Pesan WhatsApp

Adila dan zaffran kembali duduk

"Kenapa?" tanya mamah pada Adila

"Mungkin itu manager disini, dia merasa adila mengganggu ghea" jawab Adila

"Kamu gak apa-apa kan tapi?" tanya mamah

"Enggak kok mah" jawab adila

Adila mulai meminum minuman yang ia pesan dengan pelan "13 juta" dalam pikirannya

"Kamu yakin gak mau makan aja?" tanya zaffran

"Enggak mas, belum laper" jawab adila

Setelah mereka menyelesaikan makan dan minum, zaffran mengeluarkan dompet nya

"Udah-udah papah aja yang bayar" kata papah bangun dari duduknya

"Jangan pah mas zaffran aja" saut adila yang merasa tidak enak kalau harus membayar minuman mahal yang ia pesan

"Iya pah zaffran aja" nimbrung zaffran

"Udah lah, ini tuh itung-itung traktiran buat anak dan menantu papah" kata papah berjalan menuju kasir disusul mamah

"Mas" kata adila cemas memegang tangan zaffran yang masih dalam keadaan berdiri

"Apa?" kata zaffran langsung duduk disampingnya

"Ternyata minuman yang tadi aku pesan masa harganya 13 juta mas" kata adila

"Iya kenapa emang?" tanya zaffran enteng

"Kamu tau? aku gak enak ih sama papah" kata adila

"Tau, yaudah lah gapapa duit papah banyak ini gak bakal miskin juga dipinta kita sedikit" kata zaffran sambil tersenyum

Adila tertawa sambil memukul pelan suaminya

"Nah gitu dong, jangan cemberut aja kaya tadi" kata zaffran sambil menatap wajah sang istri

"Hhh"

"Kamu kenapa sih tadi?" tanya zaffran penasaran

Tak lama mamah dan papah kembali menghampiri adila dan zaffran "Ayo pulang" ajak mamah

"Nanti dirumah aja" jawab adila sambil berbisik kepada zaffran

Mereka pun segera keluar dari restoran itu, sedangkan adila pergi ke ghea terlebih dahulu yang ada di dekat meja kasir

"Ghea kartu nama aku, jangan lupa WhatsApp aku" kata adila pada ghea dan segera pergi

"Pulang?" tanya adila, saat mereka sudah di dalam mobil

"Iya, emangnya kamu mau kemana dulu?" tanya zaffran

"Enggak kok aku nanya doang" Jawabnya

Sekitar 2 jam lebih mereka sampai dirumah mamah dan papah "Haduh macet terus, sampe lama banget sampai rumah" kata papah sambil keluar dari mobil

"aku sama adila gak ikut masuk ya, sampe sini aja" kata zaffran sambil membuka kaca mobilnya

Mamah dan papah hanya membalasnya dengan ayunan tangan "dadah"

Zaffran pun segera melajukan mobilnya, meskipun sudah sangat dekat. ia tidak membunyikan klakson sehingga para satpam tidak sadar bahwa mobil juraganya sedang menunggu disana.

"Pak" zaffran melambaikan tangannya

"Iya pak" lari seorang satpam yang melihat, setelah pintu gerbang dibuka, ia mematikan mesin didepan rumahnya.

"Supir pada kemana?" tanya zaffran pada seorang tukang kebun

"Sedang makan pak, mau saya panggilkan?"

"Gak usah, kamu bisa masukin mobil ke garasi?"

"Maaf pak, saya mah gak bisa"

Zaffran memberikan kunci mobil "ke post satpam, suruh mereka. disana ada yang bisa"

Ia lalu melangkah kan kakinya kedalam rumah dan menggeletakan tubuhnya di atas sofa

"Huh pegel banget tangan aku" eluh zaffran

"Makanya pake supir aja" kata adila membawa secangkir kopi pada zaffran

"Sini dong" kata zaffran menarik tangan Adila yang hendak duduk disofa sebelah

"Apa sih mas?" kata Adila pada zaffran

"Aku cape" eluhnya lagi

"Yuadah istirahat"

Zaffran menyeruput kopi yang dibuat adila

"Mas tadi kan kamu nanya kenapa aku cemberut?"

"Hmm..terus kamu jawab nanti aja dirumah, terus kenapa jadinya kamu cemberut begitu?"

