Setelah sekitar satu jam adila sampai di jalanan dekat rumah Ghea
Ghea yang melihat adila didalam mobil dengan kaca terbuka segera melambaikan tangan nya "Masuk ghe" suruh adila, ghea pun segera naik ke mobil itu dan memeluk sahabatnya "kangen banget" ujarnya
"Kemana nyonya?" tanya supir setelah ghea dan adila hanya tersenyum sambil saling menatap
"Ke restoran akila back" jawab adila meluruskan pandangannya
"Baik nya"
Ghea melirik Adila "Nyonya mau kemana nyonya?" godanya sambil terkekeh
Adila memukul ghea sambil malu malu "apaan si ghe?"
"Aku di traktir kan?" tanya ghea sambil menunjuk dadanya
"Siap-siap nyonya muda ini yang akan traktir" jawab adila berusaha menyombongkan diri
"Najis" kata ghea mendorong bahu adila sambil tersenyum
"Kamu sekarang Deket sama siapa?" tanya adila mengubah topik pembicaraan
"Sama...kamu" jawab Ghea asal
"Ihh dasar, serius aku tuh"
"Gak ada aku tuh masih muda, jauh dibawah kamu umur ku aja baru 21. masih mau kerja dulu lah siapa tau ketemu bos baik ganteng kaya raya kaya suami kamu" jawab ghea sambil tersenyum
"Aminn deh" saut Adila sambil tersenyum juga
Tak lama sampai lah disebuah restoran megah dan mewah
"Wah kita makan disini dil?" tanya heran Ghea
"Iya, ayo" kata Adila
Mereka masuk ke restoran akila back , sebenarnya Adila baru dua kali ke sini dengan mas zaffran namun ia sengaja datang kesini lagi karena ingin mentraktir teman masa lalunya
Mereka berjalan ke arah kursi sambil diikuti pelayanan dari belakang
"Duduk ghe"
Ghea duduk didepan Adila
"Bagus banget ya" terkagum-kagum ghea
Adila meminta menu pelayanan itu memberikan nya
"Mau pesen apa? pilih Aku yang bayar" kata Adila
"Apa ya? yang enak apa?"
"Semuanya enak"
"Pasti sih" kata Ghea sambil terus menerus mencari makan dan minum dibuku menu
"Ini aja deh aku, tuna pizza Tomahawk 600"
"Minum nya apa?" tanya lagi adila
"Samain aja sama kamu deh, bingung aku" kata ghea menutup buku menu
"Ka saya pesen maguro tataki, Greenland halibut, minum nya jus alpukat aja dua"
"Baik nyonya, tunggu sebentar ya" ucap lembut seorang pelayan nan sopan tadi
Pelayan itu pergi
"Adila kamu katanya mau kenalin aku sama temen kamu?" tanya ghea penasaran
"Oh iya ghe aku lupa, nanti deh ya kapan-kapan"
"Temen kamu siapa emang?" tanyanya lagi
"Namanya nesa dia dulu satu kantor sama aku di kantor suamiku , dia masih kerja disana"
"Ohh gitu"
"Walaupun udah lama aku dijakarta, tapi aku gak punya banyak temen atau kenalan ghe"
"Buat apa banyak kenalan banyak temen mending banyak duit, temen kan bisa dibeli" ujar ghea asal
"Ih kamu"
hahahahha tawa ghea sambil menatap adila
"Permisi nyonya" seorang pelayan datang membawakan makanan yang dipesan Adila
"Ahh udah gak sabar" kata ghea sambil memegang pisau dan garfu
"Cepet makan"
Ghea mulai menggigit makanan "Wahhh enak banget, untung aku di rumah gak sarapan"
"Dasar" Adila memukul lengan kanan Ghea
"Ghea" panggil Adila pada Ghea yang sibuk mencicipi makanan yang dipesan Adila
"Apa?"
"Aku gak bisa lama-lama, siang nanti aku pulang" kata Adila melihat jam menunjukkan pukul 10.00
"Iya gapapa aku tau kok istri ceo pasti sibuk"
"Bukan gitu"
"Hmm, terus?"
"Suamiku kakinya kena minyak panas ghe" jelasnya
"Minyak panas? kok bisa? masak dia?"
"Ya enggak lah, kesenggol sama tangan dia pas aku lagi masak"
"Terus gapapa?"
"Alhamdulillah nya cuma kena kaki kirinya si, tapi lumayan banyak gitu"
"Udah berobat?"
"Udah kemaren dokter langsung datang ke rumah katanya si harus sabar nunggu kering doang, sekarang dia gak ngantor jadi aku harus buatin makan siang buat dia"
"Gak kamu beliin disini aja?" saran ghea
"Enggak lah enggak usah"
"Emang nya kamu gak ada pembantu gitu?"
