The Heaven Land
"BOOM.........." sebuah ledakan terjadi kuat segera terdengar dari sebuah rumah yang mengalami kebakaran, bukan hanya itu disertai oleh angin kencang yang membuat api semakin besar dan terus melalap rumah tersebut.
Lalu secara tiba-tiba terdengar suara teriakan histeris dari seorang wanita tua "Tidak!!! aku ingin menolong mereka berdua."
Wanita kelihatannya berusia sekita 40 tahun-an yang juga merupakan pemilik rumah besar yang sedang terbakar tersebut, dia berteriak nyaring serta berusaha untuk masuk kedalam rumah yang sedang terbakar tersebut namun dia ditahan oleh beberapa orang.
"Ana jangan paksakan dirimu!" ucap salah satu wanita yang berusaha menenangkan Ana.
"Lepaskan!!!! kedua anak aku masih ada di dalam...lepaskan aku!!!!!!" Ana dengan marah terus berusaha melepaskan dari pegangan orang-orang tersebut.
Sementara itu didalam rumah yang sedang terbakar, terdapat seorang pria yang sedang berlarian dengan asap yang memenuhi ruangan, pria itu tidak lain adalah Shin salah satu anak dari Ana, namun dia saat ini sedang berusaha untuk mencari adiknya yang masih terjebak.
"Lin apa kau mendengarkan ku dimana kau berada...!, jika kau mendengarkan aku cobalah untuk berteriak...!" Shin berteriak keras sambil memeriksa setiap ruangan.
Beberapa saat kemudian suara kecil yang agak serak terdengar dari sebuah ruangan
"Aku disini siapun tolong aku!!!!"
Shin yg mendengar suara itu pun mendatangi asal suara tersebut dan dia berteriak "Lin kau di dalam!?apa kau baik baik saja!?"
"Uhuk! uhuk!, iya aku di dalam kak" Lin berkata dengan suara serak.
"Tunggu sebentar aku akan menolong mu!!!" shin pun bergegas membuka pintu ia pun terkejut melihat Lin sedang terbaring lemas.
"Hey...! kau tidak apa apa Lin? sadar lah...!" shin berteriak dan berusaha membangunkan lin yg sedang lemas.
"Uhuk...uhuk...uhuk! aku tidak apa apa kak." Lin dengan suara lemasnya berusaha untuk bangun.
"Bodoh jangan memaksakan diri biar aku yg mengendongmu." Shin langsung menggendongnya tanpa ragu dan lari untuk keluar dari rumah yg sedang terbakar.
Shin pun lari menuju pintu keluar namun ia terkejut mendapatkan bahwa pintu keluar sudah tertutup oleh api dan dia berkata dengan marah "sial...!", dia pun melirik jendela yang sedang terbuka namun ia sedang ada di lantai dua, dia pun dengan panik mencari ide dan segera menarik sebuah kasur dari salah satu kamar.
Lalu ia meletakan lin yang hampir kehilangan kesadaran, kemudian ia menarik kasur tersebut dan melemparkannya keluar untuk di jadikan pijakan ketika ia dan adiknya melompat dari lantai dua.
lalu dia mengangkat lin dan berkata "Lin kau akan aku lempar terlebih dahulu!"
"Tapi bagaimana dengan dengan mu kak?" tanya Lin dengan suara lemas, karena terlalu banyak menghirup asap.
"Tidak apa apa aku akan menyusul." Jawab Shin dengan senyum tipis diwajahnya.
"Whusss" ia melempar Lin dari jendela, lalu dia melihat bahwa lin mendarat dengan aman di atas kasur ia pun merasa lega namun ketika shin ingin melompat, BOOM......!! ledakan besar terjadi di lantai dasar dan ia terlempar jauh shin pun berusaha bangkit.
"Uhuk...! Uhuk...! sial...!" Shin segera marah dan berusaha untuk bangkit namun ia segera mencium bau gas yang tajam, lalu Shin segera panik dan berusaha untuk bangun.
Namun setelah berhasil duduk ia pun hanya bisa tersenyum pasrah dan Shin pun segera menghela nafas berat.
"Hah..., sia sia saja, apakah ini akhirnya? setelah sekian lama aku berharap aku segera mati...., hah setidaknya aku telah melakukan hal yang benar dengan membuat adik ku selamat." Ucap Shin dengan senyum di bibirnya, namun air mata mengalir dengan jelas dimatanya.
Ditengah api yang semakin besar shin hanya tersenyum dengan air mata mengalir seakan dia berusaha mengingat masa lalunya.
Shin merupakan anak yang bisa dibilang anti sosial dia hanya suka membaca novel, komik, menonton film, bermain VR dan bermalas-malasan, hanya hal tersebut yang ia lakukan selain sekolah dan belajar dari umur 14 sampai sekarang ia berusia 23 tahun, shin bisa di bilang pintar secara akademik namun dia gagal dalam kehidupan sosialnya dia biasanya diam dan sering diacuhkan karena sikap pendiamnya.
