Permainan dimulai

Adila kembali masuk ke dalam rumah untuk bersiap siap, mengganti bajunya yang lebih sopan karena akan ke makam orangtua nya.

"Tok...tok..."

"Siapa pagi-pagi gini? apa mamah sama papah?" terka'nya sambil membuka handle pintu dan ternyata bibi yang berdiri dibaliknya

"Dikira siapa bi, masuk aja kaya biasa"

"Gak enak nyonya" jawabnya tersenyum

"Yaudah bi adila mau ganti baju dulu" ucapnya segera pergi menaiki anak tangga dan bersiap dengan pakaian panjangnya serta kerudung yang menutupi rambutnya

"Dret...dret"

Karena mendengar suara ponsel, ia segera meraih handphonenya, tapi tak ada notifikasi apapun dilayar teleponnya. "terus hp siapa tadi yang bunyi?"

Ia mencari sumber suara sampai akhirnya menemukan handphone milik suami nya yang tertinggal.

"Hp mas zaffran ketinggalan, gapapa deh kan cuma sebentar" ucapnya santai

Adila pun membaca panggilan berakhir dan bertulis "panggilan tak terjawab" tapi ia tak mau membukanya karena tak merasa penasaran, tetapi handphone itu kembali berbunyi dengan secepat kilat adila mengangkat nya

"Hallo pak, maaf mengganggu waktunya pagi-pagi begini" ujar sang penelepon dengan suara khas lelaki

"Hallo?"

"Oh ini ibu ya? maaf bu saya menelepon pagi-pagi begini"

"Iya gapapa, ini siapa ya? ada yang mau disampaikan? handphone mas zaffran ketinggalan soalnya" beritahu adila

"Saya rekan kerja dikantor bu, cuma mau bilang kalo saya sudah sampai ditempat tujuan"

"Untuk pengambilan dokumen?" tanya adila memastikan

"iya bu" jawabnya

"Bapak sudah berangkat dari tadi ko, tunggu aja mungkin sebentar lagi" beritahu adila

"Baik bu terimakasih sekali lagi maaf mengganggu waktunya" panggilan pun berakhir

Adila tersenyum menatap wajahnya dicermin, ia akhirnya menjadi yakin pada suaminya. karena zaffran berkata jujur.

•••

Zaffran menempelkan tangan nya pada seorang lelaki sambil berteriak (TOS), lelaki itu pun mengantongi telepon yang tadi dipakai menelepon ke handphone zaffran.

"Kerja bagus, sekarang mana kertas utang itu? kok bisa-bisanya dia whatsapp gue dan bilang ada uang buat bayar tiga puluh juta hutangnya" ucap zaffran sambil menyender kan tubuhnya dimobil miliknya didepan rumah seseorang pemilik hutang

"Katanya si dia jual rumah ini bos, dia emang whatsapp lo bos?" tanyanya penasaran

"Iya tadi pagi dia whatsapp gue, dan gue lupa apus. dan lebih parahnya gue lupa gak bawa handphone kan anjing! makanya gue suruh lo telepon adila biar dia percaya gue pergi ngambil dokumen kalo sewaktu waktu dia baca whatsapp si kampret ini, jadinya dia bisa lebih percaya sama gue" perjelas zaffran dengan seringai licik diwajahnya

"Asik juga permainan lo bos" saut lelaki itu yang malah merasa kagum

"Adila itu istri yang cantik, pintar juga baik jadi gue gak bakal ngelepas dia apapun alasannya" ucapnya tegas

"Lo gak cinta sama dia?" tanya lelaki itu memastikan

"Cinta lah, gue mana mau nikahin perempuan. apalagi tidur bareng perempuan lain, kalo gue gak cinta" jawab zaffran dengan pasti

"Ah bisa aja lo bos, lo kan sering maen cewek" ejeknya

"Emang gue pernah tidurin mereka?" tanya zaffran sinis "gue kan cuma butuh hiburan" sambungnya

"Percaya bos gue percaya, jadi gimana mau kesana atau disini aja?" tanya lelaki itu menunjuk pintu rumah yang sedari tadi ada dihadapannya

"Kesana lah" jawabnya sambil berjalan ke rumah yang ada dihadapannya

"Bruk... Brukkk..."

Pintu digedor oleh seorang lelaki bertubuh kekar yang memang ada bersama zaffran, tak butuh waktu lama agar pintu terbuka.

