Apa Aku Salah?

Arumi sedang menyusui putrinya ketika Yudha datang.

"Mas dari mana Rum telpon kok selalu ditolak?" tanya Arumi ketika melihat suaminya datang.

"Ya kerja lah," jawabnya ketus.

"Ini anak kita udah lahir mas," tambah Arumi.

"Udah tahu udah lihat juga," jawabnya ketus. Lalu ia pun masuk ke dalam kamar mandi.

Arumi sama sekali tak menyangka jika Yudha akan berkata seperti itu. Ia pun memilih tak melanjutkan perkataanya, memilih diam dan terus menyusui putrinya.

Pikiran Arumi kacau saat ini, mungkinkah suamiku? pertanyaan itu kembali hadir dibenaknya. Namun ia tetap berusaha menahan kemarahannya.

Yudha keluar kamar mandi dengan baju santai. Langsung mengambil ponselnya, memainkannya, tanpa mau melihat wajah sang putri. Membuat Arumi bingung harus berkata apa.

Arumi beranjak dari duduknya. Dengan sangat hati-hati, berjalan menuju boks bayi dan meletakan bayi tersebut di sana. Lalu setelah itu ia pun mendekati sang suami, duduk di sampingnya dan bertanya, "Mas capek kah?" tanya Arumi baik-baik.

"Apaan sih crewet banget!" jawab Yudha ketus. Seperti muak dengan wanita yang memberinya dua anak ini.

"Maaf," ucap Arumi. Ia pun memilih beranjak dari duduknya dan meninggalkan Yudha. Bukan apa, hanya menghindari keributan.

"Rum, aku mau ngomong sesuatu," ucap Yudha.

Arumi menghentikan langkahnya. Lalu membalikkan badan dan melangkah kembali ke tempatnya semula.

"Mas mau ngomong apa?" tanya Arumi selembut mungkin.

"Sebelumnya aku minta maaf Rum, tapi aku yakin kamu nggak bodoh," ucap Yudha mulai membuka signal- signal keinginan yang ada dibenaknya.

"Mas mau ngomong apa ngomong aja!" balas Arumi menunggu.

"Aku ingin mengahiri ini Rum." Terdengar Yudha menghela napas dalam-dalam.

"Mengahiri apa, Mas?" tanya Arumi masih berusaha menepis prasangka buruk yang beberapa hari ini menghantuinya.

"Aku yakin kamu masih ingat bahwa aku pernah mengatakan padamu bahwa aku tidak bisa mencintaimu. Kamu hanya bisa memiliki ragaku, tapi tidak hatiku. Aku menikahimu hanya karena ibuku menyukaimu. Kini aku lelah Rum berpura-pura baik padamu dan aku muak dengan hidupku," ucap Yudha lantang. Matanya menatap lurus ke plafon kamar mereka.

Arumi melirik sejenak wajah sang suami. Ia melihat air mata Yudha menetes pertanda dia mengatakan apa yang dirasakan oleh hatinya. Arumi terlihat mengambil napas dalam. Sebagai tanda bahwa hatinya teremas sakit.

"Iya Mas, Rum ingat mas pernah mengatakan itu. Maaf aku kira Mas udah bisa terima pernikahan kita. Mengingat ... Mas sangat baik padaku dan mau menyentuhku. Melaksanakan kewajiban Mas sebagai seorang suami. Maaf kalau selama ini aku salah," jawab Arumi berusaha sebisa mungkin menahan sesak di dadanya agar tak meneteskan air mata nakalnya.

"Aku baik padamu karena aku menyadari aku suamimu Rum. Aku hanya ingin melaksankan kewajibanku sebagai suami dan soal anak ibukulah yang terus mendesakku karena dia menginginkan cucu dariku. Kini dia telah mendapatkan kebahagiaannya, dan aku lelah harus menjadi anak yang baik dan patuh, salahkan aku jika aku ingin memilih?" tanya Yudha dengan suara seraknya. Seperti telah lama menahan rasa sakit.

Arumi menyadari sekarang betapa Yudha sangat tersiksa hidup bersamanya.

