Disayang Juga

Kini zaffran telah pergi meninggalkan rumah, hingga tak terlihat lagi dari pelupuk mata adila.

"Mamah ada arisan, pergi dulu ya" kata mamah pamit

"Mau supir anter mah?" tanya adila

"Mamah mau jalan aja orang deket" jawabnya

"Hati-hati mah" teriak adila menatap punggung mertuanya yang telah lenyap dari balik pintu

Mamah mertua nya pun pergi dari rumah, bibi yang tengah membawa keranjang belanja keluar melewati adila "mau kemana bi? belanja?"

"Iya nyonya" jawab bibi menghentikan langkahnya

"Belanja nya dimana? aku ikut" adila langsung beranjak menghampiri pembantu nya itu

"Jangan, nyonya sebaiknya istirahat" tolak bibi sambil tersenyum kecil

"Ah bibi adila bosan sendirian" eluh adila sambil mengerucutkan bibirnya

"Yasudah jika nyonya memang ingin pergi , ayo" ajak bibi karena tak tega pada nyonya baru rumah ini

"Tunggu ya bi, aku ganti baju dulu. sebentar" ujarnya segera berlari menaiki anak tangga dengan langkah kaki yang cepat

Tak lama adila turun mengenakan baju dress selutut berwarna peach dengan tas yang menyelempang dibahu kirinya "ayo bi" ajaknya sambil memegang tangan kanan bibi

Adila sangat menghargai orang walaupun itu pembantu nya, dia tau susah nya hidup. cape nya selalu dizona bawah, dahulu ia hidup seorang diri. kini ia merasa beruntung di kehidupannya yang sekarang. mereka pergi diantar supir memakai mobil yang ada di rumah.

Sekitar tiga belas menit mereka sampai disebuah supermarket "nyonya mau ikut kedalam?" tanya bibi ketika keduanya sampai di depan pintu

"Iya lah bi" jawab adila sambil tersenyum, kini keduanya pun masuk ke dalam supermarket yang cukup besar itu.

"Beli apa kita bi?" tanya adila bingung

"Beli buah dulu nya" jawab bibi

Bibi dan adila mengambil buah anggur, apel, jeruk serta alpukat "udah nya, ini aja yang kosong dirumah" kata bibi setelah semua buah masuk kedalam keranjang belanjaan

"Sekarang beli sayur ya bi?" tanya adila antusias yang dijawab anggukan oleh pembantunya

Mereka berdua kini berjalan ke arah sayuran yang segar dan banyak itu "nyonya mau sayuran apa?" tanya bibi

"Aku? terserah bibi aja" jawab adila setelah berpikir sejenak

"Biasanya tuan cuma makan sayur brokoli saja, tuan jarang makan sayur nya" ujarnya memberitahu sang istri

"Kalo gitu beli bayam dan kangkung" suruh adila karena akan memasak untuk suaminya

Bibi langsung mengambil dua ikat bayam dan dua ikat kangkung sesuai perintah majikannya. setelah berbelanja sayur mereka pun pergi membeli ayam, setelah selesai belanja mereka segera keluar dari supermarket itu.

"Sudah nyonya?" tanya supir ramah sambil membukakan pintu mobil

"Udah pak" jawab adila sambil tersenyum

Perjalanan baru berlangsung sekitar lima menit sampai akhirnya mobil mengerem mendadak

bruk...bruk...

"Astaghfirullah, kenapa ini?" tanya adila panik

"Gak tau nyonya, saya cek dulu" jawab supir tak kalah panik

Supir itu turun dari mobil dan melihat ban nya , rupanya ban depan dua-duanya kempes. "yaampun" kata supir sambil menepuk keningnya

Adila turun dari mobil yang berhenti tepat di depan sebuah restoran "kenapa pak? bi?" tanya adila heran menatap dua pekerja nya

"Aduh, maaf nyonya ban nya kempes. memang bulan ini saya belum servis karna tuan mungkin lupa memberi uang servis-nya" ujar supir sambil membungkuk kan badannya

"Biasanya habis berapa pak?" tanya adila penasaran, kenapa bisa bisanya suaminya itu melupakan hal seperti ini.