Seorang perempuan muda keluar dengan amplop tebal "lunas" ucapnya melempar amplop itu ke tubuh zaffran

"Kata siapa?" sinis zaffran sambil tersenyum penuh arti

"Tiga puluh juta kan?" tanya wanita itu memastikan dengan wajah yang mulai pucat

"Bunga nya mana?" tanya zaffran lagi

"Bunga? bunga apa?" tanyanya dengan murka

"Bunga hutang lah, bayar udah telat masa gada bunga" jawab santai zaffran sambil tersenyum penuh kemenangan

"Be- berapa?" tanyanya gugup

"tiga puluh juta" zaffran menunjukkan tiga buah jari nya ke depan wajah wanita itu

"Hahhh? tiga puluh juta, telat satu bulan masa udah tiga puluh juta aja! bapak meres saya?" tanyanya dengan penuh emosi

"Itu kan termasuk denda" jawab zaffran santai

"Denda apa lagi?" tanya wanita itu penuh prustasi

"Denda karena kamu berani datang ke rumah saya dan ketemu sama istri saya!" jawab zaffran dengan meninggikan suaranya merasa geram

"Tapi pak..saya sebelumnya minta maaf, saya jual rumah dan tanah yang ditempati ini dengan harga murah" ucapnya lirih

"Terus?" zaffran menautkan kedua alisnya

"Saya jual cuma seratus dua puluh juta pak, itu pun dibagi dengan paman saya. jadi sama cuma dapet bagian 60 juta pak"

"Saya gak perduli!" tungkas nya tajam

"Pak.." dia menekuk lututnya sambil memegang kaki zaffran berharap lelaki itu akan iba padanya, kalau ia memberikan semua uang yang ia punya nanti kedepannya bagaimana ia akan hidup.

"Kalo kamu mau temenin saya karaoke malam ini, denda dan bunga dihilangkan" ujar zaffran dengan otak piciknya

"Apa?" teriak wanita itu kesal

"Kasih surat nya al biar dia tanda tangan" suruh zaffran pada aldi, orang kepercayaan nya dalam bisnis bersenang-senang ini.

"Nih, tanda tangan bahwa kamu setuju kencan dan hutang lunas" menaruh selembar kertas didalam map

Wanita itu menatap marah dan langsung membuang surat tadi "gak sudi saya harus temenin laki-laki bejat kaya kamu!!! kamu pikir saya gak punya harga diri pak?! sekarang lebih baik anda angkat kaki dari sini dan ini tiga puluh juta lagi, anda bawa pulang urusan kita selesai!! jaga istri anda yang baik jangan sampai dia tau semuanya karena kalo saya ketemu lagi saya aku bilang semuanya" tegas wanita itu sambil melempar kan uang ke badan zaffran dan segera membanting pintu untuk masuk

"Gimana bos?" tanya aldi dengan alis yang terangkat

"Ambil" tunjuk zaffran pada uang yang jatuh dikaki nya

"Nih bos" beri aldi pada zaffran "masukin ke tas, tiga puluh juta buat kamu tiga puluh juta nya lagi saya pegang"

"Wah serius bos, ini belum termasuk bayaran hari ini kan?" goda aldi dengan senyuman lebarnya

"Nanti gue transfer, lo urus aja perempuan ini biar gak ngomong macem-macem sama adila" jawabnya kesal mendengar ancaman dari perempuan tadi

"Siap" jawab aldi memberikan ibu jarinya, zaffran segera pergi dengan mobilnya

•••

Adila yang telah selesai memakai baju gamis berwana putih dengan campuran coklat dan memakai kerudung hitam nya sedang berjalan keluar menunju pintu depan

"Pak, jemput mamah sama papah bilang saya dan mas zaffran mau ziarah mamah sama papah mau ikut atau enggak" ucap adila pada seorang satpam yang tengah berdiri didepan rumahnya

Satpam itu pergi memberi tahu supir dibelakang rumah, supir itu melaju ke rumah yang hanya diselangi satu rumah

Adila mamainkan handphone suaminya untuk bersua foto lalu ia membuka whatsApp untuk memfosting foto cantiknya.

"Mohon bapak kesini pagi-pagi" adila membaca diurutan chat yang telah dibuka terpampang no baru dengan chat seperti itu

"Siapa ini?" bingung adila membuka tiga pesan di nomor baru itu

Pak ini saya anak dari alm. ibu yang punya hutang 30 juta. saya akan melunasi nya dan jangan pernah mempermainkan saya lagi. mohon bapak kesini pagi-pagi.

