Kari ayam untuk zaffran

Ini senin pagi, adila yang sudah lama tak membuka deary nya kini ia ambil dan membuat kertas kosong itu dipenuhi tinta berwarna hitam

Aku dan mas zaffran banyak melalui masalah kemarin-kemarin yang untungnya masih bisa terselesaikan, aku sadar bahwa tidak ada rumah tangga tanpa sebuah persoalan, kalau belum menemukan jawaban jangan gegabah mengisi nya dengan jawaban yang salah.

Aku sekarang sedang mencari jawaban atas persoalan yang datang, tentang siapa itu Aldi? karena aku rasa identitas aldi adalah jubah kebesaran suami ku, aldi adalah orang terdekat suamiku, pastinya. karena mana mungkin zaffran mau bermesraan dengan seorang wanita di hadapan aldi yang jelas-jelas aldi seharusnya tau zaffran sudah memiliki seorang istri.

Lagi pula bos besar mana mungkin mau melakukan hal tercela, kecuali didepan para antek-anteknya.

Aku berusaha menjalani semuanya dengan baik baik saja, meski ada banyak hal jawaban yang ingin ku tahu. namun, aku akan berusaha menunggu.

Aku yakin suami ku bisa berubah jika memang dahulu nya ia sering bersembunyi dibalik keramaian untuk bisa menikmati perempuan, kini aku akan membuat suami ku bertekuk lutut hanya menikmati aku, istrinya.

Adila menaruh buku daery itu kembali ke tempatnya

Kini suaminya naik ke atas kamar membuka pintu "Sayang, aku mau sarapan kok kamu masih disini?"

"Ehh iya maaf sayang"

Adila menghampiri suaminya dan berjalan bersama ke meja makan

Kini zaffran sudah sembuh, luka di kaki nya hanya meninggalkan bekas nya saja.

Ini hari pertama ia masuk kerja setelah cuti karena sakit kemarin

"Mas, mau aku bawain makan siang gak nanti?" tanya adila

"Gak usah ah" tolak zaffran

"Kok gak usah sih tuan? Itu bagus biar makanan tuan ke jaga dan sehat" kata bibi menyauti sambil membereskan perabot tan

"Yaudah deh" jawab zaffran pasrah

"Mau makan apa nanti mas?" tanya adila dengan antusias

"Makan kamu" jawab zaffran asal

"Kalo aku dimakan nanti siapa yang nemenin kamu?"

"Bibi" kata zaffran tersenyum kearah bibi

Adila tertawa bersama bibi sambil saling melirik

"Aku pergi dulu ya sayang" zaffran bangun dari duduk nya

Ia mencium kening istrinya dan adila mencium punggung tangan suaminya

Zaffran pergi diantar supir...

Adila yang belum mandi naik ke atas bergegas mandi

Ia kembali dengan sebuah dres selutut dibalut dengan sebuah cardigan berwarna nude

"Bi adila mau maen ke rumah mamah ya" beritahunya

"Hati hati ya"

"Deket bi"

Bibi tersenyum, adila berjalan keluar

"Pagi nyonya" sapa seorang satpam

"Pagi, pak saya mau ke rumah mamah ya kalo ada yang cari" beritahu adila

"Mau saya antar nyonya?" tanya seorang supir

"Gak usah pak" jawab adila melengos keluar gerbang

Ia berjalan sambil memegang handphone lalu ada pesepeda "eh nyonya" ucapnya dengan nada mengejek

Adila menengok ke belakang pesepeda itu memberhentikan sepeda nya tepat di samping adila

"Nyonya ko sendirian? kemana ajudan nya? nyonya gak kabur kan?" tanya orang itu sambil menatap adila

Adila terheran heran "Kamu siapa?"

"Revlan" jawab revlan santai

"Revlan?" Adila masih tak paham

"Yang dulu nyonya digoda temen saya. eh gak lama temen saya ditonjok sama bodyguard nyonya, inget? Tapi ini saya gak bakal ada yang nonjok kan?" ujarnya sambil celingukan

"Ohh iya...iya...revlan..saya inget, gak ada lah. lagian saya gak punya bodyguard" jawab adila setelah mengingat kejadian itu

"Bagus deh berarti ingatan nyonya masih baik"

"Kok nyonya si? emang nya kamu kerja sama saya!" omelnya

"Lagian gak dikasih tau nama nya, nanti kalo aku panggil nya sayang ada yang marah lagi" goda revlan

"Hahaha saya adila" adila memberikan tangan kanannya mengajak berkenalan

"Revlan" menyalami Adila

"Kok ada disini?" tanya Adila

"Saya kan hobi bersepeda" jawabnya

"Asli Jakarta atau Bekasi?" tanya adila bingung

"Kalimantan"

"Oh ya?"

