Perjanjian Bab 3

Pagi ini hari terlihat begitu cerah, tetapi tidak dengan hari yang dijalani oleh Rustini. Hari ini terasa begitu mendung sekali, dia kalut dan juga gundah. Wanita muda itu kini sedang duduk di halaman rumahnya sambil menangis.

Pertama dia sedih karena bapaknya mengalami hal buruk, dia juga sedih karena harus menjadi pemuas dari juragan Bahar. Lebih sedih lagi karena dia tidak berdaya, dia tak bisa melawan.

Malam tadi saja juragan Bahar menikmati bibir Rustini sampai bengkak, wanita itu ketakutan. Baru mengincar bibirnya saja juragan Bahar begitu beringas, lalu bagaimana kalau mengincar tubuhnya, pikir Rustini.

"Nduk! Bude perhatikan dari tadi kok nangis terus? Sedih ya bapak kamu sakit?"

Rustini yang sedang menangis langsung mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya, lalu dia menolehkan wajahnya ke arah suara. Wajah Rustini menjadi sumringah, karena dia melihat ada Sri yang datang.

Sri merupakan kakak perempuan dari Sardi, wanita itu sudah lama merantau di kota menjadi pembantu. Karena sejak muda Sri sudah ditinggal meninggal oleh suaminya, dalam setiap bulannya wanita itu akan mengirimkan uang untuk biaya hidup anak-anaknya.

Namun, kini anak-anaknya sudah besar dan sudah menikah. Sri merasa sudah cukup dia bekerja di kota, tabungannya juga sudah banyak. Dia memilih untuk pulang kampung dan ingin menikmati hidup di kampung.

"Bude! Bude kapan pulang?!" teriak Rustini yang langsung bangun dan berlari untuk memeluk Sri.

Sri tersenyum dan dengan penuh kasih sayang sambil mengusap punggung keponakannya itu, Rustini yang tadi sudah berhenti menangis, kini menangis kembali dengan begitu kencang.

"Bude! Tini kangen, kenapa baru pulang?"

"Sudah jangan nangis, Bude mau melihat keadaan bapak kamu. Kita ke dalam sekalian ngobrol di dalam aja, biar enak."

"Ya," jawab Rustini.

Keduanya akhirnya masuk ke dalam rumah bilik milik Sardi, Sri yang melihat keadaan adiknya sangatlah sedih. Dia tidak menyangka kalau adiknya itu ternyata suka judi dan juga main sabung ayam, karena memang dia terlalu sibuk bekerja di kota untuk membiayai kebutuhan hidup anak-anaknya.

"Harusnya kamu itu jangan seperti itu, Di. Lihat sekarang, keadaan kamu jadi begini." Sri menangis sambil mengusap puncak kepala adiknya.

Cukup lama Sri menangis sambil memarahi adiknya dengan kelembutan, hingga tak lama kemudian Rustini yang merasa galau akhirnya mengajak wanita itu untuk berbicara.

"Ada apa sih? Kok kaya ada yang penting banget?"

Rustini tanpa ragu menceritakan apa yang terjadi terhadap ayahnya, dia juga menceritakan apa yang terjadi terhadap dirinya. Rustini juga menceritakan keinginan dari juragan Bahar, dia merasa tidak sanggup kalau harus menjadi wanita simpanan bagi pria yang merupakan seorang rentenir di kampung halamannya itu.

"Astaghfirullah! Kenapa dia kejam sekali?"

"Iya, Bude. Dia itu jahat banget, bibir Tini juga begini karena ulahnya. Tini rasanya mending mati saja daripada jadi wanita simpanan pria itu," adu Tini.

Sri berpikir dengan begitu keras, rasanya sulit sekali menghadapi juragan Bahar karena hutang dari Sardi begitu besar. Kalaupun dia memberikan semua tabungan miliknya kepada Juragan Bahar, pasti masih sangat kurang.

"Bagaimana kalau begini saja? Kamu jadi pembantu saja di kota, kebetulan ada juragan kaya yang membutuhkan pembantu. Tapi bukan di tempat bekas Bude bekerja, agak jauh sih. Tapi nanti Bude bisa kasih alamatnya, katanya dia butuh banget pembantu."