"Deg"

jantung adila berdetak kencang "tiga puluh juta, hutang ibunya? jangan mempermainkan?" adila duduk lemas dikursi depan "jadi, mas zaffran pergi pagi-pagi karena ini?" terka'nya

"Tapi rekan kerjanya benar-benar menelepon ke handphone ini, tidak mungkin rekan bisnis berbohong. untuk apa juga membohongi aku kan?" ucapnya menenangkan hatinya yang kembali bingung

Tak lama mobil putih datang membawa mamah dan papah "sayang maaf lama" kata mamah turun dari mobil memeluk menantunya

"Enggak kok mah mas zaffran nya juga belum datang" ujarnya

"Kemana dia?" selidik papah

"Katanya ada urusan pah" jawab adila

"Bukannya ini minggu ya? masa tetep kerja si" kata mamah sambil menatap suaminya

"Adila juga bingung mah, tapi dia janji pulang jam delapan sekarang tinggal lima menit lagi ke jam delapan mungkin nanti juga datang" jawab adila sambil tersenyum

"Ya udah tunggu aja dulu" kata papah dengan santai

Adila memasukan handphone ia dan zaffran ke tas yang diselempangkan nya dibahu "kamu kenapa?" tanya mamah yang melihat wajah menantunya seperti menyimpan rasa bingung dengan lesu

"Gapapa mah adila baik-baik aja" jawabnya ramah

"Kamu sakit seperti nya?" kata papah menyauti menatap wajah adila

"Enggak kok pah mungkin kecapean" jawab adila sambil tersenyum lebar berusaha menghilangkan jejak jejak kegelisahan di wajahnya

