" Kak Faishal " Panggil Aisyah
Masih belum sadar juga Faishal, Aisyah pun terpaksa menginjak kaki sang Kakak.
Tuggghh ( Prov. Author : Anggap saja seperti itu ya hehehe )
" Aduh ... Dek, Kenapa kamu injak kaki Kakak sih? "
" Habisnya Kakak di tanya malah bengong, Bae "
" Ya sorry deh sorry... "
" Sudah... Waktunya kita makan dulu, setelah itu boleh deh kelahi lagi. Kan tenaga nya sudah Full " Goda sang Ibu
" Baiklah, Bu "
...****************...
Kegiatan Aisyah di pagi hari seperti biasanya, Ia akan berangkat mengajar ke sekolah.
" Ibu, Kakak kemana? Kok enggak kelihatan ya? "Sambil membuat bekal untuk ia bawa ke sekolah.
" Oh, itu... Kakak mu tadi pagi sudah berangkat, Katanya ada temu meeting dengan para investor kak. Kamu bungkus apa tuh, Dek? "
" Hehehe... Ini Bu, Aisyah mau bawa untuk bekal ke sekolah " Sambil menunjuk kan karya sandwich buatannya
" Tumben kamu bekal, Dek? Dek, Kalau ibu lihat-lihat... Sepertinya enak ya? Bikinin sekalian juga ya buat Ibu sama Ayah ya, Dek? "
" Oke siap, Ibuku Sayang "
Aisyah pun mengambil sayur dan beberapa lembar roti dan langsung membuatkan sandwich seperti miliknya. " Ibu, Ini sudah selesai. Aisyah berangkat dulu ya, Bu? "
" Loh? Nggak, Mau menunggu Ayah mu dulu dek? "
" Hem... Kayanya Nggak sempat deh, Bu? Soalnya Aisyah hari ini lagi ada jam piket, Bu? Oh ya? Bu, Aisyah hari ini pengen bawa motor aja deh, Bu? Takut telat soalnya "
" Ya sudah, Kalau begitu berangkat lah? Nanti, Ibu sampai kan kepada Ayah mu"
" Ya sudah, Bu. Aisyah berangkat dulu, Assalamualaikum wr.wb "
" Wa'alaikumsalam wr.wb "
...****************...
Tiba di Sekolah Ahmadi, Aisyah pun di sambut oleh Ibu-ibu guru yang sedang mengantar anaknya. " Eh... Ibu guru, baru datang toh? "
" Iya nih, Bu. Saya ada piket, Jadi saya berangkat agak pagi "
" Berarti sama dong? Sama anak saya, Kata Fadia dia ada piket hari ini... Jadi deh minta anter saya pagi-pagi "
" Bagus itu, Bu. Artinya anak Ibu, Sangat bertanggung jawab "
" Iya, Bu. Semoga semakin tahun, Bisa menjadi anak yang dewasa "
" Insya Allah, Bu. Oh Iya, Bu? Saya ke dalam dulu ya, Assalamualaikum wr.wb "
" Iya... Iya, Bu. Silahkan? Saya juga mau beli nasi kuning di depan sana, Wa'alaikumsalam wr.wb "
Aisyah pun menaruh motornya di parkiran khusus guru. Dan disana Aisyah pun bergegas turun dari motornya. Dari kejauhan, Aisyah melihat staf kebersihan yang sudah tua mengangkat sekardus penuh buku buku yang sudah usang " Pak Tohri, Tunggu "
" Eh... Bu Rani? Ada apa ya, Bu " sambil menurunkan kotak yang berisi buku-buku itu ke lantai.
" Enggak? Nggak, ada apa-apa kok " Ucap Aisyah sambil membungkuk kan badan nya
" E...Eh... Ibu? Jangan, Bu. Itu udah usang dan berdebu, Bu? "
Dengan cepat Aisyah mengangkat tumpukkan buku itu. Sebelum pak Tohri, melarangnya.
