...****************...
...Toko Emas Mulia Indah 2...
Tiba lah di tempat yang ingin mereka kunjungi. " Mari, Ustadz. Saya duluan... "
" Na'am, Ukhti. Silahkan, Masuk terlebih dahulu... "
Setelah Aisyah masuk dari parkiran menuju kasir penjual emas, Dan di saat Sholeh hendak mengikuti Aisyah dari belakang tiba-tiba suara Abdul, Menghentikan langkah kaki nya. " Ustadz, Saya boleh ikut masuk kan? "
" Mari, Dul... Saya hampir saja lupa tidak baik kalau cuma jalan berdu'a dengan yang bukan muhrim nya "
" Huh, Untunglah saya mengagetkan dengan secara cepat. Kalau sedikit lambat, Mungkin?-Ustadz, Sudah berada di belakang Ukhti Aisyah tadi... "
" Iya, Dul? Untung saja, Ana tadi membawa Ente tadi, Dul. Untuk ikut bersama Ana "
" Iya Ustadz, Untung saja "
Di dalam Toko Emas Aisyah tengah di tanya-tanya oleh Koko Koko penjual Emas.
" Bagaimana... Lu orang mau beli yang mana? "
" Tunggu sebentar ya, Koh... "
" Haiya... Lu orang sebenarnya, Jadi beli atau tidak ko? "
" Jadi, Koh... Cuma, Orang yang mau beli kan belum datang ke sini. Jadi, Koko sabar dulu ya... Tunggu yang beli kan datang? "
" Baiklah, Kalau begitu saya layani pelanggan yang lain dulu Ha... "
" Siap-siap, Koh. Silahkan "
' Mana ini ustadz dan temannya belum juga masuk? apa jangan-jangan mereka enggak jadi beli ya? ' batin Aisyah
Sekitar 10 menit Aisyah menunggu kedatangan dari Sholeh dan Abdul namun tak kunjung muncul juga batang hidungnya.
" Haiya... Berapa lama lagi nak tunggu... Atau Lu orang mau tipu-tipu saya ho? "
" Oh, Enggak-enggak Ko... Saya enggak ada maksud tipu-tipu kok, Koh "
Sambung Aisyah kembali.
" Sebentar lagi ya, Koh? "
" Baiklah, Saya akan tunggu sebentar lagi ha... "
" Oke, Koh "
Setelah 2 menit pertanyaan dari Koko penjual Emas, Akhirnya Sholeh dan Abdul pun muncul juga batang hidungnya. " Kalian dari mana saja sih? " Tanya Aisyah
" Maaf, Ukhti. Ini semua salah saya? Saya tadi kebanyakan makan jengkol eh enggak tahunya kena diare, Masih mending sekarang bisa mampet "
" Ya ampun, Jadi karena ini sampai telat? Saya sampai di katain mau tipu-tipu loh ya gara-gara Ustadz sama kamu Dul, Yang telat datangnya " Cerocos Aisyah yang sedang meluapkan uneg-uneg nya.
" Sudah, Selesai... Ukhti? "
" Huffft... Astagfirullah alladzhim... Iya, sudah. Mari kita langsung saja pilih cincin nya "
Aisyah pun melihat-lihat cincin-cincin yang berada di etalase. Sebenernya ia tidak mau yang terlalu mewah bahkan ia melihat Kaling yang sangat indah dan menurutnya tidak terlalu besar. Namun, Ia urungkan niatnya untuk membeli kalung tersebut karena yang di butuh kan sekarang ialah sebuah cincin couple' yang akan ia pakai untuk acara lamaran. " Haiya... Lu orang... Beneran jadi beli ho "
' Oh, sepertinya kamu naksir kalung itu juga ya ukhti. Nanti Ana akan balik lagi untuk membelinya ' Batin Sholeh yang memang melihat gerak-gerik dari Aisyah yang sedari tadi melihat terus kearah etalase kalung yang tepat di hadapan mata pembeli.
" Iya, Koh. Kami jadi beli, Lihat ini kami sudah membawa uang nya " Ujar Abdul sambil menunjuk kan sling bag kecil yang ia pegang di tangan nya.
" Haiya... Jadi lu bertiga, Mau cari apa ha? "
" Bukan bertiga, Koh? Tapi, Untuk mereka berdua. Tunjukkan cincin untuk pertunangan serta khusus Pernikahan nya juga ya, Koh? "Ujar abdu, Yang sedari tadi sibuk sendiri.
" Siap-siap, Saya cari kan dahulu ha? Ujar si Koko sambil membenarkan kaca matanya yang melorot.
