Adila dan zaffran kembali duduk
"Kenapa?" tanya mamah pada Adila
"Mungkin itu manager disini, dia merasa adila mengganggu ghea" jawab Adila
"Kamu gak apa-apa kan tapi?" tanya mamah
"Enggak kok mah" jawab adila
Adila mulai meminum minuman yang ia pesan dengan pelan "13 juta" dalam pikirannya
"Kamu yakin gak mau makan aja?" tanya zaffran
"Enggak mas, belum laper" jawab adila
Setelah mereka menyelesaikan makan dan minum, zaffran mengeluarkan dompet nya
"Udah-udah papah aja yang bayar" kata papah bangun dari duduknya
"Jangan pah mas zaffran aja" saut adila yang merasa tidak enak kalau harus membayar minuman mahal yang ia pesan
"Iya pah zaffran aja" nimbrung zaffran
"Udah lah, ini tuh itung-itung traktiran buat anak dan menantu papah" kata papah berjalan menuju kasir disusul mamah
"Mas" kata adila cemas memegang tangan zaffran yang masih dalam keadaan berdiri
"Apa?" kata zaffran langsung duduk disampingnya
"Ternyata minuman yang tadi aku pesan masa harganya 13 juta mas" kata adila
"Iya kenapa emang?" tanya zaffran enteng
"Kamu tau? aku gak enak ih sama papah" kata adila
"Tau, yaudah lah gapapa duit papah banyak ini gak bakal miskin juga dipinta kita sedikit" kata zaffran sambil tersenyum
Adila tertawa sambil memukul pelan suaminya
"Nah gitu dong, jangan cemberut aja kaya tadi" kata zaffran sambil menatap wajah sang istri
"Hhh"
"Kamu kenapa sih tadi?" tanya zaffran penasaran
Tak lama mamah dan papah kembali menghampiri adila dan zaffran "Ayo pulang" ajak mamah
"Nanti dirumah aja" jawab adila sambil berbisik kepada zaffran
Mereka pun segera keluar dari restoran itu, sedangkan adila pergi ke ghea terlebih dahulu yang ada di dekat meja kasir
"Ghea kartu nama aku, jangan lupa WhatsApp aku" kata adila pada ghea dan segera pergi
"Pulang?" tanya adila, saat mereka sudah di dalam mobil
"Iya, emangnya kamu mau kemana dulu?" tanya zaffran
"Enggak kok aku nanya doang" Jawabnya
Sekitar 2 jam lebih mereka sampai dirumah mamah dan papah "Haduh macet terus, sampe lama banget sampai rumah" kata papah sambil keluar dari mobil
"aku sama adila gak ikut masuk ya, sampe sini aja" kata zaffran sambil membuka kaca mobilnya
Mamah dan papah hanya membalasnya dengan ayunan tangan "dadah"
Zaffran pun segera melajukan mobilnya, meskipun sudah sangat dekat. ia tidak membunyikan klakson sehingga para satpam tidak sadar bahwa mobil juraganya sedang menunggu disana.
"Pak" zaffran melambaikan tangannya
"Iya pak" lari seorang satpam yang melihat, setelah pintu gerbang dibuka, ia mematikan mesin didepan rumahnya.
"Supir pada kemana?" tanya zaffran pada seorang tukang kebun
"Sedang makan pak, mau saya panggilkan?"
"Gak usah, kamu bisa masukin mobil ke garasi?"
"Maaf pak, saya mah gak bisa"
Zaffran memberikan kunci mobil "ke post satpam, suruh mereka. disana ada yang bisa"
Ia lalu melangkah kan kakinya kedalam rumah dan menggeletakan tubuhnya di atas sofa
"Huh pegel banget tangan aku" eluh zaffran
"Makanya pake supir aja" kata adila membawa secangkir kopi pada zaffran
"Sini dong" kata zaffran menarik tangan Adila yang hendak duduk disofa sebelah
"Apa sih mas?" kata Adila pada zaffran
"Aku cape" eluhnya lagi
"Yuadah istirahat"
Zaffran menyeruput kopi yang dibuat adila
"Mas tadi kan kamu nanya kenapa aku cemberut?"
"Hmm..terus kamu jawab nanti aja dirumah, terus kenapa jadinya kamu cemberut begitu?"
"Ini" Adila memberi handphone zaffran dengan WhatsApp no tidak dikenal yang bicara tentang hutang
"Terus? aku tau WhatsApp ini" kata zaffran tenang
"Kamu inget ada perempuan muda yang ngaku ibunya punya hutang tiga puluh juta sama kamu. tapi ibunya keburu meninggal sebelum melunasi hutang itu jadi, dia yang harus bayar. terus dia bilang karena dia gak bisa lunasin hutang itu kamu udah dua kali minta di temenin kencan sama dia. apa itu bener mas?"