"Setiap servis beda beda kadang habis 400 kadang 700, kadang sampe berjuta juta kalau banyak yang diganti. tapi tuan biasanya kasih 1 juta nyonya" jawab supir itu apa adanya

"Yasudah ini. bawa ke bengkel pak" ia memberi uang cash pada supir nya

"Lantas nyonya bagaimana, mau saya carikan taksi dulu?" tanya supir itu

"Gak usah , kamu segera telepon bengkel saja" kata adila

"Ayo bi, jalan dulu ke depan" adila memutar bola matanya menatap sang pembantu, bibi pun mengikuti langkah kaki adila yang berjalan didepan.

Mereka berjalan pelan, beberapa lelaki menatap adila dengan terkesima. perempuan yang sangat cantik berjalan dengan anggun, wahhh cuci mata!

Beberapa menggoda nya, namun adila tetap tenang santai berjalan seolah tak ada orang. tak lama sebuah mobil berhenti didepan mereka, turunlah seseorang dari kursi belakang.

"Papah?" panggil adila saat melihat papah mertuanya

Papah mertua nya pun menghampiri ia usia papah sekitar 48 tahun , mamah dan papah memang masih muda karena zaffran adalah anak tunggal.

"Kamu ngapain jalan disini?" tanya papah bingung

"Habis belanja pah, eh mobil nya kempes jadi adila mau ke depan nyari taksi" jawabnya

"Yaampun, yasudah naik mobil papah biar papah antar" kata papah menyuruh menantunya itu

"Gak usah pah adila bisa sendiri" tolak adila karena tidak mau merepotkan

"Tunggu sebentar" pinta papahnya, ia mengeluarkan ponsel dari kantong kirinya menelepon seseorang lalu mematikan nya.

"Kamu sudah sarapan? atau mau sarapan dulu disini?" tanya papah sambil menunjuk sebuah restoran yang ada

"Sudah pah, bareng sama mamah juga tadi pagi" jawab adila

"Baguslah"

"Papah sedang apa disini?" selidik adila

"Menemui rekan kerja"

"Yasudah papah tinggalkan adila saja, nanti keburu datang rekan kerjanya. adila baik-baik aja kok, ada bibi juga" ujarnya

"Masih 10 menit" ucapnya sambil melihat jam tangan mewah yang melingkar di pergelangan tangannya.

Tak lama sebuah mobil berhenti di depan mereka, turunlah seorang supir "maaf pak jika lama menunggu" ucapnya menghadap pak ari aliyad sambil membungkukkan badan

"Antar menantu saya pulang ke rumah nya" titahnya

"Ahh papah, makasih ya repot-repot" kata adila menyela saat mendengar kalau papah mertuanya menyuruh supir agar mengantar nya pulang

Adila dan bibi masuk ke mobil lalu melambaikan tangan pada papah yang masih berdiri ditempat tadi

"Ke rumah tuan muda zaffran kan nyonya?" tanya lembut supir itu yang di jawab anggukan oleh adila

Setelah beberapa menit mereka akhirnya sampai di rumah milik zafran, adila dan bibi segera masuk kedalam rumah. "biar aku cuci belanjaan nya, bibi bisa mengerjakan yang lain" kata adila mengambil keranjang belanjaan yang sedari tadi ada di tangan bibi

"Udah nyonya tidak usah" tolaknya lagi

"Bibi melarang aku?" tanya adila dengan wajah merajuknya

"Yasudah ini nyonya ini" kata bibi menyerahkan belanjaan nya, ia takut jika nyonya nya ini malah marah padanya.

"Hahaha bercanda bibi, aku mengancam agar dituruti" kata adila pada bibi sambil terkekeh

"Ahh nyonya membuat bibi takut saja"

"Adila enggak doyan daging manusia kok bi" lucon nya

bibi tertawa, waktu demi waktu mereka mulai semakin akrab.

Adila dengan santai mencuci buah nya lalu memasukan nya ke keranjang, begitu pun sayuran dan daging yang dibelinya.

