" Ibu-ibu, Ustadz nya jangan di goda terus. Nanti dia enggak mau datang lagi loh kekomplek ini "
Para ibu-ibu pun berbicara.
" Eh, jangan dong Bu? Kan sayang Bu, kalau kami enggak bisa lihat ustadz yang tampannya kebangeten gini Bu Siti "
" Haduh Ibu-ibu ini, Hati-hati jatuhnya zina mata loh "
" Eh iya iya Bu "
" Ya sudah, Jangan berdebat lagi. Sebentar ya Ibu-ibu, Anak saya masih memanggil kakak nya "
" Iya. Bu Siti. Enggak apa-apa kok "
5 menit kemudian.
" Assalamualaikum Ibu-ibu, Maaf ya lama ya menunggu saya dan kakak Saya? "
" Oh, Enggak kok nak Aisyah "
" Dek?-dimana kakak kamu Dek? "
" Sebentar lagi, Bu "
Tap tap tap
" Itu dia kakak, Bu " tunjuk Aisyah pada sang Ibu
" Oh iya, Itu dia "
Faishal pun mulai mendekati ustad Sholeh yang sedari tadi memerhatikan Aisyah berbicara kepada Ibunya. " Assalamualaikum, Ibu-ibu, Ustadz " sapa lembut dari seorang Faishal sambil perlahan Faishal duduk dengan bersila
" Walaikumsalam, Eh.. calon mantu Ibu, Datang"
Sholeh dan Faishal pun saling bertatapan.
" Hahaha, Ibu Iin?-ini bisa saja, anak saya yang bujang ini lagi proses ta'aruf, Bu "
" Yah... Gak bisa dong, Apa tidak ada tempat lagi nak Faishal? "
" Maaf, Bu. Saya sudah membuat komitmen, Hanya sekali untuk selamanya "
" Sudah puas kan, Bu? Mari Ustadz, Acaranya sudah boleh di mulai "
" Baik, Bu "
...----------------...
" Assalamualaikum wr.wb.
ALHAAMDULILLAHILLAZI ANZALAS SAKINATA FI QULUBIL MU'MININ LIYAZDADU IMANAM MA'A IMANIHIM. Ash-sholatu Wassalamu 'ala asyrofil ambiya-i Wal Mursalin. Wa'ala Alihi Washohbihi Ajma'in, Amma Ba'du. Qolallohu Ta'ala di Kitabihil Karim, Wahuwa Ashdaqul qo-ilin.
Hadirin kaum muslimin dan muslimah Rohimakumullah.
Bahagia sekali saya dapat bertausyiah serta bersilahturahmi kepada ibu-ibu dan saudara Faishal disini. Hadirin yang berbahagia, Saya akan sedikit menguraikan alasan mengapa umat Islam penting selalu mengingat peristiwa yang sangat monumental, yang mampu mengubah peradaban kaum muslimin secara universal, yaitu HIJRAH.
...Sedikitnya adalah tiga alasan yang penting mengingat peristiwa hijrah. Pertama, Umat Islam itu tidak boleh melupakan sejarah. Karena sejarah itu dapat berfungsi sebagai pedoman generasi agar tidak terpedaya oleh berbagai peristiwa yang mengakibatkan hancurnya umat di masa lalu. Bukan kah Ali bin Abi Tholib karomallohu wajhah pernah berkata " Hasbul mar-u min 'irfanih, 'ilmuhu bizamanih " Artinya : Seseorang itu cukup dikatakan bijaksana, jika ia mampu memahami sekaligus memrefleksikan tanda-tanda zaman....
Pada peristiwa hijrah, kita dapat menilai siapa saja pihak-pihak yang mendapat jaminan ridho dan kasih sayang Allah, Dan siapa saja golongan yang mendapat murka Allah.
Maka dengan pengetahuan itu kita tinggal memilih untuk mengikuti karakter orang yang selamat atau orang yang celaka. Apakah hadirin ingin selamat? Jika hadirin ingin selamat, dengan mengacu hijrah ini mudah saja, ikutlah pola hidup dengan karakter abu Bakar Shidiq, ikutilah gaya perjuangan Ali bin Abi Tholib. Abu Bakar Shiddiq pada saat menyambut perintah hijrah oleh Allah SWT, beliau segera menjual seluruh hartanya untuk kepentingan hijrah. Maka disaat beliau ditanya oleh Rasullullah SAW : " Kenapa kau tidak menyisakan hartamu? lalu bagaimana engkau bisa menghidupi keluargamu? " Abu bakar Shiddiq dengan penuh keyakinan menjawab, " Nasibku dan keluargaku, kini semua kuserahkan sepenuhnya kepada Allah dan rasul-nya " `` Wa ilaihohi turja'ul umur... ``
^^^Tentang keteladanan Ali bin Abi Tholib, Hadirin khususnya Ibu-ibu yang ada disini, Dalam peristiwa hijrah, beliau bersedia dijadikan `` Tameng Hidup `` oleh Rasulullah Saw. Beliau menggantikan posisi Rasul di ranjangnya, Pada saat Rasul di ancam nyawa oleh musuh-musuh Islam. Maka keteladanan Ali bin Abi Tholib disini adalah rela mengorbankan jiwanya demi Allah dan rasul-nya. Sebagai umat Islam sejati hanya ada dua pilihan " Isu Kariman au mut syahidan" Hidup mulia, Atau menjadi syuhada.^^^
Hadirin Rohimakumullah,
Kedua Bahwa pentingnya hijrah Rasulullah Saw ke Yastrib ( Madinah ) itu bukan sekedar kebetulan. Tetapi, Hal ini sudah sejak lama di sekanario dengan matang. Kita tahu pada saat ajaran Islam mula diserukan, sambutan antusias justru datang dari kabilah Khozroj dan Aus di Madinah. Karena sangking antusiasnya warga Madinah menyambut seruan Islam. Sehingga sejarah telah mencatat terjadi 2 kali di BAI'ATUL AQOBAH. Bai'at atau ikrar setia itu dilakukan kelompok orang Madinah isinya menyatakan masuk Islam dan berjanji untuk melakukan-melakukan ajaran-ajarannya secara sempurna.
