تسعة عشر

...Pengertian Khitbah Atau Lamaran Dan Tata Cara Sesuai Sunah....

Dalam Agama Islam, Kedua calon pasangan akan menjalani proses Khitbah. Biasanya hal itu dilakukan sebelum resmi menikah.

Pengertian Khitbah?

...Menikah merupakan impian dari semua pasangan. Setiap prosesnya pun harus dijalani sesuai dengan tuntutan agar menjadi berkah....

1. Pengertian

...Arti Khitbah Adalah prosesi lamaran dimana pihak keluarga calon mempelai pria bersilahturahmi ke rumah calon mempelai wanita. Dalam pertemuan itu, Keluarga calon mempelai akan mengutarakan ke inginan mereka....

Berdasarkan keterangan Imam Al-Mawardi dalam kitab Al-Ahwi Al-Kabir ( Beirut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyyah, 1999 ) Juz IX, Hal. 163, Khitbah Sunnah untuk dilakukan oleh kedua calon pasangan.

قَالَ الْمَاوَرَّدِيُّ : اغْلَمْ أَنَّ خُتْطْبَةَ

النَّكَاحِ قَبْلَ الْخِطْبَةِ سُنَّةٌ مُسْتَحَبَّةُ

Arti nya : Imam Al-Mawardi berkata : " Ketahuilah bahwa khutbah nikah sebelum acara lamaran itu itu hukumnya Sunnah "

2. Tata Cara

...Tata Cara Khutbah sesuai dengan Sunnah Nabi Muhammad Saw, Yakni dengan membaca dengan hamdalah. Kemudian, Menyebut pujian kepada Allah, Shalawat untuk Rasulullah Saw....

^^^Setelah itu disunnahkan juga untuk membaca Asyhaduala illahailallah wahdahula syarikalah waashaduana muhammadan Abduhu warasuluhu' Ketika melakukan prosesi Khitbah.^^^

Hal ini berdasarkan catatan Imam Al-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar. Arab :

يُستحبّ أن يبدأالخا طبُ بالحمدلله والثناء عليه والصّلاة على رسول الله ( صلى الله عليه وسلم ) ويقول : أشهدُأن لا إلهَ إلّا اللّه وحدَه لاشريك له، وأشهدُ أنّ محمداًعبدُهُ ورسوله، جئتكم راغباًفي فتاتكم فُلا نة .

Artinya : Di sunnah kan seseorang yang melamar ( Baik diri sendiri atau wakilnya ) Membaca hamdalah, Menyebut pujian pada Allah, Shalawat untuk Rasulullah shalallahu'alaihi wa salam. Setelah itu. Bacalah Asyhaduala illahailallah wahdahula syarikalah waashaduana muhammadan Abduhu warasuluhu'. Kami datang kepada bapak untuk melamar putri bapak.

...----------------...

Acara Lamaran pun telah tiba, Aisyah yang sedang gerogi tingkat dewa, sedangkan kedua sahabat nya malah terus-terusan menggoda nya. Yang sedang di goda enggak bisa ngapa-ngapain karena lagi di hias tak tanggung-tanggung keluarga Wiratama memanggil Mua yang biasanya menghias para artis-artis terkenal. " Syah, Kamu yang pengin lamaran kok akunya yang kebelet p**** ya hehehe "

" Kamu ini, Nab... Jangan begitulah. Tapi, kaya nya bibir aku juga kering karena suasana ini "

" Haduh... Kalian berdua ini ya, Mending kalian keluar aja sana! Aku ngambek sama kalian "

" Eh Enggak kok, Enggak lagi hehehe "

" Iya, Syah. Janji deh enggak nakal lagi? Tapi, Kalau aku nakal, Kamu boleh tuh jewer telinga Zaynab "

" Ish... Mana bisa begitu! "

" Bisa, Ya kan? Syah ... "

" Hem... Kaya nya bisa tuh hihihi "

Tok tok tok

Suara ketokan pintu itu membuyarkan ke tiga sahabat yang tadinya sedang asik bercanda.

Shafiah pun berjalan mendekati pintu lalu ia membuka nya. " Oh, Ibu. Sebentar lagi Aisyah siap kok, Bu "

" Kamu ini, Tahu aja ibu mau tanya apa? " Sambil mengelus rambut yang tertutup jilbab itu.

