Disisi lain.
Seorang pria gagah dengan wajah dingin dan datar. Memiliki bola mata mata hitam pekat, hidung mancung, bulu mata yang lentik dan rahang yang tegas. Ia turun dari kudanya. Langkah kakinya menuju ke arah kereta yang mengikutinya. Tanganya menyikapi sebuah kelambu sang kereta. Lalu turunlah seorang gadis cantik dengan senyum lembut di bibirnya.
Ketua pelayan dan para pelayan pun menunduk hormat.
"Hormat hamba, Yang Mulia." ucap Ketua pelayan.
Matanya mencari seseorang namun tidak di temukan, "Dimana dia?"
glek
Keringat mulai keluar dari dahi Ketu pelayan dan para pelayan. Bagaiman jika Yang Mulia tau, Baginda Ratu tidak menyambutnya.
"Sudahlah, kalian siapkan kamar yang bagus untuknya dan jika bertemu Ratu, suruh dia untuk menemuiku." ucap Kaisar Alex dingin dan datar.
"Ayo," ucap Kaisar Alex tersenyum dengan lembut. Para pelayan pun melaksanakan perintah sang Kaisar. Mereka memberikan kamar yang paling bagus di antara kamar tamu lainnya.
Sore pun menyambut malam, yang di tunggu kedatangannya malah tidak datang. Di ruang tamu seorang wanita cantik sedang makan bersama dengan Kaisar Alex. Sesekali mereka saling menatap dan tersenyum.
"Yang Mulia, bagaimana jika Ratu tidak menyukai ku?" ucapnya seraya menghentikan sendoknya, ia menatap lesu ke arah hidangan di depannya itu.
"Jangan terlalu di pikirkan. Dia tidak akan berani menolak." ucap Kaisar Alex seraya mengelus kepalanya wanita itu yang tak lain adalah Elisha.
"Tapi hamba berasal dari kasta rendah Yang Mulia. Hamba tidak pantas bersanding dengan Yang Mulia."
"Tenang saja, itu adalah urusan ku." ucap Kaisar Alex seraya melanjutkan santapannya. Ya, Kaisar Alex bermaksud menjadikan Elisha sebagai istri keduanya. Tapi ia tidak mungkin menjadikan istri, karna Elisha berasal dari kalangan rendah. Sudah pasti para pejabat istana akan menolaknya. Bahkan Duke Rachid sudah menasehatinya. Agar memikirkan dengan matang-matang.
Sedangkan di luar istana, para pelayan di hebohkan dengan kedatangan Ratu Anastasya dan kedua saudara.
Bagiamana jika Ratu Anastasya tau? bukankah akan sakit hati. Suami yang ia cintai selama ini, berharap kasih sayangnya, justru pulang membawa seorang wanita.
Ratu Anastasya melirik kedua pelayan itu, ia merasa aneh terhadap para pelayan yang menunduk saling melirik.
"Hormat hamba, Baginda Ratu,"
Sebuah suara tegas dan datar membuat Anastasya menoleh. Ratu Anastasya terkejut melihat laki-laki di hadapannya itu, wajah yang mirip dunia komiknya, memiliki bola mata coklat ada tahi lalat di bawah matanya.
Astagah, Dia Duke Rachid.
"Hemz," Ratu Anastasya hanya berdehem sebagai balasannya.
"Enzo, Enzi kalian beristirahatlah." perintahnya dengan tegas dan dingin.
Sejenak Duke Rachid terkejut mendengarkan suara Ratu Anastasya, ia menatap lekat Anastasya.
Ratu Anastasya menarik salah satu alisnya, "Ada apa?" tanya Ratu Anastasya dengan nada datar.
"Maaf Baginda Ratu," ucap Duke Rachid seketika menunduk, ia merasa tidak sopan menatap Anastasya.
Ratu Anastasya memutar bola matanya jengah. Lalu melangkah kan kakinya menuju ke arah kamarnya.
"Maaf Baginda Ratu, Yang Mulia tengah menunggu kedatangan Ratu. Ada sesuatu hal yang perlu di bicarakan." ucap Duke Rachid secara sopan.
"Aku lelah, besok saja." jawab Ratu Anastasya ketus kemudian melanjutkan langkah kakinya.
Huh, sudah pasti membahasnya batin Ratu Anastasya menghela nafas.
Sesampainya di kamarnya, Anastasya mandi dengan berendam di backup nya yang telah di siapkan oleh pelayan Mery.
Setelah selesai mandi Anastasya langsung merebahkan dirinya, ia tidak peduli dengan pertemuannya besok.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
🌸 Airyein 🌸
Emosi sekali gw 🤧
2024-02-11
0
chika
kurang lebih mirip komik second merriage
2022-07-08
0
Evi Yuliastutik
baca dr awal kok gk mudeng ya
2022-05-17
0