Ch.2-Xiao Xian sih Sampah

"Xiao Xian sih sampah......," seru para anak anak pada saat Xiao Xian lewat di depan mereka.

"Heh... bahkan anak yang usianya lebih muda dari ku pun, mengejek ku... sungguh miris...," ujar Xiao Xian dalam hati menanggapi ejekan dari anak anak tersebut.

Andai saja jika enam tahun yang lalu diri ku tidak mengalami insiden itu dan kehilangan kekuatan ku, pasti sekarang aku sudah menjadi seorang pendekar terhebat di sekte Pedang Surga ini.Kurang lebih seperti itulah yang di pikirkan oleh Xiao Xian di saat dirinya mendapat ejekan serta hinaan.

"Hey... coba lihat siapa dia.....!," seru seorang anak kepada teman temannya.

Anak tersebut nampak seumuran dengan Xiao Xian, ia adalah Hua zhi dan dengan beberapa teman teman nya.

Dari empat tahun yang lalu di saat Xiao Xian kehilangan kekuatannya, Hua Zhi lah yang pertama kali mengejek dan menganggu dirinya, tidak lama dengan itu para anak anak yang seumuran dengan dirinya bahkan lebih muda dari dia mulai mengejek dirinya dengan sebutan Xiao Xian Sih sampah, bahkan mereka juga tidak segan segan untuk memukuli Xiao Xian.

Tetapi yang lebih sering untuk memukuli Xiao Xian adalah Hua Zhi, meskipun keluarga Xiao Xian termasuk dari tiga keluarga terhebat tapi tidak menutupi bahwa dirinya yang terlemah dari keluarganya tersebut, apa lagi setelah ayah dari Xiao Xian yaitu salah satu tetua terhebat di Sekte Pedang Surga meninggal dunia, Hua Zhi semakin menjadi menganggu Xiao Xian.

"Itu... aku tidak tahu, tolong kak Hua Zhi perkenalkan kepada kami agar kami bisa berteman dengan dirinya....!," ucap salah satu teman Hua Zhi dengan menahan tawa nya.

"Hahaha... baiklah baiklah, akan ku perkenalkan itu adalah Si sampah..., Xiao Xian Sih sampah....!," seru Hua Zhi sambil menunjuk Xiao Xian yang tengah berdiri sambil menundukkan kepala.

Bagi Xiao Xian hinaan seperti ini sudah menjadi sarapan maupun makan siangnya sejak empat tahun yang lalu.Hanya pada saat malam hari lah ia akan terbebas dari semua hinaan ini.

"Hahaha...., kalau begitu aku tidak jadi berteman dengannya, karena dia adalah Xiao Xian sih Sampah.....!," ucap teman Hua Zhi yang tadi bertanya dengan tertawa terbahak bahak.

Xiao Xian tidak menanggapi ejekan tersebut, pilihan yang terbaik saat ini adalah hanya menundukkan kepalanya saja, "Tolong Minggir, aku hanya ingin kembali ke rumah ku....," ucap Xiao Xian sambil terus menundukkan kepalanya sembari berjalan ke depan berharap Hua Zhi mengabulkan permintaan nya itu.

Nyatanya tidak sama sekali, Hua Zhi menganggap Xiao Xian menantang dirinya dan mengusir dirinya, "Hey... kau sudah sombong sekali ya..., hingga berani mengusir dan memerintah diriku, kalau begitu.....," sebuah Hantaman keran mendarat di pipi sebelah kanan Xiao Xian membuat pemuda malang itu terjatuh hingga beberapa meter.

"Hey... kak Hua kenapa kakak memukuli nya dengan tenaga dalam, sekarang bagaimana ia tidak sadarkan diri....!?," ucap salah satu teman Hua Zhi dengan tubuh yang bergetar, karena menyerang penduduk yang merupakan penduduk yang tinggal di sekte yang sama dengan tenaga dalam, merupakan tindakan kejahatan.

