Suamiku yang tenang

Adila tertidur pulas hingga jam di kamarnya menunjukkan pukul 16.00 ia masih memeluk guling dengan badan yang ditutup selimut tebal

Sekarang adalah waktunya zaffran pulang ia turun dari mobil yang pintunya dibuka-kan oleh seorang supir yang membawa mobilnya. ia mengetuk pintu

"Tok. tok... "

"Sayang? sayang? adila?" teriaknya mencari keberadaan adila, namun tak ada jawaban

"Maaf tuan, saya baru datang. tadi saya habis ikut antri ambil sembako didesa, saya belum sempet masak" ucap bibi secara tiba-tiba yang menghampiri tuan nya itu

"Yaudah bibi pulang aja, saya mau ajak adila makan diluar" perintah zaffran, bibi pun tanpa membantah langsung mengangguk-kan kepalanya dan pergi.

"Krek"

Pintu kamar terbuka lebar terlihat adila sedang tertidur pulas dengan mata sembab-nya "sayang?" panggil zaffran sambil mengelus kepala istrinya

Adila pun mulai terbangun dan membuka matanya secara perlahan "eh, mas sudah pulang?" tanya adila kaget karena melihat wajah zaffran

"Iya, baru sampe" jawab zaffran sambil menatap tubuhnya di depan cermin dan mengendurkan dasinya

"Maaf mas aku ketiduran" kata adila yang tak berani menatap suaminya itu karena matanya sembab

"Kamu kenapa?" tanya lembut zaffran yang padahal sudah paham kenapa dengan istrinya "kamu habis nangis?" sambung zaffran, adila menggelengkan kepalanya.

"Gak usah bohong, mata kamu itu sembab pasti habis nangis" jawab zaffran, namun adila memilih terdiam kembali membaringkan tubuhnya dan menyelimuti nya.

"Aku mau mandi, nanti kita pergi makan diluar" ujar zaffran melangkahkan kakinya menuju kamar mandi

"Aku males mas" jawaban adila berhasil membuatnya menghentikan langkah

"kamu malas makan diluar atau malas sama aku?" tanyanya emosi namun adila memilih terdiam tetap memejamkan matanya dengan kasar "adila jawab" bentaknya

"Adila, mana mungkin aku minjemin uang sama perempuan yang kamu bilang datang kesini. bahkan aku selalu pulang tepat waktu mana mungkin aku kencan" perjelas nya yang tahu ada apa dengan sikap istrinya ini

Zaffran melihat ke wajah adila yang mana ada air mata di kedua belah pipinya, sambil menghela nafas panjangnya ia segera masuk kedalam kamar mandi.

Karena suara zaffran sudah tak terdengar lagi ia membuka matanya dan melihat suaminya tak ada. tiba-tiba suara pesan masuk datang kedalam handphone zaffran "Aku harus cek handphone nya" pikir adila

Ia langsung mengambil handphone zaffran dan mengecek semua aplikasi yang ada dari mulai pesan, whatsApp, galeri, facebook, Instagram, twitter, line, kontak hingga panggilan masuk dan keluar. semua media sosial!

"Gak ada apa-apanya, pesan juga cuma dari sekertaris nya yang bilang besok ada meeting" ucap adila sembari merasa bersalah sudah curiga pada zaffran

Zaffran keluar dari kamar mandi, adila langsung dengan sigap melempar hp zaffran ke sisi tempat tidur lainnya menjauh kan dari dirinya padahal zaffran melihat kejadian itu.

"Rusak nanti hp ku dilempar begitu" ucap zaffran sambil mengusap-usap kepala nya dengan handuk

Adila tersenyum malu membelakangi zaffran "jadi makan?" tanya adila memutar kepalanya "kalo kamu masih punya perut ya ayo" jawabnya

Adila tersenyum dan masuk ke dalam kamar mandi. setelah sekitar setengah jam mereka pun bersiap. mereka pun masuk kedalam mobil tanpa seorang supir

"Makan dimana?" tanya zaffran

"Terserah kamu aja"

"Di tempat yang romantis yah? di restoran xc itu" ujarnya

"Restoran yang rame banget itu? udah jam segini pasti penuh" jawabnya

Tak lama mereka datang disebuah restoran xc bintang lima yang mewah dan megah yang sangat banyak pengunjung nya.