"Tentu saja tidak Mas. Mas punya hati. Kamu berhak memilih. Aku nggak akan melarangmu untuk memilih," jawab Arumi masih berusaha tenang. Agar Yudha nyaman mengungkapkan rasa ibginnya. Meskipun Arumi tahu hatinya akan hancur dengan kenyataan yang akan ia dengar. Namun apalah daya semua adalah kenyataan yang harus ia terima.

"Apakah kamu marah padaku Rum?" tanya Yudha lagi.

Arumi tersenyum. Tak menunjukkan sedikitpun rasa sedih. Dia ingin menunjukkan pada Yudha bahwa dia wanita yang tegar dan kuat. Arumi kamu pasti bisa, batin wanita ayu ini, menyemangati dirinya sendiri.

"Ya enggaklah Mas, ngapain aku marah. Toh dari awal Mas udah bilang kalau Mas nggak bisa cinta ama aku. Posisi kita sama lagi Mas. Rum hendak balas budi sama papi. Mas hendak bikin bahagia ibuknya Mas. Hubungan kita memang tidak didasari dengan cinta. Ya wajarlah kalau memang harus diahiri. Aku nggak pa-pa Mas. Masnya santai aja. Yang aku mau Mas selalu jujur, mau itu sama aku, anakku atau sama diri Mas sendiri," ucap Arumi. Kembali tersenyum, astaga mau sampai kapan kamu berusaha tegar.

"Rum, aku lelah," ucap Yudha lagi mulai mengeluh.

"Istirahatlah Mas kalau lelah. Jangan paksa tubuh dan pikiranmu bekerja. Biar aku dan bayiku tidur di kamar abang," ucap Arumi, lembut seperti biasa. Jika boleh jujur ini hanya alasan saja sepertinya dia hanya ingin menghindari Yudha dan menagis melampiaskan sesak didadanya.

Yudha pun tak melarang sang istri keluar kamar mereka. Bahkan melihat mereka keluar pun tidak dan sakitnya Arumi menyadari itu. Menyadari jika Yudha memang sungguh-sungguh tak menginginkannya.

***

Di kamar sang putra, Arumi melampiaskan segala sesak yang menyerang dadanya. Menangis dan merenungi segala sesuatu yang pernah terjadi padanya selama ini.

Bayangan masa lalu kelamnya pun ikutan melintas. Bagaimana dia menyaksikan ibunya dipukuli oleh ayahnya. Diusir dari rumah dengan menggendongnya. Arumi takut, akankah kenyataan itu akan terjadi pada dirinya dan anak anaknya.

Arumi mengusap air mata, ketika mendengar pintu kamarnya dibuka oleh seseorang. Arumi berusaha diam Sebab ia tahu yang datang adalah Yudha, pria yang sukses membuatnya terluka.

"Kenapa belum tidur Rum?" tanya Yudha.

Apakah hatimu sudah mati Mas, bagaimana aku bisa tidur jika nasibku di ujung tanduk begini, batin Arumi sesak.

"Barusan gantiin popok adek, Mas," jawab Arum bohong. Wanita ini terlihat berusaha menutupi wajahnya dengan rambut panjangnya.

"Apa kamu udah kasih dia nama?" tanya Yudha, Arumi menggeleng.

"Kenapa?"

Ya Allah apakah suamiku benar-benar buta, Tuhan. Apakah kami memang tak pernah berarti baginya, batin Arumi menjerit sedih.

"Aku berpikir dia masih punya abi, nanti kalau aku asal kasih, takut salah," jawab Arumi. Pelan tapi kata itu sungguh mempunyai makna yang begitu dala. Andai yang diajak berbicara memiliki rasa.

"Kalau kamu mau kasih ya kasih aja Rum ngapain mikirin aku," jawab Yudha lagi.

"Iya nanti Rum kasih!" jawab Arumi. Enggan berdebat dengan seseorang yang telah tertutup mata hatinya. Kemudian ia pun memilih beranjak dari tempat duduknya dan melanjutkan pekerjaannya. Merapikan peralatan baju-baju putrinya dan memasukanya ke dalam tas kecil yang dibawanya dari kamar utama.

