LUKA MU ADALAH LUKA KELUARGA ONG

" TING"

Bunyi lift di sertai pintu lift terbuka , Menandakan lift telah membawa mereka menuju lantai UGD

Mereka melangkah keluar dari lift dan berjalan menuju ruang UGD

Leo mendorong kursi roda yang diduduki oleh Fransisca

Freddy merangkul bahu ibunya dengan perasaan gundah, cemas serta rasa bersalah kepada Cherry

Franky sedang duduk dikursi tunggu , dengan siku menopang di pahanya dan tangan mencengkram kuat rambutnya

" Kakak...." Fransisca memanggil Franky yang terlihat sangat kacau

Mendengar namanya dipanggil , Franky mengangkat wajahnya

" Adik..."

Franky berdiri lalu memeluk Fransisca dan berjongkok didepan adiknya

" Bagaimana keadaan mu?" tanya Franky dengan mengelus kepala Fransisca

" Aku baik-baik saja kak .... Bagaimana dengan Cherry?" Tanya Fransisca dengan mengelus wajah Franky yang terlihat sangat kusut

" Dokter sedang menanganinya" kata Franky dengan menunduk kepalanya

Liana memegang lengan Franky

" Sayang...." Panggil Liana kepada Franky

Franky mengangkat wajahnya menatap Ibunya lalu berdiri dan langsung memeluk Ibunya

" Bu..." Ucap Franky dengan memejamkan matanya

" Semua akan baik-baik saja" Ucap Liana

Walau Liana tidak tahu apakah akan baik-baik saja atau tidak , karena sejak tadi belum ada satu pun dokter yang keluar dari ruangan tersebut

Namun dia harus menyemangati anaknya agar tidak terpuruk dengan situasi saat ini

" Harusnya aku yang terluka Ibu...Bukan Cherry" kata Franky dengan suara lemah menahan emosi karena luka dalam hatinya

" Jika saja aku berhati-hati disekitar ku , mungkin Cherry tidak akan terluka seperti ini" kata Freddy berkata dengan wajah sedih

Butiran airmata jatuh mengalir di pipi Freddy

" Kalian laki-laki yang tangguh , Seorang wanita berkorban untuk kalian, Kalian tidak boleh terpuruk , tapi kalian berdoa lah untuk kesembuhan Cherry, Bukan menangis seperti ini" Kata Liana memberi semangat pada anak-anaknya

Dokter keluar dari ruangan tersebut

" Keluarga Nona Cherry?"

Tanya suster dengan suara yang lembut

Franky dan Freddy berjalan cepat menghampiri dokter

" Saya suaminya, Bagaimana keadaan istri saya?" Kata Franky

" Maaf Pak , pisau yang ditancapkan dipunggung Nona Cherry mengandung racun yang berbahaya , Sebelumnya belum pernah ada racun seperti ini , Racun ini baru di ujicoba " Jelas dokter tersebut

Franky dan Freddy mengepalkan tangannya mendengar penjelasan dokter

" Dokter, bolehkah saya meminta hasil darahnya?" Tanya Freddy

" Baiklah...Akan saya siapkan" Kata dokter

" Lakukan apapun agar Cherry bertahan hidup" Kata Leo tegas

" Kami akan berusaha mengeluarkan racunnya" kata dokter dan berlalu pergi dari sana menuju ruangan nya

Empat orang suster mendorong brankar dengan kondisi Cherry tak sadarkan diri dari ruangan UGD menuju ruang VVIP

Franky menggengam tangan Cherry sambil berjalan

Beberapa alat medis nampak terpasang di tubuh Cherry

" Pak , Kita akan bawa pasien ke ruang VVIP" Jelas suster kepada keluarga ONG

Keluarga ONG mengikuti suster menuju lift , Dengan satu tangan Franky tetap menggenggam tangan Cherry

" SWEAT BANGET" Kata suster itu dalam hati

" Cowoknya ganteng,tajir dan setia banget.. Beruntung banget ni cewek bisa dapatin penerus pemilik rumah sakit ini" Seru dalam hati suster satunya lagi

Didalam lift , Franky tak berhenti mengusap dan mencium kening Cherry dengan mata terpejam

Sedangkan Freddy sedang memikirkan cara untuk membuat penawar racun tersebut , juga membalas dendam kepada Gary yang telah memberi racun di pisaunya

" Ya...Tuhan , Targetnya aku , Kenapa Cherry yang harus berkorban" kata Freddy dalam hati dengan menggepalkan tangannya

Wajah Fransisca sangat sedih melihat kondisi Cherry

" Jika bukan karena David menusuk ku, mungkin aku bisa menyelamatkan Cherry.. Terima kasih Cherry , Kamu telah banyak berkorban untuk keluarga ONG , LUKA MU ADALAH LUKA KELUARGA ONG , TAK KAN KU BIARKAN MEREKA HIDUP TENANG" Kata Fransisca dalam hati