"Iya, cuman satu tahun lalu saya pindah ke Bekasi" perjelas revlan

"Kok bisa?"

"Pengen cari kerja yang lain aja"

"Kerja apa?"

"Saya gak kerja"

"Hmmm... kesini cari kerja maksudnya?" tanya adila penasaran

"Cari bisnis"

"Niat nya bisnis apa?"

"Apa aja deh yang halal"

Adila tersenyum

"Rumah nya itu?" menunjuk rumah pak ary

"Bukan, itu" Adila menunjuk rumah zaffran

"Ohh...." revlan mengangguk kan kepalanya

"Itu rumah mertua ku"

"Oh sudah menikah?"

"Udah"

"Keliatan seperti baru lulus sekolah loh wajahnya"

"Ada-ada aja umur Adila 23 tahun" beritahu adila

"Sama"

"Wah... kebetulan"

"Hahaha, saya duluan ya saya mau pulang"

"Naik sepeda? ke Bekasi?" adila melongo

"Iya, ke bandung juga pernah. hoby namanya juga" jawab revlan

"Wih salut...." menepuk tangan nya perlahan

"Aku harus buru-buru ke Kalimantan nih, kamu gak mau minta no saya buat ngobrol?"

"Hahaha, hm gimana ya?"

"Ini kartu nama ku, siapa tau butuh kalo pas ribut sama suami nanya-nanya kelakuan lelaki, biar gak langsung kabur-kaburan" ejek lagi revlan

Adila tersenyum mengambil nya

"Revlan Muhammad, manajer Industri tambang Kalimantan" adila kembali melongo "kamu kan tadi bilang kalau kamu gak kerja, terus ini apa?"

"Aku gak kerja tapi memperkerjakan orang"

Adila tersenyum bingung

Revlan menggoes sepeda nya menjauh dari adila

Adila kembali berjalan ke rumah mertuanya

terlihat seorang satpam membukakan pintu gerbang "Pagi nyonya muda"

Adila tersenyum sambil mengangguk

"Mah ...mamah..." Adila membuka pintu setelah mengetuknya

Terlihat mamahnya sedang duduk disofa mewah sambil memegang sebuah majalah

"Eh Adila...sini sayang sudah sarapan belum?"

Adila berjalan mendekat lalu duduk didekat kaki mamah mertua nya

"Mah ku mau belajar masak"

"Boleh dong"

"Mau belajar masak apa?"

"Apa aja mah yang kira-kira mas zaffran suka"

"Zaffran itu suka kari ayam, mau buat?"

"Mau mah"

"Sini..."

mamahnya berjalan menuju dapur yang besar seperti ruang keluarga

"Ambil ayam dikulkas yang paha nya aja, itu kesukaan zaffran"

Adila mengambil nya dan membawa nya pada mamah

"Ini mah"

"Cuci dong" suruh mamah

Adila mencuci nya

"Kamu blender kunyit, bawang putih sama jahe dulu terus lumuri ke ayam" suruhnya lagi

Adila melakukan nya dengan baik

"Nah kalo udah ini biarin dulu, sekarang kita buat bumbu kari nya"

"Apa aja mah" kata Adila memegang pisau dan talenan

"Cabe merah, bawang merah ,bawang putih, cengkeh, kayu manis, kunyit, serai, ketumbar, jinten, kapulaga, merica bubuk sama garam"

Adila menyiapkan nya sambil menulis nya di notepad handphone

"Terus kamu siapin daun jeruk, air, santen, daun bawang dan minyak pastinya"

"Cara masaknya gimana Mah?"

"Tumis bumbu halusnya , kalo udah wangi masukin ayam nya terus kasih daun jeruk dan serai kalo udah aga Mateng masukin santan sampe ayamnya empuk sambil diaduk pelan terus taburin cabe merah dan daun bawang udah deh angkat"

"Lumayan gampang sih ya mah?"