"Ini" Adila memberi handphone zaffran dengan WhatsApp no tidak dikenal yang bicara tentang hutang

"Terus? aku tau WhatsApp ini" kata zaffran tenang

"Kamu inget ada perempuan muda yang ngaku ibunya punya hutang tiga puluh juta sama kamu. tapi ibunya keburu meninggal sebelum melunasi hutang itu jadi, dia yang harus bayar. terus dia bilang karena dia gak bisa lunasin hutang itu kamu udah dua kali minta di temenin kencan sama dia. apa itu bener mas?"

"Hhhhhh" zaffran menghela nafas "Ya enggak lah, bisa jadi sih orang yang Dateng kesini itu yang WhatsApp aku ini, tapi kan gak aku bales juga toh gak ngerti gak kenal juga" jawab zaffran

"Tapi mas dari mana dia dapet no kamu?"

"Sayang...namanya juga dia mau jelek-jelek kin aku ya mungkin dia usaha lah nyari"

"Tapi mas..."

"Udahlah" potong zaffran yang merasa ini akan terus jadi masalah jika terus dibahas

"Aku gak mau bahas ini, kamu percaya aja sama aku. aku gak bakal macem-macem"

"Aku percaya mas sama kamu...tapi...."

Zafran mencium kening adila dengan lembut, sambil memberinya sebuah pelukan hangat "tolong ya, jangan seperti ini" pintanya lirih

"Aku mau mandi dulu" sambung zaffran segera pergi

Adila hanya menatap punggung suaminya yang semakin menjauh

kemudian adila duduk dengan menyender kan tubuhnya disofa yang lembut itu sambil memejamkan kedua bola matanya

"Tring..."

Handphone adila berbunyi, ia segera membukanya. WhatsApp no baru dengan isi

Hai dill, ini aku GHEA

Adila tersenyum sesegera mungkin dirinya membalas

Haiii....Gheaaaaaa, kapan kita ketemu?

tak seling lama Ghea pun juga segera membalas

Nanti kita obrolin lagi ya dill setelah aku selesai kerja, aku masih kerja sekarang jadi curi curi main handphone hehe

adila tersenyum pada layar handphone nya karena merasa senang bisa bertemu dengan sahabatnya lagi, kemudian ia menaiki anak tangga untuk menuju kamar nya.

Ia mengambil buku deary nya

Aku tidak bisa berbohong, mas zaffran adalah suami yang baik. namun, yang jadi pertanyaan ialah apa mas zaffran itu suami yang baik pada istrinya Sekarang ? atau selamanya?apa mas zaffran akan terus bersikap baik atau tidak? atau mas zaffran akan selalu menjadi suami yang memang aku idam-idamkan atau maksudku apa ia akan menyayangi dan mencintai sampai seterusnya?banyak sekali pertanyaan yang mulai berlarian dikepalaku, setelah hari demi hari dilewati aku merasa mas zaffran sedang mematikan lampu agar aku berjalan keluar dimana pintu terbuka lebar dengan cahaya disana, namun setiap melewati ruangan aku melihat cahaya lilin yang dipaksa hidup oleh seseorang walaupun akan selalu ada yang memadamkan.

Zaffran yang memang sedang di dalam kamar mandi, tiba tiba membuka pintu yang membuat adila terkejut. ia rupanya sudah selesai membersihkan badan, meskipun ini terbilang masih siang.

Adila menengok kebelakang dan ia segera menaruh deary nya di laci "Udah mandi nya?" tanyanya asal

"Kenapa emang nya? kamu gak sabar ya, ini masih sore baru jam 3" jawab zaffran menggoda adila

"Apaan si orang aku mau mandi" kata adila segera mengambil handuknya

"Cepet ya mandinya, aku gak tahan nih" kata zaffran menggoda adila lagi

"Apaan si?" kata adila memukul bahu zaffran yang berdiri didepannya

Zaffran memeluk Adila , namun Adila segera mendorong nya dan masuk ke kamar mandi

Zaffran tersenyum lebar melihat adila menunjukan lidah nya "wlee" ucapnya sambil menutup pintu

"Cepet aku gak tahan nih mau makan kentang goreng, buatin ya!!! Serunya sambil berteriak lalu tertawa

Adila tersenyum dari balik kamar mandi sambil menatap wajahnya di cermin meskipun helaan nafas penuh kebingungan mulai muncul

Zaffran yang telah selesai, segera turun kebawah terlebih dahulu, terlihat meja makan sudah berisi beberapa makanan yang dibuat bibi.