"Hhhhhh" zaffran menghela nafas "Ya enggak lah, bisa jadi sih orang yang Dateng kesini itu yang WhatsApp aku ini, tapi kan gak aku bales juga toh gak ngerti gak kenal juga" jawab zaffran
"Tapi mas dari mana dia dapet no kamu?"
"Sayang...namanya juga dia mau jelek-jelek kin aku ya mungkin dia usaha lah nyari"
"Tapi mas..."
"Udahlah" potong zaffran yang merasa ini akan terus jadi masalah jika terus dibahas
"Aku gak mau bahas ini, kamu percaya aja sama aku. aku gak bakal macem-macem"
"Aku percaya mas sama kamu...tapi...."
Zafran mencium kening adila dengan lembut, sambil memberinya sebuah pelukan hangat "tolong ya, jangan seperti ini" pintanya lirih
"Aku mau mandi dulu" sambung zaffran segera pergi
Adila hanya menatap punggung suaminya yang semakin menjauh
kemudian adila duduk dengan menyender kan tubuhnya disofa yang lembut itu sambil memejamkan kedua bola matanya
"Tring..."
Handphone adila berbunyi, ia segera membukanya. WhatsApp no baru dengan isi
Hai dill, ini aku GHEA
Adila tersenyum sesegera mungkin dirinya membalas
Haiii....Gheaaaaaa, kapan kita ketemu?
tak seling lama Ghea pun juga segera membalas
Nanti kita obrolin lagi ya dill setelah aku selesai kerja, aku masih kerja sekarang jadi curi curi main handphone hehe
adila tersenyum pada layar handphone nya karena merasa senang bisa bertemu dengan sahabatnya lagi, kemudian ia menaiki anak tangga untuk menuju kamar nya.
Ia mengambil buku deary nya
Aku tidak bisa berbohong, mas zaffran adalah suami yang baik. namun, yang jadi pertanyaan ialah apa mas zaffran itu suami yang baik pada istrinya Sekarang ? atau selamanya?apa mas zaffran akan terus bersikap baik atau tidak? atau mas zaffran akan selalu menjadi suami yang memang aku idam-idamkan atau maksudku apa ia akan menyayangi dan mencintai sampai seterusnya?banyak sekali pertanyaan yang mulai berlarian dikepalaku, setelah hari demi hari dilewati aku merasa mas zaffran sedang mematikan lampu agar aku berjalan keluar dimana pintu terbuka lebar dengan cahaya disana, namun setiap melewati ruangan aku melihat cahaya lilin yang dipaksa hidup oleh seseorang walaupun akan selalu ada yang memadamkan.
Zaffran yang memang sedang di dalam kamar mandi, tiba tiba membuka pintu yang membuat adila terkejut. ia rupanya sudah selesai membersihkan badan, meskipun ini terbilang masih siang.
Adila menengok kebelakang dan ia segera menaruh deary nya di laci "Udah mandi nya?" tanyanya asal
"Kenapa emang nya? kamu gak sabar ya, ini masih sore baru jam 3" jawab zaffran menggoda adila
"Apaan si orang aku mau mandi" kata adila segera mengambil handuknya
"Cepet ya mandinya, aku gak tahan nih" kata zaffran menggoda adila lagi
"Apaan si?" kata adila memukul bahu zaffran yang berdiri didepannya
Zaffran memeluk Adila , namun Adila segera mendorong nya dan masuk ke kamar mandi
Zaffran tersenyum lebar melihat adila menunjukan lidah nya "wlee" ucapnya sambil menutup pintu
"Cepet aku gak tahan nih mau makan kentang goreng, buatin ya!!! Serunya sambil berteriak lalu tertawa
Adila tersenyum dari balik kamar mandi sambil menatap wajahnya di cermin meskipun helaan nafas penuh kebingungan mulai muncul
Zaffran yang telah selesai, segera turun kebawah terlebih dahulu, terlihat meja makan sudah berisi beberapa makanan yang dibuat bibi.
"Askhhh, lain kali harus langsung hapus zaffran bodoh" makinya pada diri sendiri sambil menghapus semua chat yang ada di WhatsApp nya kecuali tentang pekerjaan dan tentu saja adila.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Lovesekebon
Ada apa sih?? sebenarnya😑
2021-05-15
0
Cinta Sunarti
permulaan permainan dari zaffan
2021-01-14
0
Indra Indra
kyaknya nanti taunya dari ghea deh klakuan bejat suaminya
2020-12-08
7