BAB 3

SELAMAT MEMBACA

"Oh ya, aku ingin ini dirahasiakan jangan sampai ada yang ta--." belum sempat Zena menyelesaikan ucapan nya tiba-tiba terdengar suar lenguhan.

"Euuggh. Di-dimana ini?." ucap seseorang.

********

"Nyonya anda sudah sadar." ucap bi Sumi.

"A-a-air." ucap sang nyonya. bi Sumi langsung memberikan minum kepada, ya dia adalah Dewi Putri Sintia lebih tepatnya bunda dari Zeana.

"Kamu siapa?." tanya Dewi.

"Saya bi Sumi pelayan nyonya Dewi." jelas bi Sumi membuat Dewi terkejut.

"Hah!?."

"Saya ini Kanaya bukan Dewi." ucap Kanaya.

"Tapi benar nyonya, anda adalah majikan saya dan nama nyonya adalah Dewi Putri Sintia." jelas bi Sumi dengan ragu.

"Nama saya itu Kanaya bukan Dewi!?." sentak Kanaya.

"Bun...." seketika Kanaya dan bi Sumi menoleh ke arah suara.

"Siapa kamu?." bingung Kanaya karena tiba-tiba ia dipanggil dengan sebutan Bunda oleh orang yang tak ia kenali.

"Ya aku Zena siapa lagi."ucap Zena santai membuat Kanaya terkejut.

"Kamu bukan Zena wajah anak saya tidak seperti ini." tukas Kanaya.

"Yaampun, bun aku ini Zena." ucap Zena.

"Ta-tapi kenapa wajah kamu beda."

Belum sempat Zena menjawab tiba-tiba.

"Kalian siapa?!." ucap dua orang serempak. Seketika membuat mereka bertiga menoleh ke arah suara.

"Ini aku Zena yah, bang." ucap Zena yang begitu santai membuat semua orang yang ada diruangan terkejut.

"Oke aku ceritain semuanya dan bi Sumi jangan bilang ke siapa-siapa." ucap Zena yang tak ingin basa basi dan tak ingin melihat drama lagi langsung menceritakan semua kejadiannya.

"Ja-jadi kita ini bertransmigrasi ke novel yang kamu baca?." tanya Dimas.

"Iya bang." jawab Zena.

"Kenapa bisa jadi gini Zena?." ucap Dirga.

OKE SEKARANG KITA PANGGIL MEREKA DENGAN NAMA RAGA YANG MEREKA TEMPATI.

"Ceklek!!."

Pintu terbuka memperlihatkan gadis berusia 15 tahun yang tak lain adalah MELINDA CAHAYA PRAWINA adik Zena.

"Bunda, ayah, kakak, abang kalian udah sadar." ucap Melinda sembari berlari senang.

"Aku kangen kalian." ucap Melinda yang memeluk sang Bunda.

"Bi Sumi kapan mereka sadar?." tanya Melinda yang masih enggan melepaskan pelukan dari sang Bunda.

"Baru saja nona." ucap bi Sumi menunduk. Ia tak tahu harus mengatakan apa dengan kenyataan saat ini.

"Ehm, nona boleh kita bicara sebentar?." ucap bi Sumi ragu.

"Mau apa bi? Aku masih kangen bunda." ucap Melinda yang tak mau jauh dari bunda nya, meski sedari tadi bunda nya ini diam karena ia tak tahu harus apa.

"Sayang kamu nurut sama bi Sumi dia pengen bicara katanya sebentar aja." ucap sang ayah pada anak nya walaupun ia sendiri masih syok dan bingung.

"Yaudah deh." dengan pasrah Melinda melepaskan pelukannya dari sang bunda.

Saat sudah di luar ruangan tanpa basa basi dan tanpa menunggu lama lagi bi Sumi langsung menceritakan yang sebenarnya terjadi tanpa ada yang terlewat sedikit pun dan itu membuat Melinda sangat-sangat terkejut.

"Ceklek!!."

Suara pintu terbuka menampilkan Melinda yang sudah menangis.

"Jadi kalian bukan keluarga aku?." tanya Melinda dengan suara parau. Membuat mereka terkejut dan untungnya mereka langsung mengerti.

"Sini sayang." titah sang bunda pada Melinda.

"Kamu udah tau semuanya hm?." tanya sang bunda dan dibalas anggukan oleh Melinda.

...♡♡♥︎♡♡...

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA😚

INGAT TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA!!.

MOHON MAAF BILA BANYAK KESALAHAN DAN MOHON MAAF JIKA CERITANYA TIDAK SERU ATAU TIDAK NYAMBUNG.

DAN YANG PALING PENTING JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YA SAY 😁.

LUV LUV SEHAT-SEHAT KALIAN BYEE.

❤️‍🔥😘😚

Terpopuler

Comments

Nursanti Ani

Nursanti Ani

gak seru amat cerita transmigrasi d kasih tau,, heh Indonesia,,bocor kaya kaleng rombeng,,, coba kl novel mandarin diem2 bae,,

2025-10-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!