" Sekarang ya Aisyah, Buatkan secangkir teh "
" Iya, Bu. Kalau begitu, Saya Permisi dulu Ibu-ibu, Ustadz, Kak? Kamu mau kopi juga dan? ... "
" Saya Abdul, Mbak "
" Ah iya, Mas Abdul kopi atau teh? "
" Saya kayak biasa, Minum teh mbak di rumah ustadz Sholeh "
" Iya ukhti, Abdul juga kayak biasa minum teh di rumah saya "
" Na'am, Ustadz. Kak Faishal, Mau kopi atau teh? "
" Seperti biasa, Dek "
" Okelah, Kalau begitu Aisyah kebelakang dulu "
Pada saat Aisya ke belakang untuk membuatkan minuman untuk para lelaki, Ibu-ibu berpamitan untuk pulang karena mau hujan petir. " Ibu Siti, Saya sama Mira. Pamit dulu ya? Sepertinya cuaca sedang tidak mendukung "
" Loh, Kok cepat sekali sih, Jeng? "
" Iya, Bu Siti. Saya pamit dulu ya, Bu "
" Eh... Ibu Mira, Tunggu! Saya mau pulang juga "
" Eh... Mau pulang semua kah ini? "
" Iya, Bu Siti "
" Ya sudahlah kalau begitu terima kasih ya, Ibu-ibu semuanya yang telah sempat mendatangi 'Gubug' saya ini "
' Gubug apa nya? Ini mah kastilnya Cinderella 'batin Bu Mira
' Ya ampun Bu Siti, Rumah bagus seperti ini saja masih di bilang 'Gubug' lalu yang menurut ibu Siti rumah beneran itu kaya apa? 'batin ibu Siti
" Assalamualaikum wr.wb. Kami pulang dulu, Bu "
" Iya Ibu-ibu, Hati-hati di jalan "
Ibu Siti, pun memanggil bibi Ijah. Untuk membantunya menyimpan piring dan gelas gelas kotor. " Permisi ya? Nak Ustadz? "
" Na'am, Ibu. Silahkan? Ibu apa boleh saya berjalan-jalan di halaman rumah ini? "
" Silahkan, Nak Ustadz. Kak? Kamu tolong temani Ustadz Sholeh berkeliling ya, Nak? "
" Iya, Bu "
" Terima kasih, Bu. Tapi, Saya bisa kok jalan sendiri "
" Baiklah, Nak Ustadz. Terserah Nak Ustadz saja, Gimana baiknya? "
" Kalau begitu, Saya permisi kedepan dulu, Antum Faishal "
" Tadz? Saya perlu ikut tidak, Ustadz? "
" Tidak usah, Dul. Ente cukup temani Antum Faishal saja disini, Ane keluar dulu ya Akhi Assalamualaikum wr.wb "
" Nah, Benar itu. Kamu disini saja, Abdul. Masa saya sendirian? Disini, "
" Wa'alaikumsalam wr.wb "
Setelah Ustadz Sholeh, Mendapatkan izin ia langsung berjalan kemudian Aisyah pun datang dengan membawa nampan berisi 3 cangkir berisi teh dan kopi. " Assalamualaikum, Aisyah kembali lagi... hihihi "
" Wa'alaikumsalam "Abdul dan Faishal pun menjawab salam sambil menoleh kearah Aisyah
" He'eh ... Loh, Loh, Loh? Kok cuma Mas Abdul sama Kak Faishal aja sih? Ibu-ibu dan Ustadz Sholeh nya, Kemana? "
" Itu... Dek,,, Ustadz nya lagi berkeliling rumah kita, Dek "
" Iya, Bener Mbak Aisyah. Ustadz Sholeh nya lagi ke keliling jalan-jalan "
Aisyah hanya ber"Oh" ria sambil manggut-manggut dan ia pun mulai tersadar " Lha? Terus tehnya, Gimana? Siapa yang minum? "
" Ya kamu anter aja lah, Dek? "
" Ya ya ya... Kenapa aku kak? " sambil menyilang kan kedua tangannya kedada sambil memicingkan matanya kearah Faishal.