Namun hal yang paling menyakitkan bagi Shin adalah membuat kedua orang tuanya menangis karena perbuatannya, ketika shin mendengarkan tangisan kedua orang tuanya ia sering merasa sesak di dadanya dan ia selalu merasa bersalah karena menjadi manusia gagal, Shin pun sering berkali kali berusaha mengakhiri hidupnya karena tidak tahan dengan kehidupannya.
Namun sering kali ia berpikir jika ia bunuh diri maka kedua orang tua akan merasa bersalah, karena hal tersebut lah ia berhenti melanjutkan tindakan bunuh dirinya dan tetap melanjutkan hidupnya.
Walaupun Shin sering tersenyum ia sering menangis setiap malam sebelum tidur dan terus berdoa agar ia bisa segera meninggalkan dunia ini, mungkin terdengar seperti doa bodoh namun karena penyesalan dan rasa sakit di hatinya serta rasa bersalahnya ia terus berdoa agar segera mati.
Sering kali ia berusaha bangkit namun gagal ia pun kesal dengan hidupnya sendiri dan sering kali dibenaknya terucapkan "kenapa aku harus berusaha, kenapa aku harus berjuang, aku lelah! aku aku ingin berhenti berusaha, aku ingin berhenti berjuang, tapi kenapa aku tidak di izinkan untuk berhenti kenapa?!" walaupun Shin sering bersedih ia tetap menyimpan rasa sakitnya sendiri tanpa memberi tahu siapa pun.
"Rasa sakit dan kehidupanku yang hancur akan segera berakhir setidaknya adik ku selamat, mungkin kematian ku akan membuat ibu dan ayah menjadi lebih baik tanpa adanya beban hidup, lalu dengan adanya adikku yang jauh lebih baik dari padaku mereka pasti akan lebih baik." Ucap Shin dengan wajah yang berusaha menahan air mata.
Lalu bau gas pun semakin pekat dan api yang semakin mendekat kedalam sumber gas, menandakan bahwa sumber gas akan segera meledak.
"Hah....sudah dekat ya, ayah dan ibu jika saja kalian bisa mendengar ini aku minta maaf karena menjadi beban hidup kalian dan membuat kalian menangis, aku merasa sangat sakit ketika kehidupan kalian kacau karena aku namun aku juga berterimakasih karena kalian tetap mendukungku, menyemangati, dan menghibur diriku yg tidak berguna ini.........ayah, ibu, dan Lin aku pergi duluan ya, sekali terimakasih dan selamat tinggal." Shin berkata dengan senyum di wajahnya serta air mata yg mengalir deras dari matanya.
"BOOM.........!!!!" suara ledakan nyaring terdengar dari luar dan membuat api terus membesar.
"TIDAKKKKK!!!!!!!!" ibu shin dan Lin berteriak nyaring dengan air mata mengalir sementara ayahnya yang berusaha memadamkan api berlutut serta air mata mengalir dari matanya dan wajah menunjukan ekspresi penyesalan.
"Jika memang ada kehidupan setelah kematian aku berharap di kehidupan berikutnya aku bisa menebus semua penyesalanku dikehidupan yang sekarang" Shin berkata dengan ringan.
......
Lalu Shin segera membuka matanya namun ia segera terkejut ketika mengangkat tangannya dan melihatnya bahwa bentuknya kecil dan ia merasa bahwa ia kesulitan bergerak "apa yang terjadi padaku? tunggu aku menjadi bayi? apa aku terlahir kembali? dimana ini? apa yang terjadi?" Shin terus bertanya dalam kebingungan, lalu ia terkejut mendengar sebuah suara pembicaraan.
"Hey liat dia membuka matanya, lucunya..." suara perempuan yang terdengar manis dan bahagia segera terdengar.
"Benar sekali ketika dia dewasa nanti dia pasti akan setampan diri ku hahaha." tawa bahagia dari seorang laki laki yang penuh dengan semangat juga iku terdengar.
"Benar juga namun dia belum di beri nama, menurut mu nama apa yang bagus untuk putra kita ini." perempuan cantik tersebut berkata dengan penuh semangat
"Hem...bagaiman dengan Hao chen? sepertinya bagus." jawab pria tampan tersebut
"Hao chen ya.... hem sepertinya bagus, oke mulai sekarang namamu hao chen, kami ayah dan ibu mu akan memastikan akan kamu hidup sehat dan aman." Dengan senyuman manis diwajahnya perempuan cantik tersebut segera mengendong anaknya dengan penuh kasih sayang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 379 Episodes
Comments
MATADEWA
Reinkarnasi.....
2023-06-16
1
Adiwaluyo
awal yang bagus
2023-02-02
0
Hampry Ratukore
lanjut
2022-12-29
0