Disela sela kesempatan ia menelepon zaffran untuk menanyakan sesuatu, tak butuh waktu lama agar si suami mengangkat teleponnya

"Mas, aku ganggu gak?" tanya adila diujung telepon

"Enggak lah, ada apa?" tanya zaffran sambil mengembangkan senyumnya

"Nanti siang boleh aku ke kantor membawakan makanan?" tanya adila

"Siapa emang yang melarang istri tuan mudanya datang ke kantor?" godanya sambil terkekeh

"Hehehe , mas tunggu aku ya nanti. jangan makan diluar, aku mau masak sendiri buat kamu" ujarnya

"Iya istriku" jawab zaffran, adila lalu mematikan teleponnya. ia berjalan pelan ke kamar mengambil buku deary miliknya

Ia banyak mencurahkan perasaan senang nya hari, karena seperti mendapatkan kebahagiaan yang dulu sempat hilang karena kedua orangtuanya meninggal.

Terpopuler

Comments

Yoko yu

Yoko yu

aku heran deh, apa hub nya ank tunggal sm usia ortwnya ?
klo ortw msh muda ank sdh dewasa artinya mrk nikah muda

2022-02-10

0

Lovesekebon

Lovesekebon

Lanjutkan thor😉😊🥰🥰

2021-05-15

0

mama kenand

mama kenand

diary lagi dairy lagi....