Kemudian otak Faishal pun kumat, Mulailah ide-ide jahil yang ada dalam otaknya untuk mengerjai sang adik. " Kamu pilih, Ingin disini sama Abdul maksud Kakak temani Abdul berbincang disini? Atau ... "
Dengan cepat Aisyah pun menyetujui perkataan sang kakak." Oke, Oke. Aisyah, Yang akan antar ke Ustadz Sholeh nya sendiri. Aisyah, Kesana dulu. Assalamualaikum "
" Walaikumsalam wr.wb " Abdul
" Wa'alaikumsalam, Hahaha... Lucunya juga kamu? Dek "
" Hah? Ada apa Bang? Eh saya boleh ya manggil Abang? "
" Iya, Boleh. Itu saya senang saja, Kalau mengerjai adik tunggal saya? Hihihi... "
" Oh, Jadi begitu? Saya enggak punya Adik sih, Jadi enggak tahu rasanya punya adik. Saya dari kecil sudah hidup di jalanan, Sampai suatu hari saya bertemu dengan Alab dan Ummi dari Ustadz Sholeh, Dan mereka langsung mengangkat saya sebagai anak mereka menjadi yang ke dua, Mereka sangat baik sama saya Mas. Saya beruntung bisa bertemu beliau, Orang tua saya meninggal dalam tabrak lari dan nyawa mereka tidak tertolong " Abdul pun menunduk seketika, Karena ia teringat? Akan sosok kedua orang tuanya, Yang tiba-tiba terlintas di benak Abdul.
" Sabar ya, Mas Abdul. Semua yang ada di dunia ini sudah di atur, Jadi jangan bersedih. Mungkin saja? Mas Abdul, Tidak bisa ketemu bertemu dan berkumpul dengan mereka. Mungkin ada saatnya nanti jika sudah di Jannah, Mas Abdul bisa berkumpul dan kalian bisa bertemu. Mungkin saat ini, Kalian dipisahkan dan itu akan sedikit membuat Mas Abdul sedih. Tapi, Kalau mas Abdul tidak melawati fase ini? Mungkin saja Mas Abdul sekarang tidak bisa mengenal Ibu dan Ayah Ustadz Sholeh "
...****************...
Ditempat lain, Aisyah masih sibuk dengan secangkir teh yang ia bawa untuk sang Ustadz. Tap tap tap " Assalamualaikum wr.wb. Maaf mengganggu, Ustadz. Saya, Kesini hanya untuk memberikan ini saja, Silahkan di minum. Saya Permisi dulu Ustadz, Assalamualaikum "
" Walaikumsalam wr.wb. Sekali lagi, Terima kasih tehnya. Saya tidak menyangka, Bahwa kita akan bertemu Lagi, "
Aisyah yang memang sudah berbalik badan langsung menoleh kembali ketika mendengar kata-kata dari Ustadz Sholeh. " Iya, Saya pun juga tidak menyangka "
" Apa artinya, Kita berjodoh? "
" Maaf, Ustadz. Saya rasa... Anda Sendiri pun tahu, Jika jodoh, umur, dan semua yang berhubungan dengan berlangsungnya kehidupan seorang umat itu sudah di tulis sebelum kita ada di dalam kandungan Ibu kita "
" Wah... Ternyata, Anda juga tahu tentang ajaran Islam? "
" Saya tahu, Walau hanya sedikit. Tetapi, Saya akan melaksanakannya dengan senang hati. Karena perintah Allah adalah hal terpenting dari segalanya "
" Bagaimana? Jika Saya, Memang jodoh dari seorang Aisyah? "
" Saya tidak tahu soal itu Ustadz... Jika benar memang seperti itu, Saya pun akan menerimanya karena Allah. Walau Saya, Sudah menolak 100× Atau pun 1000× pun Saya rasa itu akan sia-sia. Kalau memang suratan takdir seorang Aisyah Zahrani akan menikah dengan seorang Ustadz, Maka hal itulah yang akan terjadi. Karena, kekuasaan Allah itu begitu besar, Manusia dan Umat hanya bisa berserah akan takdir yang diberikan oleh sang kuasa "
" Saya salut akan jawaban yang Ukhti, Berikan? Ngomong-ngomong apa Ukhti akan menerima pinangan dari seseorang yang profesinya seorang Ustadz dan pengurus pesantren ini? "
" Apa? Apa, Maksud dari perkataan ustadz barusan?-Saya tidak mengerti "
" Oh, Jadi pak Ibrahim? Belum memberi tahukan nya pada mu Ukhti? "
" Memberi tahu kan, Apa? To the point aja deh Ustadz, Saya orangnya gak suka bertele-tele "
" Aku lah seseorang yang akan di jodohkan oleh Pak Ibrahim dengan mu "
" Apa? Anda tidak sedang main-main kan Ustadz? "
" Buat apa saya main-main? Seorang Ustadz Itu, Anti akan memainkan hati seseorang Ukhti "
^_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
𝐙⃝🦜𝐅❣️𝐙☠ᵏᵋᶜᶟ𒈒⃟ʟʙᴄ
wah......... p ustadz to the point 💪💪
2022-03-23
0
Rinjani
sipp
2022-01-27
0
Bagus Effendik
Rudi & Rindu
2021-03-08
0