Yudha terus memerhatikan apa yang istrinya lakukan. DmEntah mengapa di sudut hatinya, ada sedikit rasa kasihan pada wanita yang tujuh tahun ini telah bertahan mendampinginya. Selama ini Arumi tak pernah menuntut apapun darinya. Apapun yang dia perintahkan selalu dilaksanakan dengan baik, tapi dia juga ingin memilih, dia ingin juga hidup bersama cintanya.

Apa aku salah? batin Yudha.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

dasar bodat kau yudha

2024-04-01

0

LENY

LENY

DASAR LAKI2 GAK TAHU DIRI BLM TENTU DESI BAIK SETIA KAYAK ARUMI. NNT BARU NYESAL LHO. SAMPE GAK PERHATIAN SAMA ANAK KANDUNG YG BARU LAHIR BENER2 BUKAN MANUSIA INI MAH.

2023-05-11

0

Eko Priyosantoso

Eko Priyosantoso

Aduh thor... kenapa sih buat cerita yg kejam gini thor. Aku cuma baca aja nagis bombay thor. 😭😭😭

2023-04-17

0

lihat semua
Episodes
1 Berkumpul Keluarga Besar
2 Berusaha Positif Thinking
3 Rencana Yudha
4 Apa Aku Salah?
5 Kejujuran Yudha
6 Luka Arumi
7 Berusaha Berdamai Dengan Keadaan
8 Kesabaran Arumi
9 Goyahnya Hati Yudha
10 Kegalauan Yudha
11 Kegalauan Yudha (2)
12 Info Mengejutkan
13 Mencari Kebenaran
14 Kekecewaan Seorang Kakak
15 Rencana Mereka
16 Curahan Hati Arumi
17 Tangisan Penyesalan (POV Yudha)
18 Rindu Itu Berat Bukan
19 Yudha Gelisah Arumi Tenang
20 Masa Sulit
21 Kelicikan Desi
22 Bertemu kenalan lama
23 Ganjalan Dihati
24 Masih Kalah Cepat
25 Terpuruk
26 Berusaha Bangkit
27 Titik Terang
28 Ternyata Aku Sangat Kejam
29 Terima Konsekuensi
30 Menuju Pujaan Hati
31 Hampir Saja
32 Menumpahkan Kerinduan
33 Kemarahan Arumi
34 Dicuekin
35 Puncak Kesabaran Yudha
36 Curhat With Mr. Deka
37 Pelajaran Buat Yudha
38 Bimbang
39 Kecemburun Yudha
40 Pertengkaran menggemaskan
41 Keluguan Ditya Jawaban Kecemburuan Yudha
42 Kegelisahan Yudha
43 Terjebak Siasat Musuh
44 Menyusun Strategi
45 Namanya Juga Cinta
46 Cinta Dalam Diam
47 Cinta Dalam Diam (2)
48 Ternyata
49 Nasib Desi
50 Kebaikan Hati Yudha
51 Fakta Mengejutkan
52 Malu Tapi Mau
53 Pria Menyebalkan Aku mencintaimu
54 Mencoba Memperbaiki Kesalahan
55 Bukti Ketulusan Yudha
56 Kesungguhan Yudha
57 Diakui Didepan Publik
58 Aku Wanita yang Berhak Atasnya
59 Membuktikan
60 Kesepakatan Yudha dan Arumi
61 Musibah Tak Terduga
62 Sahabat Sejati
63 Sebuah Kebenaran
64 Shock
65 Ratu Drama Patah Hati
66 Ratu Drama Vs Wanita Rubah
67 Yudha Ketemu
68 Dalamnya Hati Siapa yang tau
69 Arumi Enggan Mengalah
70 Berfikirlah Dewasa
71 Hukuman Buat Arumi
72 Tertipu
73 Keganasan Deren
74 Pertemuan Mengharukan
75 Desi Cinta Yudha Sampai Gila
76 Indahnya Jatuh Cinta
77 Gadis Itu
78 Berusaha Menepis Perasaan
79 Mengenang Masa Lalu
80 Kembali Bikin Ulah
81 Kedatangan Sahabat
82 Pergerakan Rahasia
83 Tak Tik Deren DKK (dan kawan kawan)
