Sebagai Jaminan

Hari demi hari telah berlalu, pagi ini sebelum berangkat ke sekolah keluarga Harun masih sibuk dengan sarapan paginya.

"Bagaimana sekolah mu sayang?" Tanya nyonya Silvi.

"Aman ma." jawab Mia.

"Bisakah sepulang sekolah kalian berdua mampir mengunjungi mama di cafe? mama rindu main bersama kalian sayang." Ucap Silvi.

Mia dan Vino saling tatap lalu mengangguk secara bersamaan.

"Hmmm,, ok baiklah mama dan papa sudah selesai dan harus segera berangkat ke kantor. " ucap Silvi.

"Kalian baik-baik lah di sekolah." timpal papa.

Tuan Harun dan nyonya Silvi pun berangkat kekantor begitu juga dengan Mia dan Vino berangkat menuju ke sekolah masing-masing.

Bell berbunyi menandakan pelajaran telah selesai, Mia yang sedang menunggu jemputan dari pak Deden di gerbang sekolah tiba-tiba langsung saja di rangkul dari belakang oleh Dion sambil bertanya,

"Hai nona Mia ku sayang, apakah kau kesepian dan ingin ku antar pulang " tanya Dion sambil menggerak-gerakkan kedua alisnya.

Melihat dan mendengar kelakuan sahabatnya itu mia pun langsung menjewer telinga Dion sambil menjawab "kau itu seperti kuman saja menempel padaku di mana-mana." Kau tak perlu repot-repot mengantarku pulang hari ini, aku akan di jemput pak Deden dan langsung menemui mama di cafe bersama Vino."

Dion hanya tertawa melihat kelakuan sahabat wanitanya itu.

Semenjak pertemuan keduanya di aula sekolah pada saat pertama masuk ke SMA xxx tersebut, keduanya menjadi akrab menjadi sahabat baik.

"ok baiklah nyonya Mia, sampaikan salam ku pada calon mertuaku dan kau jangan kesepian tanpa diriku " Dion menjawab sambil tertawa dan pergi.

"Dasar kuman", teriak Mia.

Tak lama berselang pak Deden yang di tunggu-tunggu pun datang.

"Maaf sedikit terlambat non", ucap pak Deden.

"Tidak apa-apa pak", jawab Mia sembari masuk kedalam mobil.

Di dalam mobil sudah terlihat Vino yang duduk dengan santainya.

Merekapun segera melanjutkan perjalanan menuju ke sebuah cafe milik keluarganya.

Sesampainya di cafe Mia dan vino langsung menuju ke ruang kerja nyonya Silvi. sementara itu pak Deden di persilahkan pulang duluan karena nanti mereka akan pulang bersama dengan mamanya.

Tok tok tok, pintu di ketuk dan mereka berdua pun masuk." mama", sapa Mia dan langsung memeluk Silvi.

"Hai sayang sudah pulang", ucap Silvi.

Vino yang datang tanpa basa basi itupun langsung saja merebahkan badannya di sofa yang ada di ruangan kerja mamanya itu dan langsung mengeluarkan gadgetnya untuk memulai hobinya bermain game online.

Silvi yang melihat kelakuan anak laki-laki nya itu pun hanya bisa tersenyum.

Ia sadar bahwa dari kecil Vino sudah terbiasa ditinggal di rumah bersama pengasuh nya karna mengingat dirinya haruslah bekerja membantu sang suami menjalankan usaha dan bisnis yang mereka perjuangkan bersama sedari nol itu.

Sementara itu beberapa orang berpostur tubuh besar diluar ruangan sedang menuju ke ruangan nyonya Silvi.

Merekapun langsung bertemu dan tanpa basa basi lagi mereka langsung saja menyatakan maksud dan tujuan mereka datang ke sini.

beberapa waktu yang lalu perusahaan pak Harun mengalami masalah dan mendapat kerugian yang sangat besar sehingga ia harus berhutang kepada seorang rentenir.

Dan beberapa bulan ini pak Harun tidak dapat membayar cicilan hutangnya dan sebagai konsekuensi dia harus menjadikan Vino anak laki-laki nya sebagai jaminan.

Nyonya Silvi merasa terkejut dan menangis.

namun orang-orang berbadan besar itupun tidak memperdulikan nya dan tetap membawa Vino bersama mereka.

Silvi menangis sambil menarik-narik lengan Vino agar tidak di bawa, "lepaskan anak ku lepaskan" teriak Silvi.

Tapi apalah daya terlalu jauh perbedaan tenaga diantara mereka.

Sedangkan Vino berteriak meminta tolong kepada Silvi agar ia di lepaskan.

"Mama tolong Vino ma,," ucap Vino sembari menarik-narik lengannya sendiri yang di cengkram kuat pria besar itu.

Tak berapa lama Mia yang sedari tadi berada di toilet pun keluar setelah mendengar ada keributan.

"Ada ribut-ribut apa itu fikirnya."

Sesampainya di luar betapa terkejutnya ia ketika melihat vino berteriak-teriak minta tolong dan di masukan ke dalam sebuah mobil lalu pergi.

Dengan perasaan marah Mia berteriak memanggil adiknya.

"Vinooo,,,,,,,,"Teriak Mia.

Teriakan Mia yang begitu keras bercampur dengan perasaan marah itupun langsung memecahkan beberapa barang-barang kaca yang berada di dekatnya lalu tubuhnya pun terjatuh pingsan.

Silvi yang mengetahui hal itupun langsung berlari dan meminta bantuan pelayan cafe untuk membawa tubuh Mia masuk ke ruangannya.

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Mohon maaf jika bahasa dan alur cerita nya agak berantakan...

ini karya pertama author, jadi masih harus banyak-banyak belajar. mohon dukungan jempol dan doanya agar author dapat segera update episode selanjutnya ga pake adegan lama😁

Happy Reading ❤️❤️

Terpopuler

Comments

ANAA K

ANAA K

semangat thor! aku datang membawa like dan comment. jangan lupa mampur yaah

2021-01-29

0

Lee Jung So

Lee Jung So

👍👍👍👍👍

2021-01-02

0

Yune Aza

Yune Aza

laguan baru dger jaminnin anak untk hutang

2020-12-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!