" Insyaallah Bu "
" Ya sudah, sebaiknya kamu bersih-bersih sana. Nanti kamu yang akan menemani nak ustadz untuk bertausyiah bersama ibu-ibu komplek "
" Apa? 'Aku' Bu? yang benar saja bah ibu ini? " jawab ke dari Faishal
" 'Iya' kamu. Emang siapa lagi? Ayah kamu kemungkinan?-pulangnya larut jadi enggak bisa Nemani "
" Aaaaa... Ya sudahlah Bu, Faishal akan menemani ustadz itu "
" Nah gitu dong, Itu baru namanya anak Ibu "Ucap Ibu Siti sambil mengacungkan kedua jempol nya kepada sang anak.
" Kalau begitu, Faishal?-masuk kamar dulu ya Bu " sang ibu hanya membalas dengan anggukkan.
...****************...
Tiba menjelang acara, Ibu Siti cemas karena jika nantu ustadz yang ia undang tidak jadi datang. " Ibu?-Ibu kenapa? " tanya Aisyah sambil memeluk sang Ibu dari belakang
" Ibu, Takut dek... "
" Ibu, Ibu takut apa Bu? "
" Ibu takut, Kalau ustadz yang untuk ngisi acara yasinan enggak datang dek "
" Ibu?-apa Ibu sudah kasih nomer ponsel parang rumah untuk kasih kabar kepada ustadz itu? "
" Sudah kok dek, Kemarin Ayah sudah memberikan kepada ustadz nya "
" Kalau begitu sabar ya Bu, Mungkin orangnya masih ada tausiyah jadi belum sempat ngabarin, Ibu mending kita susun-susun kue-kue ini dulu Bu. Tapi, Ambal buat tempat orang duduknya sudah di 'jeber' kan ya, Bu? "
" Nah kan ibu sampai lupa. Dek, tolong kamu panggilkan kakak Faishal ya buat 'jeber' Ambal nya "
" Oke, Siap Bu "
Aisyah pun pergi menaiki tangga menuju kamar kakaknya yang berada di atas.
" Assalamualaikum, Kakak?-Kakak " dogh dogh dogh
" Ish... Ada apa sih Dek? "Ucap Faishal yang sedang membuka pintu kamarnya sambil menggosokkan tangannya ke belakang telinga.
" Kakak, Habis ngapain sih? Ish "
" Maklum Dek, Kakak habis bobo cantik "
" Hish... Kakak mah 'terlalu' mending ikut Aisyah aja yuk? Ke bawah, "
" Hoam... Ngapain sih Dek? Kakak masih masih ngantuk... "
" Udah, Kakak ikut adek sekarang "Aisyah pun menarik tangan sang kakak yang masih mengantuk dan Aisyah selalu mengingatkan " Hati-hati kak, Nanti jatuh "
" Hoam... Adek bah ish! Gak tahu apa kakak masih ngantuk? "
" Ini itu amanat dari Ibu kak! Mangkanya adek narik-narik kakak "
Di ruang keluarga
" Ibu? Ini Aisyah sudah bawa kakak, Bu? "
Ibu Siti langsung menoleh dan langsung memberi perintah kepada sang Putra " Kak, Tolong bantuin 'Ibu' ya? "
" Iya, Ibu ku tersayang. Ingin Faishal membantu apa? "
Aisyah pun heran ' Perasaan tadi masih nguap-nguap deh? kok sekarang? kak Faishal ish pasti dia tadi ngerjain aku ini ' batin Aisyah
" Ini kak, Tolong ambilkan 4 Ambal di gudang ya? "
" Baik, Bu "
Ya jamallu ya jamallu uuu
" Ibu? Aisyah angkat telpon dulu ya? "
" Telpon, dari siapa dek? "
" Enggak tahu, Bu? Nomer baru "
" Coba kamu angkat saja, Siapa tahu penting "
" Iya, Bu. Aisyah angkat dulu "
📲 " Hallo? Assalamualaikum wr.wb "
📲 " Iya, Wa'alaikumsalam "
' Loh? kok suaranya perempuan? apa jangan-jangan aku salah nyatat nomernya? ' batin Sholeh
' Suaranya kok enggak asing ya? Kaya pernah denger deh? 'batin Aisyah
📲 " Maaf, Ukhti. Ini nomernya pak Ibrahim bukan ya?-soalnya saya di kasih nomer ini kemarin sama pak Ibrahim nya sendiri "
📲 " Pak Ibrahim ya? Itu ayah saya Akhi, "
' Apa dia calon istri ku ya? yang di jodohkan sama alab dan ummi? 'batin Sholeh
📲 " Hallo, Akhi? Masih disitu kan? "
📲 " Na'am-na'am 'Ana' masih disini "
📲 " Maaf Akhi? Ada perlu apa ya? Apa anda rekan bisnis ayah saya? "
📲 " Oh, Bukan-bukan ukhti. Saya ustadz yang akan memberi tausiyah nanti "
📲 " Oh iya Ustadz? kira-kira anda jadi kesini atau tidak sempat ustadz "
📲 " Insya Allah, Ana akan datang ukhti. Ukhti tinggal kasih alamat rumahnya ke saya "
📲 " Baik Ustadz, saya akan mengirimnya lewat Wa "
📲 " Ya sudah ukhti, Terima kasih. Assalamualaikum wr.wb "
📲 " Wa'alaikumsalam wr.wb "
Aisyah langsung menuliskan alamat rumahnya di jalan Mawar Blog D di kawasan elite yang banyak dihuni oleh orang-orang kaya.
