Bab. 2. Misi Menghidupkan Kebun

Cowok itu duduk rapi, wajahnya tenang tapi sorot matanya gelisah. Ia menoleh ketika mendengar suara langkah mendekat, dan nyaris berdiri saat melihat perempuan itu menarik kursi tanpa basa-basi.

Perempuan itu menjulurkan tangan. “Maaf, kenalkan. Aku adiknya Aylara. Namaku Tari Nayaka Ghazali putrinya pak Ghazali almarhum. Tapi panggil Nayaka aja, nggak usah ribet.”

Arslan mengerjap dua kali. Tangannya sempat ragu menyambut. “Kamu bukan Aylara?”

Nayaka menyandarkan punggung ke kursi, santai. “Ya bukan lah. Masa gue seglowing itu? Aylara tuh kakak gue, cewek kalem penyayang bunga. Tapi dia nggak bisa datang hari ini.”

Arslan menatapnya makin heran. “Jadi kenapa kamu yang datang?”

Nayaka mengangkat alis, masih dengan gaya nyantai. “Karena kakak gue udah punya cowok, Dok. Udah nempel kayak perangko, nggak bisa dilepas. Jadi ya demi menghormati orang tua dan nggak mau ngecewain perjodohan keluarga, gue disuruh gantiin.”

Arslan mendadak kaku. “Gantiin… maksudnya?”

Nayaka menyeringai. “Yaa siapa tahu cocok. Kan katanya lo juga susah banget dijodohin. Jadi keluarga kita bikin eksperimen. Siapa tahu lo nggak cocok sama Aylara, tapi justru cocok sama versi bar-bar-nya.”

Arslan menatapnya takjub. “Versi bar-bar?”

“Yup. Perawat UGD, shift malam, doyan ayam geprek level 10, dan jujur sampai kadang nyakitin. Tapi asli nggak neko-neko. Jadi kalau dokter masih berharap Aylara yang muncul, gue pamit sekarang. Tapi kalau mau ngobrol dulu, ya udah, kita coba duduk kayak dua orang waras.”

Arslan diam beberapa detik, sebelum akhirnya menarik napas. “Baiklah. Duduk aja dulu Nayaka.”

Arslan menatap gadis di depannya seolah baru saja didiagnosis dengan penyakit langka. Tangannya masih menggenggam cangkir kopi yang entah kenapa sekarang terasa terlalu panas.

“Aku maaf, kamu Nayaka?” tanyanya pelan, seolah butuh verifikasi ulang dari Tuhan langsung.

Nayaka menyandarkan punggung ke kursi, menyilangkan kaki dan menyesap air lemonnya santai.

“Iya, masa Raisa,” jawabnya tanpa ekspresi bersalah. “Kaget ya? Kirain yang datang cewek kalem berkerudung, pinter masak, bibir tipis, rajin nonton kajian?”

Arslan menelan ludah. “Ehm nggak juga. Cuma di foto kamu beda.”

“Ya ampun,” Nayaka menepuk jidatnya sendiri, “emangnya cowok-cowok di Tinder pada mirip aslinya? Gile lo.”

Arslan tersenyum kaku. Perempuan ini tajam. Bukan cuma mulutnya, tapi juga logikanya. Dan entah kenapa, walau mulutnya seperti granat aktif, dia cantik.

“Tapi jujur ya, aku suka wajah lo,” lanjut Nayaka. “Kalo nggak impoten, mungkin udah gue seret ke KUA.”

“Bisa tolong jangan ngomong itu keras-keras?” bisik Arslan panik, melirik ibu-ibu di meja sebelah yang mulai curi dengar.

Nayaka cengar-cengir. “Santai dong. Itu kan fakta. Gue udah baca semua riwayat lo dari Bu Gita. Lengkap. Bahkan skripsi lo tentang fertilitas pria juga aku baca.”

Arslan memejamkan mata sesaat. “Kamu selalu se-blak-blakan ini?”

“Gue nggak suka muter-muter. Kalau lo rusak, ya bilang. Kalau gue niat bantu, ya gue benerin. Gue bukan cewek yang hobi disembunyikan di belakang pintu. Kalau nikah sama lo, semua harus jelas. Termasuk masa depan ‘kebun’ lo.”

