Mulai membaik atau permainan dimulai lagi?

Zaffran duduk disofa sudah satu minggu ia tak masuk kerja dan sudah satu minggu juga perdebatan hebat dengan adila berlalu.

Adila datang menghampiri zaffran yang tengah menghadap ke televisi membawa secangkir susu hangat

"Di minum" suruh adila pada zaffran sambil memberikan gelas itu

"Taro dulu aja" tolak zaffran

"Sayang" adila memasang wajah sedih

Zaffran langsung mengambil nya dan meminum susu tersebut "ok sayang"

"Nanti cek ke rumah sakit yu mas?"

"Cek apa?"

"Kaki kamu"

"Udah mulai kering kok, senin masuk kerja deh"

"Pastiin dulu mas"

"Panggil dokter aja kan gampang, gak usah heboh-heboh datang ke rumah sakit"

"Iya deh iya"

Tak lama pintu rumah diketuk "Tok...tok..."

"Siapa ya mas?" tanya adila

"Coba buka sana" suruh zaffran

Adila segera bangun membuka pintu rumah, terlihat dua orang lelaki berdiri dihadapan pintu dengan seorang satpam.

"Maaf nyonya, ini ada tamu mau ketemu bapak katanya"

Adila mengangguk satpam itu pergi

"Nyari mas zaffran?" tanya adila menautkan alisnya

"Iya, kita pegawai baru dibagian admin" jawab salah seorang pria

"Yaudah silahkan masuk" ajak adila

Mereka berdua masuk mengekori adila, salah seorang lelaki menatap adila tak biasa seperti serigala lapar sampai tak berkedip dan terus menatap adila dari belakang.

Zaffran disofa melotot ketika dua orang itu masuk

"Pak" sapanya

Mereka bersalaman

"Duduk duduk, saya buat kan minum dulu" adila berjalan pergi ke dapur

"Wih mantep amat" ucap salah seorang

Adila mendengar nya tapi pura-pura saja tak mendengar

Mereka berdua duduk dekat zaffran

"Lo ngapain kesini?" sedikit berbisik zaffran

"Gak ada lo gak asik bos"

"Gak seru gak ada traktiran" salah seorang satu lagi menimbali

Kini mereka mengobrol berbisik, zaffran melihat ke arah adila yang tengah mengontrol gelagat zaffran.

"Hahahaha, Kalian ini padahal kan laporan mah bisa lah ditaro aja dulu" kata zaffran menepuk paha salah seorang tiba-tiba sok asik

Mereka berdua mengikuti permainan zaffran

"Kalian pake baju siapa ini?" tanya zaffran penasaran

"Beli lah, buat ke sini kita ngorbanin duit nih" jawab seorang berambut cepak

"Habis dua setengah bos nanti ganti ya" kata seorang bertubuh tinggi yang tadi terus menikmati tubuh adila lewat baju tidurnya

Adila menghampiri dengan tangan berisi nampan membawa dua gelas kopi

"Silahkan" kata adila menaruh cangkir kopi itu dimeja

"Makasih bu"

"Sayang, kenalin ini fano" menunjuk lelaki berambut cepak

"Ini gilang" yang bertubuh tinggi

"Saya adila" kata adila sedikit membungkuk kan diri

"Ini pegawai baru dikantor, dulu bekas temen kuliah aku" zaffran mengarang cerita

Adila hanya tersenyum

"Sayang kamu kalau ngantuk langsung ke atas aja" ujar zaffran agar adila masuk ke kamar

"Iyah, saya permisi ya" adila segera berjalan menjauh

Zaffran terus menatap punggung adila memastikan ia benar benar sudah masuk ke dalam kamar

"Bos itu istri lo?" tanya gilang

"Iyah, kenapa?" tanya balik zaffran

"Gilak!!! kalo gue punya istri kaya gitu. gak keluar kamar dah mana mau gue ngelirik cewek lain" kata gilang sambil menggelengkan kepalanya