Koko itu pun pergi mencari cincin yang di bicara kan Abdul. " Ini dia cincin pertunangan yang sangat cocok untuk kalian, ha "
(Pov. Maaf ye.. Ini emang kesukaan Author yang Simple Simple tapi cantik hehehe...)
"Wah ini beneran bagus, Koh... Gimana? Kalau menurut Ukhti dan Ustadz? "
" Iya, Itu bagus " Ucap Sholeh dan Aisyah secara bersamaan.
" Nah kan... Bungkus aja ya, Koh... "
" Siap-siap, Untuk mas kawin nya, Silahkan di pilih mau yang mana? "
" Ko, Boleh tidak tunjukkan cincin bentuk hati? "
" Oh, Bentuk hati ya? Sebentar ya saya, Ambilkan dahulu "
Si Koko langsung memeriksa etalase dan mencari cincin bentuk hati. " Nah, Ini ada bentuk hati. Tapi, tinggal satu "
Sholeh dan Abdul hanya memerhatikan Aisyah yang sedang memilih cincin.
" Gak apa, Koh... Yang penting ada " Aisyah pun langsung memakai cincin tersebut di jari tengah nya.
" Ustadz, Saya pilih yang ini saja " Sambil memamerkan cincin yang tersemat di jari nya kepada Sholeh.
" Iya, Terserah Ukhti saja "
" Oh, Iya... Cincin untuk ustadz mana? "
" Sebenernya laki-laki tidak boleh menyerupai wanita, Ukhti. Mungkin hanya satu cincin pertunangan saja, Yang saya pakai "
" Ya sudah. Koh, Tolong bungkusin itu semua ya? Yang bayarin ustadz ini ya, Koh "
Aisyah pun membereskan ponsel serta sapu tangan yang ia bawa karena hari sedang terik.
" Loh, Ukhti mau kemana? Kok malah rapi-rapi kan barang nya? "
" Mau pulang, Mas Abdul "
" Sudah, Dul. Biar kan, Ukhti Aisyah pulang. Mungkin ia capek "
" Lagian ya kan urusannya udah clear kan ya, Ustadz? Jadi, saya pulang dulu. Ustadz dan Abdul. Saya duluan ya Assalamualaikum wr.wb "
" Wa'alaikumsalam wr.wb "
...****************...
...Kediaman Wiratama...
" Assalamualaikum wr.wb "
" Wa'alaikumsalam wr.wb. Dek, Kamu kok pulang nya telat? "Interogasi seorang kakak terhadap adek nya pun melayang
" Apaan sih, Kak! "
" Kamu itu loh, Bentar lagi menikah. Kok malah keluyuran "
" Ya ampun, Kak. Aku tuh tadi beli cincin di Mulia Indah 2, Kalau enggak percaya? Kakak boleh tanya sama yang ngajak "
" Betul. Apa yang di bilang Aisyah, Kak "Suara Ibu yang datang tiba-tiba langsung menyambar perdebatan antara 2 saudara itu.
" Loh... Kok Ibu, Tahu sih? "
" Ya, Tahulah. Kan Ayah mu nelpon Ibu... Sudah-sudah lebih baik adek istirahat ke kamar aja ya "
" Tapi, Bu ... "
" Baiklah, Bu. Aisyah masuk dahulu "
Aisyah pun pergi menaiki tangga lalu ia segera masuk dan membersihkan badan, Sedangkan sang kakak masih saja memberondong pertanyaan kepada sang Ibu.
" Enggak ada kata 'Tapi' sudah lah Kak, Lebih baik kamu kembali saja ke kantor. Kasihan Ayah, Pasti sekarang ia sedang kewalahan menangani investor-investor itu sendirian "
" Baiklah, Bu. Faishal pergi ke kantor lagi, Assalamualaikum wr.wb "
Faishal memang sering pulang ke rumah hanya untuk makan masak kan orang rumah, Karena dia percaya bahwa Sesuatu yang di masak dan di oleh di rumah sendiri itu akan nampak lebih enak dan lezat serta tak kalah sehat dan bergizi. " Wa'alaikumsalam wr.wb "
" Faishal, Faishal. Bagaimana... Kalau Aisyah sudah nikah, Kamu pasti akan merasa kesepian nanti "
^_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
🌙Huma✨️
like 💚💚
2020-10-18
2
Lestari Lestari Lestari
aku ikutan mampir lah😊
2020-10-17
0
Kukur Kepompong
Lanjut terus Thor💪💪💪
bomnya sudah balik..hehhe
salam dari SEMATA WAYANG
2020-10-16
0