"Iya, kalo udah nyoba pasti bisa"

JADI PENGEN KARI AYAM, ENAK KALI YA? HEHE

Adila mencicipi nya "Emm..enak"

"Adila mau bawa ini ke rumah nanti siang adila bawa ke kantor mas zaffran"

"Yaudah cari tempat makan nya disana"

Adila membuka rak dan mengambil tempat makan aga besar ia memasukan ayam nya disitu

"Nanti kalo udah sampe rumah buka dulu soalnya masih panas"

"Iyah mah, makasih ya adila pamit"

Adila keluar kembali berjalan ke rumahnya sambil membawa tempat makan berisi kari ayam buatannya di ajari mamah mertua nya

Terpopuler

Comments

joey

joey

oh rupanya kariayam Indonesia dengan Malaysia berbeza ya

2021-08-01

2

Isco Glo

Isco Glo

mohon maaf thor.. jujur aku baca nya skip banyak karna agak bosa baca kalimat yg berulang..
mohon maaf

2021-07-06

0

Lovesekebon

Lovesekebon

Lanjut lagiihh😊😊🥰

2021-05-15

0

lihat semua
Episodes
1 Ini kisah-ku
2 Disayang
3 Disayang Juga
4 Kantor Suami-ku
5 Kebingungan
6 Suamiku yang tenang
7 Tidak ada bukti
8 Permainan dimulai
9 ke makam orang tua adila
10 Pesan WhatsApp
11 Ceroboh
12 Mengobati Luka di kaki
13 Rasa sakit pun tak terasa
14 Ghea
15 Kebohongan
16 Kabur
17 Nasehat
18 Rumah
19 Mulai membaik atau permainan dimulai lagi?
20 Kari ayam untuk zaffran
21 Tipuan part 1
22 Tipuan part 2
23 Detektif jadi jadian
24 Zaffran pergi, kemana?
25 Salah sangka?
26 kebenaran
27 Perdebatan
28 Baik
29 Tidak berubah
30 Kontrak kerja
31 Batalkan?
32 Party part 1
33 Party part 2
34 Terkejut
35 Ego
36 Permainan adila
37 Tidak ada file
38 Adila demam
39 Tak berubah (zaffran)
40 Ghea sakit
41 Suami kasar
42 Luka lebam
43 Balasan
44 Ghea pulang
45 Adila hamil?
46 Kabar baik untuk nesa dan ghea
47 pembalasan untuk zaffran
48 Uang untuk aliya
49 Dokter kandungan
50 Pakaian baru untuk ibu Hamil
51 Restoran
52 Pelayan untuk adila
53 Pesona zaffran
54 Info dari adik aldi
55 Kantor zaffran
56 Pulang ke rumah
57 part 1
58 Part 2
59 Part 3
60 part 4
61 part 5
62 part 6
63 part 7
64 part 8
65 Permintaan cerai
66 Perdebatan
67 Mau tidak mau
68 Papah setuju
69 Menanti pulang dari rumah sakit
70 Adila pulang
71 Asisten pribadi
72 kabar dari Ghea untuk adila
73 Bicara pada mertua
74 Istri?
75 Keraguan adila
76 Pergi ke Jakarta lagi (revlan)
77 Keraguan
78 penjelasan
79 Kembali bersama
80 Sampai dijakarta
81 Ghea bekerja
82 Penuh kecurigaan
83 akan berbicara pada revlan
84 Mall part 1
85 mall part 2
86 Mall part 3
87 Revlan jahat? pembohong?atau munafik?
88 Mengerjai ghea
89 bicara pada revlan
90 Kemarahan revlan
91 bohong atau benar?
92 Ketidakpercayaan
93 Sisil pulang
94 Menuju puncak
95 Kesalahpahaman deri
96 Ada apa?
97 Kehamilan Adila
98 mendekati ghea
99 Aldi, Aliya dan anak yang dikandungnya
100 Keanehan adila
101 Kabar baik
102 Chef tampan
103 Persiapan syukuran
104 chef dawan dan ketampanan nya
105 acara syukuran
106 Terjebak perasaan
107 Kenapa revlan?
108 penjelasan pada zaffran
109 Revlan datang
110 Pemalsuan data
111 Rencana Aldi
112 orang suruhan
113 Kiriman Vidio
114 Perkelahian
115 Deri mencintai Ghea
116 Anak perempuan