Zaffran menggandeng tangan adila seperti putri dan pangeran saja mereka. adila terlihat anggun dengan gaun tosca miliknya dengan panjang semata kaki dan sepatu hak tinggi coklat nya serta memegang tas kecil berwarna coklat dengan rambut digerai

Sedangkan zaffran, menggunakan baju panjang berwarna tosca yang ditutup jas berwarna abu dengan celana abu serta sepatu hitam miliknya. mereka menjadi sorotan publik kali ini

"Aku malu" ucap adila lirih, ini untuk pertama kalinya ia menginjak kan kakinya ke sebuah restoran bintang lima

"Malu, malu kesiapa?" tanya zaffran bingung

"Rame banget disini" jawab adila sambil menatap ratusan mata yang menatapnya

"Kamu pengen sepi?" tanya zaffran

"Iya, aku mau ngusir mereka" lucon adila "aku hanya gugup" sambungnya

Zaffran dan adila mulai melangkahkan kakinya dan berhenti di depan ruangan restoran, zaffran melambaikan tangannya terlihat seorang pelayan lelaki berlari menuju zaffran

"Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya sopan pria tadi

"Panggil manajer restoran" perintah zaffran "baik pak" tanpa basa basi pelayanan itu langsung memanggil manajer restoran tadi

"Mas" panggil adila bingung, karena kini keduanya malah berdiri di tengah-tengah ramainya orang. terlihat meja-meja sudah terisi semuanya mungkin hanya sisa beberapa saja. "kenapa kamu malah manggil menajer?"

Belum sempat zaffran menjawab tak lama seorang berjas hitam mendekat "selamat malam pak, ada apa ya bapak mencari saya?" tanya lembut menajer itu

"Saya mau pesan meja dekat kaca sana dengan hiasan romantis"

"Mohon maaf pak, tapi penuh kita hanya ada yang didalam" jawabnya

"Saya mau duduk di dekat kaca pak" jawab zaffran tanpa menggubris jawaban manajer tadi yang bilang tidak ada tempat "usir saja satu meja dengan dua kursi yang ada di dekat kaca" ucap zaffran

"Usir pak?" manajer itu tertawa kecil merasa garing akan lelucon zaffran

"Saya bayar beberapa pun, 20 cukup?" tayanya sombong

Manajer tadi terkejut, ia membelalakkan matanya bingung. karena untuk apa zaffran rela mengeluarkan uang 20 juta hanya untuk duduk di tepi sana.

Ya tentu saja, alasanya adila. Meja di dekat tepian kaca disana sangat lah indah kalau melihat kelilingnya. disana pun diberi sekat jarak dengan meja lain.

"Bapak mau menyewa nya? tapi pak sedang ramai, harusnya sebelum buka bapak sudah booking" ucapnya sambil berpikir sejenak

"Memang kalo menyewa berapa harganya?"

"Harganya beda-beda pak sesuai dengan pilihan tamu. kita gunakan sistem satu kali dalam 24 jam, jadi penggunaan tempat duduk bisa dilakukan tanpa batasan waktu atau sepuasanya. nanti jika sudah dipakai dan bapak keluar dari restoran, saat bapak kembali lagi penyewaan itu baru kadaluwarsa, sudah tidak bisa di pakai. namun penyewaan dihari yang pasti akan kami siapkan selama 24 jam, kami akan kosongkan itu. dan bapak berhak datang kapan pun. sesuai yang telah disepakati" jawabnya memberitahukan

"Saya kasih cash deh , saya mau tempat disana buat saya dan istri saya" sogok zaffran pada manajer itu. "istri saya ini pemalu dia gak mau makan kalo ramai , disana kan lumayan berjarak lalu saya juga minta sekat pembatas lagi disana supaya tertutup saja" sambungnya

Manajer itu menggelengkan kepalanya, karena ini pertaruhannya kan kenyamanan pengunjung lain, belum lagi mengusir seseorang direstoran berbintang bukannya akan mendapatkan penilaian negatif. "Yaudah 30 deh cash, hanya 2 kursi saja dimeja yang sana, kalau mau saya telepon asisten pribadi saya supaya bawa uangnya" Rayu zaffran

"Uangnya?" tanya manajer itu yang tergiur

Zaffran terkekeh, langsung menelpon asisten nya ia disuruh datang dan membawa uang cash sesuai perjanjian. manager tadi pun berhasil menyogok dengan beberapa makanan yang digratiskan bagi tamu dimeja sana agar mau dipindahkan ke dalam.

"Zaffran?" panggil seorang wanita berpakaian putih pendek dengan beberapa lelaki

"Siapa ya?" tanya zaffran bingung

"Meli, yang dulu karaoke bareng" jawabnya, zaffran menaikan alisnya "maaf saya gak kenal anda"

Adila melihat perempuan itu dari ujung kepala hiingga kaki "siapa lagi ini?" tanyanya dalam hati

Meli yang mengetahui tatapan adila segera beralih menatapnya "kamu siapa nya zaffran? cewek lain nya zaffran?"

"Cewek lain?" adila menautkan kedua alisnya apa yang dimaksud dengan kalimat cewek lain

Zaffran langsung merangkul adila dengan lembut "istri saya"

"Kamu udah nikah? kapan?" tanya perempuan tadi bingung

Namun zaffran tak menggubrisnya ia segera membawa adila ke kursi dekat kaca besar yang menampakkan pemandangan indah. adila dan zaffran pun duduk menunggu pelayanan datang.

