"Aku ingin mengirim Enzo dan Enzi ke akademik,"
Seketika Kaisar Alex, Elisha, Enzo dan Enzi menoleh. Mereka mencekat tatapan aneh mereka ke arah Anastasya.
Kaisar Alex hanya menghela nafas, percuma ia debat. Tidak akan mengubah apapun. Karna mereka sudah berjanji tidak akan ikut campur urusan masing-masing.
Sedangkan Elisha mengepalkan tangannya di bawah meja. Hatinya sudah mengumpat sumpah serapah. Ingin rasanya tangannya mencakar wajah Ratu Anastasya.
Lain halnya dengan Enzo dan Enzi, merasa terkejut. Mereka tidak menyangka Ratu Anastasya selain menampung mereka justru menginginkan masa depan yang cerah untuk mereka. Ratu Anastasya bukan lagi sosok Ratu bagi mereka. Tapi merupakan se sosok Ibu.
"Tidak perlu Ratu, Hamba saja di tampung seperti ini sudah sangat berterimakasih." ucap Enzo.
"Ratu tidak perlu repot-repot mengantarkan kami ke akademik." timpal Enzi.
Anastasya menoleh, "Apa Yang Mulia Kaisar menolak? tidak kan, ya sudah ini adalah perintah dari Ratu." Anastasya melirik Kaisar Alex. Sementara yang di lirik hanya menghela nafas kasar.
"Ikuti perintah Ratu," ucapnya datar.
"Tapi Yang Mulia." Elisha ingin protes. Namun di cegah oleh Kaisar Alex.
"Diam Elisha," Kaisar Alex menatap Elisha tajam, "Lanjutkan makan mu," sambungnya lagi seraya menyendok makanannya ke dalam mulutnya.
Elisha bertambah kesal. Hatinya panas melihat aura kebahagiaan yang terpancar jelas di wajah Ratu Anastasya.
Kenapa Yang Mulia menuruti semua perintah Ratu? bukankah Yang Mulia tidak mencintainya batin Elisha melirik ke arah wajah Anastasya.
Ratu Anastasya memakan hidangannya dengan cepat. Ia sudah tidak sabar sesegera mungkin cepat pergi dari ruangan yang menurutnya membosankan.
Setelah terlihat makanan tidak tersisa lagi di piring. Ratu Anastasya langsung meminum segelas air di sampingnya. Kemudian mengelap mulutnya yang telah di sediakan oleh para pelayan.
"Yang Mulia, mulai besok tidak usah menunggu hamba makan atau memanggil hamba untuk makan bersama. Silahkan Yang Mulia makan berdua dengan istri Yang Mulia. Hamba tidak ingin menjadi orang ketiga di antara kalian." ucap Anastasya beranjak berdiri dan berlalu pergi.
Enzo dan Enzi pun buru-buru menghabiskan makanannya. Setelah di rasa habis mereka buru-buru memberi hormat dan mengikuti langkah kaki Ratu Anastasya.
Kaisar Alex hanya diam tanpa memperdulikan mereka dan melanjutkan makanannya.
"Lain kali jangan ikut campur urusan Ratu," ucap Kaisar Alex membuat Elisha menghentikan makannya.
"Kenapa? apa Yang Mulia sudah mencintai Ratu?"
Deg
Perkataan Elisha menyulut emosi Kaisar Alex. Ia tidak mungkin menyukai Ratu Anastasya. Mungkin hanya karna perjanjiannya dan menepis perasaanya.
"Karna aku sudah membuat perjanjian dengannya. Ratu Anastasya akan mengangkat mu menjadi Baroness dengan syarat aku tidak ikut campur urusannya dan begitupun sebaliknya." Kaisar Alex melihat ke arah Elisha.
"Aku ingin kau tidak melakukan kesalahan. Jika ingin pernikahan ini berlanjut," ucap Kaisar Alex datar dan berlalu pergi.
"Ratu,"
Ratu Anastasya menoleh, ia melihat kedua laki-laki sedang berlari kecil menuju ke arahnya.
"Ada apa?" tanya Ratu Anastasya lembut, ia mengelus kedua pucuk kepala laki-laki yang ada di depannya.
"Ratu, tidak perlu melakuakannya," ucap Enzo.
Ratu Anastasya tersenyum, "Apa kalian tidak menyukainya dan tidak ingin belajar?" tanya Anastasya menatap lekat kedua laki-laki itu.
Mereka menggeleng pelan, "Bukan begitu Ratu, tapi kami tidak ingin merepotkan Ratu," tutur mereka.
Ratu Anastasya mengelus kedua pipi mereka secara bergantian.
"Aku tidak menerima penolakan kalian. Aku hanya ingin melihat masa depan yang cerah dari diri kalian. Aku tidak menganggap kalian sebagai orang yang aku tampung, tapi aku menganggap kalian seperti anak ku sendiri." jelas Ratu Anastasya membuat Enzo dan Enzi berkaca-kaca.
"Bolehkan kami memeluk Ratu," ucap Enzi dengan tatapan penuh harap.
Tanpa berfikir panjang Ratu Anastasya langsung memeluk mereka dengan erat dan mengelus punggung mereka.
"Secepatnya aku akan mengantarkan kalian ke akademik," ucap Anastasya disertai kecupan kecil di pipi masing-masing mereka.
Di kehidupan, di dalam novel. Kalian hanya di paksa menjadi kesatria. Tanpa memikirkan keinginan kalian batin Anastasya.
Dari arah kejauhan, Kaisar Alex melihat semuanya bahkan mendengarkannya. Ia sangat tertegun sikap Ratu Anastasya, walaupun ia berubah terhadap dirinya. Tapi semua itu tidak mengubah kelembutannya terhadap orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Dorlin Pakpaahan
elisa si rubahh :(
2023-12-22
0
norliani
boleh mukul kepala elisha gak sih sumpah gemes aku tuh
2022-01-29
0
Salma Cheng
males liat kaisar
2021-10-28
0