117 Tangis sisil
118 Usaha deri
119 Sisil pergi
120 Adila yang selalu menggerutu
121 Hamil pun tak perduli
122 Ke khawatiran
123 Rencana beres
124 Keberangkatan Deri dan sisil
125 Kangen
126 Taman hijau
127 Pacar
128 Cara pembebasan
129 Tidur
130 Datang
131 usir
132 kesal
133 Sibuk
134 Menikah
135 Anak sakit
136 Usaha kesekian
137 Setuju
138 Senyuman kebahagiaan
139 Terimakasih
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Ini kisah-ku
2
Disayang
3
Disayang Juga
4
Kantor Suami-ku
5
Kebingungan
6
Suamiku yang tenang
7
Tidak ada bukti
8
Permainan dimulai
9
ke makam orang tua adila
10
Pesan WhatsApp
11
Ceroboh
12
Mengobati Luka di kaki
13
Rasa sakit pun tak terasa
14
Ghea
15
Kebohongan
16
Kabur
17
Nasehat
18
Rumah
19
Mulai membaik atau permainan dimulai lagi?
20
Kari ayam untuk zaffran
21
Tipuan part 1
22
Tipuan part 2
23
Detektif jadi jadian
24
Zaffran pergi, kemana?
25
Salah sangka?
26
kebenaran
27
Perdebatan
28
Baik
29
Tidak berubah
30
Kontrak kerja
31
Batalkan?
32
Party part 1
33
Party part 2
34
Terkejut
35
Ego
36
Permainan adila
37
Tidak ada file
38
Adila demam
39
Tak berubah (zaffran)
40
Ghea sakit
41
Suami kasar
42
Luka lebam
43
Balasan
44
Ghea pulang
45
Adila hamil?
46
Kabar baik untuk nesa dan ghea
47
pembalasan untuk zaffran
48
Uang untuk aliya
49
Dokter kandungan
50
Pakaian baru untuk ibu Hamil
51
Restoran
52
Pelayan untuk adila
53
Pesona zaffran
54
Info dari adik aldi
55
Kantor zaffran
56
Pulang ke rumah
57
part 1
58
Part 2
59
Part 3
60
part 4
61
part 5
62
part 6
63
part 7
64
part 8
65
Permintaan cerai
66
Perdebatan
67
Mau tidak mau
68
Papah setuju
69
Menanti pulang dari rumah sakit
70
Adila pulang
71
Asisten pribadi
72
kabar dari Ghea untuk adila
73
Bicara pada mertua
74
Istri?
75
Keraguan adila
76
Pergi ke Jakarta lagi (revlan)
77
Keraguan
78
penjelasan
79
Kembali bersama
80
Sampai dijakarta
81
Ghea bekerja
82
Penuh kecurigaan
83
akan berbicara pada revlan
84
Mall part 1
85
mall part 2
86
Mall part 3
87
Revlan jahat? pembohong?atau munafik?
88
Mengerjai ghea
89
bicara pada revlan
90
Kemarahan revlan
91
bohong atau benar?
92
Ketidakpercayaan
93
Sisil pulang
94
Menuju puncak
95
Kesalahpahaman deri
96
Ada apa?
97
Kehamilan Adila
98
mendekati ghea
99
Aldi, Aliya dan anak yang dikandungnya
100
Keanehan adila
101
Kabar baik
102
Chef tampan
103
Persiapan syukuran
104
chef dawan dan ketampanan nya
105
acara syukuran
106
Terjebak perasaan
107
Kenapa revlan?
108
penjelasan pada zaffran
109
Revlan datang
110
Pemalsuan data
111
Rencana Aldi
112
orang suruhan
113
Kiriman Vidio
114
Perkelahian
115
Deri mencintai Ghea
116
Anak perempuan
117
Tangis sisil
118
Usaha deri
119
Sisil pergi
120
Adila yang selalu menggerutu
121
Hamil pun tak perduli
122
Ke khawatiran
123
Rencana beres
124
Keberangkatan Deri dan sisil
125
Kangen
126
Taman hijau
127
Pacar
128
Cara pembebasan
129
Tidur
130
Datang
131
usir
132
kesal
133
Sibuk
134
Menikah
135
Anak sakit
136
Usaha kesekian
137
Setuju
138
Senyuman kebahagiaan
139
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!