"Mungkin perempuan tadi memang pernah bertemu aku, dulu pas aku ke karaoke diajak temen kerja" perjelas zaffran yang paham akan tatapan penuh tanda tanya itu

"Berarti kamu kenal dia?"

"Enggak, mungkin dia tau aku, udah lah lagian aku pernah sekali doang karaokean" jawab zaffran acuh

Tak lama pelayan datang membawakan satu persatu hidangan enak sore menjelang malam itu, mereka memakannya hingga kenyang "aku ngantuk kalo kenyang gini" eluh adila

"Yaudah pulang ayo" kata zaffran mereka pun berjalan pulang

"Pak bagaimana dengan bayaran nya?" tanya manajer tadi cemas, karena ia belum menerima uang sepeser pun.

Zaffran menelepon seseorang "Kamu masih dimana? segera bawa kesini, langsung bertemu dengan manajer disini bilang atas nama saya" ia segera mematikan teleponnya

"Tunggu aja pak nanti datang" kata zaffran

"Tapi..."

"Ini" zaffran memberikan kartu namanya "bisa saya tinggal? atau harus ditunggu sampai asisten saya datang?"

"aliyad? tidak usah pak saya tunggu saja. saya percaya" kata manajer itu membalikkan kartu nama zaffran, ia tau siapa tamu nya ini.

Zaffran dan adila pun pergi meninggalkan restoran xc yang dibayar 30 juta, diluar bill makan dan hanya untuk satu jam. uang memang bisa bicara apapun. Gilak!!!