"Askhhh, lain kali harus langsung hapus zaffran bodoh" makinya pada diri sendiri sambil menghapus semua chat yang ada di WhatsApp nya kecuali tentang pekerjaan dan tentu saja adila.

Terpopuler

Comments

Lovesekebon

Lovesekebon

Ada apa sih?? sebenarnya😑

2021-05-15

0

Cinta Sunarti

Cinta Sunarti

permulaan permainan dari zaffan

2021-01-14

0

Indra Indra

Indra Indra

kyaknya nanti taunya dari ghea deh klakuan bejat suaminya

2020-12-08

7

lihat semua
Episodes
1 Ini kisah-ku
2 Disayang
3 Disayang Juga
4 Kantor Suami-ku
5 Kebingungan
6 Suamiku yang tenang
7 Tidak ada bukti
8 Permainan dimulai
9 ke makam orang tua adila
10 Pesan WhatsApp
11 Ceroboh
12 Mengobati Luka di kaki
13 Rasa sakit pun tak terasa
14 Ghea
15 Kebohongan
16 Kabur
17 Nasehat
18 Rumah
19 Mulai membaik atau permainan dimulai lagi?
20 Kari ayam untuk zaffran
21 Tipuan part 1
22 Tipuan part 2
23 Detektif jadi jadian
24 Zaffran pergi, kemana?
25 Salah sangka?
26 kebenaran
27 Perdebatan
28 Baik
29 Tidak berubah
30 Kontrak kerja
31 Batalkan?
32 Party part 1
33 Party part 2
34 Terkejut
35 Ego
36 Permainan adila
37 Tidak ada file
38 Adila demam
39 Tak berubah (zaffran)
40 Ghea sakit
41 Suami kasar
42 Luka lebam
43 Balasan
44 Ghea pulang
45 Adila hamil?
46 Kabar baik untuk nesa dan ghea
47 pembalasan untuk zaffran
48 Uang untuk aliya
49 Dokter kandungan
50 Pakaian baru untuk ibu Hamil
51 Restoran
52 Pelayan untuk adila
53 Pesona zaffran
54 Info dari adik aldi
55 Kantor zaffran
56 Pulang ke rumah
57 part 1
58 Part 2
59 Part 3
60 part 4
61 part 5
62 part 6
63 part 7
64 part 8
65 Permintaan cerai
66 Perdebatan
67 Mau tidak mau
68 Papah setuju
69 Menanti pulang dari rumah sakit
70 Adila pulang
71 Asisten pribadi
72 kabar dari Ghea untuk adila
73 Bicara pada mertua
74 Istri?
75 Keraguan adila
76 Pergi ke Jakarta lagi (revlan)
77 Keraguan
78 penjelasan
79 Kembali bersama
80 Sampai dijakarta
81 Ghea bekerja
82 Penuh kecurigaan
83 akan berbicara pada revlan
84 Mall part 1
85 mall part 2
86 Mall part 3
87 Revlan jahat? pembohong?atau munafik?
88 Mengerjai ghea
89 bicara pada revlan
90 Kemarahan revlan
91 bohong atau benar?
92 Ketidakpercayaan
93 Sisil pulang
94 Menuju puncak
95 Kesalahpahaman deri
96 Ada apa?
97 Kehamilan Adila
98 mendekati ghea
99 Aldi, Aliya dan anak yang dikandungnya
100 Keanehan adila
101 Kabar baik
102 Chef tampan
103 Persiapan syukuran
104 chef dawan dan ketampanan nya
105 acara syukuran
106 Terjebak perasaan
107 Kenapa revlan?
108 penjelasan pada zaffran
109 Revlan datang
110 Pemalsuan data
111 Rencana Aldi
112 orang suruhan
113 Kiriman Vidio
114 Perkelahian
115 Deri mencintai Ghea
116 Anak perempuan
117 Tangis sisil
118 Usaha deri
119 Sisil pergi
120 Adila yang selalu menggerutu
121 Hamil pun tak perduli
122 Ke khawatiran
123 Rencana beres
124 Keberangkatan Deri dan sisil
125 Kangen