Terpopuler

Comments

Lovesekebon

Lovesekebon

Hm😒

2021-05-15

0

mama kenand

mama kenand

suami gila

2021-04-06

1

Naura Adelia

Naura Adelia

wah bnyk rahasia nih zaffran🤦‍♀️

2021-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 Ini kisah-ku
2 Disayang
3 Disayang Juga
4 Kantor Suami-ku
5 Kebingungan
6 Suamiku yang tenang
7 Tidak ada bukti
8 Permainan dimulai
9 ke makam orang tua adila
10 Pesan WhatsApp
11 Ceroboh
12 Mengobati Luka di kaki
13 Rasa sakit pun tak terasa
14 Ghea
15 Kebohongan
16 Kabur
17 Nasehat
18 Rumah
19 Mulai membaik atau permainan dimulai lagi?
20 Kari ayam untuk zaffran
21 Tipuan part 1
22 Tipuan part 2
23 Detektif jadi jadian
24 Zaffran pergi, kemana?
25 Salah sangka?
26 kebenaran
27 Perdebatan
28 Baik
29 Tidak berubah
30 Kontrak kerja
31 Batalkan?
32 Party part 1
33 Party part 2
34 Terkejut
35 Ego
36 Permainan adila
37 Tidak ada file
38 Adila demam
39 Tak berubah (zaffran)
40 Ghea sakit
41 Suami kasar
42 Luka lebam
43 Balasan
44 Ghea pulang
45 Adila hamil?
46 Kabar baik untuk nesa dan ghea
47 pembalasan untuk zaffran
48 Uang untuk aliya
49 Dokter kandungan
50 Pakaian baru untuk ibu Hamil
51 Restoran
52 Pelayan untuk adila
53 Pesona zaffran
54 Info dari adik aldi
55 Kantor zaffran
56 Pulang ke rumah
57 part 1
58 Part 2
59 Part 3
60 part 4
61 part 5
62 part 6
63 part 7
64 part 8
65 Permintaan cerai
66 Perdebatan
67 Mau tidak mau
68 Papah setuju
69 Menanti pulang dari rumah sakit
70 Adila pulang
71 Asisten pribadi
72 kabar dari Ghea untuk adila
73 Bicara pada mertua
74 Istri?
75 Keraguan adila
76 Pergi ke Jakarta lagi (revlan)
77 Keraguan
78 penjelasan
79 Kembali bersama
80 Sampai dijakarta
81 Ghea bekerja
82 Penuh kecurigaan
83 akan berbicara pada revlan
84 Mall part 1
85 mall part 2
86 Mall part 3
87 Revlan jahat? pembohong?atau munafik?
88 Mengerjai ghea
89 bicara pada revlan
90 Kemarahan revlan
91 bohong atau benar?
92 Ketidakpercayaan
93 Sisil pulang
94 Menuju puncak
95 Kesalahpahaman deri
96 Ada apa?
97 Kehamilan Adila
98 mendekati ghea
99 Aldi, Aliya dan anak yang dikandungnya
100 Keanehan adila
101 Kabar baik
102 Chef tampan
103 Persiapan syukuran
104 chef dawan dan ketampanan nya
105 acara syukuran
106 Terjebak perasaan
107 Kenapa revlan?
108 penjelasan pada zaffran
109 Revlan datang
110 Pemalsuan data
111 Rencana Aldi
112 orang suruhan
113 Kiriman Vidio
114 Perkelahian
115 Deri mencintai Ghea
116 Anak perempuan
117 Tangis sisil
118 Usaha deri
119 Sisil pergi
120 Adila yang selalu menggerutu
121 Hamil pun tak perduli
122 Ke khawatiran
123 Rencana beres
124 Keberangkatan Deri dan sisil
125 Kangen
126 Taman hijau
127 Pacar
128 Cara pembebasan
129 Tidur
130 Datang
131 usir
132 kesal
133 Sibuk
134 Menikah
135 Anak sakit
136 Usaha kesekian
137 Setuju
138 Senyuman kebahagiaan
139 Terimakasih
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Ini kisah-ku
2
Disayang
3
Disayang Juga
4
Kantor Suami-ku
5
Kebingungan
6
Suamiku yang tenang
7
Tidak ada bukti
8
Permainan dimulai
9
ke makam orang tua adila
10
Pesan WhatsApp
11
Ceroboh
12
Mengobati Luka di kaki
13
Rasa sakit pun tak terasa
14
Ghea
15
Kebohongan
16
Kabur
17
Nasehat
18
Rumah
19
Mulai membaik atau permainan dimulai lagi?
20
Kari ayam untuk zaffran
21
Tipuan part 1
22
Tipuan part 2
23
Detektif jadi jadian
24
Zaffran pergi, kemana?
25
Salah sangka?
26
kebenaran
27
Perdebatan
28
Baik
29
Tidak berubah
30
Kontrak kerja
31
Batalkan?
32
Party part 1
33
Party part 2
34
Terkejut
35
Ego
36
Permainan adila
37
Tidak ada file
38
Adila demam
39
Tak berubah (zaffran)
40
Ghea sakit
41
Suami kasar
42
Luka lebam
43
Balasan
44
Ghea pulang
45
Adila hamil?
46
Kabar baik untuk nesa dan ghea
47
pembalasan untuk zaffran
48
Uang untuk aliya
49
Dokter kandungan
50
Pakaian baru untuk ibu Hamil
51
Restoran
52
Pelayan untuk adila
53
Pesona zaffran
54
Info dari adik aldi
55
Kantor zaffran
56
Pulang ke rumah
57
part 1
58
Part 2
59
Part 3
60
part 4
61
part 5
62
part 6
63
part 7
64
part 8
65
Permintaan cerai
66
Perdebatan
67
Mau tidak mau
68
Papah setuju
69
Menanti pulang dari rumah sakit
70
Adila pulang
71
Asisten pribadi
72
kabar dari Ghea untuk adila
73
Bicara pada mertua
74
Istri?
75
Keraguan adila
76
Pergi ke Jakarta lagi (revlan)
77
Keraguan
78
penjelasan
79
Kembali bersama
80
Sampai dijakarta
81
Ghea bekerja
82
Penuh kecurigaan
83
akan berbicara pada revlan
84
Mall part 1
85
mall part 2
86
Mall part 3
87
Revlan jahat? pembohong?atau munafik?
88
Mengerjai ghea
89
bicara pada revlan
90
Kemarahan revlan
91
bohong atau benar?
92
Ketidakpercayaan
93
Sisil pulang
94
Menuju puncak
95
Kesalahpahaman deri
96
Ada apa?
97
Kehamilan Adila
98
mendekati ghea
99
Aldi, Aliya dan anak yang dikandungnya
100
Keanehan adila
101
Kabar baik
102
Chef tampan
103
Persiapan syukuran
104
chef dawan dan ketampanan nya
105
acara syukuran
106
Terjebak perasaan
107
Kenapa revlan?
108
penjelasan pada zaffran
109
Revlan datang
110
Pemalsuan data
111
Rencana Aldi
112
orang suruhan
113
Kiriman Vidio
114
Perkelahian
115
Deri mencintai Ghea
116
Anak perempuan
117
Tangis sisil
118
Usaha deri
119
Sisil pergi
120
Adila yang selalu menggerutu
121
Hamil pun tak perduli
122
Ke khawatiran
123
Rencana beres
124
Keberangkatan Deri dan sisil
125
Kangen
126
Taman hijau
127
Pacar
128
Cara pembebasan
129
Tidur
130
Datang
131
usir
132
kesal
133
Sibuk
134
Menikah
135
Anak sakit
136
Usaha kesekian
137
Setuju
138
Senyuman kebahagiaan
139
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!