"Gajinya berapa, Bude? Terus, kalau aku mau tahu kabar Bude sama Bapak gimana?"

"Setara dengan upah pekerja kantoran loh, dua puluh ribu. Kalau untuk berkabar kita bisa saling menulis surat, tinggal ke kantor pos aja untuk mengirimkan suratnya."

"Masya Allah, alhamdulilah kalau gampang untuk berkabar. Alhamdulillah juga kalau gajinya gede banget Bude. Tini mau," ujar Tini antusias.

Walaupun pekerjaan sebagai pembantu itu sangatlah rendah, tetapi itu adalah pekerjaan yang halal. Lebih baik jadi pembantu daripada jadi pemuas napsu.

"Ya, bekerja menjadi pembantu lebih baik daripada menjadi simpanan pria busuk itu."

"Iya sih Bude, lebih baik Tini jadi pembantu saja daripada jadi wanita simpanan dari juragan Bahar. Tapi, bagaimana kalau nanti juragan Bahar datang dan mengamuk? Bagaimana dengan Bapak?"

"Bapak kamu biar Bude yang urus, Bude akan membawa Bapak kamu ke rumah Bude. Untuk DP pembayaran hutang Bapak kamu, kita berikan saja surat tanah rumah dan juga surat tanah kebun kepada juragan Bahar. Sisanya kamu cicil tiap bulan, bagaimana?"

Menurut Sri, jika rumah dan juga kebun milik Sardi dijual pasti akan menghasilkan uang sebesar dua juta rupiah. Walaupun memang sisanya masih kurang banyak, tetapi jika dicicil lama kelam pasti lunas.

"Boleh banget, Bude. Nanti Bude tolong yang ngomong sama juragan Bahar, kalau aku pasti tak boleh."

"Ya," jawab Sri. "Tapi Bude, bagaimana kalau nanti dia nyari Tini ke kota?"

"Bismillah aja, nggak usah mikirin yang aneh-aneh. Semoga saja Allah akan selalu melindungi kamu di manapun kamu berada," ujar Sri.

"Aamiin, tolong rawat Bapak ya Bude."

"Ya," jawab Sri.

Keesokan harinya Sri membawa adiknya ke rumahnya, dia juga mengantarkan Rustini ke terminal untuk pergi ke kota. Rustini begitu bersemangat, dia pergi dengan penuh harapan yang indah. Dia tak lupa menitipkan uang yang diberikan oleh juragan Bahar kepada Sri, agar diberikan kembali uang tersebut kepada sang pemilik.

Berbeda dengan Juragan Bahar, pria itu marah-marah karena Rustini tidak datang menemuinya. Dia yang marah langsung datang ke rumah Sardi, dia lebih marah lagi ketika datang ke rumah Sardi dan tidak ada orang di sana.

"Brengsek! Kenapa rumahnya kosong?!" teriak Juragan Bahar.

Warto yang kebetulan lewat depan rumah Sardi langsung menghampiri Juragan Bahar, lalu pria muda itu pun berkata.

"Maaf, Juragan. Kalau nggak salah dengar Tini pergi ke kota untuk jadi pembantu, sedangkan bapaknya dibawa ke rumah bude Sri."

"Apa?! Kurang ajar!" teriak Juragan Bahar penuh amarah.

Terpopuler

Comments

kaliaa🐈🐈‍⬛👯

kaliaa🐈🐈‍⬛👯

20 ribu itu gaji nya ta tor?