"Awas ya lo sampe modus-modus ke adila" sambil menarik baju gilang

"Santai... yang penting kan gak dipegang" goda gilang yang membuat fano tertawa

"Kalo kaki gue gak sakit gue tendang muka lo berdua" kata zaffran sambil tertawa

"Untung kaki lo sakit ya bos"

"Lo sebenernya, pada mau ngapain?" tanya zaffran penasaran

"Ada cewek baru bos di bar, namanya aliya mantep dah" kata fano

"Seriusan?" tanya zaffran

"Tapi masih mantepan adila istri lo bos" kata gilang sambil tersenyum penuh arti

"Hehehe.... intinya kita minta duit buat minum, bayar cewek, gak ada duit nih bos" saut fano

"Duit sih ada tapi di atas gimana dong?" kata zaffran

"Dua juta aja bos" pinta fano

"Ngambil duit nya gimana?" tanya zaffran

"Kaki lo sakit ya, yaudah gue aja yang naek" kata gilang

"Eh. enak bener lo, ada istri gue noh"

"Alesan bos alesan" ujar fano

"Apa?" tanya zaffran

"Gue pinjem duit ya?" kata gilang

"Masa pinjem duit sampe kesini, lo kan ceritanya pegawai" jawab zaffran

"Terus gimana bos?"

"Tenang-tenang" kata zaffran

"Sayang...sayang" teriak zaffran

Adila membuka pintu kamar nya "kenapa mas?" teriak adila didepan pintu

"Minta tolong ambil dompet aku dong" suruhnya

Adila masuk lalu kembali keluar dan berjalan menghampiri zaffran sambil membawa sebuah dompet

"Ini" beri adila

"Dua juta kan lang? maaf ya gue baru bisa bayar, lupa gue " kata zaffran memberikan uang cash dua juta sambil tersenyum manis

"Gak apa apa bos lagian kan lo bos gue, gue aja di gaji sama lo, masa iya gue gak percaya" saut gilang santai menerima uang itu

"Terus lo berdua mau pulang? kenapa buru-buru si?" tanya zaffran padahal memberi kode

"Iya kita mau pulang, takut ganggu" kata fano bangun dari duduknya

Mereka berdua menyalami zaffran dan juga adila,

gilang dengan sengaja melamakan pegangan tangannya sambil menatap adila.

Zaffran menginjak kaki gilang dengan kaki kanannya "Aw..." teriak gilang sambil melepaskan tangannya

"Kenapa?" tanya adila

"Gak bu gak papa, saya permisi" gilang langsung pergi

"Sini" zaffran merangkul pinggang adila

Adila duduk dipangkuan zaffran "jangan bilang kamu suka digoda gilang"

"Apaan si?" kata adila memukul lengan zaffran yang memeluk perutnya

"Dia tadi bilang kamu cantik, kalo kaki ku gak sakit aku pukul dia"

"Kan kalo mukul pake tangan bukan kaki" ledek adila

"Ohh berani kamu ya" kata zaffran menggelitiki perut adila

Hahahaha adila tertawa sambil berusaha melepaskan diri

Tiba-tiba "Aw..." zaffran memegang kakinya yang terinjak adila

"Aduh sakit ya?" kata adila mengelus paha zaffran

"Haduh... " kata zaffran

"Sakit?"

"Enak"

Adila memukul zaffran

"Tidur ayo" ajak adila

"Gendong" pinta zaffran manja

"Mana kebawa" eluhnya

"Nanti kalo sembuh aku yang bakal gendong kamu tiap hari kalo naik tangga , janji" kata zaffran

Adila tersenyum

"Gak kuat aku mas..."