84 Ternyata
85 Duel Maut
86 Bukan Salah kamu
87 Kekasih Hati
88 Yunita Koma
89 Kepolosan Arumi
90 Aku Iklas Mencintaimu
91 Keluarga Kandung Vero
92 Jalan Terbaik
93 Keputusan Bersama
94 Aku Bahagia Bersamamu (End)
95 Cinta Untuk Kalian
96 #HSBM Season 2 Pernikahan Tanpa Restu
97 #HSBM season 2 Tamu Tak Diundang
98 #HSBM Season 2 Ujian Apa Lagi Ini
99 #HSBM Season 2 Pembicaraan Dewasa
100 #HSBM Season 2 Surat Perjanjian
101 #HSBM season 2 Mengikuti Alur
102 #HSBM season 2 Tidak Mempan
103 #HSBM Season 2 Yunita Mulai Merintis Usaha
104 #HSBM Season 2 Ini Belum Apa Apa
105 #HSBM Season 2 Salah Lagi
106 #HSBM Season 2 Aneh
107 #HSBM Season 2 Cemburu
108 #HSBM Season 2 Menjalankan Aksi
109 #HSBM Season 2 Sedikit tahu
110 #HSBM Season 2 Mungkinkah Aku Salah Menilai
111 #HSBM Season 2 Si pengendali Keadaan
112 #HSBM Season 2 Menuju Kebenaran
113 #HSBM Season 2 Terungkapnya Sebuah Kebenaran
114 #HSBM Season 2 Pelajaran Berharga
115 #HSBM Season 2 Ketegasan Oma Rose
116 #HSBM Season 2 Ketakutan Yunita
117 #HSBM Season 2 Kegelisahan Robet
118 #HSBM Season 2 Namanya Saja Hati
119 #HSBM Season 2 Harus Pandai Jaga Diri
120 #HSBM Season 2 Kebaikan Hati Deren
121 #HSBM Season 2 Terbongkarnya Rahasia Besar
122 #HSBM Season 2 Terbongkarnya Rahasia Besar (2)
123 #HSBM Season 2 Kalah Cepat
124 #HSBM Season 2 Terpuruk
125 #HSBM Season 2 Sang Pemilik Hati
126 #HSBM Season 2 Saling Terbuka
127 #HSBM Season 2 Saling Terbuka (2)
128 #HSBM Season 2 Berusaha Saling Mengerti
129 #HSBM Season 2 Pesona Sang Duda
130 #HSBM Season 2 Pagi Yang Indah
131 #HSBM Season 2 Hidayah Untuk Deren
132 #HSBM Season 2 Hadiah Terindah (end)
133 Pengumuman
134 PERMINTAAN MAAF SANG PENULIS
135 KARYA BARU
136 Karya Baru
137 Rekomendasi Author
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Berkumpul Keluarga Besar
2
Berusaha Positif Thinking
3
Rencana Yudha
4
Apa Aku Salah?
5
Kejujuran Yudha
6
Luka Arumi
7
Berusaha Berdamai Dengan Keadaan
8
Kesabaran Arumi
9
Goyahnya Hati Yudha
10
Kegalauan Yudha
11
Kegalauan Yudha (2)
12
Info Mengejutkan
13
Mencari Kebenaran
14
Kekecewaan Seorang Kakak
15
Rencana Mereka
16
Curahan Hati Arumi
17
Tangisan Penyesalan (POV Yudha)
18
Rindu Itu Berat Bukan
19
Yudha Gelisah Arumi Tenang
20
Masa Sulit
21
Kelicikan Desi
22
Bertemu kenalan lama
23
Ganjalan Dihati
24
Masih Kalah Cepat
25
Terpuruk
26
Berusaha Bangkit
27
Titik Terang
28
Ternyata Aku Sangat Kejam
29
Terima Konsekuensi
30
Menuju Pujaan Hati
31
Hampir Saja
32
Menumpahkan Kerinduan
33
Kemarahan Arumi
34
Dicuekin
35
Puncak Kesabaran Yudha
36
Curhat With Mr. Deka
37
Pelajaran Buat Yudha
38
Bimbang
39
Kecemburun Yudha
40
Pertengkaran menggemaskan
41
Keluguan Ditya Jawaban Kecemburuan Yudha
42
Kegelisahan Yudha
43
