"Aku hanya ingin membantumu menjadi lebih kuat lagi, tetapi ini balasan mu, dasar anak bodoh....!"
"Huh... apa kau benar benar bisa membuat kekuatanku kembali pulih?," tanya Xiao Xian sambil terus memegangi kepalanya yang sekarang terasa panas tersebut.
"Bukan hanya mengembalikan kekuatan mu, tapi aku juga akan membuat dirimu jauh lebih kuat dari sebelumnya.... hahahaha!," jawab Huang Feng dengan tertawa lantang.
Xiao Xian nampak berpikir sejenak, di satu sisi ia merasa ragu jika dirinya di ajar oleh hantu tapi di sisi lain ia ingin memulihkan kekuatan nya kembali, sehingga ia biasa melindungi orang yang ia cintai khususnya Hua Xueer, "Baiklah aku akan menjadi murid dari guru Heng Fei.Terima hormat ku guru Feng Fei...!," Xiao Xian pun menyetujui tawaran Heng Fei Dan memberi hormat kepada Heng Fei.
"Hmm... mulai sekarang kau adalah murid ku, aku Heng Fei akan menjadi guru mu mulai sekarang...!," ucap Heng Fei dengan lantang.
"Baiklah Xiao'er, besok kita akan memulai latihan kita pagi pagi sekali, pastikan dirimu untuk tidak bangun kesiangan, aku mau kembali tidur terlebih dahulu....," ucap Heng Fei sesaat setelah dirinya kembali masuk ke dalam Gelang yang berada di lengan kanan Xiao Xian.
Xiao Xian hanya bisa diam membeku, bahkan dirinya tidak di beritahu di mana lokasi latihan nya berada.Tapi mau tidak mau ia harus kembali pulang, karena sadar hari sudah hampir larut malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Sangat bodoh namun sombong
2023-10-24
0
Imasaiyasich
ya ini, orang bodoh tapi sombong yah....asal esmossih aja, coba kalau dipikir secara untung rugi pasti untung dah dapat guru...
2021-04-27
1
3 jagoan
🤔🤔🤔🤔🤔
2021-01-13
4