" Hihihi tahu lah, Bu "

" Ya sudah, Kalau sudah siap ajak Aisyah turun kebawah ya. Soalnya pihak yang laki-laki sudah dekat "

" Iya, Ibu. Nanti Shafiah dan Zaynab, Yang akan membawa Aisyah untuk turun ke bawah "

" Ya sudah, Kalau gitu Ibu kebawah dulu, ya Sayang "

" Siap-siap, Bu "

30 Menit kemudian, Rombongan keluarga Al Farizi pun datang tepat di depan pintu rumah dari keluarga Wiratama. Ayah dan semua keluarga jauh dari Aisyah datang ke depan untuk menyambut ke datangan rombongan. " Assalamualaikum wr.wb "

" Wa'alaikumsalam wr.wb. Eh... Keluarga besan sudah sampai "

" Iya, Maaf ya. Saya sedikit terlambat "

" Gak papa, Keluarga besan. Yang penting selamat sampai sini, Mari-mari... Semuanya, Silahkan masuk " Ucap Ayah Aisyah sambil merangkul bahu dari sang sahabat.

" Iya, Iya. Ayo Mbak, Silahkan masuk " Sambil menggandeng tangan sang besan perempuan.

" Iya, Mbak " ucap Ummi Sholeh sambil membalas dengan senyuman.

Acara Khitbah pun segera di mulai, Di sini yang akan menjadi MC nya adalah Pakde dari Aisyah yang memang kakak dari sang Ibu satu-satunya. " Assalamualaikum wr.wb "

" Wa'alaikumsalam wr.wb "

" Pertama-tama, Saya ucap kan kepada Bapak Ibrahim ( Dari pihak perempuan ). Sekaligus menanyakan maksud kedatangan keluarga Bapak Husien Al Farizi ( Dari pihak Laki-laki ).

" Di persilahkan kepada pihak laki-laki yaitu Bapak Surip dari pihak laki-laki untuk memberi sambutan dan menyampaikan maksud kedatangan dan tujuan serta memperkenalkan keluarga besar Bapak Husien Al Farizi yang hadir. "

Bapak Surip tidak hanya memilihkan tanggal pernikahan saja. Namun, ia ikut Andil pada acara lamaran malam ini.

" Assalamualaikum wr.wb. Pertama-tama, Saya ucapkan terima kasih, Kepada Bapak MC dari pihak perempuan. Disini saya mau memperkenalkan ini adalah Ayah Husein Al Farizi dan di sebelah nya ada Ibu Rahma Sari Al Farizi, Dan yang duduk di sebelah sana adalah Muhammad Sholeh Al Farizi. Baiklah, Saya akan mempersingkat waktu, Saya beserta keluarga besar dari Al Farizi ingin meminang kan seorang akhwat yang bersedia menemani di kala susah mau pun senang selalu bersama, Maksud saya meminang untuk menjadi istri seorang Muhammad Sholeh Al Farizi, Yang akan selalu mendampingi nya menuju jalan Allah "

Setelah 1 jam acara sakral itu dilaksanakan, maka tiba lah masa dimana kedua pasangan itu saling menukarkan cincin.

" Syah? Cepetan, Pakaikan di jari ustadz kamu itu... Kalau enggak mau biar aku aja deh yang pasang " ujar Zaynab

" Kamu ini Nab, Ngawur aja kalau bicara. Ini itu bukan acara lamaran nya kamu, Tahu! "

" Ish... Aku mana suka tahu, "

" Heh! Alasan aja Lo ini Nab "

" Ustadz... Kita pakai sendiri-sendiri saja ya? " pinta Aisyah

Dan Sholeh pun mengangguk kan ucapan dari Aisyah. " Ais... Kesempatan telah hilang, Parah lu Syah, " Kompor Zaynab

" Kesempatan langka, Kenapa? Kamu tolak sih Syah, "

" Lagian, Kalau di paksa belum tentu ustadz nya mau pegang-pegang yang bukan muhrim "ujar Aisyah kepada 2 teman-temannya yang sedari tadi ribut di belakangnya.

Sholeh pun tersenyum mendengar kata-kata Aisyah. Namun, perkataan dari Aisyah tidak sepenuhnya salah. " Eh iya ya... Aku baru ingat, hehehe "

Setelah memakai cincin, mereka berdua di paksa oleh pihak keluarga perempuan untuk mengambil gambar. Karena ini hanya sekali untuk satu kehidupan.

Walaupun sedikit ada pemaksaan. Namun, Sesi pengambilan foto Khitbah seorang Aisyah Zahrani binti Ibrahim Wiratama dengan seorang laki-laki bernama Muhammad Sholeh Al Farizi bin Husein Al Farizi.

Acara pun berlangsung dengan hikmat dan penuh haru. " Selamat ya dek, Kamu akhirnya... Balep Kakak... " tangis haru yang di tunjukkan Faishal pun pecah ketika sang ibu dan ayah ikut berkumpul memeluk putrinya.