...****************...
" Siapa 'Dek' yang nelpon? "
" Ini Bu, Katanya sih ustadz yang akan mengisi tausiyahnya nanti sore "
" Ustadz nya, Jadi datang kan Dek? "
" Insya Allah, Bu "
" Alhamdulillah "
...****************...
Acara yasinan pun s Sudah hampir habis dan tiba saatnya mengirim do'a untuk orang tua yang telah meninggal. Setelah itu acara itu terus berlanjut sampai tiba penutupan, tiba masanya untuk menjamu para ibu-ibu yang datang di yasinan keluarga Wiratama.
" Aisyah? sayang? "
" Iya, Bu? "
" Tolong ambilin hidangannya yang ada di dapur ya nak? "
" Iya, Bu "
Aisyah pun kebelakang ia meminta tolong kepada art art nya untuk membantunya membawa makanannya kedepan.
" Ini Bu, Silahkan "
" Wah, Nak Aisyah. Makin cantik saja kamu nak? "
" Terima kasih, Bu?-atas pujiannya "
" Iya, Syah. Kamu enggak punya pacar kan Syah? Mau gak kamu jadi mantu ibu? Ibu punya anak laki-laki yang tampan loh nak, "ucap ibu Lily
Aisyah memang biasa di puji dan sering di jodoh-jodohkan oleh ibu-ibu pengajian.
" Terima kasih, Ibu-ibu. Tapi, sayangnya putri saya yang satu-satu ini sudah di pinang duluan ibu-ibu, "
" Ah yang bener? Bu Siti, enggak lagi bohong kan sama kami? "
" Enggak, Dong Bu. Sayang berbicara sesuai fakta aja kok "
" Yah... Gagal deh? Punya mantu yang cantik Sholehah kaya Aisyah "
" Iya nih, Gagal deh kita "
Tiba-tiba ada yang mengucapkan salam didepan pintu. " Assalamualaikum wr.wb "
" Saya permisi kedepan dulu ya Bu Ibu, "
" Iya, Bu Siti. Silahkan "
Bu Siti pun kedepan untuk melihat apakah itu nak ustadz atau bukan. " Assalamualaikum wr.wb "
" Eh nak ustadz, Walaikumsalam wr.wb. Maaf sudah lama ya nak? "
" Oh enggak Bu, Enggak. Saya baru datang kok Bu "
" Mari-mari, Silahkan masuk. Anggap saja seperti rumah sendiri, Ya nak Sholeh? "
" Oh, Iya Bu. Abdul ayo Ana juga ikut masuk "
" Eh... Na'am-na'am ustadz, Saya boleh masuk, Bu? "
" Boleh nak, Ayo. Silahkan "
Sampai diruang keluarga ia pun di sambut dengan pujian-pujian dari ibu-ibu pengajian.
" Assalamualaikum wr.wb. Ibu-ibu? Apa kabarnya? Sehat "Sholeh pun mencoba masuk dalam obrolan
" Alhamdulillah, Ustadz. Saya sehat wal-Afiat, ustadz "
" Alhamdulillah, "
" Ustadz, Boleh saya bertanya sesuatu? "
" Iya, Ibu. Silahkan? Mau tanya apa ya? "
" Nak Sholeh? Sudah menikah kah? "
" Belum, Bu. Do'a kan ya Bu, semoga saya bisa segera menikah "
" Kalau menikah sama anak p***a**n saya, mau gak ustadz? "
" E... Saya, "-Sholeh pun menggaruk belakang tengkuk lehernya yang tak gatal.
" Ibu-ibu, Ustadz nya jangan di goda terus. Nanti dia enggak mau lagi loh datang kekomplek ini "
^_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Bagus Effendik
Rudi & Rindu hadir
2021-03-08
1
Sajono Jono
thor judul babnya jgn pake tulisan arab napa kasihan yg q ngerti
2021-02-12
1
Lum Khatun Ni'mAh
semangat thor
2020-12-31
0