Terpopuler

Comments

mom's ana

mom's ana

orang kaya noraakkss...buaya rawa2

2022-01-24

0

asphia

asphia

sultan mah bebas... makan 1 jam 1 m

2021-06-06

0

Lovesekebon

Lovesekebon

Hmm🤔

2021-05-15

0

lihat semua
Episodes
1 Ini kisah-ku
2 Disayang
3 Disayang Juga
4 Kantor Suami-ku
5 Kebingungan
6 Suamiku yang tenang
7 Tidak ada bukti
8 Permainan dimulai
9 ke makam orang tua adila
10 Pesan WhatsApp
11 Ceroboh
12 Mengobati Luka di kaki
13 Rasa sakit pun tak terasa
14 Ghea
15 Kebohongan
16 Kabur
17 Nasehat
18 Rumah
19 Mulai membaik atau permainan dimulai lagi?
20 Kari ayam untuk zaffran
21 Tipuan part 1
22 Tipuan part 2
23 Detektif jadi jadian
24 Zaffran pergi, kemana?
25 Salah sangka?
26 kebenaran
27 Perdebatan
28 Baik
29 Tidak berubah
30 Kontrak kerja
31 Batalkan?
32 Party part 1
33 Party part 2
34 Terkejut
35 Ego
36 Permainan adila
37 Tidak ada file
38 Adila demam
39 Tak berubah (zaffran)
40 Ghea sakit
41 Suami kasar
42 Luka lebam
43 Balasan
44 Ghea pulang
45 Adila hamil?
46 Kabar baik untuk nesa dan ghea
47 pembalasan untuk zaffran
48 Uang untuk aliya
49 Dokter kandungan
50 Pakaian baru untuk ibu Hamil
51 Restoran
52 Pelayan untuk adila
53 Pesona zaffran
54 Info dari adik aldi
55 Kantor zaffran
56 Pulang ke rumah
57 part 1
58 Part 2
59 Part 3
60 part 4
61 part 5
62 part 6
63 part 7
64 part 8
65 Permintaan cerai
66 Perdebatan
67 Mau tidak mau
68 Papah setuju
69 Menanti pulang dari rumah sakit
70 Adila pulang
71 Asisten pribadi
72 kabar dari Ghea untuk adila
73 Bicara pada mertua
74 Istri?
75 Keraguan adila
76 Pergi ke Jakarta lagi (revlan)
77 Keraguan
78 penjelasan
79 Kembali bersama
80 Sampai dijakarta
81 Ghea bekerja
82 Penuh kecurigaan
83 akan berbicara pada revlan
84 Mall part 1
85 mall part 2
86 Mall part 3
87 Revlan jahat? pembohong?atau munafik?
88 Mengerjai ghea
89 bicara pada revlan
90 Kemarahan revlan
91 bohong atau benar?
92 Ketidakpercayaan
93 Sisil pulang
94 Menuju puncak
95 Kesalahpahaman deri
96 Ada apa?
97 Kehamilan Adila
98 mendekati ghea
99 Aldi, Aliya dan anak yang dikandungnya
100 Keanehan adila
101 Kabar baik
102 Chef tampan
103 Persiapan syukuran
104 chef dawan dan ketampanan nya
105 acara syukuran
106 Terjebak perasaan
107 Kenapa revlan?
108 penjelasan pada zaffran
109 Revlan datang
110 Pemalsuan data
111 Rencana Aldi
112 orang suruhan
113 Kiriman Vidio
114 Perkelahian
115 Deri mencintai Ghea
116 Anak perempuan
117 Tangis sisil
118 Usaha deri
119 Sisil pergi
120 Adila yang selalu menggerutu
121 Hamil pun tak perduli
122 Ke khawatiran
123 Rencana beres
124 Keberangkatan Deri dan sisil
125 Kangen
126 Taman hijau
127 Pacar
128 Cara pembebasan
129 Tidur
130 Datang
131 usir
132 kesal
133 Sibuk
134 Menikah
135 Anak sakit
136 Usaha kesekian
137 Setuju
138 Senyuman kebahagiaan
139 Terimakasih
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Ini kisah-ku
2
Disayang
3
Disayang Juga
4
Kantor Suami-ku
5
Kebingungan
6
Suamiku yang tenang
7
Tidak ada bukti
8
Permainan dimulai
9
ke makam orang tua adila
10
Pesan WhatsApp
11
Ceroboh
12
Mengobati Luka di kaki
13
Rasa sakit pun tak terasa
14
Ghea
15
Kebohongan
16
Kabur
17
Nasehat
18
Rumah
19
Mulai membaik atau permainan dimulai lagi?
20
Kari ayam untuk zaffran
21
Tipuan part 1
22
Tipuan part 2
23
Detektif jadi jadian
24
Zaffran pergi, kemana?
25
Salah sangka?
26
kebenaran
27
Perdebatan
28
Baik
29
Tidak berubah
30
Kontrak kerja
31
Batalkan?
32
Party part 1
33
Party part 2
34
Terkejut
35
Ego
36
Permainan adila
37
Tidak ada file
38
Adila demam
39
Tak berubah (zaffran)
40
Ghea sakit
41
Suami kasar
42
Luka lebam
43
Balasan
44
Ghea pulang
45
Adila hamil?
46
Kabar baik untuk nesa dan ghea
47
pembalasan untuk zaffran
48
Uang untuk aliya
49
Dokter kandungan
50
Pakaian baru untuk ibu Hamil
51
Restoran
52
Pelayan untuk adila
53
Pesona zaffran
54
Info dari adik aldi
55
Kantor zaffran
56
Pulang ke rumah
57
part 1
58
Part 2
59
Part 3
60
part 4
61
part 5
62
part 6
63
part 7
64
part 8
65
Permintaan cerai
66
Perdebatan
67
Mau tidak mau
68
Papah setuju
69
Menanti pulang dari rumah sakit
70
Adila pulang
71
Asisten pribadi
72
kabar dari Ghea untuk adila
73
Bicara pada mertua
74
Istri?
75
Keraguan adila
76
Pergi ke Jakarta lagi (revlan)
77
Keraguan
78
penjelasan
79
Kembali bersama
80
Sampai dijakarta
81
Ghea bekerja
82
Penuh kecurigaan
83
akan berbicara pada revlan
84
Mall part 1
85
mall part 2
86
Mall part 3
87
Revlan jahat? pembohong?atau munafik?
88
Mengerjai ghea
89
bicara pada revlan
90
Kemarahan revlan
91
bohong atau benar?
92
Ketidakpercayaan
93
Sisil pulang
94
Menuju puncak
95
Kesalahpahaman deri
96
Ada apa?
97
Kehamilan Adila
98
mendekati ghea
99
Aldi, Aliya dan anak yang dikandungnya
100
Keanehan adila
101
Kabar baik
102
Chef tampan
103
Persiapan syukuran
104
chef dawan dan ketampanan nya
105
acara syukuran
106
Terjebak perasaan
107
Kenapa revlan?
108
penjelasan pada zaffran
109
Revlan datang
110
Pemalsuan data
111
Rencana Aldi
112
orang suruhan
113
Kiriman Vidio
114
Perkelahian
115
Deri mencintai Ghea
116
Anak perempuan
117
Tangis sisil
118
Usaha deri
119
Sisil pergi
120
Adila yang selalu menggerutu
121
Hamil pun tak perduli
122
Ke khawatiran
123
Rencana beres
124
Keberangkatan Deri dan sisil
125
Kangen
126
Taman hijau
127
Pacar
128
Cara pembebasan
129
Tidur
130
Datang
131
usir
132
kesal
133
Sibuk
134
Menikah
135
Anak sakit
136
Usaha kesekian
137
Setuju
138
Senyuman kebahagiaan
139
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!