Terjebak Siasat Musuh
44
Menyusun Strategi
45
Namanya Juga Cinta
46
Cinta Dalam Diam
47
Cinta Dalam Diam (2)
48
Ternyata
49
Nasib Desi
50
Kebaikan Hati Yudha
51
Fakta Mengejutkan
52
Malu Tapi Mau
53
Pria Menyebalkan Aku mencintaimu
54
Mencoba Memperbaiki Kesalahan
55
Bukti Ketulusan Yudha
56
Kesungguhan Yudha
57
Diakui Didepan Publik
58
Aku Wanita yang Berhak Atasnya
59
Membuktikan
60
Kesepakatan Yudha dan Arumi
61
Musibah Tak Terduga
62
Sahabat Sejati
63
Sebuah Kebenaran
64
Shock
65
Ratu Drama Patah Hati
66
Ratu Drama Vs Wanita Rubah
67
Yudha Ketemu
68
Dalamnya Hati Siapa yang tau
69
Arumi Enggan Mengalah
70
Berfikirlah Dewasa
71
Hukuman Buat Arumi
72
Tertipu
73
Keganasan Deren
74
Pertemuan Mengharukan
75
Desi Cinta Yudha Sampai Gila
76
Indahnya Jatuh Cinta
77
Gadis Itu
78
Berusaha Menepis Perasaan
79
Mengenang Masa Lalu
80
Kembali Bikin Ulah
81
Kedatangan Sahabat
82
Pergerakan Rahasia
83
Tak Tik Deren DKK (dan kawan kawan)
84
Ternyata
85
Duel Maut
86
Bukan Salah kamu
87
Kekasih Hati
88
Yunita Koma
89
Kepolosan Arumi
90
Aku Iklas Mencintaimu
91
Keluarga Kandung Vero
92
Jalan Terbaik
93
Keputusan Bersama
94
Aku Bahagia Bersamamu (End)
95
Cinta Untuk Kalian
96
#HSBM Season 2 Pernikahan Tanpa Restu
97
#HSBM season 2 Tamu Tak Diundang
98
#HSBM Season 2 Ujian Apa Lagi Ini
99
#HSBM Season 2 Pembicaraan Dewasa
100
#HSBM Season 2 Surat Perjanjian
101
#HSBM season 2 Mengikuti Alur
102
#HSBM season 2 Tidak Mempan
103
#HSBM Season 2 Yunita Mulai Merintis Usaha
104
#HSBM Season 2 Ini Belum Apa Apa
105
#HSBM Season 2 Salah Lagi
106
#HSBM Season 2 Aneh
107
#HSBM Season 2 Cemburu
108
#HSBM Season 2 Menjalankan Aksi
109
#HSBM Season 2 Sedikit tahu
110
#HSBM Season 2 Mungkinkah Aku Salah Menilai
111
#HSBM Season 2 Si pengendali Keadaan
112
#HSBM Season 2 Menuju Kebenaran
113
#HSBM Season 2 Terungkapnya Sebuah Kebenaran
114
#HSBM Season 2 Pelajaran Berharga
115
#HSBM Season 2 Ketegasan Oma Rose
116
#HSBM Season 2 Ketakutan Yunita
117
#HSBM Season 2 Kegelisahan Robet
118
#HSBM Season 2 Namanya Saja Hati
119
#HSBM Season 2 Harus Pandai Jaga Diri
120
#HSBM Season 2 Kebaikan Hati Deren
121
#HSBM Season 2 Terbongkarnya Rahasia Besar
122
#HSBM Season 2 Terbongkarnya Rahasia Besar (2)
123
#HSBM Season 2 Kalah Cepat
124
#HSBM Season 2 Terpuruk
125
#HSBM Season 2 Sang Pemilik Hati
126
#HSBM Season 2 Saling Terbuka
127
#HSBM Season 2 Saling Terbuka (2)
128
#HSBM Season 2 Berusaha Saling Mengerti
129
#HSBM Season 2 Pesona Sang Duda
130
#HSBM Season 2 Pagi Yang Indah
131
#HSBM Season 2 Hidayah Untuk Deren
132
#HSBM Season 2 Hadiah Terindah (end)
133
Pengumuman
134
PERMINTAAN MAAF SANG PENULIS
135
KARYA BARU
136
Karya Baru
137
Rekomendasi Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!