Adila berbaring dikasur dengan ghea yang ikut berbaring disampingnya
"Kenapa Dil? panas ya? gak betah?"
"Enggak kok ghe, aku cuma lagi pusing aja. mikirin rumah tangga aku. kok jadi begini ya?"
" udah ah tidur gih biar gak pusing, jangan mikirin apa-apa"
Adila pun menutup matanya tak lama tetesan air mata kembali berjatuhan
Ghea langsung memeluk adila
"Sabar ya dil, kamu mampu ngelewatin ini semua. kamu orang baik jodoh kamu pun pasti baik" ujarnya
Esok hari pun tiba...
Adila sedang duduk di kursi depan sambil memegang gelas berisi teh hangat
Ghea sedang mamakai sepatu hendak pergi bekerja "Kamu gak apa-apa aku tinggal sendiri?"
"Gak papah ghe, aku udah gede" jawab adila sambil tersenyum
"Hehehe, jangan nangis ya" goda ghea
"Ati-ati kamu"
"Siap"
Ghea pun segera pergi menggunakan motor miliknya "Bye"
"Byeee" adila melambaikan tangannya
Ghea kini sudah tak terlihat lagi dari pandangan adila
Adila memakai sandal dan berjalan jalan disekitar kontrakan ia pun keluar gerbang berjalan-jalan disekitar jalan
"Udara nya lumayan segar pagi-pagi gini"
Tak lama adila melewati rombongan lelaki yang sedang duduk santai dengan sepeda dihadapan mereka
"Syutt" goda seorang lelaki
"Mau kemana nih?" goda lelaki lain
"Mau kemana? disini aja" ujar seorang lelaki yang berdiri tepat didepan adila
Adila pun menghentikan langkahnya karena jalannya dihadang, ia hanya berdiri menatap lelaki yang masih berdiri di depannya dengan senyum sok asik nya
tiba tiba seorang laki-laki datang mendekat ke arah keduanya "udah-udah, orang lagi mau lewat juga" ujarnya sambil menarik bahu lelaki yang ada dihadapan adila
"Revlan revlan, cewek cantik nih gimana sih?" kata lelaki itu sambil melepaskan lengan revlan yang ada dibahunya
"Disini aja ngobrol sama kita" ucap lelaki lain sambil memegang lengan adila "ih apaan si?" adila menarik lengannya "Jangan keterlaluan ya!" sentaknya
Tiba-tiba sebuah mobil berwarna hitam berhenti disana, lalu keluarlah dua orang lelaki bertubuh besar dan "Bruk..." ia menghajar lelaki yang tadi memegang lengan adila
"Aaaaa" adila refleks menjerit sambil memundurkan langkahnya
Laki laki pesepeda yang lain segera menghampiri temannya yang tersungkur sambil berteriak tak terima temannya dipukul
"Mundur kalian semua kalo gak mau kenapa-kenapa, nyonya enggak apa-apa?"
"Siapa kalian?" tanya adila sambil mengerutkan dahinya
"Saya orang nya tuan nyonya, saya disuruh tuan untuk nyari nyonya adila" jawabnya
"Saya gak mau pulang jangan paksa saya!" kata adila dengan ketus
"Tapi nyonya..."
"Saya gak mau pulang jadi kalian pergi" potongnya
"Jangan-jangan Lo penculik ya?" tuduh seorang lelaki
"Sembarangan, saya itu orang yang disuruh nyari nyonya" jawabnya segera
"Nyonya?" lelaki itu terheran heran
"Dan kamu jangan pernah sentuh nyonya" menunjuk lelaki yang masih mengusap darah di pelipis pipinya
"Kalian pergi aja, saya gak bakal mau pulang" adila segera melangkahkan kakinya
Orang suruhan tadi memegang tangan adila dengan segera "Tapi nyonya"
Adila menatap nya , orang tadi segera melepaskan nya
"Nyonya tuan di rumah sendiri an, kalo kita hari ini gak temuin nyonya habis kita nyonya. tolong nyonya"
Adila tetap diam
Seorang pengemudi yang sama bertubuh kekar turun dengan memegang handphone dan memberikan nya pada Adila "Maaf nyonya ini tuan ingin bicara"
"Matiin" seru adila
"Apa nyonya?"
"Matiin teleponnya"
Pengemudi tadi mematikan ponselnya dengan segera
"Kalau begitu ayo nyonya pulang" ajaknya
"Oke...oke...oke... kalian sekarang pergi bilang sama tuan, saya bakal pulang nanti malam, ngerti?"
"Tapi nyonya...ibu dan bapak sudah mengharapkan nyonya pulang"
"Mamah? papah?" tanyanya
"Nyonya tolong kami, Bos bisa membunuh kami hidup-hidup jika tidak membawa nyonya pulang" ucapnya lirih agar dikasihani
"Siapa yang bos kalian?"