...Bahkan menjelang BAI'ATUL AQOBAH yang kedua, Sekelompok orang Madinah berjumlah 73 orang pergi ke Mekkah untuk ibadah haji. Mereka bermaksud untuk menjemput Rasulullah Saw untuk di boyong ke Madinah. Karena mereka tahu keberadaan Nabi di Mekkah saat itu dalam kondisi berbahaya. Secara manusiawi sebenarnya Rasullullah SAW sudah berhasrat untuk segera pergi meninggalkan Mekkah dan pergi ke Madinah. Akan tetapi hal itu belum di lakukan mengingat belum ada perintah resmi dari Allah SWT....
^^^Dari peristiwa ini, Yang dapat kita petik adalah bahwa segala tindakan hidup kita ini di dunia ini harus selalu berpedoman dari Wahyu Allah SWT, Yaitu Al-Qur'an. Bukan hanya mengejar kesenangan sesaat, Demi kepentingan pribadi Atau golongan sehingga tidak memperdulikan apa itu sejalan dengan agama Islam atau tidak.^^^
Ketiga, Demi mengenang peristiwa besar ini. Momentum hijrah ini dijadikab sebagai penanggalan kalender perhitungan Qomariyah oleh para shohabat yang tergolong dalam " As-Sabiqunal Awwalan ". Melalui proses musyawarah yang cukup Argumentatif, Para sahabat menawarkan tiga pilihan peristiwa yang di jadikan tonggak penanggalan Qomariyah ini. Peristiwa kelahiran Nabi, Isra' Mi'raj, Dan Hijrah. Maka pilihlah hijrah dengan alasan bahwa hijrah itu jika diaplikasikan lebih luas dapat terjadi setiap saat dan dapat dilakukan semua orang. Hal ini sangat relefan dengan makna firman Allah yang artinya " Barang siapa hijrah di jalur Allah, niscaya mereka didapati di dunia ini hijrah yang luas dan rezeki yang banyak " ( Q.S. An-Nisa' : 100 )
Hadirin Rohimakumullah,
...Jika di artikan secara lebih luas, maka hijrah itu artinya berjalan, bergerak. Bangkit dari keadaan kurang baik menuju kehidupan yang lebih baik dalam koridor ridho Allah SWT. Jadi segala upaya yang dilakukan demi mengubah perilaku kehidupan yang lebih baik demi menggapai ridho dan kasih sayang dari Allah SWT, itu dikatakan Hijrah....
Demikian uraian sederhana yang dapat saya disampaikan, Mohon maaf bila ada kata-kata saya yang kurang berkenan. Sebelum berakhir, Izinkanlah sebelum menutup tausiyah ini mengutip sya'ir yang sering dipopulerkan oleh bapak Almarhum KH.Zainudin MZ: Jika pedang lukai tubuh, ada harapan untuk sembuh; Jika ucapan perasaan, kemana obat hendak dicari.
Aqulu qouli Gaza Astagfirullah'allazim
Wa'alaikumsalam wr.wb
...------------...
Acara tausiyah berjalan lancar dengan hikmat, Aisyah terketuk hatinya karena keputusannya untuk berhijrah sudah tepat dengan arti yang telah di sampaikan oleh ustadz Sholeh. " Aisyah, Sayang. Tolong buatkan kopi buat pak Ustadz ya nak? "
" Maaf, Bu. Saya tidak meminum kopi air putih saja itu lebih baik, Bu "
" Tidak, Nak Ustadz. Nak Ustadz kan baru main kesini jadi tidak baik menolak, Ini anggap saja ini perintah dari Ummi mu ya nak. Jika, Nak ustadz tidak minum kopi maka Aisyah akan membuatkan teh hangat untuk nak Ustadz "
" Baiklah, Bu. "
" Sekarang ya Aisyah, buatkan secangkir teh "
^_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Bagus Effendik
sudah aku masukin favorit pokoknya
2021-03-08
1
bucin_nya lee donghae
good job thor,baca novel ini serasa ikut pengajian
2021-01-30
4
KenangHP
aku mampir nih thor,
langsung masuk fav thor 😊😊
genre agama yg bisa buat belajar juga
udah like dan rate jg thor
2020-10-17
1