Hua Zhi terlihat berpikir sejenak sebelum memegang pundak temannya itu, "tidak perlu khawatir lagi lupa tidak ada yang melihat kita bukan.Ayo kita pergi dari sini sebelum kita ketahuan....!," Gua Zhi dan teman temannya pun, meninggalkan tempat tersebut.Menyisahkan Xiao Xian yang masih tidak sadarkan diri.

**

Malam pun tiba dan Xiao Xian belum juga kembali,Xiao Ruo yang merupakan ibu dari Xiao Xian merasa cemas takut akan ada hal buruk yang terjadi pada putra satu satunya tersebut.

"Bibi Ruo, ada apa.Di mana Xiao Xian-gege...?," tanya seorang anak perempuan.

Anak perempuan tersebut adalah Hua Xueer,ia adalah teman masa kecilnya Xiao Xian dan hanya ia lah satu satunya gadis yang berteman dengan Xiao Xian.

Bukan hanya itu saja, Gua Xueer juga merupakan jenius berbakat mudah dengan kemampuan terbaik di antara semua jenius berbakat lainnya, yang lahir senyum setelah Xiao Xian lahir.

Ia menggantikan Xiao Xian sebagai jenius berbakat terbaik di antara yang terbaik.Dengn mencapai Tingkat Raja dengan empat ratus tenaga dalam di saat dirinya masih berumur tujuh tahun.

Karena dirinya merasa terganggu dan tidak ingin menjadi pusat perhatian dan pujian, dirinya pun berhenti untuk berlatih secara giat, di usianya yang sekarang sudah mencapai umur sembilan tahun.Hua Xueer sudah mencapai tingkat Raja dengan empat ratus tiga puluh tenaga dalam.

Sebuah perkembangan yang dapat di katakan sangat lambat.Tetapi walaupun perkembangan nya lambat, nyatanya belum ada jenius berbakat lainnya yang mampu menandingi ataupun melewati bakat yang telah di capai Oleh Hua Xueer.

Xiao Ruo tersadar dari kekhawatiran dan segera melihat ke arah suara yang memanggil dirinya tadi, "Ah... Hua'er, kenapa kamu datang kesini?Bukankah hari ini sudah larut malam.... "

Hua Xueer tidak menjawab Xiao Ruo, ia hanya melihat Ke sekeliling bagian dalam rumah Xiao Ruo, tapi ia tidak menemukan seseorang yang ia cari yaitu Xiao Xian, "Bibi Ruo dimana Xiao Xian-gege, apa ia belum pulang...?," tanya Hua Xueer.

Xiao Ruo tersenyum laku menghampiri gadis kecil tersebut, "Sepertinya Xiao Xian-gege akan pulang terlambat hari ini," ucap Xiao Ruo sambil menatap dan mengelus kepala Hua Xueer.

Hua Xueer tahu bahwa tatapan yang di berikan oleh Bibi Xiao Ruo bukan seperti tatapan yang biasa di berikan kepada dirinya.

"Ada apa bibi Ruo, apa terjadi sesuatu kepada Xiao Xian-gege?," tanya Hua Xueer dengan cemas.

"Bibi juga tidak tahu Hua'er, Xiao Xian-gege biasanya tidak pulang Selarut ini, bibi hanya merasa khawatir saja jika terjadi apa apa dengan dirinya....," Xiao Ruo pun tidak dapat menahan air mata nya, dan sebutir air mata yang di susul dengan tumpahan ia mata pun mengalir deras di kedua belah pipi perempuan paruh baya itu.

Melihat Xiao Ruo hang begitu khawatir dengan Xiao Xian, ia lalu memeluk sebentar Xiao Ruo dan beranjak pergi dari rumah Xiao Ruo.

Ia ingin mencari Xiao Xian dan mengantar dirinya pulang. Ia tidak ingin melihat Bibi Ruo menangis lagi.Apa lagi baru pertama kali ini ia melihat Bibi Ruo menangis seperti tadi.

***

Xiao Xian yang telah sadar merasa sakit pada bagian pipinya yang terkena pukulan dari Hua Zhi.