Semuanya menundukkan kepalanya sambil terdiam
"Siapa?" tanya lagi adila
"Bos aldi yang bilang nyonya" jawab salah seorang pria
"Aldi? Aldi itu siapa si sebenernya?" tanyanya penasaran
"Bagaimana nyonya apa nyonya mau pulang?" tanya pria lain mengalihkan pembicaraan
"Mau tapi malem" jawabnya
"Kami cuma dikasih batas waktu sampai jam empat sore ini nyonya, tolong nyonya"
"Apa yang kalian takutin si dari laki-laki brengsek itu?"
"Tuan enggak pernah bercanda soal ancaman nya nyonya"
"Kalian udah lama kerja sama aldi sama zaffran?" tanya adila
"Sudah nyonya"
"Aldi itu punya bar emang ya? bukannya gak punya setau ku" tanya adila dengan sengaja
"Bos aldi gak punya bar"
"Brengsek aku dibohongin lagi" pikir Adila dalam hati
"Ayo nyonya pulang"
"Suruh supir jemput saya"
"Baik nyonya"
Salah seorang pria menelepon supir untuk menjemput adila
Satu orang lagi menyingkirkan beberapa orang yang sedang duduk santai "Nyonya saya mau duduk, awas kalian!"
"Udah kamu ngapain si?" tegur adila karena tak enak
"Silahkan duduk dulu nyonya"
"Udah duduk sini" suruh revlan teman lelaki pesepeda tadi
Adila tersenyum "Gak usah" jawabnya
"Kamu sini, ngapain si disitu ganggu orang aja" suruh Adila
"Maaf nyonya" dia pun pergi dan berdiri dekat jalan
"Kamu disuruh nyari saya dari kapan?" tanya adila pelan
"Dari kemarin nyonya" jawabnya
"Aldi yang nyuruh atau zaffran?"
"Bos Aldi nyonya, katanya di suruh tuan zaffran"
Tak lama Mobil mewah datang
Sebuah mobil BMW 6 SERIES seharga 1,81 Milyar berada dihadapan mereka
para pesepeda itu berdecak kagum
Adila masuk dibukakan pintu oleh supir
Adila tersenyum pada pesepeda sambil mengucapkan maaf pada lelaki yang dihajar tadi
Orang bayaran tadi mengikuti adila dari belakang
Setelah beberapa lama ia sampai dirumah , ramai sekali orang bertubuh besar , zaffran berdiri menggunakan tongkat menatap adila dari jauh
Adila bingung kenapa banyak orang seperti bodyguard begini
"Sayang, kamu dari mana aja?" tanya zaffran
Adila menatap zaffran , lalu melihat mereka semua yang berdiri mematung "Pergi kalian, oh iya tunggu dulu, ini istri saya apapun yang dikatakan adila adalah perintah saya"
Semuanya pun berjalan keluar
Adila masuk tak memperdulikan zaffran
"Sayang-sayang"
"Apa?"
"Kamu dari mana aja?"
"Dibekasi"
"Bekasi? dirumah siapa?"
"Siapa ke lah"
"Kok kamu gitu si?"
"Kamu bisa ngertiin aku gak, aku lagi kecewa banget sama kamu"
"Kamu tau kan ada botol alkohol disitu iya aku minum aku kebawa suasana sama perempuan yang dibawa Aldi" ucap zaffran
"Terserah deh" Adila berjalan ke tangga
Zaffran sengaja menjatuhkan tongkat nya "Aw...." ia tersungkur jatuh
Adila menengok lari ke zaffran "Kamu Gimana sih gak ati-ati si"
"Aw" zaffran meringis kesakitan
Ternyata kakinya malah berdarah "padahal niatku cuma jatuh, sial" maki zaffran dalam hati
Kini zaffran dituntun Adila berjalan ke sofa
"Aku obatin kaki kamu dulu"
Adila berlari mengambil obat
"Sini" ia mulai mengobati zaffran yang terus merintih kesakitan
"Udah" kata Adila
"Hehhh sakit banget" eluhnya
"Mungkin balesan Karna kamu udah nyakitin aku"
Zaffran terdiam memegang tangan Adila menuntun nya duduk disampingnya
"Aku minta maaf, aku tau aku salah. mamah papah bahkan bibi udah ngomelin aku. aku salah aku minta maaf"
Adila terdiam
"Aku minta maaf plis dil plis.... aku salah aku ngaku aku salah" mohon mohon zaffran pada adila
"Aku maafin"
"Beneran?"
"Iya, aku maafin kamu"
"Serius? aku janji gak bakal gini"
"Iya mas, semoga kamu gak terus menerus hancurin kepercayaan aku ya"
"Makasih sayang" zaffran memeluk Adila dengan erat "Janji aja dulu, tepatin mah urusan belakangan"
DASAR LELAKI!!! NULIS SENDIRI KESEL SENDIRI !!!
HEHEHE :)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Devi Lingkar Bentang
anak aja janji aja dulu tepatinn belakangan... 🤣
2021-06-26
0
Lovesekebon
Hmm..kirain yg baca aza yg kebawa kesel😉😊
2021-05-15
0
Kapten Rajo Devi
kan yg nulis AUTHOR kenpa kesel sendiri, hajjaj papaleppalelel
2021-03-31
0