"Ada cuman bibi itu kadang cuma buat sarapan sama makan sore sisanya beres-beres, kan biasanya zaffran siang dikantor"
"Iya juga si"
"Makannya nanti jam sebelas aku antar kamu pulang"
"Oke bos, tapi boleh lah kali buat di rumah beli nasi Padang di bahu jalan sana"
"Hahah boleh boleh nanti sekalian aku nitip buat temen-temen kontrakan kamu"
"Serius? banyak loh"
"Berapa?"
"Sebenarnya yang akrab banget sih gak ada, Karna aku sibuk kerja paling kalo libur sehari, pake buat istirahat"
"Terus gimana?" tanya adila bingung
"Ya gapapa beliin aja kalo kamu mau mah, pasti mereka pada seneng"
"Yaudah"
"Paling tiga puluh Han gitu, kalo emang mau beliin semua. kalo cuma mau sederet rumah kontrak ku ada 6 "
"Yuadah nanti tiga puluh, gak enak juga satu dikasih satu enggak nanti kamu jadi perbincangan publik"
"Hahahaha, dil aku sebenarnya pengen banget pulang kampung tapi ya gimana aku kerja terus"
"Kamu butuh ongkos?"
"Enggak-enggak , ongkos ada maksud ku aku tuh gak ada cuti gituh"
"Kalo kamu mau libur buat pulang kampung kamu harus cuti panjang dong harus izin"
"Iya , dulu pernah ngajuin tapi nihil katanya nanti aja nanti aja sampe sekarang nanti aja"
"Berarti kamu masih harus semangat cari duit"
"Hemmm.....iya kali ya"
"Hehehe, kamu biasanya ngirim ke kampung berapa kali?"
"Satu bulan sekali tiap gajian, paling ngasih dua jutaan. kadang kalo dapet bonus ya aku kasih dua juta lima ratus"
"Gajih nya gede disana?"
"Lumayan lah buat aku yang merantau gini, satu bulan tiga juta, kalo kita rajin pull dalam sebulan masuk dapet bonus satu juta lima ratus jadi kalo gajian aku pegang uang dua juta, tapi ini karena aku baru kalau udah lama gaji lima sampai enam juta"
"Lumayan kok itu, masih bisa nabung"
"Ya gitu, Lima ratus ribu buat bayar kontrakan seratus ribu buat nyumbang seratus ribu lagi buat bayar listrik karena harus bayar sendiri kan ya, dua ratus ribu beli kuota internet seratus ribu lagi beli beras habis deh satu juta"
"Terus-terus?" tanya Adila sambil memakan makanannya
"Terus yang lima ratus ku tabung takut ada keperluan mendesak , dua ratus ribu ku pakai beli makanan dan keperluan tiga ratus ribu nya ku pegang buat ongkos dan yang lainnya"
"Habis deh...."
"Iyah deh...."sauttt adila sambil tertawa
"Hahaha, masih untung bisa makan" sambung adila
"Iya walau kerja di restoran mahal, makan aku cuma mie rebus yang airnya ku pakein nasi"
Adila tertawa
Setelah makanan habis disantap mereka sambil berbincang kini jam malah menunjukkan pukul 12.05
"Yaampun ghe jam dua belas, aku bayar dulu ya"
Adila pergi membayar biaya makan dan kembali lagi pada ghea "Ayo ghe"
Ghea pun mengikuti Adila keluar dari restoran mewah itu
"Ghe kayanya aku gak bisa nganterin kamu pulang deh"
"Yaudah gapapa kok ditraktir makan di restoran mahal gini aja udah syukur Alhamdulillah"
"Hehehe, ini " Adila memberikan uang segepok
"Eh banyak banget" Adila melihat uang itu
"Ini sepuluh juta, lima juta kamu kirim ke ibu kamu dikampung udah lama aku gak ketemu kangen juga hehe, terus yang lima juta beliin makanan sehat jangan mie instan terus. usus buntu baru tau" kata Adila sambil tersenyum
"Ahhh makasih" peluk erat ghea yang dibalas pelukan hangat adila
"Ini lima ratus ribu beliin nasi Padang sama minuman yang kamu mau kasih, kamu pulang dianterin supir ku"
"Iya, terus kamu gimana?"
"Gampang"
"Yaudah aku pulang dulu bye" ghea melambaikan tangannya
Adila pun ikut melambaikan tangannya
Ghea pergi diantar supir adila, kini Adila berdiri dipinggir jalan raya ingin mencari taksi
tak lama taksi datang Adila memberhentikan nya dan naik minta dianter ke rumah nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Lovesekebon
Ketahuan g ya🤔
2021-05-15
0
mama kenand
mudah"an keciduk tuh suami lagi selingkuh
2021-04-06
2
Cinta Sunarti
masih ada teman yg baik
2021-01-14
0