Arslan hampir menumpahkan kopinya. “Kebun?”

“Lo ngerti maksud gue.”

Arslan mendesah panjang. Untuk pertama kalinya dalam 31 tahun hidupnya, dia merasa seluruh sistem imun mentalnya kalah telak oleh seorang perempuan.

Tapi ada yang menarik. Alih-alih mundur, dia merasa cukup dibuat penasaran.

Dokter Arslan menatap ke arah jendela kafe, berusaha menyusun kata-kata. Kedua tangannya yang biasa cekatan di ruang bedah kini malah gemetar tak tentu arah di atas meja.

Ia akhirnya berkata pelan, tanpa menatap Nayaka, "Kenapa kamu setuju menikah dengan pria seperti aku ini?"

Nayaka mengangkat alis, sambil mengaduk minumannya, santai.

"Pria seperti lo tuh yang kayak gimana dulu?"

Arslan menelan ludah. “Aku perfeksionis. Kaku. Nggak pandai bersosialisasi. Dan yang paling penting aku impoten, Nayaka.”

Keheningan menggantung sebentar. Tapi Nayaka justru menyandarkan punggung dan memiringkan kepala, menatap Arslan dengan ekspresi setengah geli setengah iba.

"Loh? Terus kenapa? Lo pikir gue dateng kesini cuma pengen urusan ranjang doang?"

Arslan menatap Nayaka, terkejut.

“Dengerin ya, Dok. Gue bar-bar, iya. Tomboy, jelas. Tapi gue bukan cewek kosong yang nggak punya isi kepala. Hidup gue udah sering digampar kenyataan. Gue tahu yang namanya cinta dan rumah tangga itu bukan soal ranjang doang.”

Ia bersandar lebih dekat, menatap mata Arslan lurus-lurus.

“Lo impoten, terus? Emangnya gue normal-normal banget? Kadang pas jaga UGD gue nangis sendiri di kamar mandi, ngerasa hidup nggak adil. Tapi gue bangkit lagi. Karena gue tahu orang rusak pun masih bisa dicintai.”

Arslan masih bungkam.

Nayaka mengangkat bahu.

“Kalau lo bisa jujur kayak gitu sebelum dinikahin, berarti lo punya keberanian. Dan gue suka orang yang berani ngaku kelemahan. Justru lebih gampang gue sayangin ketimbang yang sok jago tapi penipu.”

Ia menyesap minumannya. “Lagipula Dok impoten bukan akhir dunia. Yang penting kan hatinya masih bisa berdetak.”

Arslan menunduk, senyum kecil muncul di sudut bibirnya. Untuk pertama kalinya, ia merasa ditatap bukan sebagai proyek gagal, tapi sebagai manusia.

Arslan menatap gadis di hadapannya dengan sorot mata tajam tapi tidak penuh kebencian. Tangannya menangkup cangkir kopi yang mulai dingin, suaranya datar namun tegas.

“Kamu menarik juga,” ujarnya tanpa basa-basi.

Nayaka menaikkan satu alis, lalu bersandar ke kursi. “Ya iyalah. Udah cantik, gratis ongkir pula,” celetuknya santai.

Arslan tetap serius. “Tapi aku mau lihat selama seminggu ke depan apakah kamu akan tetap di sini atau malah batalin semua ini. Karena aku akan lakukan beberapa hal yang mungkin bikin kamu ilfeel, muak, atau bahkan mundur.”

Ia menatap lurus, tajam tapi tidak bernada menantang lebih ke menekan.

“Sengaja,” sambungnya pelan, “karena aku masih belum percaya ada perempuan waras yang mau nikah dengan laki-laki kayak aku. Aku nggak cuma impoten. Aku perfeksionis, kontrol freak, keras kepala, dan nggak bisa basa-basi.”

Nayaka menyipitkan mata. “Jadi lo bakal nyiksa gue tujuh hari buat nguji mental? Gila sih,” ujarnya pelan. Tapi matanya berbinar bukan marah justru tertantang.

Arslan mengangguk. “Kalau kamu bertahan, aku kasih satu permintaan. Apapun misalnya uang, rumah, mobil, bahkan rumah sakit kecil kalau kamu mau.”

Nayaka tiba-tiba tertawa, tawanya ringan tapi bukan main-main. Ia mencondongkan tubuh ke meja, menatap Arslan dengan senyum tipis.