Ia lalu berdiri dan tidak berjalan pulang terlebih dahulu, karena ia takut jika ibunya melihat luka yang ada di pipinya, ibunya akan menjadi khawatir kepada dirinya.

Dan juga ia merasa malu kepada Hua Xueer, karena selama ini ia bertekad untuk menjadi lebih kuat agar dirinya mampu untuk menyamai dan pantas bersama dengan Hua Xueer.

Ia lalu berjalan ke arah pohon persik besar yang berada tepat di samping sebuah sungai kecil yang indah.Tempat ini lah yang menjadi tempat di mana dirinya duduk dan bersantai untuk melepaskan semua bebannya terhadap semua cobaan yang telah menimpanya selama empat tahun terakhir.

Xiao Xian terus memandangi bulan yang berada di atas langit malam.Cahaya nya begitu terang dan hembusan angin malam yang menyejukkan, perlahan membuat semua beban yang berada di puncak Xiao Xian terbang ke angkasa.

Di dalam hatinya ia berpikir bahwa jika saja dirinya tidak terkena insiden empat tahun yang lalu, pasti sekarang dirinya telah menjadi pendekar terhebat yang ada di dalam Sekte Pedang Surga.

Ia berpikir bahwa dirinya adalah suatu kesalahan pada dunia ini,ia merasa sangat kecewa kepada takdir yang membawa dirinya menuju ke semua penderitaan ini, ia merasa lelah untuk terus membohongi dirinya sendiri, ia merasa muak dengan dirinya yang terus berpura pura merasa kuat di saat dirinya di hina, dikucilkan, dan ditindas Oleh anak anak seumuran dengannya.

"Ayah... apa yang harus aku lakukan...?," tanya Xiao Xian sambil terus menatap ke arah bintang bintang yang mengiasi langit malam.

Ayah Xiao Xian atau yang lebih dikenal dengan Xiao Jun merupakan salah satu tetua terhebat yang berada di dalam Sekte Pedang Surga.

Xiao Jun meninggal pada saat usia Xiao Xian baru menduduki umur tiga tahun, karena terserang penyakit yang mematikan.

Tanpa sadar air mata pun mulai menetes dari kedua plipis mata Xiao Xian.Dirinya sudah merasa tidak kuat lagi akan semua hinaan ini, semua Penindasan ini dan dirinya hanya ingin bermain bersama teman laki laki yang lain seperti anak biasa pada umumnya.

"Benar juga..., aku masih memiliki ibu dan Hua Xueer, mereka adalah keluarga yang hanya aku miliki sekarang, aku tidak boleh menjadi cengeng aku harus menjadi lebih kuat lagi agar bisa melindungi mereka berdua...," ucap Xiao Xian sambil menyeka air matanya agar tidak tumpah lagi ke tanah.

"Hidup memang memiliki sebuah cobaan dan halangan, tetapi jika kita melewatinya dan menghadapinya dengan sabar serta penuh ikhlas maka cobaan tersebut akan berubah menjadi sesuatu yang baik...,"

Mendengar perkataan tersebut, Xiao Xian dengan reflek menoleh kearah belakang.Ia melihat Hua Xueer sedang berdiri di belakang nya dengan kedua pipih yang sudah basah dengan air mata.

Hua Xueer tidak lagi bisa menahan sedih serta haru nya saat melihat Xiao Xiao begitu menderita mengahadapi semua cobaan yang di berikan kepadanya, akan tetapi Xiao Xian belum menyerah bahkan ingin melindungi dirinya serta Bibi Ruo.Hal tersebut lah yang membuat Hua Xueer tidak lagi bisa menahan kesedihannya kepada Xiao Xian.

Lalu Hua Xueer berlari ke arah Xiao Xian dan langsung memeluk tubuh pemuda itu, "Sudah cukup... sekarang Xiao Xian-gege tidak harus melewati dan menghadapi semua ini seorang diri, Hua'er disini selalu bersama dengan Xiao-gege, Hua'er berjanji akan membantu Xiao-gege di saat Xiao-gege memerlukan bantuan Hua'er."