126 Taman hijau
127 Pacar
128 Cara pembebasan
129 Tidur
130 Datang
131 usir
132 kesal
133 Sibuk
134 Menikah
135 Anak sakit
136 Usaha kesekian
137 Setuju
138 Senyuman kebahagiaan
139 Terimakasih
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Ini kisah-ku
2
Disayang
3
Disayang Juga
4
Kantor Suami-ku
5
Kebingungan
6
Suamiku yang tenang
7
Tidak ada bukti
8
Permainan dimulai
9
ke makam orang tua adila
10
Pesan WhatsApp
11
Ceroboh
12
Mengobati Luka di kaki
13
Rasa sakit pun tak terasa
14
Ghea
15
Kebohongan
16
Kabur
17
Nasehat
18
Rumah
19
Mulai membaik atau permainan dimulai lagi?
20
Kari ayam untuk zaffran
21
Tipuan part 1
22
Tipuan part 2
23
Detektif jadi jadian
24
Zaffran pergi, kemana?
25
Salah sangka?
26
kebenaran
27
Perdebatan
28
Baik
29
Tidak berubah
30
Kontrak kerja
31
Batalkan?
32
Party part 1
33
Party part 2
34
Terkejut
35
Ego
36
Permainan adila
37
Tidak ada file
38
Adila demam
39
Tak berubah (zaffran)
40
Ghea sakit
41
Suami kasar
42
Luka lebam
43
Balasan
44
Ghea pulang
45
Adila hamil?
46
Kabar baik untuk nesa dan ghea
47
pembalasan untuk zaffran
48
Uang untuk aliya
49
Dokter kandungan
50
Pakaian baru untuk ibu Hamil
51
Restoran
52
Pelayan untuk adila
53
Pesona zaffran
54
Info dari adik aldi
55
Kantor zaffran
56
Pulang ke rumah
57
part 1
58
Part 2
59
Part 3
60
part 4
61
part 5
62
part 6
63
part 7
64
part 8
65
Permintaan cerai
66
Perdebatan
67
Mau tidak mau
68
Papah setuju
69
Menanti pulang dari rumah sakit
70
Adila pulang
71
Asisten pribadi
72
kabar dari Ghea untuk adila
73
Bicara pada mertua
74
Istri?
75
Keraguan adila
76
Pergi ke Jakarta lagi (revlan)
77
Keraguan
78
penjelasan
79
Kembali bersama
80
Sampai dijakarta
81
Ghea bekerja
82
Penuh kecurigaan
83
akan berbicara pada revlan
84
Mall part 1
85
mall part 2
86
Mall part 3
87
Revlan jahat? pembohong?atau munafik?
88
Mengerjai ghea
89
bicara pada revlan
90
Kemarahan revlan
91
bohong atau benar?
92
Ketidakpercayaan
93
Sisil pulang
94
Menuju puncak
95
Kesalahpahaman deri
96
Ada apa?
97
Kehamilan Adila
98
mendekati ghea
99
Aldi, Aliya dan anak yang dikandungnya
100
Keanehan adila
101
Kabar baik
102
Chef tampan
103
Persiapan syukuran
104
chef dawan dan ketampanan nya
105
acara syukuran
106
Terjebak perasaan
107
Kenapa revlan?
108
penjelasan pada zaffran
109
Revlan datang
110
Pemalsuan data
111
Rencana Aldi
112
orang suruhan
113
Kiriman Vidio
114
Perkelahian
115
Deri mencintai Ghea
116
Anak perempuan
117
Tangis sisil
118
Usaha deri
119
Sisil pergi
120
Adila yang selalu menggerutu
121
Hamil pun tak perduli
122
Ke khawatiran
123
Rencana beres
124
Keberangkatan Deri dan sisil
125
Kangen
126
Taman hijau
127
Pacar
128
Cara pembebasan
129
Tidur
130
Datang
131
usir
132
kesal
133
Sibuk
134
Menikah
135
Anak sakit
136
Usaha kesekian
137
Setuju
138
Senyuman kebahagiaan
139
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!