“Lo kira gue ikut audisi istri impoten demi hadiah? Gila ya,” katanya sambil geleng-geleng. “Kalau tujuh hari itu ujian lo, ya udah gas. Tapi abis itu giliran gue yang kasih tantangan balik.”

Arslan terdiam, jelas tak menyangka.

Nayaka melanjutkan, suaranya tetap santai tapi nada bicaranya berubah lebih rendah, dalam, dan tulus.

“Kalau gue bisa bikin lo berfungsi lagi normal bukan cuma secara medis, tapi juga batin dan kepala lo yang udah keburu pesimis itu lo mau kasih apa?”

Arslan membatu, tak menyangka perempuan ini bisa mengimbangi bahkan membalik permainannya. Tapi yang keluar hanya satu kalimat pendek, pelan tapi jelas.

“Kamu yakin?” ujarnya.

Nayaka mengangguk sambil tersenyum nyengir.

“Gue ini perawat, Dok. Urat malu gue udah tipis. Urat kasihan udah putus. Tapi gue tahu cara ngurusin pasien keras kepala kayak lo. Lagian,” ucapnya, lalu menyender ke kursi, “mungkin Tuhan kasih lo impoten biar bisa ketemu cewek bar-bar kayak gue.”

Arslan menatapnya lama. Untuk pertama kalinya, ia tidak ingin buru-buru mengakhiri kencan buta itu.

Karena Nayaka, di balik kelakuannya yang ceplas-ceplos, menyimpan keberanian yang jarang ia temui bahkan di ruang operasi.

Dan mungkin hanya Nayaka yang cukup gila untuk bertahan dalam ‘eksperimen’ i

Terpopuler

Comments

mimief

mimief

teruuus
kalau verifikasi nya berhasil dijawab sama tuhan langsung ngeriii donk
kan outo metong🤣🤣🤦

