Anastasya mengangguk, mengerti.
"Nama yang bagus, tapi jika di lihat. Sepertinya di balik topeng itu terselip wajah tampan."
"Gabriel, tapi aneh seperti tidak asing ya," Anastasya melipatkan kedua tangannya. Otaknya kini mulai berputar.
Semenit, Dua menit, Tiga menit dan Anastasya langsung membulatkan matanya.
Jantungnya mulai berdetak tidak karuan. Ia memegang kepalanya.
"Astagah, Dia Gabriel. Bukankah dia anak angkat dari Kaisar Erland. Ya, dia memakai topeng. Dia juga dingin dan kejam terhadap orang. Pada saat usianya 15 tahun dia ikut berperang dan bisa mengalahkan musuh, tapi sayang di bawah matanya terdapat terluka sayatan dan pada akhirnya menggunakan topeng. Tapi kenapa Gabriel bisa muncul sekarang? bukankah dia bertemu dengan Elisha sesudah menikah dan dia jatuh cinta pada Elisha. Setelah itu karna Elisha, hubungan dia dengan Kaisar Alex tidak baik. Dan lebih mengerikan lagi, dia lah yang mengacungkan pedang ke leher Ratu Anastasya, karna tanpa sengaja Ratu Anastasya mendorong Elisha hingga jatuh ke kolam."
Anastasya menjatuhkan bokongnya ke kursi ber cat putih itu. Lalu menyandarkan badannya ke sandaran kursi. Anastasya mendongakkan wajahnya ke atas langit, "Kenapa alurnya jadi berantakan," Anastasya menghela nafas kasar, "Apa aku mengantarkan nyawa ku lebih dulu."
"Ketemu, Ratu."
Seorang laki-laki dengan senyuman menawan menuju ke arah Anastasya.
Anastasya menoleh, " Enzo, Enzi." ucapnya pelan.
"Ratu kenapa?" Enzo
"Tidak apa-apa aku hanya lelah," jawab Anastasya secara singkat.
"Rupanya Ratu ada disini," ucap seorang laki-laki dengan nada lembut.
"Ah, Duke. Sebaiknya kita kembali ke istana. Aku lelah." ucap Anastasya beranjak pergi.
Duke Rachid menatap ke wajah Anastasya, "Apa Ratu sakit? biar hamba memanggilkan Dokter." tawar Duke Rachid dengan wajah khawatir.
"Aku tidak apa-apa hanya perlu istirahat," tolak Anastasya seraya melangkahkan kakinya.
"Ratu,"
"Ya," Anastasya menoleh.
"Apa Ratu mencintai Yang Mulia Kaisar?" tanya Duke Rachid.
Anastasya menghentikan langkah kakinya. Bohong jika dia tidak mencintai Kaisar Alex sementara raga yang ia tempati mencintainya. Karna raga itu sekarang adalah miliknya, sebisa mungkin ia mengontrol perasaannya.
"Entahlah, aku pun bingung." Anastasya melanjutkan langkah kakinya. Sementara Enzo dan Enzi hanya diam mendengarkan.
Sebisa mungkin hamba akan menjaga Ratu.
Sesampainya di istana, langkah kaki Anastasya berhenti ketika ia mendengarkan kedua pelayan berbicara tentang Duchess Berlin yang bertengkar dengan Kaisar Alex.
Dengan langkah tergesa-gesa Anastasya menuju ke ruang Kaisar Alex. Di depan pintu terlihat dua pengawal Kaisar Alex memperlihatkan wajah khawatir.
"Hormat hamba, Baginda Ratu."
prank
"Saya adalah Kaisar, apapun yang saya mau. Saya akan melakukannya." teriak seorang laki-laki dengan amarah.
Anastasya membulatkan matanya, ia tau suara itu, suara Kaisar Alex. Tanpa basa basi Anastasya membuka pintu ruangan kerja Kaisar Alex.
Kedua orang di dalam ruangan itu menoleh, dengan wajah datar Anastasya melangkahkan kakinya menuju ke arah mereka.
"Hormat hamba, Yang Mulia Kaisar Alex."
"Salam Nyonya Duchess Berlin,"
"Lihat, apa Yang Mulia tega menduakan nya?" tanya Duchess Berlin menatap Kaisar Alex.
Kaisar Alex tertawa, "Saya tidak mencintainya. Pernikahan kami hanya dilandasi politik bukan cinta," jawab Kaisar Alex dengan senyuman sinis.
"Setidaknya Yang Mulia menghargainya." teriak Duchess Berlin dengan amarah yang memuncak.
"Saya sudah menghargainya dengan membuatnya menjadi Ratu," ucap Kaisar Alex dengan nada dingin.
Deg
Perkataan Kaisar Alex membuat hati Anastasya sakit. Padahal dirinya sudah berjanji tidak akan sakit hati. Tapi ini, sungguh ia benci dengan hatinya.
"Yang Mulia, saya mohon." lirih Duchess Berlin. Ia tidak tau harus melakukan apa lagi.
"Maksud Yang Mulia Ratu yang tidak dianggap," timpal Ratu Anastasya menatap ke arah Kaisar Alex. Tanpa terasa tetesan air bening mulai keluar dari kelopak mata indah di iringi dengan tatapan penuh kebencian.
Kaisar Alex terkejut melihat tatapan Ratu Anastasya, "Hamba tidak membutuhkan itu Yang Mulia. Jika Yang Mulia tidak mencintai hamba, hanya sedikit saja Yang Mulia menghargai Hamba."
Anastasya melangkahkan kakinya menuju ke arah Duchess. Di dalam novel Duchess sampai memohon dengan menjatuhkan dirinya di hadapan Kaisar Alex agar merubah keputusannya. Bahkan demi Ratu Anastasya Duchess Berlin di hukum dan itupun Ratu Anastasya juga ikut di hukum.
Tapi untuk saat ini Anastasya akan mencegah Duchess Berlin agar tidak perlu memohon. Jika memang hukuman di dalam novel itu ada, maka biarlah. Asalkan tidak menjatuhkan harga dirinya dan Duchess.
Tanpa penghormatan, Anastasya membawa Duchess Berlin menuju keluar.
"Beruntung, Duchess Berlin ada Ratu yang membela. Jika bukan karna Ratu, saya pasti sudah menghukum Duchess." ucap Kaisar Alex menghentikan langkah kaki Duchess Berlin dan Anastasya.
"Jangan pernah menyesal apa Yang Mulia telah lakukan. Saya kecewa sebagai Ibu yang pernah merawat Yang Mulia." ucap Duchess Berlin tanpa membalikkan badannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Hikmah Araffah
kaisar sm Gabriel jatuh cinta sm Elisha ,brti Elisha cantik dan menarik hihi
2022-07-31
0
Wilin Sahari
kasian anatasya
2022-06-21
0
Nurma sari Sari
seruuu...
2022-05-06
0