Xiao Xian tidak lagi bisa menahan air matanya untuk tidak jatuh lagi ke tanah, tetapi semua pertahanan nya sekejap diruntuhkan oleh Hua Xueer, air mata pun mengalir di kedua pipi pria itu, "Terima kasih Hua'er... Terima kasih Hua'er.... Terima kasih Hua'er.....!," ucap Xiao Xian berulang kali sambil membalas pelukan Hua Xueer.Ia merasa bahagia karena masih ada seseorang yang masih ingin mendampingi dirinya di saat dirinya dijuluki sebagai Xiao Xian sih sampah.

Setelah menenangkan Xiao Xian, Hua Xueer lalu melepaskan pelukannya dan menarik lengan Xiao Xian hingga lelaki itu berdiri, "ayo kita pulang, Bibi Ruo telah menunggu kepulangan mu...," ucap Hua Xueer sambil tersenyum lembut ke arah Xiao Xian.

Xiao Xian sungguh lupa dengan ibunya yang masih menunggu di rumah, ia kemudian meraih lengan Hua Xueer dan menggendong gadis kecil itu di atas punggungnya, "Ayo kita pulang....!," ucap Xiao Xian lalu melangkah pergi.

Hua Xueer yang masih merasa terkejut atas tindakan Xiao Xian kemudian tersenyum dan mengangguk, "hmm, ayo...!"