2025-09-06

0

mimief

mimief

wkwkwkwk.seru seru

2025-09-06

0

Nabila Syarif

Nabila Syarif

sudah kagum

2025-08-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Rencana Perjodohan
2 Bab. 2. Misi Menghidupkan Kebun
3 Bab. 3. Tantangan Pertama Dr.Arslan
4 Bab. 4
5 Bab. 5
6 Bab. 6. Double Date
7 Bab. 7. Cinta Sepihak
8 Bab. 8. Layu
9 Bab. 9. Tekad Nayaka
10 Bab. 10. Masih Jaim Padahal Cinta
11 Bab. 11 Bentuk Pembelaan Diri
12 Bab. 12. Terlambat
13 Bab. 13. Dipercepat
14 Bab. 14. Hancur Berantakan
15 Bab. 15. Polisi Muda vs Dokter Galau
16 Bab. 16. Galau Berubah Senyuman
17 Bab. 17. Nobar
18 Bab. 18. Calon Kakak ipar
19 Bab. 19. Dendam Karena Cinta
20 Bab. 20. Meremehkan Dokter Bedah
21 Bab. 21. Obsesi Bukan Cinta
22 Bab. 22. Digrebek Dokter Umum
23 Bab. 23. Lamaran Nyeleneh
24 Bab. 24. CEO Baru EM Corp
25 Bab. 25. Obsesi Bodoh
26 Bab. 26. Ekor Belut Jantan
27 Bab. 27. Sembuh ataukah Cuma Ilusi
28 Bab. 28. Nikmati Masa Belum Sah
29 Bab. 29. Acara Menuju Halal
30 Bab. 30. Acara Sakral Yang Ditunggu
31 Bab. 31. Kegedean
32 Bab. 32. Unboxing Absurd
33 Bab. 33. Kebahagiaan Pengantin Baru
34 Bab. 34. Obsesi Sahabat
35 Bab. 35 Baby Queena
36 Bab. 36. Kedatangan Tamu Tak Diundang
37 Bab. 37. Hubungan Yang Terlupakan
38 Bab. 38. Rahasia Elvina
39 Bab. 39. Hancur Berantakan
40 Bab. 40. Kemarahannya Sang Dokter
41 Bab. 41. Darurat
42 Bab. 42. Semakin Genting
43 Bab. 43. Murka
44 Bab. 44. Panik
45 Bab. 45. Kepanikan Arslan
46 Bab. 46. Hubungan Rayhan dan Elvina
47 Bab. 47. Kepasrahan Arslan
48 Bab. 48. Tidak Mungkin
49 Bab. 49. Sama-sama Egois
50 Bab. 50. Ketahuan
51 Bab. 51. Ketegangan
52 Bab. 52. Ketakutan Arslan
53 Bab. 53. Tak Mau Kehilangan
54 Bab. 54. Perebutan Hak Asuh
55 Bab. 55 Keputusan Final
56 Bab. 56. Langkah Pertama Baby Queena
57 Bab. 57. Doa dan Harapan
58 Bab. 58. Kehebohan Bumil
59 Bab. 59. Ngidam
60 Bab. 60. Suasana Haru Bahagia
61 Bab. 61. Panik Plus Heboh
62 Bab. 62. Kepanikan Semua Orang
63 Bab. 63. Hanya..
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab. 68
69 Bab. 69
70 Bab. 70
71 Bab. 71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab. 1. Rencana Perjodohan
2
Bab. 2. Misi Menghidupkan Kebun
3
Bab. 3. Tantangan Pertama Dr.Arslan
4
Bab. 4
5
Bab. 5
6
Bab. 6. Double Date
7
Bab. 7. Cinta Sepihak
8
Bab. 8. Layu
9
Bab. 9. Tekad Nayaka
10
Bab. 10. Masih Jaim Padahal Cinta
11
Bab. 11 Bentuk Pembelaan Diri
12
Bab. 12. Terlambat
13
Bab. 13. Dipercepat
14
Bab. 14. Hancur Berantakan
15
Bab. 15. Polisi Muda vs Dokter Galau
16
Bab. 16. Galau Berubah Senyuman
17
Bab. 17. Nobar
18
Bab. 18. Calon Kakak ipar
19
Bab. 19. Dendam Karena Cinta
20
Bab. 20. Meremehkan Dokter Bedah
21
Bab. 21. Obsesi Bukan Cinta
22
Bab. 22. Digrebek Dokter Umum
23
Bab. 23. Lamaran Nyeleneh
24
Bab. 24. CEO Baru EM Corp
25
Bab. 25. Obsesi Bodoh
26
Bab. 26. Ekor Belut Jantan
27
Bab. 27. Sembuh ataukah Cuma Ilusi
28
Bab. 28. Nikmati Masa Belum Sah
29
Bab. 29. Acara Menuju Halal
30
Bab. 30. Acara Sakral Yang Ditunggu
31
Bab. 31. Kegedean
32
Bab. 32. Unboxing Absurd
33
Bab. 33. Kebahagiaan Pengantin Baru
34
Bab. 34. Obsesi Sahabat
35
Bab. 35 Baby Queena
36
Bab. 36. Kedatangan Tamu Tak Diundang
37
Bab. 37. Hubungan Yang Terlupakan
38
Bab. 38. Rahasia Elvina
39
Bab. 39. Hancur Berantakan
40
Bab. 40. Kemarahannya Sang Dokter
41
Bab. 41. Darurat
42
Bab. 42. Semakin Genting
43
Bab. 43. Murka
44
Bab. 44. Panik
45
Bab. 45. Kepanikan Arslan
46
Bab. 46. Hubungan Rayhan dan Elvina
47
Bab. 47. Kepasrahan Arslan
48
Bab. 48. Tidak Mungkin
49
Bab. 49. Sama-sama Egois
50
Bab. 50. Ketahuan
51
Bab. 51. Ketegangan
52
Bab. 52. Ketakutan Arslan
53
Bab. 53. Tak Mau Kehilangan
54
Bab. 54. Perebutan Hak Asuh
55
Bab. 55 Keputusan Final
56
Bab. 56. Langkah Pertama Baby Queena
57
Bab. 57. Doa dan Harapan
58
Bab. 58. Kehebohan Bumil
59
Bab. 59. Ngidam
60
Bab. 60. Suasana Haru Bahagia
61
Bab. 61. Panik Plus Heboh
62
Bab. 62. Kepanikan Semua Orang
63
Bab. 63. Hanya..
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab. 68
69
Bab. 69
70
Bab. 70
71
Bab. 71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!