"Gandeng aja gandeng"

"Sini" adila meraih tangan kanan zaffran menaruh nya ke pundak lalu berjalan ke atas

"Ahhh" Adila menjatuhkan zaffran ke tempat tidur

"Ohh jadi dibanting ya" kaya zaffran

Adila tertawa lepas, lalu tidur memeluk zaffran

"Bangun nin aku pagi ya" kata zaffran

"Mau kemana emang? tumben minta dibangunin pagi-pagi?" tanya adila

"Mau mastiin kalo kamu masih ada dipelukan aku" goda zaffran

Adila tersenyum sambil mencubit perut zaffran

Akhirnya mereka berdua memejamkan mata , tertidur bersama dengan pulas

Terpopuler

Comments

Dani sari sari

Dani sari sari

kyknya salah bikin judul di novel deh

2021-06-05

1

Lovesekebon

Lovesekebon

Lanjutkan thor😉😊

2021-05-15

0

Leanova Aleka

Leanova Aleka

istri goblok ngak ush dulu dmaafin bila prl ksh pelajaran sejauh mna dia bnr" insyaf & minta maaf

2021-04-21

0

lihat semua
Episodes
1 Ini kisah-ku
2 Disayang
3 Disayang Juga
4 Kantor Suami-ku
5 Kebingungan
6 Suamiku yang tenang
7 Tidak ada bukti
8 Permainan dimulai
9 ke makam orang tua adila
10 Pesan WhatsApp
11 Ceroboh
12 Mengobati Luka di kaki
13 Rasa sakit pun tak terasa
14 Ghea
15 Kebohongan
16 Kabur
17 Nasehat
18 Rumah
19 Mulai membaik atau permainan dimulai lagi?
20 Kari ayam untuk zaffran
21 Tipuan part 1
22 Tipuan part 2
23 Detektif jadi jadian
24 Zaffran pergi, kemana?
25 Salah sangka?
26 kebenaran
27 Perdebatan
28 Baik
29 Tidak berubah
30 Kontrak kerja
31 Batalkan?
32 Party part 1
33 Party part 2
34 Terkejut
35 Ego
36 Permainan adila
37 Tidak ada file
38 Adila demam
39 Tak berubah (zaffran)
40 Ghea sakit
41 Suami kasar
42 Luka lebam
43 Balasan
44 Ghea pulang
45 Adila hamil?
46 Kabar baik untuk nesa dan ghea
47 pembalasan untuk zaffran
48 Uang untuk aliya
49 Dokter kandungan
50 Pakaian baru untuk ibu Hamil
51 Restoran
52 Pelayan untuk adila
53 Pesona zaffran
54 Info dari adik aldi
55 Kantor zaffran
56 Pulang ke rumah
57 part 1
58 Part 2
59 Part 3
60 part 4
61 part 5
62 part 6
63 part 7
64 part 8
65 Permintaan cerai
66 Perdebatan
67 Mau tidak mau
68 Papah setuju
69 Menanti pulang dari rumah sakit
70 Adila pulang
71 Asisten pribadi
72 kabar dari Ghea untuk adila
73 Bicara pada mertua
74 Istri?
75 Keraguan adila
76 Pergi ke Jakarta lagi (revlan)
77 Keraguan
78 penjelasan
79 Kembali bersama
80 Sampai dijakarta
81 Ghea bekerja
82 Penuh kecurigaan
83 akan berbicara pada revlan
84 Mall part 1
85 mall part 2
86 Mall part 3
87 Revlan jahat? pembohong?atau munafik?
88 Mengerjai ghea
89 bicara pada revlan
90 Kemarahan revlan
91 bohong atau benar?
92 Ketidakpercayaan
93 Sisil pulang
94 Menuju puncak
95 Kesalahpahaman deri
96 Ada apa?
97 Kehamilan Adila
98 mendekati ghea
99 Aldi, Aliya dan anak yang dikandungnya
100 Keanehan adila
101 Kabar baik
102 Chef tampan
103 Persiapan syukuran
104 chef dawan dan ketampanan nya
105 acara syukuran
106 Terjebak perasaan
107 Kenapa revlan?
108 penjelasan pada zaffran
109 Revlan datang
110 Pemalsuan data
111 Rencana Aldi
112 orang suruhan
113 Kiriman Vidio
114 Perkelahian
115 Deri mencintai Ghea
116 Anak perempuan