Terpopuler

Comments

Lanjutkan

2023-10-24

0

TIAN FENG

TIAN FENG

😅😅😅yg kuat dan sabar ya xhio xian

2021-01-09

1

Leenjau

Leenjau

klo dia kuat nti hrs peghinaan itu d bls

2020-12-02

4

lihat semua
Episodes
1 Ch.1-Prolog
2 Ch.2-Xiao Xian sih Sampah
3 Ch.3-Xiao Xian Sih Sampah ll
4 Ch.4-Pertemuan Dengan Sang Guru
5 Ch.5-Pelatihan Diri
6 Ch.6-Pelatihan Diri ll
7 Ch.7-Turnamen Pedang Surga
8 Ch.8-Pelatihan Tingkat Dua
9 Ch.9-Pelatihan Tingkat Dua ll
10 Ch.10-Pelatihan Tingkat Dua lll
11 Ch.11-Pelatihan Tingkat Dua lV
12 Ch.12-Pelatihan Tingkat Dua V
13 Ch.13-Kembali ke Sekte Pedang Surga
14 Ch.14-Mulainya Turnamen Pedang Surga
15 Ch.15-Mulainya Turnamen Pedang Surga ll
16 Ch.16-Mulainya Turnamen Pedang Surga lll
17 Ch.17-Akhir Dari Turnamen Pedang Surga
18 Ch.18-Pertempuran Sekte Pedang Surga l
19 Ch.19-Pertempuran Sekte Perang Surga ll
20 Ch.20-Mencari Informasi
21 Ch.21-Mencari Informasi ll
22 Ch.22-Xiao Xian Vs Sekte Tengkorak Merah
23 Ch.23-Xiao Xian Vs Sekte Tengkorak Merah ll
24 Ch.24-Xiao Xian Vs Sekte Tengkorak Merah lll
25 Ch.25-Xiao Xian Vs Sekte Tengkorak Merah lV
26 Ch.26-Xiao Xian Vs Sekte Tengkorak Merah V
27 Ch.27-Xiao Xian Vs Liao Hu
28 Ch.28-Xiao Xian Vs Liao Hu ll
29 Ch.29-Xiao Xian Vs Liao Hu lll
30 Ch.30-Akhir dari pertempuran
31 Ch.31-Berlatih Kembali (Kitab Meringankan Tubuh)
32 Ch.32-Berlatih Kembali ll (Kitab Tebasan Naga Surgawi)
33 Ch.33-Berlatih Kembali lll (Kitab Naga Emas)
34 Ch.34-Memulai Perjalanan
35 Ch.35-Pertempuran
36 Ch.36-Pertempuran ll (Last)
37 Ch.37-Misi Penyelamatan
38 Ch.38-Misi Penyelamatan ll
39 Ch.39-Misi penyelamatan lll
40 Ch.40-Misi Penyelamatan lV
41 Ch.41-Misi Penyelamatan V
42 Ch.42-Menuju ke Sekte Teratai Hijau
43 Ch.43-Sekte Teratai Hijau
44 Ch.44-Ling Xue Ying
45 Ch.45-Akademi Lotus Suci
46 Ch.46-Xiao Xian Vs Ling Xue Ying
47 Ch.47-Xiao Xian Vs Ling Xue Ying ll
48 Ch.48-Xiao Xian Vs Ling Xue Ying lll
49 Ch.49-Persiapan Turnamen Tingkat Dua
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Ch.1-Prolog
2
Ch.2-Xiao Xian sih Sampah
3
Ch.3-Xiao Xian Sih Sampah ll
4
Ch.4-Pertemuan Dengan Sang Guru
5
Ch.5-Pelatihan Diri
6
Ch.6-Pelatihan Diri ll
7
Ch.7-Turnamen Pedang Surga
8
Ch.8-Pelatihan Tingkat Dua
9
Ch.9-Pelatihan Tingkat Dua ll
10
Ch.10-Pelatihan Tingkat Dua lll
11
Ch.11-Pelatihan Tingkat Dua lV
12
Ch.12-Pelatihan Tingkat Dua V
13
Ch.13-Kembali ke Sekte Pedang Surga
14
Ch.14-Mulainya Turnamen Pedang Surga
15
Ch.15-Mulainya Turnamen Pedang Surga ll
16
Ch.16-Mulainya Turnamen Pedang Surga lll
17
Ch.17-Akhir Dari Turnamen Pedang Surga
18
Ch.18-Pertempuran Sekte Pedang Surga l
19
Ch.19-Pertempuran Sekte Perang Surga ll
20
Ch.20-Mencari Informasi
21
Ch.21-Mencari Informasi ll
22
Ch.22-Xiao Xian Vs Sekte Tengkorak Merah
23
Ch.23-Xiao Xian Vs Sekte Tengkorak Merah ll
24
Ch.24-Xiao Xian Vs Sekte Tengkorak Merah lll
25
Ch.25-Xiao Xian Vs Sekte Tengkorak Merah lV
26
Ch.26-Xiao Xian Vs Sekte Tengkorak Merah V
27
Ch.27-Xiao Xian Vs Liao Hu
28
Ch.28-Xiao Xian Vs Liao Hu ll
29
Ch.29-Xiao Xian Vs Liao Hu lll
30
Ch.30-Akhir dari pertempuran
31
Ch.31-Berlatih Kembali (Kitab Meringankan Tubuh)
32
Ch.32-Berlatih Kembali ll (Kitab Tebasan Naga Surgawi)
33
Ch.33-Berlatih Kembali lll (Kitab Naga Emas)
34
Ch.34-Memulai Perjalanan
35
Ch.35-Pertempuran
36
Ch.36-Pertempuran ll (Last)
37
Ch.37-Misi Penyelamatan
38
Ch.38-Misi Penyelamatan ll
39
Ch.39-Misi penyelamatan lll
40
Ch.40-Misi Penyelamatan lV
41
Ch.41-Misi Penyelamatan V
42
Ch.42-Menuju ke Sekte Teratai Hijau
43
Ch.43-Sekte Teratai Hijau
44
Ch.44-Ling Xue Ying
45
Ch.45-Akademi Lotus Suci
46
Ch.46-Xiao Xian Vs Ling Xue Ying
47
Ch.47-Xiao Xian Vs Ling Xue Ying ll
48
Ch.48-Xiao Xian Vs Ling Xue Ying lll
49
Ch.49-Persiapan Turnamen Tingkat Dua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!