2021-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 Ini kisah-ku
2 Disayang
3 Disayang Juga
4 Kantor Suami-ku
5 Kebingungan
6 Suamiku yang tenang
7 Tidak ada bukti
8 Permainan dimulai
9 ke makam orang tua adila
10 Pesan WhatsApp
11 Ceroboh
12 Mengobati Luka di kaki
13 Rasa sakit pun tak terasa
14 Ghea
15 Kebohongan
16 Kabur
17 Nasehat
18 Rumah
19 Mulai membaik atau permainan dimulai lagi?
20 Kari ayam untuk zaffran
21 Tipuan part 1
22 Tipuan part 2
23 Detektif jadi jadian
24 Zaffran pergi, kemana?
25 Salah sangka?
26 kebenaran
27 Perdebatan
28 Baik
29 Tidak berubah
30 Kontrak kerja
31 Batalkan?
32 Party part 1
33 Party part 2
34 Terkejut
35 Ego
36 Permainan adila
37 Tidak ada file
38 Adila demam
39 Tak berubah (zaffran)
40 Ghea sakit
41 Suami kasar
42 Luka lebam
43 Balasan
44 Ghea pulang
45 Adila hamil?
46 Kabar baik untuk nesa dan ghea
47 pembalasan untuk zaffran
48 Uang untuk aliya
49 Dokter kandungan
50 Pakaian baru untuk ibu Hamil
51 Restoran
52 Pelayan untuk adila
53 Pesona zaffran
54 Info dari adik aldi
55 Kantor zaffran
56 Pulang ke rumah
57 part 1
58 Part 2
59 Part 3
60 part 4
61 part 5
62 part 6
63 part 7
64 part 8
65 Permintaan cerai
66 Perdebatan
67 Mau tidak mau
68 Papah setuju
69 Menanti pulang dari rumah sakit
70 Adila pulang
71 Asisten pribadi
72 kabar dari Ghea untuk adila
73 Bicara pada mertua
74 Istri?
75 Keraguan adila
76 Pergi ke Jakarta lagi (revlan)
77 Keraguan
78 penjelasan
79 Kembali bersama
80 Sampai dijakarta
81 Ghea bekerja
82 Penuh kecurigaan
83 akan berbicara pada revlan
84 Mall part 1
85 mall part 2
86 Mall part 3
87 Revlan jahat? pembohong?atau munafik?
88 Mengerjai ghea
89 bicara pada revlan
90 Kemarahan revlan
91 bohong atau benar?
92 Ketidakpercayaan
93 Sisil pulang
94 Menuju puncak
95 Kesalahpahaman deri
96 Ada apa?
97 Kehamilan Adila
98 mendekati ghea
99 Aldi, Aliya dan anak yang dikandungnya
100 Keanehan adila
101 Kabar baik
102 Chef tampan
103 Persiapan syukuran
104 chef dawan dan ketampanan nya
105 acara syukuran
106 Terjebak perasaan
107 Kenapa revlan?
108 penjelasan pada zaffran
109 Revlan datang
110 Pemalsuan data
111 Rencana Aldi
112 orang suruhan
113 Kiriman Vidio
114 Perkelahian
115 Deri mencintai Ghea
116 Anak perempuan
117 Tangis sisil
118 Usaha deri
119 Sisil pergi
120 Adila yang selalu menggerutu
121 Hamil pun tak perduli
122 Ke khawatiran
123 Rencana beres
124 Keberangkatan Deri dan sisil
125 Kangen
126 Taman hijau
127 Pacar
128 Cara pembebasan
129 Tidur
130 Datang
131 usir
132 kesal
133 Sibuk
134 Menikah
135 Anak sakit
136 Usaha kesekian
137 Setuju
138 Senyuman kebahagiaan
139 Terimakasih
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Ini kisah-ku
2
Disayang
3
Disayang Juga
4
Kantor Suami-ku
5
Kebingungan
6
Suamiku yang tenang
7
Tidak ada bukti
8
Permainan dimulai
9
ke makam orang tua adila
10
Pesan WhatsApp
11
Ceroboh
12
Mengobati Luka di kaki
13
Rasa sakit pun tak terasa
14
Ghea
15
Kebohongan
16
Kabur
17
Nasehat
18
Rumah
19
Mulai membaik atau permainan dimulai lagi?
20
Kari ayam untuk zaffran
21
Tipuan part 1
22
Tipuan part 2
23
Detektif jadi jadian
24
Zaffran pergi, kemana?
25
Salah sangka?
26
kebenaran
27
Perdebatan
28
Baik
29
Tidak berubah
30
Kontrak kerja
31
Batalkan?
32
Party part 1
33
Party part 2
34
Terkejut
35
Ego
36
Permainan adila
37
Tidak ada file
38
Adila demam
39
Tak berubah (zaffran)
40
Ghea sakit
41
Suami kasar
42
Luka lebam
43
Balasan
44
Ghea pulang
45
Adila hamil?
46
Kabar baik untuk nesa dan ghea
47
pembalasan untuk zaffran
48
Uang untuk aliya
49
Dokter kandungan
50
Pakaian baru untuk ibu Hamil
51
Restoran
52
Pelayan untuk adila
53
Pesona zaffran
54
Info dari adik aldi
55
Kantor zaffran
56
Pulang ke rumah
57
part 1
58
Part 2
59
Part 3
60
part 4
61
part 5
62
part 6
63
part 7
64
part 8
65
Permintaan cerai
66
Perdebatan
67
Mau tidak mau
68
Papah setuju
69
Menanti pulang dari rumah sakit
70
Adila pulang
71
Asisten pribadi
72
kabar dari Ghea untuk adila
73
Bicara pada mertua
74
Istri?
75
Keraguan adila
76
Pergi ke Jakarta lagi (revlan)
77
Keraguan
78
penjelasan
79
Kembali bersama
80
Sampai dijakarta
81
Ghea bekerja
82
Penuh kecurigaan
83
akan berbicara pada revlan
84
Mall part 1
85
mall part 2
86
Mall part 3
87
Revlan jahat? pembohong?atau munafik?
88
Mengerjai ghea
89
bicara pada revlan
90
Kemarahan revlan
91
bohong atau benar?
92
Ketidakpercayaan
93
Sisil pulang
94
Menuju puncak
95
Kesalahpahaman deri
96
Ada apa?
97
Kehamilan Adila
98
mendekati ghea
99
Aldi, Aliya dan anak yang dikandungnya
100
Keanehan adila
101
Kabar baik
102
Chef tampan
103
Persiapan syukuran
104
chef dawan dan ketampanan nya
105
acara syukuran
106
Terjebak perasaan
107
Kenapa revlan?
108
penjelasan pada zaffran
109
Revlan datang
110
Pemalsuan data
111
Rencana Aldi
112
orang suruhan
113
Kiriman Vidio
114
Perkelahian
115
Deri mencintai Ghea
116
Anak perempuan
117
Tangis sisil
118
Usaha deri
119
Sisil pergi
120
Adila yang selalu menggerutu
121
Hamil pun tak perduli
122
Ke khawatiran
123
Rencana beres
124
Keberangkatan Deri dan sisil
125
Kangen
126
Taman hijau
127
Pacar
128
Cara pembebasan
129
Tidur
130
Datang
131
usir
132
kesal
133
Sibuk
134
Menikah
135
Anak sakit
136
Usaha kesekian
137
Setuju
138
Senyuman kebahagiaan
139
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!