117 Tangis sisil
118 Usaha deri
119 Sisil pergi
120 Adila yang selalu menggerutu
121 Hamil pun tak perduli
122 Ke khawatiran
123 Rencana beres
124 Keberangkatan Deri dan sisil
125 Kangen
126 Taman hijau
127 Pacar
128 Cara pembebasan
129 Tidur
130 Datang
131 usir
132 kesal
133 Sibuk
134 Menikah
135 Anak sakit
136 Usaha kesekian
137 Setuju
138 Senyuman kebahagiaan
139 Terimakasih
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Ini kisah-ku
2
Disayang
3
Disayang Juga
4
Kantor Suami-ku
5
Kebingungan
6
Suamiku yang tenang
7
Tidak ada bukti
8
Permainan dimulai
9
ke makam orang tua adila
10
Pesan WhatsApp
11
Ceroboh
12
Mengobati Luka di kaki
13
Rasa sakit pun tak terasa
14
Ghea
15
Kebohongan
16
Kabur
17
Nasehat
18
Rumah
19
Mulai membaik atau permainan dimulai lagi?
20
Kari ayam untuk zaffran
21
Tipuan part 1
22
Tipuan part 2
23
Detektif jadi jadian
24
Zaffran pergi, kemana?
25
Salah sangka?
26
kebenaran
27
Perdebatan
28
Baik
29
Tidak berubah
30
Kontrak kerja
31
Batalkan?
32
Party part 1
33
Party part 2
34
Terkejut
35
Ego
36
Permainan adila
37
Tidak ada file
38
Adila demam
39
Tak berubah (zaffran)
40
Ghea sakit
41
Suami kasar
42
Luka lebam
43
Balasan
44
Ghea pulang
45
Adila hamil?
46
Kabar baik untuk nesa dan ghea
47
pembalasan untuk zaffran
48
Uang untuk aliya
49
Dokter kandungan
50
Pakaian baru untuk ibu Hamil
51
Restoran
52
Pelayan untuk adila
53
Pesona zaffran
54
Info dari adik aldi
55
Kantor zaffran
56
Pulang ke rumah
57
part 1
58
Part 2
59
Part 3
60
part 4
61
part 5
62
part 6
63
part 7
64
part 8
65
Permintaan cerai
66
Perdebatan
67
Mau tidak mau
68
Papah setuju
69
Menanti pulang dari rumah sakit
70
Adila pulang
71
Asisten pribadi
72
kabar dari Ghea untuk adila
73
Bicara pada mertua
74
Istri?
75
Keraguan adila
76
Pergi ke Jakarta lagi (revlan)
77
Keraguan
78
penjelasan
79
Kembali bersama
80
Sampai dijakarta
81
Ghea bekerja
82
Penuh kecurigaan
83
akan berbicara pada revlan
84
Mall part 1
85
mall part 2
86
Mall part 3
87
Revlan jahat? pembohong?atau munafik?
88
Mengerjai ghea
89
bicara pada revlan
90
Kemarahan revlan
91
bohong atau benar?
92
Ketidakpercayaan
93
Sisil pulang
94
Menuju puncak
95
Kesalahpahaman deri
96
Ada apa?
97
Kehamilan Adila
98
mendekati ghea
99
Aldi, Aliya dan anak yang dikandungnya
100
Keanehan adila
101
Kabar baik
102
Chef tampan
103
Persiapan syukuran
104
chef dawan dan ketampanan nya
105
acara syukuran
106
Terjebak perasaan
107
Kenapa revlan?
108
penjelasan pada zaffran
109
Revlan datang
110
Pemalsuan data
111
Rencana Aldi
112
orang suruhan
113
Kiriman Vidio
114
Perkelahian
115
Deri mencintai Ghea
116
Anak perempuan
117
Tangis sisil
118
Usaha deri
119
Sisil pergi
120
Adila yang selalu menggerutu
121
Hamil pun tak perduli
122
Ke khawatiran
123
Rencana beres
124
Keberangkatan Deri dan sisil
125
Kangen
126
Taman hijau
127
Pacar
128
Cara pembebasan
129
Tidur
130
Datang
131
usir
132
kesal
133
Sibuk
134
Menikah
135
Anak sakit
136
Usaha kesekian
137
Setuju
138
Senyuman kebahagiaan
139
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!