" Mana? Yang berdebu, Pak? Mau di taruh dimana ini, Pak? "
" Ibu? Itu kotor, Bu " Cegah sekali lagi oleh Pak Tohri
" Udah. Nggak apa-apa, Pak? Ini dari tadi Aisyah tanya loh Pak? Di taruh dimana ini? "
" Itu di letakkan di gudang, Bu "
" Ya sudah, Antari Saya kesana ya? Pak "
" Baiklah, Bu. Jika ibu Aisyah tidak keberatan, Mari saya antar "
" Bapak? Kalau sama saya, Jangan sungkan ya? Pak "
" Iya, Bu Aisyah "
Tanpa disadari Aisyah, Sholeh sudah memperhatikan Aisyah dari jauh, karena pagar sekolah itu terbuat dari kayu, jadi semua orang yang melihat ke arah sekolahan, Pasti akan terlihat. ' Gadis itu masih sama seperti yang terakhir kali bertemu, tetap suka menolong, ke sesama manusia yang membutuhkan bantuannya ' batin Sholeh
Tiba-tiba suara and menghancurkan pandangan Sholeh, terpaksa ia melanjutkan perjalanannya. " Ustadz? Apa kita bisa lanjutkan, Perjalanan? "
" Boleh, Dul. Mari kita lanjutkan perjalanan kita ketempat Si Mbah, Dul? Kata Ummi mereka yang akan mencari tanggal bagus untuk pernikahan "
" Baik, Mari kita menuju ke rumah si Mbah "
Sampai didepan rumah si Mbah, yang di maksud oleh Abdul. " Kulo nuwun, Mbah? Assalamualaikum wr.wb " ( Saya Permisi, Mbah? Assalamualaikum )
" Eh... Putu ku dugi, Mangga mlebet? Le "
Titah sang Mbah Estri menyeruh kedua cucu nya untuk masuk kedalam rumahnya ( Eh... Cucu ku datang, Mari masuk? ( kamu laki-laki )"
Abdul dan Sholeh pun mengikuti si Mbah masuk, dengan secara perlahan sambil memeluk sang Mbah. " Pripun kabare, Mbah? " ( Gimana kabarnya? Mbah )
" Nggih, makatane. Mbah ya sampun sepuh dados asring pisakit " ( Ya, Begitulah. Mbah kan sudah tua, Jadi sering sakit )
" Niki Mbah. Nyuwun ngapunten Mbah? Mbah wonten kintunan sangking Ummi karir kangen Mbah. " ( Iki Mbah? Maafin ya Mbah. Ini ada titipan dari Ummi, Katanya untuk Mbah )
" Nggih aksami? Kok ewed-ewed semukawis, Ummi mu punika? " ( Ya ampun, Kok pakai repot-repot segala Ummi mu ini?
" Sami-sami, Mbah. Loh? Mbah Kakung ten pundi Mbah? "tanya Abdul ( Sama-sama, Mbah Lanang ke mana Mbah?
" Kae Ning mburi, golek kayu dienggo masak sego. " ( Itu?-di belakang, cari kayu bakar masak nasi )
" Nyuwun pengapunten Mbah. Kulo Dateng mriki, nggadahi maksud ngatur si Mbah Kakung kalian Mbah Putri sekalian sepados ngrawohi wonten acara lamaranipun Sholeh. " ( Mohon maaf, Mbah? Saya datang kesini, dengan maksud mengundang Mbah Laki dan Mbah Perenpuan, Untuk datang ke acara lamarannya Sholeh )
" Loh? Sampun arep rabi to kowe le? Oleh bojo sangko ngandi? " ( Loh? Sudah mau nikah aja, kamu? Dapat perempuan dari mana? Le )
" Dereng pulokrami Mbah? Nambi acara lamaranipun, Mbah. Menawi Allah mengijinaken kito bade enggal dipun menikahken. " ( Belum menikah, Mbah? Masih baru acara lamarannya saja, Mbah? Jika Allah Mengijinkan, Kami akan segera menikah. Kita manusia hanya bisa berencana saja, Mbah? )
...****************...
Aisyah pu menaruh buku-buku itu di tumpukkan buku, yang sudah tak layak untuk di pakai. " Pak? Ada lagi, Yang bisa saya bantu? "
" Aduh, Bu. Enggak usah, Bu? Biar saya saja, Nanti baju Ibu, Kotor lagi "
" Hehehe... Enggak masalah kok, Pak? Kalau kotor ya tinggal cuci aja lagi, Hehehe... " Ujar Aisyah, Sambil memberikan sedikit debu di baju seragamnya.
" Saya... Yang merasa tidak enak, Bu? "
" Ya sudah... Saya kedepan lagi ya, Pak? Assalamualaikum wr.wb "
" Iya, Bu. Silahkan? Wa'alaikumsalam wr.wb "
...****************...
Setelah selesai mengunjungi Mbah Surip sama Mbah Ginah, dan menyampaikan kedatangannya, Sholeh dan Abdul pun segera pulang. " Ustadz, Kita kemana lagi? "
" Kita kembali saja ke pesantren, Hari ini ada jadwal dikte hafalan Al-Qur'an, Untuk para anak-anak santri putra, Dul "
^_^
Terima kasih dek Nurena 🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Efrida
skip bhs jwnya lgsg bc sub indonya aja 😅.
2021-05-26
0
nurena🌸
itu bahasa jawanya kurang pas thor .klau menurut saya .saya asli jogja .
mungkin author pakai translate jadi kurang pas . bisa diperbaiki lagi thor .
semangat 💪
2021-01-21
1
Fitria Azzahra
kok pake bhs jawa, authority asli mn y kak....
2021-01-15
0