2025-08-15

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳

◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳

Ayo cepat pergi Tini 🏃🏼‍♀️

2025-08-13

0

lihat semua
Episodes
1 Perjanjian Bab 1
2 Perjanjian Bab 2
3 Perjanjian Bab 3
4 Perjanjian Bab 4
5 Perjanjian Bab 5
6 Perjanjian Bab 6
7 Perjanjian Bab 7
8 Perjanjian Bab 8
9 Perjanjian Bab 9
10 Perjanjian Bab 10
11 Perjanjian Bab 11
12 Perjanjian Bab 12
13 Perjanjian Bab 13
14 Perjanjian Bab 14
15 Perjanjian Bab 15
16 Perjanjian Bab 16
17 Perjanjian Bab 17
18 Perjanjian Bab 18
19 Perjanjian Bab 19
20 Perjanjian Bab 20
21 Perjanjian Bab 21
22 Perjanjian Bab 22
23 Perjanjian Bab 23
24 Perjanjian Bab 24
25 Perjanjian Bab 25
26 Perjanjian Bab 26
27 Perjanjian Bab 27
28 Perjanjian Bab 28
29 Perjanjian Bab 29
30 Perjanjian Bab 30
31 Perjanjian Bab 31
32 Perjanjian Bab 32
33 Perjanjian Bab 33
34 Perjanjian Bab 34
35 Perjanjian Bab 35
36 Perjanjian Bab 36
37 Perjanjian Bab 37
38 Perjanjian Bab 38
39 Perjanjian Bab 39
40 Perjanjian Bab 40
41 Perjanjian Bab 41
42 Perjanjian Bab 42
43 Perjanjian Bab 43
44 Perjanjian Bab 44
45 Perjanjian Bab 45
46 Perjanjian Bab 46
47 Perjanjian Bab 47
48 Perjanjian Bab 48
49 Perjanjian Bab 49
50 Perjanjian Bab 50
51 Perjanjian Bab 51
52 Perjanjian Bab 52
53 Perjanjian Bab 53
54 Perjanjian Bab 54
55 Perjanjian Bab 55
56 Perjanjian Bab 56
57 Perjanjian Bab 57
58 Perjanjian Bab 58
59 Perjanjian Bab 59
60 Perjanjian Bab 60
61 Perjanjian Bab 61
62 Perjanjian Bab 62
63 Perjanjian Bab 63
64 Perjanjian Bab 64
65 Perjanjian Bab 65
66 Perjanjian Bab 66
67 Perjanjian Bab 67
68 Perjanjian Bab 68
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Perjanjian Bab 1
2
Perjanjian Bab 2
3
Perjanjian Bab 3
4
Perjanjian Bab 4
5
Perjanjian Bab 5
6
Perjanjian Bab 6
7
Perjanjian Bab 7
8
Perjanjian Bab 8
9
Perjanjian Bab 9
10
Perjanjian Bab 10
11
Perjanjian Bab 11
12
Perjanjian Bab 12
13
Perjanjian Bab 13
14
Perjanjian Bab 14
15
Perjanjian Bab 15
16
Perjanjian Bab 16
17
Perjanjian Bab 17
18
Perjanjian Bab 18
19
Perjanjian Bab 19
20
Perjanjian Bab 20
21
Perjanjian Bab 21
22
Perjanjian Bab 22
23
Perjanjian Bab 23
24
Perjanjian Bab 24
25
Perjanjian Bab 25
26
Perjanjian Bab 26
27
Perjanjian Bab 27
28
Perjanjian Bab 28
29
Perjanjian Bab 29
30
Perjanjian Bab 30
31
Perjanjian Bab 31
32
Perjanjian Bab 32
33
Perjanjian Bab 33
34
Perjanjian Bab 34
35
Perjanjian Bab 35
36
Perjanjian Bab 36
37
Perjanjian Bab 37
38
Perjanjian Bab 38
39
Perjanjian Bab 39
40
Perjanjian Bab 40
41
Perjanjian Bab 41
42
Perjanjian Bab 42
43
Perjanjian Bab 43
44
Perjanjian Bab 44
45
Perjanjian Bab 45
46
Perjanjian Bab 46
47
Perjanjian Bab 47
48
Perjanjian Bab 48
49
Perjanjian Bab 49
50
Perjanjian Bab 50
51
Perjanjian Bab 51
52
Perjanjian Bab 52
53
Perjanjian Bab 53
54
Perjanjian Bab 54
55
Perjanjian Bab 55
56
Perjanjian Bab 56
57
Perjanjian Bab 57
58
Perjanjian Bab 58
59
Perjanjian Bab 59
60
Perjanjian Bab 60
61
Perjanjian Bab 61
62
Perjanjian Bab 62
63
Perjanjian Bab 63
64
Perjanjian Bab 64
65
Perjanjian Bab 65
66
Perjanjian Bab 66
67
Perjanjian Bab 67
68
Perjanjian Bab 68

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!